No : 16
NIM : 2102612010563
Kelas : Manajemen D Malam
A. PENGERTIAN PARADIGMA
Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia, yaitu (1) daftar dari semua
pembentukan dari sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut, (2)
model dalam teori ilmu pengetahuan, (3) kerangka berfikir. Dalam konteks ini pengertian
paradigm adalah pengertian kedua dan ketiga, khususnya ketiga, yakni kerangka berfikir.
Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah paradigma sebagai ilmu
pengetahuan terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah Thomas S.
Khun. Pengertian paradigama adalah: “suatu asumsi-asumsi dan asumsi-asumsi teoritis yang
umum,sehingga merupakan sumber hokum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan
yang menentukan sifat, cirri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri (Kaelan, 2000)”.
B. KEBERADAAN PANCASILA
1. Pancasila Sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia
a) Pancasila sebagai Jiwa bangsa Pancasila ada sejak bangsa Indonesia ada
b) Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Sikap mental, tingkah laku dan amal
perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan
bangsa lain
c) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia disebut juga way of life,
petunjuk hidup. Pancasila sebagai norma fundamental sehingga Pancasila berfungsi
sebagai cita-cita / ide.
1
b) Pacasila sebagai sumber dari segala sumber hukum TAP MPR No. V/MPR/1973 dan
TAP MPR No. IX/MPR/1978 menjelaskan sumber tertib hukum RI adalah pandangan
hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak bangsa Indonesia
c) Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Pancasila adalah perjanjian luhur seluruh
rakyat Indonesia yang harus dibela selamanya
d) Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia Dalam pembukaan UUD
1945 terdapat cita-cita luhur RI
e) Pancasila sebagai falsafah hidup mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini paling benar, paling adil, paling bijaksana.
f) Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
g) Pancasila sebagai Budaya bangsa
2
b) Pengembangan IPTEK tidak bebas nilai, namun terikat oleh nilai. Jadi, pengembangan
IPTEK sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang bisa ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan
tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia dan
sekitarnya.
d) SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Manusia dalam pengembangan IPTEK harus bersifat beradab, demi peningkatan harkat
dan martabat manusia. Pengembangannya harus didasarkan pada tujuan demi
kesejahteraan manusia, bukan demi kesombongan, kecongkakan dan keserakahan
manusia.
e) SILA PERSATUAN INDONESIA
Pengembangan IPTEK diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di
dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia.
f) SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN, artinya setiap ilmuwan :
harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK.
harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain
harus memiliki sikap terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan
dengan penemuan teori lain.
g) SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA IPTEK
harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan keseimbangan
keadilan dalam hubungannya :
dengan diri sendiri
dengan Tuhannya
dengan manusia lain
dengan masyarakat bangsa dan negara
manusia dengan alam lingkungannya
3
Dalam sistem politik :
Negara harus mendasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan (HAK
ASASI MANUSIA) negara harus mampu menciptakan system yang
menjamin hak-hak tersebut.
Negara harus mendasarkan pada kekuasaan yang bersumber pada
penjelmaan hakikat manusia sebagai mahluk sosial yang terjelma sebagai
rakyat.
Kekuasaan negara harus berdasarkan kekuasaan rakyat, bukan kekuasaaan
perseorangan atau kelompok
Drs. Moh Hatta : negara berdasarkan atas Ketuhanan YME, atas dasar
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. memberikan dasar moral supaya
negara tidak berdasarkan kekuasaan.
4
Negara memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menunjukkan kebebasan kehidupan