Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Landasan pendidikan pancasila


1. Landasan historis
Setelah melalui proses yang panjang dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia menemukan jati diri nya, yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat, dan
karakteristik bangsa yang berbeda dengan bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh
para pendiri Negara kita di rumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam
yang meliputi 5 prinsip yang kemudian diberi nama pancasila.

2. Landasan kultural

Setiap bangsa didunia hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara


senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta pegangan hidup agar
tidak terombang ambing dalam kancah. Nilai-nilai kenegaraan dan bermasyarakat yang
terkandung dalam sila-sila pancasila bukan hasil konsep sesorang saja melainkan hasil
karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang di angkat dari nilai kultural yang di miliki
bangsa Indonesia.

3. Landasan yuridis

Dalam sk dirjen dikti no.43/dikti/kep/2006, di jelaskan bahwa misi pendidikan


Kenegaraan adalah untuk memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air
dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Landasan filosofil

Secara filosofil, bangsa Indonesia sebelum mendirikan Negara adalah sebagai


Bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini beerdasarkan kenyataan objektif
bahwa manusia adalah makhluk tuhan YME.

B. Tujuan pendidikan pancasila

Tujuan pendidikan pancasila yakni untuk menghasilakan peserta didik yang


Berperilaku (1) memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai
hak nurani (2) memiliki kemampuan untuk menggali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya (3) menggali perubahaan-perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi serta (4) memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan
nilai-nilai budaya bangsa untuk menghalang persatuan Indonesia.

C. Pembahasan pancasila secara ilmiah


1. Berobjek dibagi 2: objek forma dan objek material
2. Bermetode ( cara untuk mendapat suatu kebenaran yang sifat objek)
3. Bersistem ( sesuatu yang bulat dan utuh )
4. Bersifat universal ( kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang,
kondisi,maupun jumlah tertentu.

A. beberapa pengertian pancasila.

1. Pengertian pancasila secara etimologi


“panca” artinya lima “syila” artinya batu sendi, alas, atau dasar. “ syila” artinya peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting atau senonoh.

2. Pengertian pancasila secara historis


a. Soekarno ( 1 juni 1945 )
1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan dan kebudayaan
b. Piagam Jakarta ( 22 juni 1945 )
1. Ketuhanan dengan menjalankan syariat islam bagi pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan
3. Pengertian pancasila secara termilogis
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyataan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

A. Dalam konstitusi RIS ( 29 september 1949- 5 juli 1959 )


1. Ketuhanan yang maha esa
2. Peri kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial

B. Dalam UUDS (17 agustus 1950 – 5 juli 1959 )


1. Ketuhanan yang maha esa
2. Peri kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
C. Rumusan pancasila di kalangan masyarakat
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Peri kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kedaulatan rakyat
5. Keadilan sosial

BAB II
Pancasila dalam konteks sejarah bangsa indonesia ( kuasa material pancasila )
A. Nilai- nilai pancasila.
1. Zaman kutai

Masyarakat kutai yang membangun zaman sejarah Indonesia pertama kalinya


Ini menampilkan nilai- nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan
kenduri serta sedekah kepada para Brahmana.
2. Zaman sriwijaya

dalam sistem pemerintahannya terdapat pegawai pengurus pajak serta benda kerajaan.
Rokniawan yang pengawas teknis pembangunan gedung-gedung dan patung-patung suci
sehingga terdapat kerajaan dalam menjalankan sistem negara tidak dapat dilepas dengan nilai
ketuhanan.

3. Zaman kerajaan majapahit

Bahkan pada zaman itu lambang Indonesia yang makna di dalamnya juga negara
Pancasila digambarkan dengan burung garuda dengan salaka Bhinneka Tunggal Ika burung
garuda jenis burung yang besar dan kuat yang mampu terbang tinggi. Hal ini melukiskan
cita-cita bangsa Indonesia di tengah masyarakat internasional

4. Zaman penjajahan

Dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan bangsa Belanda
namun karena itu tidak ada satu pun persatuan diantara mereka dalam perlawanan melawan
melawan melawan, maka tidak ada kandas dan bahkan menimbulkan banyak korban.
penghisapan Ketika Belanda menerapkan sistem monopoli melalui tanam paksa (1830 -
1870 )penderitaan rakyat semakin menjadi-jadi mereka semakin memuncak dalam rakyat
untuk memperbanyak kekayaan bangsa Belanda.

5. Kebangkitan nasional
dalam situasi ini munculnya Partai Nasional Indonesia PNI 1927 yang dipelopori oleh
Soekarno Cipto Mangunkusumo Sudarsono tujuan yang jelas yaitu Isi Merdeka diikuti oleh
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan pertama kali kali Indonesia Raya dikumandangkan
sekaligus penggerak kebangkitan bangsa Indonesia.

6. Zaman penjajahan jepang

untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
mencanangkan usaha-usaha dibentuklah BPUPKI yang oleh Dr K.R.T Radjiman
wedyodiningrat.

 Sidang bpupki pertama

Mr . muh yamin ( 29 mei 1945 )

Prof. dr. soepomo( 31 mei 1945 )

Ir. Soekarno( 1 juni 1945 )

 Sidang bpupki kedua

ada penambahan 6 anggota baru yaitu : Abdul Fatah Hasan, Asikin natanegara ,
soerjo hamidjojo, Muhammad noer, abdul kafar. dan sembilan panitia yaitu: Ir Soekarno,
Wahid Hasyim, Mr Moh Yamin, Mr Maramis, Dr Moh Hatta, Mr Soebardjo, Kyai Abdul
Kahar Muzakir, abikusno, Haji Agus Salim.

7. Proklamasi kemerdekaan dan sidang ppki

7 Agustus dibentuk PPKI 8 Agustus 1945 membentuk panitia Ir Soekarno ketua Drs
Moh Hatta wakil ketua berdasarkan fakta sejarah tersebut ternyata bahwa panitia PPKI yang
semula adalah merupakan bentukan tentara Jepang yang berubah menjadi badan nasional
bagi komite nasional

BAB III
Pancasila sebagai sistem filsafat

Filsafat yang berasal dari bahasa Yunani “philos” berarti sahabat “ Sophia” berarti
pengetahuan yang bijaksana maka “ philosophia” Berarti cinta pada pengetahuan yang
Bijaksana.

1. Dasar filosofis
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna
bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-
nilai kemanusiaan, kemanusiaan, persekutuan, kerayaan, dan keadilan.

2. Nilai-nilai pancasila sebagai fundamental Negara

Sebagai suatu sumber dari segala sumber hukum secara objektif merupakan suatu
pandangan hidup kesadaran cita-cita serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan
serta watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18 Agustus 1945 telah dipadatkan dan di
sahkan oleh para pendiri negara. lima sila dan ditetapkan secara resmi menjadi dasar filsafat
negara Republik Indonesia. dalam pengertian seperti inilah yang sebenarnya dapat dikatakan
bahwa Pancasila merupakan dasar dasar bagi negara Indonesia terutama dalam pelaksanaan
dan penyelenggaraan negara.

E. Inti sila-sila pancasila

A. Sila ketuhanan yang maha esa.


Nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai pengenjawatahan tujuan manusia
sebagai makhluk Tuhan yang maha esa. yang memberikan kebebasan dalam memilih agama
dan keyakinan sesuai agama dengan tujuan masing-masing
B. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi hakikat dan martabat
manusia sebagai makhluk hidup yang beradab.
C. Persatuan Indonesia
Nilai-nilai negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
D. Kerakyatan yang di pimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
penjelmaan dari dasar politik negara. Artinya, negara yang berkedaulatan rakyat
menjadi landasan mutlak dari sifat demokrasi negara Indonesia. Mutlak berati dasar tersebut
tidak dapat diubah atau pun dihilangkan.
E. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
perwujudan yang paling konkret dari prinsip-prinsip Pancasila. Dalam sila kelima
prinsip yang melekat adalah prinsip keadilan.

BAB IV
Etika polotik berdasarkan pancasila

Pancasila pada dasarnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari
segala penjabaran norma, hokum, maupun kenegaraan lainnya.

1. Pengertian etika

Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasarkan tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. ketika termasuk filsafat praktis dan dibagi dua kelompok yaitu
etika umum dan etika khusus. umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berhubungan
dengan aspek kehidupan manusia, sedangkan etika khusus membahas kewajiban itu terhadap
diri sendiri.
2. Pengertian nilai, norma, dan moral
Nilai memiliki arti keberhargaan bermanfaat yang berarti suatu tindakan tertentu
dalam menilai atau melakukan penilaian.

3. Nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai prakris

Nilai dasar adalah nilai yang tidak dapat diamati oleh manusia sedangkan, Nilai
instrumental adalah nilai yang harus memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang
jelas, sedangkan nilai praktis merupakan penjabaran lebih dari nilai instrumental dalam suatu
kehidupan nyata.
4. Hubungan nilai, norma, dan moral.
Dalam kehidupan manusia itu bisa dijadikan sebagai landasan, alasan atau motivasi
dalam berpikir dalam bertingkah laku baik atau tidak.
5. Etika politik
Etika berkaitan dengan bidang pembahasan moral, Hal ini berdasarkan kenyataan
bahwa pengertian moral merujuk kepada manusia sebagai subjek etika.
6. Nilai pancasila sebagai politik
Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika semuanya sudah diterangkan dengan jelas
dalam setiap sila Pancasila dari 1-5. Oleh karena itu kekuasaan hukum pelaksanaan dan
penyelenggara politik harus sesuai dengan sila-sila Pancasila.

BAB V
Kedudukan pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi dalam
bangsa dan bernegara.

A. Pancasila sebagai budaya Indonesia.

Kebudayaan adalah segala hal yang dihasilkan oleh manusia sebagai makhluk Tuhan
yang maha esa yang berakal. selain wujud-wujud kebudayaan manusia yang bersifat kankret
yaitu berupa aktivitas manusia dalam bermasyarakat saling berinteraksi sehingga terwujudlah
suatu sistem sosial.

1. Asal mula yang langsung ( langsung berkaitan dengan pancasila )


a. Asal mula bentuk( kuasa formalis )
b. Asal mula bahan( kuasa materealis )
c. Asal mula karya ( kuasa effisien )
d. Asal mula tujuan
2. Asal mula tidak langsung( adat, istiadat, dan agama )
3. Bangsa Indonesia dan pancasila dalam 3 asas
a. Pancasila asas kebudayaan
b. Pancasila asas religious
c. Pancasila asas kenegaraan

B. Pancasila sebagai pandangan hidup


Pandangan hidup bekerja sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan dari
pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitar dalam
pengertian inilah maka proses perumusan pandangan hidup masyarakat dan dilambangkan
menjadi pandangan hidup bangsa dan negara.

C. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara Indonesia


a. Kesepakatan pertama: berkenaan dengan cita-cita bersama menegakkan konstitusi
di suatu Negara.
b. Kesepakatan kedua: kesepakatan bahwa basis pemerintah di dasarkan atas dasaran
hukum dan konstitusi.
c. Kesepakatan ketiga:(1)bangunan organ Negara dan prosedur, prosedur yang
mengatur kekuasaan nya.(2)hubungan, hubungan antar organ Negara sat dengan
yang lain

D. Pancasila sebagai filsafat Negara( philosofiche grandslag )

Dijelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia yang pada
hakikatnya adalah suatu pandangan hidup berdasarkan kesadaran cita-cita hukum serta cita-
cita moral yang meliputi suasana serta watak dari bangsa Indonesia.

E. Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara Indonesia


Ideologi berasal dari kata” idiea” yang berarti gagasan atau konsep. pengertian
dasar cita-cita dan “ logos” berarti ilmu “idea” atau “eidos” berarti bentuk ideologi secara
umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan yang
menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok
manusia tertentu dalam berbagai bidang.

F. Pancasila sebagai jati diri Indonesia.


Mereka menciptakan tata nilai yang mendukung tata kehidupan sosial dan tata
kehidupan kerohanian bangsa yang memberikan corak watak dan ciri masyarakat dan bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat atau bangsa lain kenyataan yang
demikian ini merupakan suatu kenyataan yang merupakan jati diri bangsa Indonesia.

BAB VI
“Realisasi”

Realisasi secara praktis ini sangat penting karena Pancasila sebagai dasar filsafat
pandangan hidup pada hakikatnya adalah suatu sistem nilai yang diterapkan untuk
merealisasikan serta diamalkan dalam kehidupan konkrit dalam konteksnya masyarakat
berbangsa dan bernegara.
konsekuensinya untuk merealisasikan dan mengamalkan sila-sila Pancasila yang
harus memiliki pengetahuan yang jelas dan benar tentang fungsi dan kedudukan Pancasila
yang didalamnya terkandung nilai-nilai sebagai sumber untuk diamalkan secara konkrit.
A. Realisasi pancasila sebagai objektif

Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara Indonesia


yang realisasi konkritnya merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berkaitan
dengan norma-norma hukum dan realisasi moral dan pengamalan pancasila secara objektif
berkaitan dengan pemenuhan wajib hukum yang memiliki norma-norma yang tertuang dalam
suatu sistem hukum.

B. Penjabaran pancasila yang objektif


Pelaksanaan dalam realisasi dalam setiap aspek penyelenggaraan negara baik di
bidang eksekutif maupun yudikatif dan semua kenegaraan dan terutama realisasinya dalam
bentuk peraturan peraturan perundang-undangan.
C. Realisasi pancasila secara subjektif

Pelaksanaan setiap pribadi, setiap warga, setiap individu, setiap penduduk, setiap
Penguasa, dan setiap orang Indonesia. dalam pengertian inilah maka fenomena konkret yang
ada pada seseorang yang berkaitan dengan sikap dan tingkah laku dalam realisasi Pancasila
secara subjektif disebut moral Pancasila.
D. Internalisasi nilai-nilai pancasila
proses internalisasi dan aktualisasi harus diterapkan dan strategi yang relevan serta
metode yang efektif intenalisasi dilakukan dalam berbagai macam konteks lingkungan
masyarakat sehingga strategi dan metode yang diterapkan harus sesuai dengan lingkungan
sosial masyarakat.
E. Sosialisasi dan pembudayaan pancasila
Epistomologi realisasi nilai-nilai Pancasila, artinya jika ingin merealisasikan atau
mengamalkan Pancasila harus memahami terlebih dahulu bahwa Pancasila itu adalah suatu
sistem nilai di lima sila merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
F. Proses sosialisasi dan pembudayaan pancasila
Manusia adalah makhluk sosial selain. Oleh karena itu ia senantiasa membutuhkan
orang lain dalam sistem sosial ini tidak dapat mendukung tatanan nilai sebagai suatu dasar
dan pedoman.

BAB VII
Negara Kesatuan Republik Indonesia
“NKRI”

A. Negara kesatuan republik Indonesia.


Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku kelompok, adat istiadat, budaya,
serta agama dan juga memiliki berbagai macam keanekaragaman dan karakternya. maka
bangsa ini suatu negara berdasarkan filsafat Pancasila yaitu suatu negara persatuan. negara
kebangsaan serta suatu negara yang bersifat integralistik. Negara kesatuan bukan di
maksudkan negara bagian ( federasi ) melainkan kesatuan dalam arti keseluruhan unsur
negara yang bersifat (fundamental) negara untuk mengatasi semua golongan yang ada dalam
masyarakat.
A. Hakikat bentuk Negara
Negara yang merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuk
rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis, suku bangsa, golongan, budaya serta agama
sebagaimana diketahui, walaupun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa
yang memiliki karakter budaya serta adat istiadat yang beraneka ragam yang keseluruhannya
tergabung dalam suatu kesatuan dan persatuan dan bangsa Indonesia dengan kewajiban
negara dan bangsa burung Garuda Pancasila dengan seloka Bhinneka Tunggal Ika termuat
dalam UUD RI Nomor 24 Tahun 2009.
B. NKRI adalah Negara kebangsaan.
Berdasarkan fakta sejarah Negara Indonesia adalah bukan hasil dari suatu
pertemuan individu-individu, melainkan karena persaingan di suatu negara dan suatu negara
adalah suatu perwujudan dari berbagai kehidupan bersama dengan elemen-elemen dari suku
ras budaya kelompok yang memiliki kebebasan.

1) Hubungan antara individu dan Negara.


Jati diri integralistik Indonesia Memang sebagai suatu pemahaman tersendiri di
samping paham besar dunia yaitu individualism, liberalism, sosialisme, komunisme totalitas
dari individu.
2) Hubungan masyarakat dan Negara.
Negara mengatasi semua golongan yang ada dalam masyarakat negara tidak
memihak pada salah satu golongan negara bekerja demi kepentingan seluruh masyarakat.
B. NKRI adalah Negara kebangsaan yang ketuhanan yang maha esa.
a. Hubungan Negara dengan agama.
Negara Pancasila hakikatnya mengatasi segala sesuatu agama dan menjamin
kehidupan agama dan umat beragama karena beragama adalah hak asasi yang bersifat
mutlak.
b. Hubungan Negara dengan agama menurut paham theokrasi
c. Hubungan Negara dengan agama menurut sekulerisme
d. Hubungan Negara dengan agama menurut komunisme

C. NKRI adalah Negara kebangsaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab
D. NKRI adalah Negara kebangsaan dan persatuan
E. NKRI adalah Negara kebangsaan dan berkerakyatan
F. NKRI adalah Negara yang berkeadilan sosial.

BAB VIII
“NILAI-NILAI PANCASILA DALAM STATS FUNDAMENTAL NORM”

A. Kedudukan dan fungsi UUD 1945

a. Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia


b. Pembukaan UUD 1945 memenuhi tertib
c. Pembukaan UUD 1945 sebagai staats fundamental norm
d. Eksistensi pembukaan UUD bagi kalangan Negara RI

B. Pengertian isi UUD 1945


a) Alenia pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah segala sesuatu dan oleh sebab itu
maka diatas dunia harus dihapus karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan” merupakan suatu pernyataan yang bersifat universal baik sebagai individu
maupun makhluk sosial.
b) Alenia kedua.
“Perjuangan Indonesia telah sampailah kepada yang bekerja dengan selamat saat
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang
merdeka bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. merupakan suatu hasil dari perjuangan bangsa
Indonesia yang menjelma dalam suatu negara Indonesia menyusun suatu negara atas
kemampuan dan kekuatan sendiri dan selanjutnya untuk memajukan cita-cita bersama yaitu
masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran.
c) Alenia ketiga
“Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan
ini kemardekaan nya, bahwa ini adalah pernyataan kembali proklamasi pada 17 Agustus 1945
yang terperinci.
d) Alenia keempat
“Kemudian dari pada itu untuk itu suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar pada
ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesi, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Meliputi 4 hal yang
merupakan prinsip-prinsip pokok kenegaraan.
C. Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
Berdasarkan kedudukannya, maka urut-urutan adalah hukum Tuhan, dan hukum
kodrat, hukum etis. ini merupakan sumber nilai dan hukum positif Indonesia sedangkan
hukum negara filosofis yaitu dasar filsafat adalah pedoman dasar hukum dalam bentuk dan
sifat tertentu dari hukum.
D. Hubungan UUD 1945 dengan pancasila
a. Hubungan secara formal
b. Hubungan secara material

E. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi 17 agustus 1945

a) pernyataannya Proklamasi kemerdekaan dalam alinea ketiga merupakan


rangkaian yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
b) tetapkannya Pembukaan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945 presiden dan
wakil presiden merupakan tindak lanjut dari proklamasi
c) Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya adalah suatu pernyataan yang lebih
jelas dari adanya cita-cita luhur yang menjadi motivasi pendorongnya
kemerdekaan dalam bentuk negara Indonesia yang merdeka bersatu berdaulat
adil makmur dengan asas kerohanian Pancasila.

BAB IX
“UUD NKRI 1945 NILAI-NILAI PANCASILA DALAM UUD NKRI 1945”
A. UUD
Menurut E,S,C wade dalam bukunya Constitutional Law UUD menurut sifat dan
fungsi adalah suatu naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas dan badan-badan
pemerintah suatu negara kekuasaan tersebut di antara badan eksekutif, legislatif , dan
yudikatif.
B. Konstisusi
Badan dalam bahasa Inggris yaitu “konstitusional” Belanda merupakan pengertian
konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya memiliki arti: lebih luas daripada UUD
atau sama dengan pengertian UUD.
C. Struktur pemerintahan

 Demokrasi pemerintahan Indonesia sebagaimana dijabarkan dalam UUD 1945


 Penjabaran demokrasi menurut UUD 1945 dalam sistem ketetenaraan pasca
amandemen 2002.
 Sistem pemerintahan Negara menurut uud 1945 hasil amandemen 2002
 Indonesia adalah Negara yang bedasarkan atas hukum
 Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat
 Presiden adalah penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi di samping MPR dan
DPR.
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
 Menteri Negara adalah pembantu presiden
 Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas
 Negara Indonesia adalah Negara hukum

D. Isi pokok pasal-pasal UUD 1945


E. Hubungan lembaga Negara berdasarkan UUD 1945
 Hubungan antara MPR dan Presiden
 Hubungan MPR dan DPR
 Hubungan DPR dan Mentri
 Hubungan presiden dan mentri
 Hubungan MA dengan lembaga Negara lainnya
 Hubungan BPK dan DPR
F. Hak asasi manusia menurut UUD 1945
 Hak asasi manusia dan permasalahannya
 Penjabaran hak asasi manusia dalam UUD 1945

BAB X
“BHINEKA TUNGGAL IKA”

A. Dasar hukum lembaga negara bhineka tunggal ika


Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa kita yang memiliki arti yang berbeda-
beda tetapi tetap satu peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang lembaga negara
bendera serta lagu kebangsaan
 Peraturan pemerintah no.66 tahun 1951 tentang lembaga Negara
 Peraturan pemerintah no.43 tahun 1958 tentang penggunaan lembaga Negara.

B. Bhineka tunggal ika sebagai local wisdom bangsa Indonesia.


Lembaga negara garuda pancasila wujud lembaga yang digunakan untuk burung
garuda yang didalamnya berisi karena lembaga sila-sila pancasila dan disertai semboyan
Bhinneka Tunggal Ika diambil lembaga Garuda karena burung garuda itu besar kuat yang
mampu terbang tinggi yang melukiskan cita-cita bangsa Indonesia tengah-tengah
masyarakat.
C. Makna filosofil bhineka tunggal ika
Oleh karena itu bangsa Indonesia dalam membentuk suatu negara bukan merupakan
proses kualitas manusia sebagai makhluk hidup yang bebas melainkan suatu proses kehendak
bersama untuk suatu bangsa dalam wujud NKRI negara mengatasi semua golongan yang ada
dalam masyarakat negara tidak memihak pada satu golongan negara bekerja demi
kepentingan seluruh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai