BLOK 1 KEPRIBADIAN
Disusun Oleh:
Siti Pritadinda
220600065
MEDAN
2022
TOPIK 1
Istilah Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang mengandung dua
suku kata dengan makna yang berbeda yakni panca dan syila. Panca yang dibaca pendek
memiliki arti yaitu lima sendi, alas, dasar serta asas. Sedangkan Syila yang
pengucapannya dibaca panjang (syiila) artinya peraturan dan tingkah laku yang baik. Dari
pengertian itu, dapat disimpulkan jika istilah Pancasila memiliki arti sebagai sendi lima
atau tingkah laku utama dari bentuk pelaksanaan lima kesusilaan.
Dikutip dari buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara" oleh Ronto,
berikut manfaat dasar negara Pancasila bagi Indonesia; Sebagai ideologi Negara,
Mengatur penyelenggaraan Negara, Menguatkan kepribadian bangsa, Menjadi pandangan
hidup bangsa
TOPIK 2
DINAMIKA PANCASILA
Secara etimologi, ideologi berasal dari kata "idea" yang berarti gagasan, konsep,
buah pikiran, dan "logos" artinya ilmu. Sedangkan secara harfiah, ideologi berarti ilmu
pengetahuan tentang ide ide (science of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian
dasar. Dalam pengertian sehari-hari, kata "idea" biasanya di samakan artinya dengan
"cita-cita". Cita-cita yang dimaksud adalah cita cita yang bersifat tetap dan harus dicapai,
sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus menjadi dasar, pandangan, atau paham.
Jadi, kata ideologi berarti ilmu yang membicarakan tentang suatu gagasan atau pemikiran
untuk dijadikan pedoman, dasar, landasan, prinsip, dan cita-cita dalam hidup.
1. Liberalisme
Liber Berarti bebas, merdeka, tak terikat. Dalam ajarannya, manusia pada hakikatnya
adalah mahluk individu yang bebas, pribadi yang utuh dan lengkap serta terlepas dari
manusia lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat.
2. Radikalisme
3. Konservatisme
Ideologi ini berpandangan bahwa masa lalu adalah suatu peristiwa yang masih harus
diperjuangkan dan dipertahankan. Menurut kaum konservatif, revolusi menuju ke
arah modernitas merupakan suatu klimaks perkembangan yang menyedihkan yang
telah berlangsung sejak menjelang akhir zaman pertengahan (Korten, David C., 2002:
56)
4. Kapitalisme
Ideologi kapitalisme memandang bahwa suatu sistem mengatur proses pro duksi
barang dan jasa. Ideologi kapitalisme memiliki tiga ciri pokok, yakni: (a) sebagian
besar kekayaan yang dimiliki oleh individu; (b) barang dan jasa diperdagangkan di
pasar bebas yang penuh persaingan; (c) modal atau kekayaan lain diinvestasikan ke
dalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba atau keuntungan.
5. Sosialisme
Sosialisme adalah ideologi di mana sistem sosial dan ekonomi ditandai dengan
kepemilikan bersama atas alat produksi. Sebutan sosialisme awal kali dipakai di
Prancis pada tahun 1831. Semula, Komunisme dan Sosialisme merupakan satu
pengertian yang sama, tetapi kemudian komunisme dianggap terlalu radikal
1. Pancasila dituntut tetap pada jati dirinya, baik ke dalam (segi intrinsik) maupun
keluar (segi ekstrinsik). Ke dalam berarti Pancasila harus (1) konsisten, (2) koheren,
dan (3) koresponden. Ke luar berarti Pancasila harus menjadi penyalur dan penyaring
kepentingan, baik horizontal maupun vertikal.
2. Pancasila diharapkan dapat mempersatukan seluruh penduduk bangsa Indonesia
secara politis, serta dapat mewakili dan menyaring berbagai kepentingan,
mengandung pluralisme agama dan dapat menjamin kebebasan beragama.
3. Memiliki dimensi idealisme nasional, yakni suatu hal yang harus dituju dalam
kehidupan rakyat/ bangsa Indonesia. Sebagai idealisme nasional maka Pancasila
berfungsi sebagai pendidik dan penuntun arah menuju terbentuknya manusia
Indonesia yang pancasilais.
TOPIK 4
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Secara etimologi istilah "filsafat" berasal dari bahasa Yunani "philein" yang
artinya "cinta" dan "sophos" yang artinya "hikmah" atau "kebijaksanaan" atau "wisdom"
(Notonagoro 1974: 43). Jadi, secara harfiah istilah filsafat mengandung makna cinta
kebijaksanaan. Filsafat adalah satu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai
kehidupan manusia. Manusia dalam kehidupannya pasti memilih pandangan hidup yang
dianggap paling benar, paling baik, dan membawa kesejahteraan dalam kehidupannya.
Pilihan pandangan hidup itulah yang disebut filsafat.
Adapun contoh Pancasila sebagai sistem filsafat artinya dalam kegiatan berbangsa
dan bernegara harus berpedoman pada filsafat Pancasila, misalnya toleransi antar agama
yang merupakan amalan dari filsafat Pancasila sila pertama, sikap peduli dan tolong
menolong yang merupakan amalan sila kedua, membela dan mempertahankan tanah air
adalah amalan sila ke tiga, kemudian mengikuti pemilu juga merupakan salah satu
amalan Pancasila sila ke empat, dan menghormati hak dan kewajiban orang lain
merupakan penerapan sila ke lima Pancasila. Dari kelima sila tersebut membentuk suatu
sistem yaitu filsafat Pancasila.
ETIKA PANCASILA
A. PENEGERTIAN ETIKA
Etika adalah sebuah kebiasaan yang berkaitan dengan moral seorang manusia, dan
dari moral tersebut dapat ditentukan tentang suatu nilai baik dan nilai buruk. Etika
merupakan konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari tindakan sosial
berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Pembentukan
etika melalui proses filsafat sehingga etika merupakan bagian dari filsafat. Unsur utama
yang membentuk etika Ialah moral.
Etika politik adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau kelompok dalam berpolitik. Dalam hubungannya dengan masyarakat,
bangsa maupun negara, etika politik tetap meletakan dasar fundamental manusia sebagai
manusia. Dasar ini lebih meneguhkan akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa
didasarkan pada hakekat manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya (Bolong,
2018 : 11)
Etika pemerintahan adalah norma atau nilai-nilai moral yang menjadi pedoman
bagi keseluruhan aparat pemerintahan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
menjalankan pemerintahan. Etika pemerintahan berkaitan dengan bagaimana aparatur
pemerintah dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang
seharusnya dan semestinya pantas untuk dilakukan dan wajar karena telah ditentukan
atau diatur untuk ditaati dan dilaksanakan (Somali, 2012 :4).
Penerapan etika pancasila merupakan suatu keharusan bagi setiap warga Negara
Indonesia yang mesti diamalkan dalam setiap bidang kehidupan, baik dalam kehidupan
profesi, kemasyarakatan, dan kenegaraan.
Penerapan etika pancasila pada kehidupan profesi dapat dilakukan dengan selalu
bersyukur atas setiap pekerjaan yang telah diamanahkan kepada kita & menjalankannya
dengan ikhlas dan sepenuh hati, Memiliki sikap saling berbagi baik ilmu maupun hal-hal
positif lainnya, Bertoleransi terhadap perbedaan yang ada, serta saling mendukung dalam
menggapai karir yang diinginkan. Kemudian pada kehidupan bermasyarakat penerapan
etika pancasila dapat dilakukan dengan Menghargai perbedaan di tengah masyarakat
yang terdiri dari banyak suku, agama, ras, dan adat istiadat, Senantiasa menjaga adab atau
kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita dalam berbagai kondisi, serta tidak
melakukan diskriminasi pada siapa pun. Lalu Strategi penerapan Pancasila sebagai sistem
etika dalam kehidupan kenegaraan bagi dapat dilakukan dengan pendidikan karakter,
membangkitkan kesadaran wajib pajak, serta mewujudkan nilai pancasila dalam UU
HAM dan lingkungan hidup.
Pancasila sebagai karakter keilmuan memiliki arti bahwa setiap butir Pancasila
memiliki tujuan yang sesuai sebagai dasar pelaksanaan Pendidikan yang berkarakter dan
berkualitas secara kognitif maupun moralnya. Setiap ilmu yang dikembangkan juga
hendaknya memiliki nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal seperti kemanusiaan,
keadilan, serta ketuhanan. Pancasila sebagai karakter keilmuan dimaksudkan untuk
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan teknologi agar warga bangsa
mampu menjaga harkat dan martabatnya, berpihak kepada kebenaran untuk mencapai
kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.
TOPIK 7
IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional berasal dari kata "national identity" yang berarti "kepribadi an
nasional" atau "jati diri nasional". Sedangkan secara terminologis, identitas nasional
merupakan suatu ciri yang di miliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan
bangsa tersebut dangan bangsa lain. Jadi, Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri
atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain
di dunia. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, bangsa, agama, dan pulau pulau
yang dipisahkan oleh lautan.
Salah satu identitas yang melekat pada bangsa Indonesia adalah sebutan sebagai
sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan bangsa ini tercermin pada ungkapan
Bhinneka Tunggal Ika yang terdapat pada simbol nasional burung garuda dengan lima
simbol yang mewakili kelima sila pancasila. Kemajemukan ini merupakan perpaduan
dari unsur – unsur yang menjadi inti identitas. Unsur unsur pembentuk identitas nasional
yakni: sejarah, kebudayaan, suku bangsa. Agama, dan bahasa.
A. PENGERTIAN KONSTITUSI
Konstitusi berasal dari dari bahasa Inggris "constitution" atau bahasa Belanda
"constitutie" adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara. Konstitusi berasal dari dari bahasa Inggris "constitution" atau bahasa Belanda
"constitutie" adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara. Menurut K. C. Wheare Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan
suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur, dan
memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
Sebagai negara yang berdasarkan hukum, tentu saja Indonesia memiliki konstitusi
yang dikenal dengan Undang-undang Dasar 1945 yang memiliki perjalanan sejarah
sangat panjang. Berikut lini masa konstitusi di Indonesia:
Tanggal 10 = Bung Karno sebagai ketua panitia kecil melaporkan berbagai usul
yang telah dirumuskan dalam Rancangan Preambul Hukum Dasar Negara
(Piagam Jakarta)
Tanggal 11 = Ketua sidang masih memberikan kesempatan untuk memberikan
usulan yang berhubungan dengan hukum dan UUD, setidaknya ada 35 orang.
Pada petang hari, rapat mengambil keputusan penting;
- Menyetujui Rancangan Preambule yang sudah ditandatangani pada 22 Juni
1945 (Piagam Jakarta)
- Membentuk Panitia Kecil Perancang UUD, yang berkewajiban merumuskan
isi batang tubuh UUD.
Tanggal 13 = Panitia kecil perancang UUD melaporkan hasil rapat kepada Panitia
Perancang UUD.
Tanggal 14 = Soekarno selaku ketua Panitia Perancang UUD, melaporkan 3 hasil
rapat;
- Pernyataan Indonesia Merdeka
- Pembukaan UUD
- UUD
Tanggal 15 = Soepomo dan Soekarno melakukan penjelasan umum tentang UUD
Tanggal 16 = Rancangan UUD diterima oleh peserta sidang.
2) Sidang PPKI 1 8 Agustus 1945
Memilih Presiden dan Wakil Presiden. Secara aklamasi sidang menunjuk Bung
Karno dan Bung Hatta.
Mengesahkan UUD 1945 dengan beberapa Revisi
Warga negara merupakan seseorang atau individu yang tinggal dan menjadi
bagian dari suatu masyarakat di wilayah tertentu. Sebagai salah satu unsur dari
terbentuknya suatu negara yaitu warganya, warga negara secara sederhana dapat diartikan
sebagai semua orang yang tinggal serta bertumbuh di negara tersebut. Menurut Undang
Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, warga negara ialah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Warga Negara memiliki
hubungan yang sederajat dengan negrara. Namun, istilah warga Negara berbeda dengan
kawula, rakayat, dan penduduk.
Hak Menurut KBBI adalah wewenang menurut hokum. Secara umum, hak terbagi
dua yakni:
1) Hak Mutlak, yaitu hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan.
2) Hak Relatif, yaitu hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau
beberapa orang tertentu menuntut agar seseorang atau beberapa orang lain
tertentu memberikan sesuatu, melakukan sesuatu, atau tidak melakukan
sesuatu.
Kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang harus dilaksanakan. Secara umum,
kewajiban warga Negara adalah; Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Wajib
membela Negara, dan Wajib dalam upaya pertahanan negara.
Kewajiban WNI:
1) Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat (1) UUD 1945)
2) Kewajiban membela negara (Pasal 27 ayat (2) UUD 1945)
3) Kewajiban ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30 ayat (1) UUD
1945)
D. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM MEMBAYAR PAJAK
3) Setisap warga negara memiliki kesamaan dan kesetaraan dalam praktik politik.
Indikator Demokrasi
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945,
yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat,
serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.
wawasan nusantara merupakan suatu konsep dan rambu-rambu yang berperan untuk
membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupan dan perjuangan dalam
mengisi kemerdekaannya.
1. Stategi Asilmilasi
Ketika asimilasi ini menjadi sebuah strategi integrasi nasional, berarti bahwa
negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur-unsur
budaya yang ada dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak
lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya local.
2. Strategi Akulturasi
Apabila akulturasi ini menjadi strategi integrasi yang diterapkan oleh pemerintah
suatu negara, berarti bahwa negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan
mengupayakan adanya identitas budaya bersama namun tidak menghilangkan
seluruh unsur budaya kelompok atau budaya lokal.
3. Strategi Pluralis
Dengan strategi pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional negara memberi
kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama,
budaya daerah, dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang,
serta hidup berdampingan secara damai.
Sebagai sebuah negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga tentu
berupaya untuk menerapkan integrasi nasional tersebut. Adapun bentuk-bentuk dari
upaya tersebut ialah dengan cara sebagai berikut; Penggunaan Bahasa Indonesia,
Toleransi dan Solidaritas Antar Golongan, dan Menanamkan Sikap Tenggang Rasa.