Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari
kebudayaan dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh
sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para pendiri bangsa berhasil
menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi sebuah
pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila yang notabenya
merupakan kebudayaan yang telah ada di tengah-tengah masyarakat
Indonesia menjadikan tetap lestari hingga saat ini.Eksistensi Pancasila
seiring berjalanya waktu mengalami cobaan ketika terjadi gejolak
gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia. Pemberontakan
PKI masa itu dapat menjadi acuan bagaimana Pancasila tetap berdiri,
hal ini membuktikan Pancasila memang bukan hanya ideologi yang
muncul secara tiba-tiba, namun merupakan nilai-nilai yang telah
melekat dalam diri bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari


kebudayaan dan sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh
sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para pendiri bangsa berhasil
menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi sebuah
pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila yang notabenya
merupakan kebudayaan yang telah ada di tengah-tengah masyarakat
Indonesia menjadikan tetap lestari hingga saat ini.Eksistensi Pancasila
seiring berjalanya waktu mengalami cobaan ketika terjadi gejolak
gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia. Pemberontakan
PKI masa itu dapat menjadi acuan bagaimana Pancasila tetap berdiri,
hal ini membuktikan Pancasila memang bukan hanya ideologi yang
muncul secara tiba-tiba, namun merupakan nilai-nilai yang telah
melekat dalam diri bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan hasil perenungan atau pemikiran seseorang


atau kelompok orang, yang juga diangkat dari nilai adat istiadat, nilai
kebudayaan, nilai tradisi, nilai kepustakaan, nilai religius yang terdapat
pada pandangan hidup bangsa indonesia sendiri sebelum membentuk
negara.

Pancasila bukan berasal dari dari ide-ide bangsa lain, melainkan


berasal dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri. Kumpulan
nilai-nilai dari kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakini
kebenarannya kemudian digunakan untuk mengatur masyarakat, inilah
yang dinamakan ideologi.

Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan


dan kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara
pandang membentuk karakter berpikir dalam mewujudkan keinginan
atau cita-cita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi
merupakan kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
(kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
hidup.

Pancasila sebagai ideologi jelas mempunyai nilai demokratis.

Hal ini telah ditunjukkan oleh asas sila keempat yaitu : “Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”.
Suatu ideologi yang demokratis adalah ideologi terbuka, yaitu
mampu menerima pemikiran-pemikiran baru dalam rangka
pengembangan atau penyempurnaan perwujudan nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalamnya. Pancasila sebagai ideologi terbuka tidak
sekedar dapat menerima, bahkan mendorong untuk dapat
menciptakan pemikiran-pemikiran baru tersebut dalam rangka lebih
menyegarkan dan memperkuat relevansinya dengan perkembangan
zaman.

Tapi walaupun dengan arti dan fungsi yang sedemikian hebatnya di


era globalisasi ini banyak rakyat Indonesia yang lama lama sudah mulai
meninggalkan Pancasilla tersebut. Era globalisasi banyak memunculkan
berbagai alat teknologi modern yang mendatangkan budaya luar masuk
ke Indonesia dan menjadi suatu hal yang bisa di ikuti.

Masuknya era globalisasi banyak fenomena di mana-mana ada


batasan seakan memudar dikarenakan terjadi berbagainya
perkembangan di segala aspek kehidupan, khususnya dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya perkembangan aspek
kehidupan khususnyadi bidang IPTEK maka manusia dapat mengetahui
adanya perkembangan informasi dari luar negeri maupun dalam negeri.

Sebagai ideologi negara, Pancasila harus menjadi acuan negara


dalam menghadapi berbagai tantangan global dunia yang terus
berkembang. Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat
penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia,
karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara
seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk
dengan mudah ke masyarakat.
Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa
indonesia, jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang
timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal
yang positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat
hubungan antar bangsa dan negara di dunia, sedangkan hal negatif dari
dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi
kebudayaan Indonesia.

Pancasila merupakan Lima dasar disepakati bersama oleh bangsa


Indonesia melalui founding father yang harus dijalan bangsa Indonesia
dalam sistem kehidupan sosial maupun sistem kenegaraan.

Dengan lima dasar ini lah yang menjadi landasan kita dalam
menghadapi kehidupan tantangan Ideologi Pancasila dari berbagai
terjangan ideologi dunia dan kebudayaan global. Seperti tantangan
menghadapi atheisme, Individualisme, dan kapitalisme.

Di tengah era globalisasi,  ideologi   yang   bisa   bertahan adalah


ideologi   yang   bisa   menjaga   keseimbangan   antara   kepentingan
global   dengan   kepentingan   nasional.   Artinya,   ideologi   yang  bisa  
terus   eksis  adalah   ideologi   yang   bisa   menempatkan   kepentingan
nasional   tanpa   ikut   terpengaruh   nilai-nilai   asing   dari   ideologi  
lain  yang   datang   melalui informasi global seperti siaran televisi,
internet atau pertukaran jasa dan barang lainnya. 

B.Perumusan masalah:
1. Bagaimana sejarah perumusan pancasila?
2. Jelaskan tantangan apa saja yang ada di era globalisasi?
3. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan pancasila
diera globalisasi?
4. Bagaimana Peranan pancasila di era globalisasi?

C.Tujuan Makalah
1.untuk memenuhi tugas makalah pelajaran ppkn

2.Untuk Mengetahui&memahami Sejarah Perumusan Pancasila.

3.Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk

Mengatasi tantangan pancasila di era globalisasi.

4.untuk mengetahui apa saja peran pancasila di era globalisasi

Ini.

BAB ll
PEMBAHASAN
A.sejarah perumusan pancasila
Perumusan Pancasila diawali dengan terbentuknya Badan
Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdeka
BPUPKI dibentuk pada 1 Maret 1945 dan merupakan tindak
lanjut atas janjian Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa
Jepang bernama Dokuritsu Junbi Cosakai. Jepang untuk
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. badan ini
beranggotakan 64 anggota yang terdiri atas tokoh dari
Indonesia dan 7 orang perwakilan dari Jepang.
Ketua BPUPKI adalah dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat dan
dua wakil ketua R.P. Soeroso dan Ichibangase Yosio dari Jepang.
BPUPKI telah menyelenggarakan dua kali sidang resmi dan satu
sidang tidak resmi.
Sidang pertama diadakan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945
yang dipimpin oleh Ketua BPUPKI untuk membahas dasar
negara, wilayah negara, kewarganegaraan, dan rancangan
undang-undang dasar.
Sidang kedua dilaksanakan pada 10-17 Juli 1945 membahas
bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, undang-
undang dasar, ekonomi, keuangan, pembelaan, pendidikan,
dan pengajaran.
1.1.perumusan & usulan dasar negara
Perumusan dasar negara dimulai pada sidang pertama
BPUPKI yaitu pada 29 Mei-1 Juni 1945. dalam sidang tersebut
tiga tokoh bangsa Indonesia yaitu Mohammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno, mengusulkan poin-poin dasar negara.
Mohammad Yamin menyampaikan poin-poin dasar negara
Indonesia pada pidato tidak tertulis pada 29 Mei 1945.
Poin tersebut adalah peri kebangsaan, peri kemanusiaan,
peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
Selain poin tidak tertulis, Mohammad Yamin juga
mengusulkan rancangan 5 dasar negara yang merupakan
gagasan tertulis rancangan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


2.Kebangsaan Persatuan Indonesia
3.Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Seopomo juga mengusulkan dasar negara yang
disampaikan pada sidang 31 Mei 1945, yakni:
1.Paham Persatuan
2.Perhubungan Negara dan Agama
3.Sistem Badan Permusyawaratan
4.Sosialisasi Negara
5.Hubungan antar Bangsa yang Bersifat Asia Timur Raya
Pada hari terakhir sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno
mengusulkan dasar negara yang terdiri dari 5 poin dan dinamakan
Pancasila:

1.Kebangsaan Indonesia

2.Internasionalisme atau Perikemanusiaan

3.Mufakat atau Demokrasi

4.Kesejahteraan Sosial

5.Ketuhanan yang Berkebudayaan

Seluruh usulan dari ketiga tokoh bangsa Indonesia tersebut


kemudian ditampung dan dibahas dan dirumuskan oleh Panitia
Sembilan yang dibentuk BPUPKI.

1.2.Panitia Sembilan dan Piagam Jakarta


Panitia sembilan,yang dibentuk oleh BPUPKI beranggotakan:
1.ir.soekarno. 6.mohammad yamin
2.mohammad Hatta. 7.abdul kahar muzakir
3.abikoesno tjokroseojoso. 8.bapak AA maramis
4.agus salim. 9.achmad soebardjo
5.Wahid Hasjim
Panitia Sembilan kemudian merumuskan naskah Rancangan
Pembukaan UUD yang bernama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter
pada 22 Juni 1945.

Isi dari Piagam Jakarta sebagai berikut ini:

1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemeluk-pemeluknya

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.Persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1.3 Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

Piagam Jakarta bukan merupakan bentuk akhir dari dasar negara


Indonesia. Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan sidang yang penting dalam
sejarah lahirnya Pancasila.
Pada sidang teserbut, sila pertama yang semula berbunyi "Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Dengan adanya perubahan tersebut, isi dari dasar negara Indonesia


yaitu Pancasila menjadi:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.Persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada sidang PPKI tersebut, Pancasila ditetapkan sebagai dasr


ideologi negara Indonesia. Hari Lahirnya Pancasila ditetapkan pada
tanggal 1 Juni dan menjadi libur nasional.

B.Tantangan pancasila di era globalisasi

1.1.banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah


dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme,
konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami
penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya
efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.
1.2.eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang
mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas,
gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus
demografi yang akan segera dinikmati Bangsa

Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-


nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.Pada
kesempatan tersebut Dave juga memberikan rekomendasi
implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi. Pertama, dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda
dan masyarakat.

1.3.Rekomendasi selanjutnya adalah membumikan nilai-nilai Pancasila


melalui pendidikan dan/atau pembelajaran berkesinambungan yang
berkelanjutan di semua lini dan wilayah. Oleh karena itu, Dave
menganggap perlu ada kurikulum di satuan pendidikan dan perguruan
tinggi yaitu Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan
(P3KN). Menanggapi pernyataan Dave, Analis Kebijakan Direktorat
Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Dr. Juandanilsyah, S.E., M.A.,
menjelaskan bahwa Pancasila saat ini diajarkan dan diperkuat melalui
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)
dengan penekanan pada teori dan praktik. Tidak dapat dipungkiri
bahwa pengaruh perkembangan global juga berdampak pada anak-
anak.

Menurut Juan, Pancasila di masa mendatang akan mempertahankan


otoritas negara dan penegakan hukum serta menjadi pelindung hak-hak
dasar warga negara sebagai manusia. Oleh karena itu, sangat penting
untuk menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari
luar yang dapat merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan
identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi
bangsa.“Seharusnya representasi sosial tentang Pancasila yang diingat
orang adalah Pancasila ideologi toleransi, Pancasila ideologi pluralisme,
dan Pancasila ideologi multikulturalisme,” kata Pakar Psikologi Politik
Universitas Indonesia Prof. Dr. Hamdi Moeloek.Representasi sosial
tentang Pancasila yang dimaksud adalah kerangka acuan nilai
bernegara dan berbangsa yang menjadi identitas Bangsa Indonesia.
Hamdi menjelaskan bahwa jika Pancasila menjadi acuan, maka
implementasi nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah terlihat dalam
praktik bernegara, misalnya saat pengambilan kebijakan-kebijakan
politik. Selanjutnya Hamdi menjelaskan bahwa terlihat Pancasila bisa
memberikan solusi di tengah adanya beragam ideologi seperti sosialis
dan liberal serta di tengah usaha politik identitas oleh agama, etnik, dan
kepentingan.

1.4.Globalisasi membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia


internasional yang pengaruhnya langsung terhadap perubahan-
perubahan di berbagai Negara. Kemampuan menghadapi tantangan
yang amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional, sosial, dan
politik, bahkan mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah
keyakinan nasional atas dasar Negara Pancasila yang sebagai benteng
dalam menghadapi tantangan pada era Globalisasi yang semakin
berkembang pada saat ini.

1.5.Tantangan yang dihadapi negara dalam konteks aktualisasi nilai-


nilai ideologi sejauh ini adalah berkembangnya berbagai paham yang
kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kondisi seperti itu
menghasilkan adanya dialektik dan terjadinya tarik-menarik nilai di
dalam diri warga negara. 

Warga negara di dalam memfilter berbagai nilai tersebut


dipengaruhi oleh faktor yang ada di dalam dirinya, meliputi
pemahaman dan kesadaran terhadap nilai-nilai bersama serta kondisi
lingkungan. Berbagai tendensi yang diperlihatkan sebagian anak bangsa
dalam bentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang kurang selaras dengan
nilai-nilai kebersamaan seperti diamanatkan dalam ideologi negara,
selanjutnya akan diuraikan dan dirinci berdasarkan urutan nilai yang
termuat di dalam sila-sila Pancasila.

1.6.Tantangan yang tidak kalah pentingnya adalah pada dinamika


terorisme yaitu adanya sebagian anggota masyarakat yang terjebak
dalam pola pikir dan tindak radikalisme. Pengaruh corak berpikir seperti
ini masih ada kaitannya dengan nilai sila pertama maupun nilai sila-sila
lainnya. Namun dalam perspektif ini, pelaku teror dan yang terlibat
dalam paham radikal dalam implementasinya mengabaikan nilai-nilai
kemanusiaan karena dalam operasionalnya menghancurkan
kemanusiaan dan membuat rasa takut. Peledakan bom dan bom bunuh
diri yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia adalah menjadi
merupakan bukti dari pengabaian nilai-nilai kemanusiaan dimksd.

C.solusi menghadapi tantangan di era globalisasi


Dalam menghadapi tantangan ini maka, Pancasila lah yang dapat
menjadi jawaban tentang kekhasan sumber daya manusia Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia merupakan hasil pemikiran
yang dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat dengan
mengandung satu pemikiran bermakna untuk dijadikan dasar, azas,
pedoman hidup dan kehidupan bersama dalam negara Indonesia
merdeka. 

Sebenarnya kita boleh saja menerima hal hal baru dari sumber
sumber luar seperti dalam hal fashion, lifestyle dan lain lain tetapi kita
tidak boleh sampai mengadopsi ideologi dari luar dan menanamnya di
dalam otak kita, tetapi kita dengan segala hal baru tersebut tetap
berpegang teguh pada ideologi kita sebenarnya yaitu Pancasila.

D.peran pancasila di era globalisasi


Pancasila sangat diperlukan pada masa globalisasi ini sebagai pembatas
untuk memilih budaya yang dapat diterima dan bermanfaat bagi
bangsa dan Negara Indonesia, selain itu pancasila juga berperan
sebagai alat untuk menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia,
karena di era globalisasi ini batasan-batasan antar Negara seakan tidak
terlihat, sihingga kebuadayaan luar, serta informasi-inforamasi berita
internasional masuk dengan mudah dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.

Pada era globalisasi ini terdapat banyak sekali teknologi-teknologi yang


mendukung perkembangan dan kemajuan masyarakat. Seperti halnya
transportasi serta ilmu pengatahuan yang mudah di dapat dan diakses
seluruh pelosok negeri melalui smarphone. Dampak dari adanya
globalisasi bisa menguntungkan juga bisa merugikan, semua itu
tergantung dari masing-masing cara kita menyikapinya.

Seperti yang kita tahu bahwasannya pancasila merupakan ideologi yang


dianut oleh Negara Indonesia. Pancasila sendiri merupakan sumber
hukum yang ada di Indonesia, sejalan dengan hal tersebut peran
pancasila sangatlah besar bagi eksistensi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peran pancasila di era global sekarang ini adalah untuk
menjaga segala sesuatu dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab
itu masyarakat Indonesia diharapkan mampu berturut serta dalam
menjaga dan mencintai Negara Indonesia, sekaligus dapat dipakai
sebagai instrument untuk menyeleksi nilai-nilai kehidupan ang masuk
kedalam bangsa Indonesia. Globalisasi sudah banyak menggeser nilai-
nilai pancasila serta kebudayaan yang ada di Indonesia. Hal ini
menimbulkan masalah di beberapa bidang seperti: lunturnya/hilangnya
kebudayaan kebudayaan alsi bangsa, bergesernya nilai-nilai
kebudayaan, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme,
memudarnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, timbulnya rasa
minder dan kurang percaya diri, gaya hidup yang mulai mengikuti gaya
kebarat baratan. Kita mungkin tidak bisa menolak secara langsung
masuknya kebudayaan luar ke dalam negeri karena kita juga mengikuti
perkembangan jaman dan tren yang ada, tetapi kita juga harus mampu
membatasi diri kita agar kebudayaan dan nilai-nilai pancasila yang telah
tertanam dalam diri kita tidak luntur dan tetap lestari.
BAB lll

Penutup

A.kesimpulan

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan sudah sepatutnya


menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
masyarakat indonesia, nilai-nilai Pancasila merupakan cakupan dari
nilai, norma, dan moral yang harusnya mampu diamalkan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, sebab apabila Bangsa Indonesia mampu
mengamalkan nilai-nilai tersebut maka degradasi moral dan
kebiadaban masyarakat dapat diminimalisir, secara tidak langsung juga
akan mengurangi kriminalitas di Indonesia, meningkatkan keamanan
dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

masa globalisasi ini sebagai pembatas untuk memilih


budaya yang dapat diterima dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara
Indonesia, selain itu pancasila juga berperan sebagai alat untuk
menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia di era globalisasi.

B.saran
kita sebagai masyarakat Indonesia harus bisa menumbuhkan rasa
kepedulian terhadap nilai-nilai pancasila agar tidak digerus oleh budaya
asing yang ingin menguasai masyarakat dan juga sebagai penerus
bangsa seperti mahasiswa harus memberikan contoh yang benar
kepada masyarakat agar menanamkan nilai-nilai pancasila.

Anda mungkin juga menyukai