I. Ideologi
I.1 Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan
kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi berasal dari bahasa Yunani "idea" yang
berati gagasan atau cita-cita. Sedangkan "logos" yang artinya ilmu. Ideologi dapat
diartikan cita-cita atau pandangan
Ideologi merupakan kumpulan gagasan, ide dan keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Ideologi menjadi
kerangka penyelenggaraan negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Bisa
dikatakan, ideologi adalah sistem nilai yang terdiri atas nilai dasar yang menjadi cita-
cita dan nilai instrumental yang berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan
cita-cita tersebut.
Ideologi terbuka merupakan pandangan hidup yang tidak bersifat kaku, bersifat
dinamis, serta fleksikbel dalam berkembang dan bertumbuh mengikuti tuntutan
perkembangan zaman.
Ideologi terbuka ada karena sumber dari nila-nilai yang terdapat dalam masyarakat.
Sehingga ideologi tersebut dapat selalu memenuhi cita-cita bangsa yang
menggunakannya sesuai dengan tuntutan zaman.
Ideologi tertutup adalah ajaran, pandangan dunia, atau filsafat yang menentukan
tujuan dan norma politik serta sosial sebagai suatu kebenaran.
Dalam ideologi tertutup, dasar pembentukannya adalah latar belakang, tujuan, nilai,
atau karakteristik negara itu sendiri.
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim
Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter pada 22 Juni 1945 sebagai berikut:
Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai. Masih timbul
perdebatan antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam. Saat rapat Panitia
Perancang UUD pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan
terutama kewajiban melakukan syariat buat pemeluk-pemeluk nya.
PPKI atau dalam bahasa Jepang yakni Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk pada 7
Agustus 1945, tepat setelah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI) resmi dibubarkan.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki beberapa nilai yang perlu teman-teman
kenali yaitu:
1. Nilai dasar
2. Nilai instrumen
3. Nilai praktis.
Berikut akan dijelaskan tentang ketiga nilai yang ada dalam Pancasila sebagai
ideologi terbuka.
1. Nilai Dasar
Nilai dasar merupakan asas-asas yang diterima oleh masyarakat secara mutlak.
Jadi, nilai ini berdasarkan budaya dan masyarakat Indonesia dan perwujudannya
bisa dilihat dari sila kesatu sampai sila kelima.
2. Nilai Instrumen
Jadi, kedudukan nilai ini memang lebih rendah, tapi perwujudannya jadi nilai konkret
terutama bila disesuaikan dengan perkembangan zaman sekarang ini.
Perwujudan nilai ini bisa dilihat dari batang tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR,
Peraturan Perundang-Undangan, dan Keputusan Presiden.
3. Nilai Praktis
Lalu yang terakhir adalah nilai praktis yang diterapkan dan diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk individu,
makhluk sosial dan juga warga negara.
Keunggulan dari Pancasila sebagai Ideologi terbuka bangsa Indonesia bisa dilihat
dari kelima sila yang ada di dalamnya.
1. Sila Pertama
Ideologi terbuka di Indonesia lebih unggul adalah sila pertama dibandingkan dengan
paham Ateisme yang dianut Komunisme.
Sila pertama ini juga akan menjiwai sila yang lain, misalnya perikemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
2. Sila Kedua
Sedangkan sila kedua juga menunjukan keunggulan karena konsep manusia yang
seimbang dan bijaksana.
Sila ketiga dinilai unggul karena adanya konsep persatuan ras dan persatuan
bangsa.
4. Sila Keempat
Kemudian ada sila keempat dengan keunggulan berupa prinsip kerakyatan dengan
dasar mufakat, perwakilan dan permusyawaratan.
5. Sila Kelima
Suatu ideologi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan nyata oleh karena itu
Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimensi , adapun
tiga dimensi sebagai berikut :
1. Dimensi Realitas
Sebagai ideologi terbuka, nilai nilai dasar yang terkandung dalam ideologi ini berasal
dan bersumber dari nilai nilai yang telah hidup di masyarakat. Terutama pada saat
ideologi tersebut dibentuk dan dilahirkan, nilai nilai yang terkandung di dalamnya
mencakup nilai, adat, serta norma norma yang telah berkembang di masyarakat.
Atau dalam kata lain, hampir keseluruhan nilai yang berada dalam pancasila
berdasarkan dengan nilai nyata atau real yang benar benar ada di masyarakat. Hal ini
tentunya lebih mempermudah masyarakat untuk memahami dan memaknai maksud
dari ideologi tersebut. Karena pada dasarnya, nilai dan intinya berada sangat dekat
dengan kehidupan mereka.
2. Dimensi Idealitas
Sebagai salah satu ideologi terbuka, pancasila selain berasal dan bersumber dari nilai
nilai masyarakatnya. Pancasila juga mengandung beberapa nilai yang memberikan
pengharapan terhadap seluruh masyarakatnya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara ke depannya.
Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila memberikan harapan kepada seluruh
masyarakat, bahwa dengan adanya pancasila sebagai ideologi negara ini, kehidupan
semua masyarakat bisa terjamin dan lebih terorientasi dengan jelas. Karena secara
tidak langsung, berbagai visi dan misi negara telah tercantum dalam pancasila.
Walaupun masih diperlukan beberapa aturan penjelas.
3.Dimensi Fleksibilitas
Sebagai sebuah ideologi yang terbuka, pancasila tidak akan berhenti mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara hanya dalam satu waktu saja. Melainkan nilai
nilai yang terkandung dalam pancasila akan senantiasa berkembang dan berjalan
secara seimbang dengan berbagai perubahan yang ada akibat globalisasi. Namun,
bukan berarti nilai ada yang didalam pancasila secara idiilnya berubah.
IV Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat dimaknai bahwa Pancasila selalu mampu
mengikuti perkembangan zaman yang ada secara dinamis dan setiap nilai nilai yang
terkandung dalam Pancasila tidak pernah berubah. Akan tetapi nilai -nilai tersebut
dilaksanakan dengan penyesuaian akan kebutuhan serta tantangan yamg terus
berkembang dari waktu ke waktu dan Pancasila memiliki penyaring yang berfungsi
sebagai pemilah antara hal yang layak untuk diikuti oleh bangsa Indonesia dan
memberikan arahan yang bermanfaat dalam menghadapi perubahan dan
transformasi sosial yang terjadi.
V .Saran
Seluruh rakyat Indonesia wajib menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar yang paling
tertinggi pada bangsa ini agar Pancasila tidak direndahkan dan hilang dengan
cara konsisten mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari .