Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Ideologi

Nama ideologi berasal dari kata ideas dan logos. Idea berarti gagasan, konsep, sedangkan logos berarti ilmu. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan sains tentang ide. Menurut Destutt de Tracy definisi ideologi adalah studi terhadap ide ide/pemikiran tertentu. Dan menurut Decrates idelogi adalah inti dari semua pemikiran manusia. Jika dilihat dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Ideologi adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, dan metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain serta metode untuk menyebarkannya. Sedangkan pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan.

Sejarah Terbentuknya Pancasila


Pemerintahan negara kita waktu itu merencanakan konsep sebuah negara melalui sidang BPUPKI pertama tanggal 29 Mei 1 Juni 1945. Pada saat inilah dibicarakan konsep mengenai dasar negara. Hingga saat ini setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari lahirnya Pancasila. (Walaupun sebenarnya nilai-nilai Pancasila sudah ada sejak zaman dahulu, jadi Soekarno hanya menggali saja ). Pada masa sidang itu ada beberapa usulan mengenai konsep dasar negara, diantaranya : Usulan Muh.Yamin, lisan tanggal 29 mei 1945 : 1. 2. 3. 4. 5. Peri kebangsaan Peri kemanusiaan Peri Ketuhanan Peri Kerakyatan Kesejahteraan social ( Keadilan social )

Usulan Muh Yamin (tertulis ) tanggal 29 Mei 1945 1. 2. 3. 4. Ketuhanan Yang Maha Esa Rasa persatuan Indonesia Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia Usulan Bung Karno ( 1 Juni 1945 ) 1. 2. 3. 4. 5. Kebangsaan Internasionalisme atau perikemanusiaan Mufakat atau demokrasi Kesejahteraan social Ketuhanan Yang Maha Esa

Pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI menyetujui naskah rancangan pembukaan UUD 1945 yang disebut Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Nah didalam rancangan pembukaan ini memuat rancangan dasar negara Pancasila yang isinya : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaran perwakilan 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia Karena sebelum sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus PPKI mengadakan rapat kecil yang mengubah rumusan pancasila versi Piagam Jakarta, maka rumusan Pancasila yang disetujui adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Nah ternyata panjang juga ya proses terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara! Pada hakikatnya kelima sila dalam pancasila saling berhubungan satu sama lain. Atau setiap sila dalam Pancasila dijiwai oleh sila-sila yang lain.

Pembagian Ideologi
Ideologi terbagi menjadi dua yaitu, Ideologi terbuka dan Ideologi Tertutup. Ciri-ciri Ideologi terbuka adalah mempunyai nilai-nilai dan cita-cita yang digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan religius dari masyarakatnya. Selain itu ideologi terbuka pun menerima reformasi dan penguasanya bertanggung jawab kepada masyarakat. Sedangkan ciri-ciri Ideologi tertutup adalah mempunyai nilai-nilai dan cita-cita yang dihasilkan dari pemikiran suatu individu atau kelompok yang berkuasa dan menjadikan masyarakat harus berkorban demi ideologi tersebut. Selain itu pula, ideologi tertutup menolak reformasi, bersifat totaliter dan masyarakat harus tunduk kepada ideologi sang penguasa. Indonesia mempunyai sebuah ideologi bangsa, yaitu ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu, Ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan hak-hak bermasyarakat. Berdasarkan sifatnya, Ideologi Pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi. Ideolgi Pancasila senantiasa merupakan wahana bagi tercapainya tujuan bangsa.

Sifat Ideologi Pancasila


Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis dan antisipatif dan senantiasa mampu untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi rakyat. Keterbukaan Ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara

lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah masalah aktual yang selalu berkembang.

Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi lainnya


Terbukti adanya perbedaan yang nyata antara Ideologi Pancasila dan ideologi lainnya. Contohnya perbedaan pada Ideologi Liberalisme dan Ideologi Komunisme dibandingkan dengan Ideologi Pancasila. Dalam aspek agama, ideologi komunisme mengharuskan agama harus dijauhkan dari masyarakat. Komunisme juga menganut atheis. Sedangkan dalam ideologi Liberalisme, masyarakatnya dibebaskan dalam memilih agama. Masyarakat dibebaskan untuk mempunyai agama maupun tidak. Kedua ideologi itu sangat berbeda dengan Ideologi Pancasila dalam memperlakukan agama, dalam Ideologi Pancasila masyarakat dibebaskan untuk memilih agama masing masing, namun aspek agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemudian perbedaan dalam aspek politik hukum. Ideologi komunisme yang menganut demokrasi rakyat mempunyai hukum yang bersifat untuk melanggengkan komunis. Dan dalam politik, komunisme berkuasa mutlak dalam satu partai politik. Sedangkan dalam ideologi liberalisme, ideologi ini menganut demokrasi liberal dan mempunyai hukum yang bersifat melindungi individu. Dan dalam politik, liberalisme mempunyai sifat yang mempentingkan suatu individu. Lalu bagaimana dengan Ideologi Pancasila? Ideologi Pancasila yang menganut demokrasi Pancasila mempunya hukum yang bersifat menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat. Hukum ini bersifat memperlakukan semua hukumnya tanpa pandang bulu, tanpa memperdulikan tingkat kemasyarakatan seseorang. Selain aspek aspek yang dijelaskan diatas, adapun aspek aspek yang dapat dibedakan antara Ideologi Pancasila dan ideologi lainnya (seperti ideologi agama, liberalisme, komunisme, sosialisme, fasisme) yaitu aspek ekonomi, pandangan hidup terhadap masyarakat dan ciri khas masing masing ideologi tersebut.

Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya No Komunisme 1 Atheis 2 HAM diabaikan 3 4 5 6 7 8 Nasionalisme ditolak Keputusan ditangan pimpinan partai Dominasi partai Tidak ada oposisi Tidak ada perbedaan Kepentingan negara Pancasila Monotheisme HAM dilindungi tanpa melupakan kewajiban asasi Nasionalisme dijunjung tinggi Keputusan melalui musyawarah Tidak ada dominasi Ada oposisi dengan alasan Ada perbedaan pendapat Kepentingan seluruh rakyat Liberalisme Sekuler HAM dijunjung secara mutlak Nasionalisme diabaikan Keputusan melalui voting Dominasi mayoritas Ada Oposisi Ada perbedaan pendapat Kepentingan mayoritas

TUGAS PANCASILA

NAMA : LALU IRWAN ROMADHAN NIM : PO7 134 009 021

DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MATARAM JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2010

Anda mungkin juga menyukai