PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara
Indonesia, bukan terbentuk secara otodidak, serta bukan hanya diciptakan oleh
seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia,
namun terbentuknya Pancasila, melalui proses yang cukup panjang dalam
sejarah bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila yang diterapkan di Indonesia bila
dibandingkan dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu
perbedaan, di satu sisi terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan tipis,
tetapi disisi lainnya perbedaan tersebut sangat jauh dan sangat berbeda.
Permasalahan tentang Ideologi Pancasila, bukan hanya sebuah
permasalahan yang berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan
normatif, namun juga bersifat praktis, karena menyangkut operasionalisasi dan
strategi. Hal ini dikarenakan, ideologi Pancasila juga menyangkut hal-hal yang
mendasarkan suatu ajaran yang menyeluruh, tentang makna dan nilai-nilai
hidup ditentukan secara kongkrit bagaimana manusia harus bertindak.
Ideologi Pancasila tidak hanya menuntun, misalnya agar setiap warga negara
bertindak adil, saling tolong menolong, saling menghormati antar sesama
manusia, lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan dan sebagainya, melainkan juga ideologi
Pancasila akan menuntut ketaatan kongkrit.
Sumber : http://armanyuni.blogspot.com/2014/11/resume-pancasila-sebagaiideologi-bangsa.html
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa Pancasila dapat dijadikan sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia?
2. Apa fungsi dan peran Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara
Indonesia?
3. Bagaimana Perjalanan Pancasila Sebagai Ideologi dari Masa ke Masa?
4. Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa dan Negara Indonesia?
1.3 Tujuan
Secara umum, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1) Untuk
mengetahui
arti
dan
makna
Ideologi
dan
Pancasila.
2) Untuk mengetahui Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
3) Untuk mengetahui fungsi dan peranan Pancasila bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN
kemukakan oleh Destutt de Tracy seorang perancis pada tahun 1796. Karl
Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang
politik atau sosial ekonomi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ideologi adalah kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro
sebagaimana di kutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa ideologi negara
dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar atau yang menjadi
suatu sistem kenegaraan, untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan,
pada hakikatnya merupakan asas kerohanian, yang antara lain memiliki ciriciri tersendiri.
Ideologi merupakan cerminan, cara berfikir orang atau masyarakat
yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya,
semakin mendalam kesadaran ideologi seseorang, maka akan semakin tinggi
pula komitmennya untuk melaksanakannya.
Sumber : http://armanyuni.blogspot.com/2014/11/resume-pancasila-sebagaiideologi-bangsa.html
terdapat istilah Pancasila yang ditulis dalam bahasa Pali yaitu Pancha Sila
yang artinya lima larangan atau lima pantangan sebagai berikut :
1.
Tidak boleh melakukan kekerasan.
2.
Tidak boleh mencuri.
3.
Tidak boleh berjiwa dengki.
4.
Tidak boleh berbohong.
5.
Tidak boleh mabuk minuman keras atau obat-obatan
terlarang.
Sumber:
https://www.academia.edu/9182554/pengertian_fungsi_dan_peran_pancasila
2.3 Perjalanan Pancasila dari Masa ke Masa
Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada
tanggal 28 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman
Widyodiningrat dalam pidato pembukaannya
selaku ketua
BPUPKI
merupakan
memperjuangkan
dasar
modus
negara
kompromi
antara
nasionalisme
dan
kelompok
yang
kelompok
yang
http://wijayadodyy.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-
sebagai-ideologi.html
2.4 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil renungan dan pemikiran
seseorang atau sekelompok orang, sebagaimana ideologi-ideologi lain di
dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan,
serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
6
Sumber
http://viapurwawisesasiregar.blogspot.com/2014/04/makalah-
tentang-pancasila-sebagai.html
2.6 Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberal dan
Ideologi Sosialis
Ideologi pancasila Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya
memiliki ciri khas serta karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan
ciri khas bangsa itu sendiri. Ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa dan
Negara indonesia lahir dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa indonesia yang
telah diyakini kebenarannya. Ideologi pancasila mendasarkan pada hakikat
sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh
karena itu dalam ideologi pancasila mengakui atas kebebasan dan
kemerdekaan individu, namun dalam hidup bersama juga harus mengakui hak
dan kebebasan orang lain secara bersama sehingga dengan demikian harus
mengakui hak-hak masyarakat. Selain itu manusia menurut pancasila
berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk tuhan
yang maha esa. Oleh karena itu nilai-nilai ketuhanan selalu menjiwai
kehidupan manusia dalam hidup bernegara.
Ideologi liberal Paham liberalisme berkembang dari akar-akar
rasionalisme yaitu paham yang meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran
tertinggi, materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi,
empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat
ditangkap dengan indra manusia), serta individualism yang meletakkan nilai
dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan masyarakat
dan Negara. Manusia menurut paham liberalisme memandang bahwa manusia
sebagai manusia pribadi yang utuh, lengkap dan terlepas dari manusia lainya.
Sedangkan
hakikatnya adalah hanya makhluk sosial saja. Hak milik pribad tidak ada
karena hal ini akan menmbulkan kapitalisme pada gilirannya akan melakkan
penindasan pada kaum proletar. Negara dalam ideologi sosialisme adalah
sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk komunal. Mengubah
masyarakat secara revolusioner harus berakhir dengan kemenangan pada
pihak kelas proletar. Sehingga pada gilirannya pemerintahan Negara harus
dipegang oleh orang-orang yang meletakkan kepentingan pada kelas proletar.
Demikian jga hak asasi dalam Negara hanya berpusat pada hak kolektif,
sehingga hak individual pada hakikatnya adalah tidak ada. Negara yang
berpaham sosilisme adalah bersifat atheis bahkan bersifat antitheis, melarang
dan menekan kehidupan agama. Nilai yang tertinggi dalam kehidupan Negara
adalah materi, sehingga nilai manusia ditentukan oleh materi.
Sumber:
https://www.academia.edu/8406910/makalah_pancasila_sebagai_ideologi_nas
ional
2.7 Fungsi dan Peran Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Setiap bangsa memerlukan nilai-nilai, norma-norma yang diyakininya
mampu berfungsi sebagai rujukan untuk memperjuangkan cita-citanya. Setiap
bangsa memerlukan pengetahuan tentang apa yang baik dan apa yang buruk,
serta apa yang benar dan apa yang salah. Setiap bangsa memerlukan
kepercayaan yang diperlukan dalam memotivasi kebersamaan dalam
9
10
11
nilai-nilai pancasila
patriotisme
dan
nasionalisme
serta
mengimplementasikannya
dalam
kehidupan nyata.
Dalam dunia pendidikan pelajaran Pancasila hendaknya dimasukkan
dalam kurikulum di seluruh jenis, jenjang dan jalur pendidikan. Pendidikan
Pancasila juga wajib dikembangkan dalam program kurikuler, kokurikuler
maupun ekstrakurikuler. Pendidikan Pancasila sejak usia dini diharapkan
dapat menumbuhan nilai-nilai ideologi pancasila dalam diri generasi muda dan
tidak akan pernah terlepas dan melepas budayanya. Pendidikan dapat
memberikan efek yang baik terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat.
Dunia pendidikan diharapkan dapat mendidik generasi muda bangsa agar
mencintai pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaranya.
Menggiatkan kembali upaya-upaya untuk merevitalisasi ideologi
kebangsaan yaitu Pancasila sebagai pedoman hidup dan cita-cita bangsa serta
menghargai perjuangan para pendiri bangsa sehingga bangsa Indonesia
mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Sosialisasi melalui
media massa juga merupakan salah satu cara yang efektif untuk
12
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah
pikiran(science des ideas). Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat,
bangsa maupun Negara, namun juga membentuk masyrakat menuju citacitanya. Ideologi berfungsi sebagai pemberian identitas nasional dan fungsi
pemersatu. Ideologi dapat dibedakan menjadi dua mcam yaitu:
13
14