Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Fauzan Khoiri

Nim : 2109200080
Kelas : 1A FIKP
UTS : Pancasila

1. Pada hakekatnya Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yaitu sebagai dasar negara
dan sebagai pandangan hidup bangsa. Jelaskan apa yang dimaksud Pancasila sebagai
dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa !
Pada hakekatnya Pancasila mempunyai kedudukan dan fungsi yaitu sebagai dasar negara dan
sebagai pandangan hidup bangsa. Jelaskan apa yang dimaksud Pancasila sebagai dasar negara
dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa !
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa adalah Pancasila
mempunyai nilai-nilai yang mendasar untuk dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan hidup
bangsa. Pancasila adalah perjanjian dasar yang memuat tentang perjanjian dasar negara.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa mempunyai hukum-hukum dasar
untuk pemerintahan suatu negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebenarnya di
gali dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Gagasan mengenai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sudah ada sebelum bangsa
Indonesia merdeka.

Pembahasan
Manfaat Pancasila sebagai Dasar negara dan pandangan hidup bangsa:

1. Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila di jadikan dasar negara karena mempunyai nilai estetika dan isi yang terkandung
dalam Pancasila merupakan tujuan dan cita-cita luhur nenek moyang bangsa. Dasar negara
merupakan tonggak berdirinya sebuah negara, ibarat bangunan tanpa tiang akan roboh, sama
halnya dengan negara. Dasar negara merupakan sebuah landasan kehidupan bagi sebuah negara.
Pancasila merupakan sumber hukum dari segala sumber hukum.
Pandangan hidup merupakan suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup bernegara,
pandangan hidup tersebut berisi aturan aturan yang di buat untuk mencapai sebuah tujuan.
2. Uraikan secara singkat pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia!

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Budha, Islam di Indonesia menandai dimulainya
kehidupan beragama pada masyarakat. Bagaimana agama merubah kehidupan dan pandangan
masyaraat dapat dilihat pada sistem sosial- ekonominya. Penyelenggaraan perdagangan di kota-
kota pelabuhan menimbulkan komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik
horisontal maupun vertikal serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai. Tidak lama kemudian
Islam masuk ke Indonesia dan menguasai perdagangan internasional. Di lain pihak kekuasaan
pusat dengan agama Hindu-Budha mengalami kemerosotan bersamaan dengan disintregasi
politik dan degenerasi kultural. Akibatnya terciptalah kondisi yang baik bagi suatu perubahan.
Dalam politik juga kemudian lahir kerajaan-kerajaan Islam.

Sebelum negara Indonesia terbentuk pada 17 Agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan-kerajaan. Awal abad ke-16 bangsa Eropa seperti Belanda mulai masuk ke Indonesia dan
terjadilah perubahan politik kerajaan yang berkaitan dengan perebutan hegemoni. Kontak dengan
bangsa Eropa telah membawa perubahan-perubahan dalam pandangan masyarakat yaitu dengan
masuknya paham-paham baru, seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme. Hingga sampai
akhirnya Indonesia dapat menumbuhkan jiwa Nasionalisme dan bersatu untuk merdeka.

Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan nama BPUPKI.

Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh.
Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato guna
membahas tentang rancangan usulan dasar Negara Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar
bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya
philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang
di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka.

Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu disebut
Pancasila, yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan
sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan. Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh
menjadi ideologi yang beku sehingga seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda
dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia sembilan
bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam
Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan
/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.Pada sidang
kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar dan
penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara Indonesia yaitu
Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan tugas
BPUPKI.

Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesaak agar kemerdekaan dilaksanakan
secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia. Sehari
setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam sidang tersebut
terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama (tujuh buah kata
dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa perubahan pada
rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan pasal-pasal UUD
disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia. Pada sidang tersebut juga
menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia.
Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan aturan peralihan. Di dalam aturan
tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu presiden

3. Setiap tahun pemerintah Indonesia selalu memperingati hari Kebangkitan Nasional 20


Mei, hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan hari Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17
Agustus. Jelaskan hubungan ketiga peristiwa tersebut dalam kaitannya dengan
perjuangan bangsa Indonesia !

Hubungan ketiga Peristiwa tersebut adalah

 Memiliki Tokoh2 Dan pahlawan berjasa


 Peristiwa dikenang pada hari kejadian peristiwa tersebut
 Ketiga peristiwa tersebut merupakan bentuk perjuangan untuk kemerdekaan bangsa
Indonesia

4. Apa yang di maksud dengan filsafat pancasila?dan sebutkan cabang cabang filsafat!
Cabang-cabang filsafat yang tradisional terdiri atas empat yaitu: logika, metafisika,
epistemology, dan etika. Namun demikian berangsur-angsur berkembang sejalan dengna
persolan yang dihadapi oleh manusia
1. Metafisika: yang berkaitan dengan persoalan tentang hakikat yang ada (segala sesuatu yang
ada).
2. Epistemologi: yang berkaitan dengan persolan hakikat pengetahuan
3. Metodologi: yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode ilmiah
4. Logika: yang berkaitan dengan persoalan penyimpulan.
5. Etika: yang berkaitan dengan persolan moralitas
6. Estetika: yang berkaitan dengan persolan keindahan.
Pengertian Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila adalah pembahasan pancasila secara filsafati, yaitu pembahasan pancasila
sampai hakikatnya yang terdalam (sampai intinya yang terdalam). Maka pengertian tentang
pengetahuan pancasila yang terdalam merupakan suatu pengetahuan yang terdalam yang
merupakan hakikat pancasila yang bersifat essensial, abstrak, umum, universal, tetap dan tidak
berubah (Notonagoro, 1966:34).
Hal ini juga sering disebut pengertian dari segi objek formanya. Dari objek materinya maka
pengertian filsafat pancasila yaitu: suatu sistem pemikiran yang rasional, sistematis, terdalam dan
menyeluruh tentang hakikat bangsa, negara dan masyarakat indonesia yang nilai-nilainya telah
ada dan digali dari bangsa indonesia sendiri. (Notonagoro, 1966:35).
Secara ontologis, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui
hakekat dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (Ganeswara, 2007:7)menyatakan bahwa
hakekat dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum
pokok dari Pancasila. Selanjutnya hakekat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk
hidup baik sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial.

5. Apakah penting etika politik diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan negara?dan
masih adakah etika pancasila dalam panggung kehidupan berpolitik tanah air?
Terkait panggung kehidupan politik Tanah Air, keberadaan etika politik Pancasila adalah masih
ada, namun sangat sedikit. Hal ini setidaknya dibuktikan dengan banyaknya politisi yang
melakukan tindakan korupsi. Selain itu, ada banyak peraturan perundang-undangan yang tidak
memenuhi unsur kebutuhan dan kedaulatan rakyat
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Hal ini salah satunya diterapkan dalam aspek
politik. Dengan kata lain, seluruh kegiatan politik di Indonesia harus senantiasa didasarkan pada
lima nilai dasar Pancasila: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
6. Apa yang mendasari pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa?dan bagaimana
perbandingan ideologi pancasila dengan paham ideologi besar lainnya di dunia?
Pancasila merupakan dasar ideologi-ideologi negara di Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa
Sanskerta dan terdiri dari dua kata yaitu panca yang berarti lima dan sila yang mempunyai
definisi prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar yang berlaku di Indonesia, memiliki banyak
nilai yang terkandung di dalamnya. Sila Pertama(Ketuhanan Yang Maha Esa) memiliki makna
kemerdekaan beragama bagi seluruh bangsa Indonesia. Di Indonesia yang mempunyai banyak
sekali jenis agama yang ada, dan memiliki 6 agama yang diakui di Indonesia diantaranya Agama
Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Pancasila mempunyai lima
sila yang memiliki point-point penting yang saling melengkapi satu sama lain. Pada sila pertama
ini memiliki makna agar setiap warga negara Indonesia memiliki kebebasan untuk menganut dan
menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan individu masing-masing. Sehingga pada sila
pertama ini dapat menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama yang ada di Indonesia. Sila
Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mempunyai arti tentang hak kebebasan dan
kemerdekaan yang dijunjung tinggi. Nilai manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus
dihargai sebagai mana mestinya karena telah diberi akal budi, emosi, dan kehendak untuk
dipakai secara adil dan beradab. Sila ketiga merupakan “Persatuan Indonesia”, Persatuan
mempunyai makna gabungan dari beberapa bagian yang menjadi satu yang artinya bulat tidak
terpecah. Banyak tahap-tahap untuk mencapai Persatuan Indonesia diantaranya bangsa Indonesia
memiliki perasaan senasib satu kelompok dengan kelompok lainnya, Kebangkitan Nasional,
Sumpah Pemuda, dan tidak lupa adanya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada era modern
saat ini Persatuan Indonesia bisa disebut juga dengan Nasionalisme. Nasionalisme adalah
perasaat satu sebagai suatu bangsa dan memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air. Sila
keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan”. Makna dari sila tersebut adalah kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Kita harus saling menghargai pendapat satu sama
lain dan melakukan musyawarah secara mufakat untuk mencapai tujuan bersama. Sila kelima
yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Berarti bahwa setiap warga negara
Indonesia mendapat perlakuan yang sama dan adil dalam bidan

Anda mungkin juga menyukai