Anda di halaman 1dari 9

FUNGSI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERNEGARA SERTA MANUSIA PANCASILA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang


Di era globalisasi ini, bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini menjadi
suatu bangsa yang rapuh, karena banyak sekali terlihat fenomena kericuhan yang tak hanya
dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga sudah tak jarang lagi dilakukan oleh para pelajar, seperti
tawuran antar pelajar. Bahkan, kadang kala tawuran itu sampai memakan korban jiwa. Hal ini
dikarenakan kurang kuatnya moral masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, penanaman nilai-nilai
luhur yang dituangkan dalam dasar negara sangat diperlukan baik diberikan dalam bentuk
sosialisasi ataupun dalam pembelajaran di sekolah. Karena semakin majunya zaman, semakin
pudarnya rasa untuk memiliki dasar negara yang telah dibuat oleh para pendahulu untuk
kepentingan kita semua.
Dasar negara adalah suatu hal yang sangat mendasar dan suatu hal yang terpenting dalam
berdirinya dan dalam menjalankan pemerintahan dalam suatu negara. Negara Indonesia
mempunyai dasar Negara yang dinamakan Pancasila. Pancasila ini merupakan warisan bangsa
dari para pendahulu yang wajib dijaga dan diterapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
kehidupan bangsa saat ini. Dengan menganut dan mengamalkan makna yang terkandung dalam
Pancasila, kehidupan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi, berkeadilan
dan persatuan bangsa akan terjaga. Karena didalam unsure-unsur pembentuk Pancasila berisi
tentang pentunjuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari dan juga mengatur hukum yang
berlaku di Negara Indonesia.
Pancasila juga memiliki kedudukan dan fungsi yang  penting bagi bangsa Indonesia,
antara lain sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengatur segala tingkah laku dan
tindakan warga negara Indonesia, juga sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila yang
digali dan dirumuskan para pendiri bangsa adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang
majemuk, multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar dalam
semboyan Bhineka Tunggal Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut.
a.       Bagaimana pengertian Pancasila secara Etimologis, Historis dan Terminologis?
b.      Apa saja fungsi-fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara?
c.       Bagaimana sikap manusia yang Pancasilais?

1.3Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a.       Mengetahui bagaimana pengertian Pancasila secara Etimologis, Historis dan Terminologis.
b.      Mengetahui dan memahami fungsi-fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara.
c.       Mengetahui bagaimana sikap manusia yang Pancasilais.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Pancasila secara Etimologis, Historis dan Terminologis


Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia,
baik ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah. Berikut ini adalah pengertian Pancasila:
a.       Secara Etimologis
Secara Etimologis istilah 'Pancasila' berasal dari sansekerta dari India(Bahasa Kasta
Brahmana). M e n u r u t M u h a m m a d Y a m i n , d a l a m B a h a s a S a n s e k e r t a
p e r k a t a a n 'Pancasila' memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: "Panca"
artinya lima" S y i l a " v o k a l i p e n d e k a r t i n y a " b a t u s e n d i " a l a s a t a u " d a s a r "
"Syiila" vokal i panjang artinya "peraturan tingkah laku yang baik, yang
p e n t i n g a t a u y a n g senonoh"

b.      Pengertian Pancasila secara Historis


-          Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pidato Mr. Muh Yamin yang berisi lima dasar Negara
I n d o n e s i a Merdeka yang diidam - idamkan sebagai berikut :
1.      Peri Kebangsaan
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Peri Ketuhanan
4.      Peri Kerakyatan
5.      Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis
m e n g e n a i rancangan UUD Republik Indonesia yang berisi lima asas dasar negara
yangrumusannya sebagai berikut.
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kebangsaan Persatuan Indonesia
3.      Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
-          Ir. Soekarno (Juni 1945)
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengucapkan pidatonya
d i hadapan sidang Badan Penyelidik.Dalam pidato tersebut diajukan oleh Soekarno secara lisan
usulan limaasas sebagai dasar negara Indonesia yang rumusannya sebagai berikut.
1.      Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2.      Internasionalisme atau Peri kemanusiaan
3.      Mufakat atau Demokrasi
4.      Kesejahteraan Sosial
5.      Ketuhanan yang berkebudayaan
Selanjutnya beliau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut
d a p a t diperas menjadi 'Tri sila' yang rumusannya sebagai berikut.
1.      Sosio Nasional, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme
2.      Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
3.      Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tri Sila ini bisa diperas lagi menjadi Eka Sila, yaitu Gotong Royong.
-          Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Panitia sembilan setelah mengadakan sidang berhasil menyusunsebuah naskah piagam
yang dikenal 'Piagam Jakarta' yang di dalamnya memuat Pancasila, sebagai tuah hasil pertama
kali disepakati oleh siding. Yangrumusannya adalah sebagai berikut.
1.      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c.       Pengertian Pancasila secara Terminologis
-          Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD 1945. UUD 1945
tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang
berisi 37 pasal 1. Aturan peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1. Aturan Tambahan terdiri atas 2
ayat. Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alenia tersebut tercantum
rumusan Pancasila.
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
-          Dalam Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)
Dalam Konstitusi RIS yang berlaku tanggal 29 Desember 1949 sampai dengan 17 agustus
1950 tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut.
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Peri kemanusiaan
3.      Kebangsaan
4.      Kerakyatan
5.      Keadilan Sosial
-          Dalam Undang - Undang Dasar Semetara 1950
Dalam UUDS 1950 yang berlaku mulai 17 Agustus 1950 sampai tanggal 5 Juli 1959,
terdapat pula rumusan Pancasila seperti rumusan yangtercantum dalam konstitusi RIS.
-          Rumusan Pancasila di Kalangan masyarakat
Rumusannya beraneka ragam antara lain.
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Kebangsaan
4.      Kedaulatan rakyat
5.      Keadilan Sosial

2.2   Fungsi-fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara


Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok tersebut,
masih ada fungsi lainnya yaitu :
a.       Pancasila Sebagai Dasar Negara
Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu
Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum
yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni
pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan
dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti menjadikan Pancasila sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan Pancasila sebagai dasar negara yang berarti
melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di negara Republik
Indonesia bersumber pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
mempunyai implikasi bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh
struktur kekuasaan secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang
menguasai dasar negara (Suhadi, 1998).

b.      Pancasila Sebagai Ideologi Negara.


Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu tentang ide atau gagasan yang bersifat mendasar.
Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dan digunakan
untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi nasional merupakan kumpulan nilai
yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa Indonesia dan digunakan untuk menata masyarakat.
Ideologi Negara adalah ideologi dalam pengertian sempit atau terbatas. Ideologi Negara
merupakan ideologi mayoritas waga negara tentang nilai -nilai dasar Negara yang ingin
diwujudkan melalui kehidupan Negara itu. Ideologi Negara sering disebut sebagai ideologi
politik karena terkait dengan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang
tidak lain adalah kehidupan politik.
Pancasila adalah ideologi Negara yaitu gagasan fundamental mengenai bagaimana hidup
bernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik negara atau rezim tertentu.
Sebagai ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya( cultural bond)
yang berkembangan secara alami dalam kehidupan masyarakat Indo nesia bukan secara paksaan
atau Pancasila adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia. Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu.
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara, yaitu :
-          Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
-          Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing bangsa
Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
-          Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan
karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
-          Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.

c.       Pancasila Sebagai Pandangan Hidup


Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan berkembang secara dinamis
dan menghasilkan sebuah pandangan hidup bangsa. Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi
nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya
mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam sikap hidup sehari-hari.
Bagi bangsa Indonesia, sikap hdup yang diyakini kebenarannya tersebut bernama
Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya
masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai
budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-
cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah
kepada bangsa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

d.      Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.


Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut
Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia lahir
bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia sendiri yaitu sejak jaman dahulu kala.
Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo bahwa Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya
Bangsa Indonesia. karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan
tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat membedakan
bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara
terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini,
akan tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi
ciri khas bangsa Indonesia.

e.       Pancasila Sebagai Kepribdian Bangsa


Artinya  Pancasila  lahir bersama dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan merupakan ciri
khas Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat
membedakannya dengan bangsa lain.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat dijadikan dasar dalam motivasi dalam
sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk
mencapai tujuan nasional, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
berbangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam pembangunan bangsa
dan Negara agar dapat berdiri dengan kokoh. Selain itu, pancasila sabagai identitas diri bangsa
akan terus melekat pada di jiwa bangsa Indonesia. Pancasila bukan hanya di gali dari masa
lampau atau di jadikan kepribadian bangsa waktu itu, tetatapi juga diidealkan sebagai
kepribadian bangsa sepanjang masa.

f.       Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa


Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima
secara luas dan telah bersifat final. Hal ini kembali ditegaskan dalam Ketetapan MPR No
XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
(Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara
dalam Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002. Selain itu Pancasila sebagai
dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering
disebut sebagai sebuah “Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.

g.      Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum


Artinya segala peraturan perundang-undangan  yang  berlaku  di  Indonesia  harus
bersumberkan Pancasila atau tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Pancasila tercantum
dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan
lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang
pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari UUD1945, serta hukum positif lainnya.

h.      Pancasila Sebagai Cita-cita dan Tujuan yang Ingin Dicapai Bangsa Indonesia
Tujuan bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila
dalam wadah NKRI yang merdeka, bersatu,berdaulatan rakyat dalam suasana peri-kehidupan
bangsa yang aman, tenteram,tertib dan dinamis,serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka,bersahabat dan tentram. “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”
pada kutipan alenia dapat disimpulkan bahwa tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia adalah.
1.      Untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungi segenap bangsa artinya
adalah pemerintah berupaya untuk melindungi seluruh bangsanya, dari segi internal maupun
eksternal.
2.      Tujuan nasional bangsa yang kedua adalah memajukan kesejateraan umum/bersama. Negara
Indonesia menginginkan situasi dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur, adil, dan sentosa.
3.      Tujuan Indonesia menurut UUD 1945 yang ketiga adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sebuah bangsa akan maju bila didukung oleh rakyatnya yang memiliki pengetahuan
luas, pintar, dan intelek.
4.      Tujuan nasional Indonesia yang terakhir adalah ikut berperan aktif dan ikut serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan
sosial.

2.3   Sikap manusia yang Pancasilais


Pembentukan Manusia Seutuhnya atau Manusia Pancasila
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
a.       Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap TuhanYang Maha
Esa.
b.      Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang MahaEsa.
c.       Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaanterhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
d.      Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yangmenyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
e.       Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.

2.      Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


a.       Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnyasebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,kedudukan sosial, warna
kulit dan sebagainya.
c.       Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d.      Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e.       Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f.       Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g.      Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

3.      Persatuan Indonesia


a.       Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dangolongan.
b.      Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabiladiperlukan.
c.       Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d.      Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
e.       Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
f.       Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g.      Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4.      Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan


a.       Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama.
b.      Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c.       Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
d.      Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e.       Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
f.       Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasilkeputusan
musyawarah.
g.      Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
h.      Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
i.        Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepadaTuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilaikebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

5.      Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


a.       Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
b.      Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c.       Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d.      Menghormati hak orang lain.
e.       Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
f.       Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gayahidup mewah.
g.      Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
h.      Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
i.        Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Pancasila pada intinya adalah dasar Negara Indonesia. Pancasila pun dapat
diberikan beberapa pengertian secara Etimologis, Historis dan Terminologis. Selain fungsi
Pancasila itu sebagai dasar negara, juga dapat sebagai ideologi negara, sebagai pandangan
hidup bangsa, sebagai kepribadian bangsa, sebagai perjanjian luhur bangsa, sebagai
sumber dari segala sumber hokum yang ada di Indonesia dan juga sebagai tujuan dan cita-
cita bangsa. Melihat besarnya fungsi Pancasila, maka sebagai
generasi muda yang akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia kelak, perlu memelihara dan
melestarikannya dengan menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.2Daftar Pustaka
http://mentarivision.blogspot.com/2011/12/fungsi-fungsi-pancasila.html
http://pustaka.ictsleman.net/normatif/ppkn/1_1_cinta_tanah_air/ppkn102_04.htm
http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/10/fungsi-dan-kedudukan-pancasila.html
http://rizkyyakuza.blogspot.com/2010/02/fungsi-dasar-negara-pancasila.html
http://suhardiman2.blogspot.com/2011/11/fungsi-pokok-pancasila-sebagai-dasar.html
http://toha-yahya.blogspot.com/2012/08/fugsi-pancasila-sebagai-tujuan-dan-cita.html
http://www.scribd.com/doc/23348603/MAKALAH-PANCASILA

Anda mungkin juga menyukai