Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI DASAR BELA NEGARA INDONESIA

Nama : Maya anindya maheswari ladina


NIM : 235080100111015
FAKULTAS : Perikanan dan Ilmu Kelautan
CLUSTER : 48
Sebelum kita berbicara tentang bela negara kita akan membahas tentang apa itu
pancasila, Jadi Pancasila sendiri ialah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri

dari dua kata dari bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla"
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi
utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.

Sejarah dari berdirinya pancasila yaitu berawal dari pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI.

BPUPKI merupakan organisasi yang dibentuk sebagai persiapan kemerdekaan


Indonesia sekaligus sejumlah syarat yang harus dipenuhinya sebagai negara
merdeka, sebagaimana dilansir dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VII karya Tim Ganesha Operation.
Pancasila dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan pada 29
Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang tersebut, pembahasannya berkaitan dengan
dasar negara Indonesia. Soepomo, Moh. Yamin, dan Soekarno menyampaikan
beberapa usulan tentang falsafah atau dasar negara Indonesia.

Penyampaian tersebut didasarkan pada arahan Ketua BPUPKI, Radjiman


Wedyodiningrat pada pidato pembukaan sidang. Radjiman mengatakan bahwa
untuk mendirikan negara yang merdeka, maka dibutuhkan suatu dasar negara.

3 Tokoh yang Mengusulkan Rumusan Dasar Negara


1. Moh. Yamin
Moh. Yamin menyampaikan usulan dasar negara secara tertulis pada ketua sidang
dan secara lisan. Usulan tersebut disampaikan pada 29 Mei 1945.

Usulan lisan:

1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat

Usulan tertulis:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Soepomo
Tokoh selanjutnya yang berperan penting dalam perumusan Pancasila adalah
Soepomo. Pada tanggal 31 Mei 1945, ia menyampaikan usulannya.

Menurutnya, negara Indonesia merdeka adalah negara yang dapat mempersatukan


semua golongan dan paham perseorangan, serta mempersatukan diri dengan
berbagai lapisan rakyat. Selanjutnya, di bawah ini usulan dasar negara menurut
Soepomo.

1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Soepomo turut menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka bukan negara yang
menyatukan dirinya dengan golongan terbesar dalam masyarakat serta tidak
menyatukan dirinya dengan golongan paling kuat (golongan politik atau
ekonomi yang paling kuat).

3. Ir. Soekarno
Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara Indonesia merdeka pada 1
Juni 1945. Ia memberikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau
Weltanschauung, yaitu fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, hasrat yang sedalam-
dalamnya demi mendirikan negara yang kekal abadi.

Soekarno mengatakan usulan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma. Lalu,
dengan anjuran para ahli bahasa, rumusan dasar negara yang diusulkan Soekarno
ini dinamakan Pancasila.

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945.
Dalam sidang tersebut, PPKI mengesahkan UUD 1945 yang di mana terdapat
rumusan Pancasila sebagai dasar negara pada alinea keempat pembukaan UUD
1945.

Bunyi Pancasila sebagaimana disahkan dalam konstitusi adalah sebagai berikut:


1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2. sebelum terbentuk rumusan pancasila sebagaimana terdapat dalam UUD
1945 dan berlaku hingga sekarang, pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan
tokoh nasional yang disebut Panitia Sembilan berhasil menyusun sebuah
naskah piagam yang dikenal dengan Piagam Jakarta.
3. Di dalam naskah Piagam Jakarta tepatnya pada alinea keempat tercantum
rumusan Pancasila. Rumusan pada sila pertama menuai kritik dari berbagai
pihak karena memiliki narasi yang cukup berbeda dari Pancasila yang kini
menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia.
4. Berikut rumusan Pancasila dalam naskah Piagam Jakarta yang menuai
kontroversi:
5. 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
6. Beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan
dengan sila pertama dalam rumusan tersebut. Pasalnya, rakyat Indonesia
tidak hanya berasal dari kalangan muslim saja. Hal itulah yang menjadi salah
satu latar belakang perubahan rumusan sila pertama Pancasila menjadi
"Ketuhanan Yang Maha Esa".

ARTI LAMBANG PANCASILA


Arti Lambang Pancasila
Lambang pancasila mempunyai arti dan makna masing-masing, dengan penjelasan
sebagai berikut:

Lambang Pancasila ke 1
Kepala burung garuda menghadap ke kanan yang berarti kebajikan.

Lambang Pancasila ke 2
Pada bagian tengah burung garuda terdapat sebuah perisai yang berisikan simbol-
simbol dari sila 1 sampai dengan sila 5.

Lambang Pancasila ke 3
Jumlah bulu burung garuda pada bagian kiri dan kanan berjumlah 17 helai, pada
ekor berjumlah 8 helai, bulu bagian dari ekor berjumlah 19, sedangkan pada leher
berjumlah 45 helai. Semua itu mempunyai arti hari proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Lambang Pancasila ke 4
Kaki burung garuda mencengkram pita putih bertulisan Bhineka Tunggal Ika, dimana
pita putih melambangkan garis katulistiwa sedangkan semboyan Bhineka Tunggal
Ika melambangkan persatuan Indonesia walau berbeda-beda tapi tetap satu jua.

Makna dan Arti dari Lima Sila Pancasila


Makna dan arti dari lima sila Pancasila sangat penting dalam mengatur cara
pemerintahan dan kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai makna dan arti dari lima sila Pancasila :

Sila ke 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa)


Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengacu pada keyakinan akan adanya Tuhan yang
Maha Esa yang menjadi dasar moral dan etika dalam kehidupan bernegara dan
berbangsa.

Sila ke 2 (Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab)


Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengacu pada pengakuan akan martabat
dan hak asasi manusia, serta perlakuan yang adil dan beradab terhadap setiap
individu.

Sila ke 3 (Persatuan Indonesia)


Sila Persatuan Indonesia mengacu pada upaya menjaga persatuan dan kesatuan
sebagai negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama.
Sila ke 4 (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan)
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan mengacu pada sistem pemerintahan yang demokratis
dan bertanggung jawab kepada rakyat.

Sila ke 5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)


Sila Keadlan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengacu pada perlakuan yang
sama bagi seluruh rakyat dan upaya untuk menciptakan kesejahteraan sosial yang
adil bagi semua.

Fungsi Lambang Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari


Fungsi lambang Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dalam
menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman di Indonesia. Beberapa fungsi
lambang Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

1. Sebagai simbol nasional: Lambang Pancasila diakui sebagai simbol negara


resmi dan digunakan dalam berbagai kegiatan resmi maupun non-resmi,
seperti dalam acara peringatan hari kemerdekaan, pada bendera dan stempel
negara, serta digunakan sebagai lambang dalam berbagai institusi negara.
2. Sebagai dasar moral dan etika: Sila-sila Pancasila dijadikan sebagai dasar
moral dan etika dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
3. Sebagai pedoman dalam pendidikan: Pancasila dijadikan sebagai pedoman
dalam pendidikan untuk membentuk karakter siswa yang bermoral dan
bertanggung jawab.
4. Sebagai dasar pemerintahan: Pancasila dijadikan sebagai dasar
pemerintahan yang demokratis dan bertanggung jawab kepada rakyat.
5. Sebagai dasar dalam menjaga persatuan dan kesatuan: Pancasila dijadikan
sebagai dasar dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman,
serta menciptakan kesejahteraan sosial yang adil bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Simbolik lambang Pancasila dalam nasionalisme dan cinta tanah air sangat
penting untuk memperkuat semangat nasionalisme dan cinta tanah air di
Indonesia. Lambang Pancasila yang terdiri dari Garuda Pancasila, Bintang-
bintang, Bendera Merah-Putih, Padi dan Konde, serta Tiga buah Gada
masing-masing memiliki makna yang simbolis yang dapat mendorong
semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

Garuda Pancasila yang digambarkan sebagai sosok yang kuat, gagah, dan
berwibawa menunjukkan semangat persatuan dalam keragaman yang
merupakan dasar dari Negara Indonesia. Bintang-bintang yang digambarkan
dengan lima bintang yang saling berdekatan menggambarkan persatuan yang
kuat antar provinsi di Indonesia.

Bendera Merah-Putih yang dianggap sebagai simbol negara juga menunjukkan


semangat persatuan dan kesatuan dalam keragaman. Padi dan Konde yang
digambarkan dengan padi yang tumbuh subur dan rajin di tanah air menunjukkan
keterikatan dengan tanah air dan kesetiaan terhadap negara. Tiga buah Gada yang
digambarkan sebagai simbol dari kekuatan dan keadilan menunjukkan komitmen
negara dalam menjaga kekuatan dan keadilan bagi rakyat.

Simbol-simbol yang terdapat dalam lambang Pancasila tersebut secara keseluruhan


menunjukkan cinta tanah air dan komitmen negara dalam menjaga persatuan dan
kesatuan dalam keragaman, serta menciptakan kesejahteraan sosial yang adil bagi
for seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, lambang Pancasila sangat efektif
dalam memperkuat semangat nasionalisme dan cinta tanah air di Indonesia.

Melalui pemahaman akan makna dan arti dari simbol-simbol yang terdapat dalam
lambang Pancasila, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan
kesetiaan terhadap negara. Dengan semangat nasionalisme yang kuat, diharapkan
dapat menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman, serta menciptakan
kesejahteraan sosial yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jadi kesimpulan dari semua ini adalah Lambang Pancasila memegang peran yang
penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta dalam menciptakan
kesejahteraan sosial yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Lambang Pancasila
diakui sebagai dasar Negara dan sistem pemerintahan di Indonesia serta menjadi
pedoman dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang politik, hukum,
sosial, dan budaya.

Simbol-simbol yang terdapat dalam lambang Pancasila seperti Garuda Pancasila,


Bintang-bintang, Bendera Merah-Putih, Padi dan Konde, serta Tiga buah Gada
menggambarkan persatuan dan kesatuan dalam keragaman dan sebagai pendorong
semangat nasionalisme dan cinta tanah air.

Anda mungkin juga menyukai