1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Membangkitkan kembali rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda dan mahasiswa
sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan yang
telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Menanamkan jiwa patriotisme dan rela berkorban di antara sesama Warga Negara
Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
3. Mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk berfikir kritis dalam menanggapi setiap
perubahan yang terjadi di sekeliling kita terutama hal-hal yang berkaitan dengan
keutuhan NKRI dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.
2
BAB 2 TEORI
2.1. Pengertian Pancasila secara Etimologis, Historis dan Terminologis
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik
Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah. Berikut ini adalah
pengertian Pancasila:
2.1.1. Pengertian Pancasila secara Etimologis
Secara Etimologis istilah ‘Pancasila’ berasal dari sansekerta dari India (Bahasa Kastra
Brahmana). Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta kata ‘Pancasila’
memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: “Panca” artinya lima dan “Syila” (vokal
I pendek) artinya batu sendi, alas atau dasar, sedangkan “Syiila” (vokal I panjang)
artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato beliau menyampaikan usul tertulis mengenai rancangan UUD
Republik Indonesia yang berisi lima asas dasar Negara yang rumusannya sebagai
berikut:
3
2. Internasionalisme atau Peri kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Selanjutnya beliau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjasi ‘Tri
Sila’ yang rumusannya sebagai berikut:
6
Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam
pembentukan karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan
Negara.
7
2.2.5. Pancasila Sebagai Kepribdian Bangsa
Artinya Pancasila lahir bersama dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan merupakan ciri
khas Bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat
membedakannya dengan bangsa lain.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dapat dijadikan dasar dalam motivasi
dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
untuk mencapai tujuan nasional, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan berbangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pancasila sebagai pedoman dan
pegangan dalam pembangunan bangsa dan Negara agar dapat berdiri dengan kokoh. Selain
itu, pancasila sabagai identitas diri bangsa akan terus melekat pada di jiwa bangsa Indonesia.
Pancasila bukan hanya di gali dari masa lampau atau di jadikan kepribadian bangsa waktu itu,
tetatapi juga diidealkan sebagai kepribadian bangsa sepanjang masa.
8
2.2.8. Pancasila Sebagai Cita-cita dan Tujuan yang Ingin Dicapai Bangsa Indonesia
Tujuan bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesia adalah
masyarakat yang adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila
dalam wadah NKRI yang merdeka, bersatu,berdaulatan rakyat dalam suasana peri-kehidupan
bangsa yang aman, tenteram,tertib dan dinamis,serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka,bersahabat dan tentram. “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa …” pada kutipan alenia dapat disimpulkan bahwa tujuan dan cita-cita bangsa
Indonesia adalah :
10
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
f. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasilkeputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepadaTuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilaikebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gayahidup mewah.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
h. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
i. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
11
BAB 3 PEMBAHASAN
12
Di samping itu, diadakan pula penegasan mengenai status bahasa daerah dalam
hubungannya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dengan semangat untuk
menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tidak berarti bahwa bahasa
daerah diabaikan. Karena itu, dalam Pasal 32 ayat (2) UUD 1945 ditegaskan, “Negara
menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Dengan
perkataan lain, semangat keanekaan atau kemajemukan kembali diberi tekanan dalam rangka
pembinaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam wujudnya yang paling konkrit, prinsip kebersatuan dan persatuan itu juga kita
materialisasikan dalam konsepsi tentang negara konstitusional yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. UUD 1945 yang di dalamnya terkandung roh Pancasila itu merupakan
piagam pemersatu kita sebagai satu bangsa yang hidup dalam kesatuan wadah NKRI. Di
dalam UUD 1945 itu, segala hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dipersamakan satu
dengan yang lain antar sesama warga negara. Sebagai warga masyarakat, kita beraneka, tetapi
sebagai warga negara segala hak dan kewajiban kita sama satu dengan yang lain.
Karena itu, kaum muda Indonesia saya harapkan dapat membangun kesadaran hidup
berkonstitusi. Konstitusi adalah pemersatu kita dalam peri kehidupan bersama dalam wadah
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ini. Konstitusi negara itulah yang menjadi
sumber referensi tertinggi dalam kita membangun sistim aturan dalam kehidupan bernegara
dan berpemerintahan. Para pemimpin dan pejabat adalah tokoh-tokoh atau orang-orang yang
datang dan pergi. Kita taati keputusannya sepanjang ia mengikuti dan menaati sistim aturan
yang telah kita sepakati bersama berdasarkan UUD 1945. Oleh sebab itu, marilah kita
membangun dan melembagakan sistim aturan dalam kehidupan kolektif kita dalam
kehidupan bernegara dan berpemerintahan.
Pemuda dan mahasiswa adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas anda semua
adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses
pembangunan untuk kemajuan bangsa kita di masa depan. Estafet kepemimpinan di semua
lapisan, baik di lingkungan supra struktur negara maupun di lingkup infra struktur
masyarakat, terbuka luas untuk kaum muda Indonesia masa kini. Namun, dengan tertatannya
sistim aturan yang kita bangun, proses regenerasi itu tentu akan berlangsung mulus dan lancar
dalam rangka pencapaian tujuan bernegara. Oleh karena itu, orientasi pembenahan sistim
politik, sistim ekonomi, dan sistiim sosial budaya yang tercermin dalam sistim hukum yang
berlaku saat ini sangatlah penting untuk dilakukan agar kita dapat menyediakan ruang
pengabdian yang sebaik-baiknya bagi generasi bangsa kita di masa depan guna mewujudkan
cita-cita bangsa yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta guna
13
mencapai empat tujuan nasional kita, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
14
Gerakan mahasiswa tidak berhenti sampai disitu, gerakannya berkembang semakin
subur, angkatan 1928 yang dimotori oleh beberapa tokoh mahasiswa diantaranya Soetomo
(Indonesische Studie-club),Soekarno (Algemeene Studie-club), hingga terbentuknya juga
Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan prototipe organisasi telah
menghimpun seluruh gerakan mahasiswa ditahun 1928, gerakan mahasiswa angkatan 1928
memunculkan sebuah idieologi dan semangat persatuan dan kesatuan diseluruh pelosok
Indonesia untuk meneriakkan dengan lantang dan menyimpannya didalam jiwa seluruh
komponen bangsa, kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu tumpah
darah Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa satu yaitu
bahasa Indonesia dan hingga kini kita kenal sebagai sumpah pemuda.
Gerakan perjuangan mahasiswa sebagai kontrol pemerintahan dan kontrol sosial terus
tumbuh dan berkembang, hinggalah gerakan perjuangan mahasiswa sampai pada terjadinya
peristiwa 10 tahun yang lalu yaitu tragedi trisakti mei 1998.
Lagi-lagi mahasiswa menjadi garda terdepan didalam perubahan terhadap negeri ini,
gerakan perjuangan ini menuntut reformasi perubahan untuk mengganti rezim orde baru yang
korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak berpihak kepada rakyat dan memaksa turun
presiden soeharto dari kursi kekuasaannya yang telah digenggamnya selama hampir 32 tahun.
Gerakan perjuangan mahasiswa tidak semudah yang kita bayangkan, perubahan ini
harus dibayar mahal dengan meninggalnya empat mahasiswa universitas trisakti oleh timah
petugas aparat yang tidak mengharapkan perubahan itu terjadi.
Sejarah panjang gerakan mahasiswa merupakan salah satu bukti, kontribusinya,
eksistensinya, dan peran serta tanggungjawabnya mahasiswa dalam memberikan perubahan
dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Peran mahasiswa terhadap bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja
dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya
dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai
generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum,
sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan
perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui
kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa
Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar
negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa
15
Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh
mahasiswa Indonesia.
Gerakan perjuangan Mahasiswa Indonesia tidak boleh berhenti sampai kapanpun
,gerakan perjuangan mahasiswa saat ini tidak hanya dengan bergerak bersama-sama untuk
berdemonstrasi dan berorasi dijalan-jalan saja, akan tetapi wahai para “agent of change”,
cobalah untuk bertindak bijak dengan intelektualisme, idealisme, dan keberanian mu untuk
bisa senantiasa menanamkan ruh perubahan yang ada dalam dirimu untuk bisa memberi
kebaikan dan berperan besar serta bertanggung jawab untuk memberikan kemajuan bangsa
dan Negara Indonesia, sehingga seperti Hasan al Banna katakan “goreskanlah catatan
membanggakan bagi umat manusia”.
18
3.5. Peranan Dan Fungsi Mahasiswa Dalam Era Reformasi
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para
mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita
sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk
memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu :
sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
sebagai agen perubahan (agent of change)
sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Mahasiswa dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung jawab sebagai
kaum akademis, tetapi diluar itu wajib memikirkan dan mengembang tujuan bangsa. Dalam
hal ini keterpaduan nilai-nilai moralitas dan intelektualitas sangat diperlukan demi
berjalannya peran mahasiswa dalam dunia kampusnya untuk dapat menciptakan sebuah
kondisi kehidupan kampus yang harmonis serta juga kehidupan diluar kampus.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan :
Secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan.
Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam
jiwa setiap mahasiswa.
Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk
mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah
mereka perjuangkan.
Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan
solidaritas kerakyatan.
Menurut Arbi Sanit ada empat faktor pendorong bagi peningkatan peranan mahasiswa
dalam kehidupan politik.
a. sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa
mempunyai horison yang luas diantara masyarakat.
b. sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai
di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang
diantara angkatan muda.
c. kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasiswa. Di
Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan agama
terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari.
19
d. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan
kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya
merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda.
Pada saat generasi yang memmipin bangsa ini sudah mulai berguguran pada saat
itulah kita yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa ini. Namun apabila hari
ini ternyata kita tidak berusaha mambangun diri kita sendiri apakah mungkin kita kan
membangun bangsa ini suatu saat nanti?
20
BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pancasila pada intinya adalah dasar Negara Indonesia. Pancasila pun dapat diberikan
beberapa pengertian secara Etimologis, Historis dan Terminologis. Selain fungsi Pancasila itu
sebagai dasar negara, juga dapat sebagai ideologi negara, sebagai pandangan hidup bangsa,
sebagai kepribadian bangsa, sebagai perjanjian luhur bangsa, sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang ada di Indonesia dan juga sebagai tujuan dan cita-cita bangsa. Melihat
besarnya fungsi Pancasila, maka sebagai generasi muda yang akan meneruskan perjuangan
bangsa Indonesia kelak, perlu memelihara dan melestarikannya dengan menghayati dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan
dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam
melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi
penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai
generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan
juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan
penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa Indonesia baik
yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran
ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh
perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.
4.2. Saran
Pada bagian ini penyusun ingin mengajak yang dalam hal ini ditujukan kepada para generasi
muda pelajar dan mahasiswa, para Dosen dan Guru, seluruh elemen pemerintah baik yang
ada di daerah maupun yang ada di pusat serta seluruh lapisan masyarakt Indonesia secara luas
agar tetap bersatu demi mempertahankan keutuhan NKRI. Terkadang masalah sepele akan
menjadi kompleks jika tidak ada solidaritas di antara sesama kita. Penyusun berharap tak
akan ada lagi perselisihan di negeri kita tercinta sehingga cita-cita bangsa Indonesia akan
tercapai.
Pepatah dalam bahasa Inggris mengatakan Student Today, Leader Tomorrow. Penyusun
21
meyakini bahwa kunci tercapainya cita-cita itu ada di tangan para generasi muda. Oleh
karena itu, tetaplah semangat dalam meraih apa yang telah menjadi tujuan hidup kita.
22