Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH KONSEP DASAR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Mirza Hardian M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok IV

1. Afra Mudrikah (2205114124)


2. Sabrina Aisyah Zoelpa (2205126008)
3. Saifana kalda (2205113877)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mengikuti


Mata Kuliah Bimbingan Konseling

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2022
1. Kronologis lahirnya pancasila

Materi Pembelajaran

Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) merupakan


lembaga buatan Jepang dengan janji akan memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Dalam
persiapannya dilakukan sidang yang akan mempersiapkan Indonesia sebagai negara yang
berdaulat.

Dalam sidang tersebut terdapat kronologi lahirnya Pancasia yang melibatkan tiga
konseptor yaitu Mohammad Yamin, Ir.Soekarno, dan Soepomo. Dalam sidang pertama yang
berlangsung selama 5 hari sejak tanggal 29 Mei 1945 itu, Ir.Soekarno menyampaikan
gagasannya terkait dasar negara. Penamaan Pancasila berasal dari istilah 'panca' yang berarti lima
dan 'sila' yang berarti prinsip. Setelah menyepakati beberapa rumusan, dalam penyempurnaan
Pancasila kemudian dibentuklah panitia Sembilan dengan anggota Ir. Soekarno, Mohammad
Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar
Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo. Mereka bertugas untuk membentuk
Undang-Undang Dasar dengan berlandaskan pada kelima sila tersebut.

Beberapa Versi Rumusan

Pancasila Dalam proses pembuatannya diketahui ada tiga rumusan Pancasila yang
disampaikan dalam sidang BPUPKI. Mohammad Yamin menyampaikan rumusan dasar negara
secara lisan pada tanggal 29 Mei 1945. Mohammad Yamin memberikan lima hal yaitu:

1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan rakyat

Oleh Mohammad Yamin lima poin tersebut dikembangkan menjadi rumusan dasar
negara secara tertulis menjadi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa Kebangsaan


2. Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kemudian, Soepomo yang dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945 juga
menyumbangkan lima rumusan untuk dijadikan dasar negara pada pidatonya di sidang BPUPKI
yang digelar pada 31 Mei 1945, yaitu:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Sementara Ir.Soekarno menyampaikan pidatonya di sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945


dengan lima butir dasar negara yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

Dokumen Penetapan Pancasila Setelah rumusan Pancasila disepakati maka dibuatlah


beberapa dokumen penetapan, yaitu:

1. Piagam Jakarta (jakarta Charter) : 22 Juni 1945


2. Pembukaan Undang-undang dasar : 18 Agustus 1945
3. Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat : 27 Desember 1949
4. Mukadimah Undang-undang Dasar Sementara : tanggal 15 Agustus 1950
5. Rumusan kedua yang dijiwai oleh rumusan pertama, hal ini merujuk pada Dekrit
Presiden 5 Juli 1959

Pancasila dalam UUD 1945 Pancasila yang tercantum pada alinea ke-4 UUD 1945
disebut sebagai rumusan sah dan sistematis. Hal ini kemudian ditegaskan dalam Instruksi
Presiden No.12/1968 pada 13 April 1968 yang menegaskan tata urutan dan rumusan Pancasila
yang sah, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan
Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
pemusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Metode Pembelajaran

Menurut kami pembelajaran yg baik dengan menggunakan metode diskusi kelompok, yg mana
guru memberikan bahan materi untuk di diskusikan sesama anggota kelompok
Media Pembelajaran

Media pembelajaran yg di gunakan adalah PPT, setiap kelompok setelah diskusi berakhir
langsung maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dengan menggunakan PPT

Penilaian

penilaian dengan cara melempar pertanyaan kepada kelompok lain untuk materi yg tidak
dipahami

2. Fungsi dan kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
serta mengenal pancasila pancasila sebagai ideologi pancasila

Materi Pembelajaran

kedudukan Pancasila sebagai dasar negara adalah sebagai berikut.

a) Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber tertib hukum indonesia.
b) Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintregrund)
c) Mewujudkan cita-cita hukum sebagai dasar ( baik hukum yang tertulis maupun tidak
tertulis)
d) Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengundangkan isi yang mewajibkan
pemerintah dan penyelenggara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
e) Merupakan semangat abadi UUD 1945 bagi penyelenggara negara, para pelaksana
pemerintahan.
Secara umum, fungsi dan peranan Pancasila menurut Tap MPR No. III/ MPR/2000 tentang
Sumber Hukum Nasional dan Tata Urutan Perundangan dinyatakan bahwa Pancasila berfungsi
sebagai dasar negara. Hal ini mengandung maksud bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar
untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan negara, yang meliputi bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. fungsi dan peranan Pancasila sebelumnya
telah kita kenal sebagai sebagai berikut.
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi
agar Indonesia tetap hidup dalam jiwa Pancasila.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Pancasila sebagai pribadi Bangsa
Indonesia memiliki fungsi, yaitu sebagai hal yang memberikan corak khas Bangsa
Indonesia dan menjadi pembeda yang membedakan bangsa kita dengan bangsa
yang lain.
3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Pancasila sebagai sumber
hukum berfungsi sebagai sumber hukum yang mengatur segala hukum yang
berlaku di Indonesia.
4. Pancasila sebagai perjanjian luhur Pancasila sebagai perjanjian luhur telah
berfungsi dan disepakati melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
tanggal 18 Agustus 1945.
5. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia Pancasila sebagai cita-
cita bangsa memiliki fungsi, yaitu untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
makmur.
6. Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan ber negara.
7. Pancasila sebagai moral pembangunan.

Metode Pembelajaran

menurut kami pembelajaran yg baik dengan menggunakan metode pembelajaran discovery


learning

Media Pembelajaran

media pembelajaran yg digunakan modul/LKS

Penilaian

Melakukan penilaian dengan cara mengevaluasi soal² yg ada di LKS

3.Implementasi pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa ke masa


Materi Pembelajaran

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia. Pancasila merupakan
pedoman warga Indonesia dalam menjalankan hidup kemasyarakatannya. Sebagai warga negara
Indonesia, sudah seharusnya kita mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Namun, ternyata pengamalan atau penerapan nilai Pancasila sudah dilakukan sejak awal
kemerdekaan dan dari masa ke masa. Penerapan Pancasila mengalami dinamika dari masa ke
masa. Salah satu faktor penyebab dinamika penerapan pancasila pada tiap-tiap periode adalah
adanya perubahan kebijakan pemerintahan.
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), penerapan
Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung dari 1945 hingga 1959. Sejak saat itu,
Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Maka pada saat itu
pula, warga Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan
menjadi bangsa yang mandiri.Artinya warga Indonesia ingin menentukan nasib bangsanya
sendiri tanpa adanya campur tangan dari penjajah dan terlepas dari bentuk ancaman apapun, baik
dari dalam maupun luar negeri.
Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan ditemui banyak permasalahan,
diantaranya:
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18 September 1948. Tujuan
utamanya untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini bertujuan untuk
menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini bertujuan untuk
mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah pusat.Lain halnya pada masa orde lama,
penerapan Pancasila pada masa orde lama, terjadi pada 1959 hingga 1966. Periode ini dikenal
dengan demokrasi terpimpin. Selain itu, pada masa ini, bangsa Indonesia masih mengalami
peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya merdeka. Maka dari itu,
dalam penerapannya masih diperlukan proses adaptasi. Sebagian masyarakat ada yang merasa
setuju dan sebagian lagi merasa keberatan. Namun, dalam penerapannya ditemui beberapa
tindakan penyimpangan terhadap Pancasila. Salah satunya ialah pemberontakan PKI yang
dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965. Pemberontakan ini bertujuan untuk
mengubah ideologi menjadi komunis.
Sementara pada masa orde baru, dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan menjadi
presiden. Dalam masa pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk memulihkan kembali beberapa
kekacauan yang sebelumnya pernah terjadi di Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai
dengan dibuatnya Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya PEMILU,
pendidikan pelaksanaan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, serta pemerataan
pembangunan.
Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini bisa dikaitkan dengan sila kelima Pancasila,
yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pemerintahan Soeharto, juga ditemui
beberapa masalah, seperti kasus KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu, hak
berpendapat juga dibatasi dan adanya dwifungsi ABRI.
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan digantikan oleh B.J.
Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha untuk memperbaiki sistem ekonomi,
mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain. Mulai pada masa reformasi,
penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu,
upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya juga berkurang

Metode Pembelajaran

metode pembelajaran studi kasus, yg mana siswa dapat mengamati kasus yg terjadi,

Media Pembelajaran

media yg di gunakan adalah video

Penilaian

Penilaian yg dapat di lakukan adalah dengan cara meminta siswa untuk membuat kesimpulan
terkait apa yg sudah mereka amati
4. Hubungan Pancasila dengan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun
1945, Bhineka tunggal Ika, dan negara kesatuan republik Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945 merupakan dasar konstitusi
negara Indonesia.Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya dapat diterapkan
masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat dasar hukum yang bentuknya tertulis.
  Menurut Winarno dalam buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila (2016) karya
Winarno, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, kedudukan pancasila sebagai dasar
negara bersifat kuat tetap dan tidak dapat diubah karena terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
pada alinea ke empat. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit
  Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019) karya Irawaty, Pembukaan UUD 1945
adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta peraturan hukum tertinggi bagi bentuk hukum
lainnya, termasuk hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis.
  Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian pembukaan,
sebagai dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan atau tidak dapat
dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah
raganya.
  Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai norma hukum dasar
dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
  Melansir dari buku Pendidikan Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai (2020) karya
Ardhamon Prakoso, Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila
memiliki kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat tergantikan.
  Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila,
termasuk peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya.
  Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
merupakan hubungan yang sifatnya formal. Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam
penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat
dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum
tertinggi.
  Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan material.
Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan
pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga merupakan
tertib hukum Indonesia

Metode Pembelajaran

Pembelajaran yang baik menurut kami yaitu dengan menggunakan metode ceramah dimana guru
bisa menjelaskan bagaimana hubungan Pancasila dengan UUD 1946.

Media Pembelajaran

untuk Bhineka tunggal Ika ini kami sebagai guru akan memberikan media pembelajaran berupa
video yang akan ditampilkan menggunakan infocus dan laptop dimana video tersebut berisi
tentang berbagai keberagaman yang ada di Indonesia

Penilaian

penilaian seperti memberikan pertanyaan kepada peserta didik pelajaran apa yang didapatkan
dari menonton video tersebut. Dan diarahkan untuk dapat menerapkan nilai kesatuan terhadap
perbedaan yang ada.

5. Nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan
global dengan menggunakan sudut pandang Pancasila.

Materi Pembelajaran

Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang mengandung nilai-nilai budaya sejak
zaman nenek moyang dulu. Pancasila disusun dari lima sendi utama yang diusulkan oleh para
pendiri bangsa dengan memikirkan kepentingan negara. Ideologi memainkan peran penting
dalam integrasi suatu negara, terutama pada negara-negara berkembang (Ubaidillah, 2000),
sehingga tidak merupakan hasil pemikiran dari satu golongan saja, namun nilai-nilai kebudayaan
seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila berisi nilai-nilai bangsa Indonesia yang
juga harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi.


Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif dapat
terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli bangsa
Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita,
yaitu gotong royong (Tinggi et al., 2011). Globalisasi membawa Indonesia pada masyarakat
yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-royong merupakan konsep
yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.

Pancasila memiliki kedudukan yang tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak boleh
diubah-ubah. Namun, bukan berarti Pancasila akan menjadi kuno. Pancasila sendiri memiliki
sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi pada
masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri” di sini tidak berarti bahwa Pancasila harus
mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan wawasan secara konkret,
sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan masalah-masalah teraktual. Maka
dari itu, interpretasi ideologi harus dilaksanakan secara rasional dan kritis dengan menghadapkan
berbagai masalah dan berbagai pandangan hidup yang silih berganti, sehingga terungkap makna
operasionalnya.

Di era globalisasi, dunia seakan berubah menjadi sebuah komunitas global dimana setiap
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain tanpa memandang apakah negara tersebut maju
atau berkembang, desa atau kota, semuanya akan berinteraksi. Sebagai sebuah negara
berkembang, Indonesia masih harus berjuang untuk peningkatan kesejahteraan rakyatnya.
Keadaan yang dimiliki setiap anggota berbeda, dan hal inilah yang menjadi alasan mengapa
Indonesia tidak dapat maju jika mengikuti negara lain yang memiliki kondisi ataupun kebiasaan
berbeda. Apa yang dianggap baik bagi kita belum tentu baik bagi pihak lain, begitupun
sebaliknya. Berpegang teguh pada nilai bangsa yang tercantum pada Pancasila mendorong
negara untuk memahami kelemahan serta kekuatan dirinya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Talcott Parsons (2007) dalam bukunya yang berjudul
Social System (Sistem Sosial). Parsons berpendapat bahwa ada empat paradigma fungsi yang
harus terus dilakukan agar masyarakat tetap eksis dan lestari. Pertama, masyarakat perlu
memelihara sistem nilai budaya yang dianut. Di Indonesia, kasusnya terjadi pada pemeliharaan
Pancasila sebagai pedoman budaya masyarakat. Kedua, masyarakat harus mampu menyesuaikan
dengan perubahan, yang dalam tulisan ini adalah globalisasi. Ketiga, terdapat fungsi integrasi
dari unsur masyarakat yang beragam secara terus-menerus. Integrasi dapat terjadi apabila seluruh
lapisan masyarakat memiliki pedoman kehidupan yang sama, yakni Pancasila. Terakhir,
masyarakat perlu memiliki tujuan bersama yang lahir dari Pancasila dan terus-menerus
diperbaiki oleh pemimpin dan dinamika masyarakatnya.

Pada kenyataannya, kita harus mengakui bahwa Pancasila sendiri belum mendapat
tempat yang tepat di hati masyarakat. Penghayatan dan pemahaman akan nilai Pancasila belum
benar-benar diresapi, dibuktikan dengan banyaknya implementasi budaya asing yang tidak pas
dengan budaya Indonesia. Pancasila perlu disosialisasikan dan ditanamkan kembali, khususnya
bagi anak muda dalam prosesnya untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi masyarakat yang
modern dan dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satu tantangan terberat dalam melawan
arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak muda yang akan melakukan
pembangunan Indonesia di masa mendatang. Diharapkan kemajuan negara Indonesia kelak dapat
sesuai dengan visi dan misi yang telah dituangkan para pembela negara pada Pancasila.

Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru. Rakyat
Indonesia perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman,
tetapi Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli. Pancasila dapat digunakan
untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai
Pancasila sendiri. Dengan begitu, Pancasila tidak kaku dan menutup jalan bagi adanya
perubahan. Pancasila justru memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru untuk tumbuh dalam
negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.
Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu dengan diskusi kelompok dimana guru
menggunakan media berupa artikel yang dicetak kemudian dibagikan kepada setiap kelompok
diskusi. Artikel yang berisikan tentang berita tentang kasus-kasus yang terjadi di Indonesia baik
itu kasus kesusilaan,kasus politik, dan lain sebagainya. Kemudian dari isi artikel tersebut guru
meminta kepada siswa untuk menganalisis bagaimana cara penyelesaian yang sesuai dengan
nilai nilai-nilai Pancasila, bagaimana sikap yang seharusnya diterapkan untuk mengatasi
persoalan-persoalan tersebut

Penilaian

Dari hasil diskusi tersebut guru dapat menilai bagaimana hasil kerja dan pemahaman dari setiap
kelompok terhadap nilai-nilai Pancasila.

6. Periodisasi pemberlakuan dan perubahan undang-undang dasar negara republik


Indonesia tahun 1945.

Materi Pembelajaran

Pada 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk panitia sembilan untuk merancang Piagam
Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat
'dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya' , maka naskah Piagam
Jakarta menjadi naskah pembukaan UUD 1945. Disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pada 29 Agustus 1945, pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP). Naskah rancangan UUD 1945 disusun pada masa sidang ketua Badan
Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Masa sidang ke-2 pada 10-17 Juli 1945
dan Pada 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-undang Dasar
Republik Indonesia.

Adapun periode berlaku UUD 1945 hingga Periode Perubahan UUD 1945 :
1. Periode Berlakunya UUD 45 (18 Agustus 45 - 27 Desember 49)

Pada 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya, karena Indonesia
disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden
Nomor X, pada 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa kekuasaan legislatif diserahkan kepada
Komite Nasional Indoesia Pusat (KNIP), karena MPR dan DPR belum terbentuk. Pada 14
November 1945, dibentuk Kabinet Semi-Presidensial (Semi Parlementer) yang pertama,
sehingga peristiwa ini merupakan perubahan pertama dari sistem pemerintah Indonesia terhadap
UUD 1945.

2. Periode Berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 49 - 17 Agustus 50)

Pada masa ini, sistem pemerintahan Indonesia adalah parlementer. Bnetuk pemerintahan dan
bentuk negaranya federasi yaitu negara yang di dalamnya terdiri dari negara-negara, yang
masing-masing memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya. Hal ini
merupakan perubahan UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Indonesia adalah Negara
Kesatuan.

3. Periode UUDS 1950 (17 Agustus 50 - 5 Juli 59)

Pada periode UUDS 1950, diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut
Demokrasi Liberal. Pada periode ini kabinet silih berganti, akibatnya pembangunan tidak
berjalan lancar, masing-masing partai lebih memperhatikan kepentingan partai atau
golongannya.

Rakyat Indonesia kemudian sadar bahwa UUDS 1950 dengan sistem Demokrasi Liberal tidak
cocok karena aturan pokok itu mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan sistem
pemerintahan Indonesia.

4. Periode Kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 59 - 1966)

Pada Sidang Konstituante 1959, banyak kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan
UUD baru. Maka pada 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah
satu isinya, memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan
Undang-undang Dasar Sementara 1950.

Namun dalam pelaksanaanya ada 2 penyimpangan UUD 1945, di antaranya :

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta wakil ketua DPA
menjadi Menteri Negara.

MPRS menetapkan Sukarno sebagai presiden seumur hidup.

5. Periode UUD 1945 Masa Orde Baru (11 Maret 66 - 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945, dan
Pancasila secara murni dan konsekuen.

Pada masa Orde Baru, UUD 1945 menjadi konstitusi yang sangat 'sakral', di antara melalui
sejumlah peraturan :

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya.

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa
bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat
melalui referendum.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan


Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983.

6. Periode 21 Mei 1998 - 19 Oktober 1999

Pada masa ini dikenal dengan masa transisi, yaitu masa sejak Presiden Soeharto digantikan oleh
B.J. Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

7. Periode Perubahan UUD 1945

Tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara,
kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah pembukaan UUD 1945,
tetap mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan, serta mempertegas sistem pemerintahan
presidensial.

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 1-4 kali amandemen yang ditetapkan
dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR :

Sidang Umum MPR 1999, 14-21 Oktober 1999 = Perubahan Pertama UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2000, 7-18 Agustus 2002 = Perubahan Kedua UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2001, 1-9 November 2001 = Perubahan Ketiga UUD 1945

Sidang Tahun MPR 2002, 1-11 Agustus 2002 = Perubahan keempat UUD 1945

Itulah sejarah awal Undang-undang Dasar 1945, Mulai dari Periode awal hingga Periode
Perubahan yang mengalami 4 kali amandemen.

Metode Pembelajaran

metode pembelajarannya berupa ceramah dimana guru menjelaskan materi dari power point
tersebut.

Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu dengan menampilkan power point berisikan
materi tentang bagaimana tahapan periode dalam pelaksanaan UUD 1945

Penilaian

Untuk penilaian guru bisa memberikan tugas latihan atau memberikan soal yang berkaitan
dengan materi yang sudah disampaikan untuk mengetahui apakah siswa paham dengan materi
yang telah disampaikan sebelumnya.

7. UUD NRI 1945 sebegai sumber hukum tertinggi

Metode pembelajaran

Pada materi ini kami lebih memilih menggunakan metode ajar dengan cara memberikan
penjelasan kepada peserta didik terlebih dahulu
Media Pembelajaran

dengan menayangkan gambar pembelajaran serta PPT yang ditampilkan dengan menggukanakan
infocus mengenai kedudukan UUD NRI 1945 sebagai sumber hukum tertinggi. untuk
pendalaman materi kemudian guru meminta pendapat siswa mengenai gambar( lambang) yang
ditayangkan.

Penilaian

Sebagai indikator penilaian guru melakukan tanya jawab seputar materi pembelajaran dan
meminta siswa melakukan diskusi kecil untuk memecahkan masalah sesuai dengan materi

8. Bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka NKRI.

Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan pada materi ini dengan cara meminta siswa untuk mencari serta
membaca artikel tentang materi ini dari beberapa sumber kemudian mendiskusikannya dengan
menanyakan pendapat siswa mengenai materi yang ia baca dan guru memberikan kesimpulan
serta penjelasan yang lebih dalam tentang materi ini.

Media Pembelajaran

meminta siswa untuk mencari serta membaca artikel tentang materi ini dari beberapa sumbe

Penilaian

Sebagai aspek penilaian guru meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan untuk memperdalam
pemahaman siswa tentang materi betuk pemerintahan yang berlaku dalam NKRI.

9. Peraturan perundang-undangan dan tata urutannya.

Metode Pembelajaran

Pada materi ini metode ajar yang digunakan ialah dengan cara membagi siswa menjadi
kelompok dengan banyak kelompok sesuai dengan banyaknya tata urutan peraturan perundang-
undangan, kemudian membagi setiap kelompok 1 urutan perundang undangan dan
mempresentasikan penjelasan materi tersebut secara urut sesuai tata urutan perundang-
undangan tanpa adanya sesi tanya jawab saat presentasi berlangsung. Guru memberikan
kesimpulan materi dan membuka sesi pertanyaan untuk siswa yang belum mengerti.

Media Pembelajaran

Menggunakan Buku LKS

Penilaian

aspek penilaian pada materi ini dengan cara guru memberikan kuis kepada siswa agar siswa
terlihat aktif serta mampu memahami materi ini.

10. Pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara.

Metode Pembelajaran

Pembelajaran yang baik menurut kami yaitu memberi pemahaman mengenai hak dan kewajiban
warga negara dengan metode diskusi untuk melatih siswa untuk berpendapat.

Media Pembelajaran

Dengan media artikel yang berhubungan dengan pembelajaran.

11. keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan dalam bingkai bhineka tunggal ika
dan mampu menerima keberagaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan
yang ada didalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara proporsional
terhadap kondisi-kondisi yang ada dilingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang
ada dimasyarakat.

Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang baik menurut kami yaitu metode kelompok dengan memberi sedikit
penjelasan tentang keberagaman suku, agama, tas dan antar golongan dalam bhineka tunggal ika
sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran.

12. Pentingnya norma dan aturan menyeimbangkan gak dan kewajiban warga negara.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dapat digunakan guru yaitu membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, lalu mengarahkan dan membimbing siswa untuk mendiskusikan materi pembelajaran
tentang kearifan lokal dan budaya, dengan contohnya dalam pelestarian nilai budaya serta arti
betapa pentingnya pelestarian budaya.

Media Pembelajaran

media pembelajaran berupa membaca artikel yang ada di internet yang berhubungan dengan
materi pembelajaran dan juga berhubungan dengan materi pembelajaran.

13. Menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif dalam menjaga dan
melestarikan praktik nilai tradisi,kearifan lokal dan budaya dalam masyrakat global

Metode Pembelajaran

seorang guru menjarkan dengan cara ceramah setelah itu dilakukannya praktik nilai tradisi
supaya siswa sadar bahwa seperti inilah nilai tradisi dengan muridnya tampil ke depan Kearifan
local dan budaya dalam masyarakat global cara metode yang di jalankan dengan internet dengan
melihat artike artikel tentang kerifan lokal dan budaya dalam masyarakat global dengan
menyuruh siswa mencatat artikel tersebut dan memahami artikel tersebut Supaya seorang siswa
tau bagai mana perkembangan nilai tradisi di indonesia

Media Pembelajaran
Buku LKS. praktik nilai tradisi kami sebagai seorang guru memberikan pembelajaran dengan
berupa mengerjakan soal dengan tidak boleh melihat ke sama teman nya

Penilaian

dan kemudian dari tugas itu dilakukan penilaian dengan memeriksa soal tersebut jika ada yang
sama diulang lagi supaya terjalannya kepercayaan

14. Mengidentifikasi wilayah NKRI sebagai satu kesatuan utuh dan wawaran nusantara
dalam konteks NKRI

Metode Pembelajaran

Dengan cara diskusi kelompok

Media Pembelajaran

menggunakan vidio yang akan di tampilkan menggunakan infokus dan leptop dimana vidio itu
berisi tentang wilayah NKRI

Penilaian

dalam vidio tersebut dapat dilakukan penilaian terhadapat peserta didik dengan memberi
pertanyaan apa yang di dapat dalam vidio tersebut dan dengan menghapal wilayah NKRI

15. Menjaga keutuhan wilayah NKRI

Metode Pembelajaran

Dengan diskusi kelompok dimana guru menggunakan media berupa artikel di internet kemudian
dari artikel tersebut setiap kelompok diskusi tentang berita

Media Pembelajaran

guru menggunakan media berupa artikel di internet kemudian dari artikel tersebut setiap
kelompok diskusi tentang berita dan juga saran untuk menjaga NKRI
Penilaian

Guru meminta kepada siswa untuk mengenalisa bagaimana cara penanganan yang sesuai dengan
menjaga NKRI tersebut dari hasil diskusi tersebut guru bisa menilai hasil kerja dan pemahaman
siswa

16.Menunjukkan perwujudan demokrasi yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila serta


menunjukkan contoh serta praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era
keterbukaan informasi.

Metode Pembelajaran

Media Pembelajaran

Menurut kami metode pembelajaran yang yang baik dalam perwujudan demokrasi yang didasari
oleh nilai-nilai Pancasila adalah menjelaskan bagaimana perwujudan demokrasi yang didasari
oleh nilai-nilai Pancasila tersebut serta etika-etika nya /

Media Pembelajaran

Mengunakan rekaman video. memberikan bukti video Bagaimana proses demokrasi lalu
Bagaimana praktik berpendapat yang baik i

Penilaian

untuk penilaiannya guru menerapkan sistem tanya jawab atau debat antar siswa dengan siswa
yang lain agar mereka dapat saling menyalurkan pendapat mereka dan dapat menanggapi hal-hal
tersebut serta siswa dapat berpikir kritis dalam berdemokrasi serta mengeluarkan hak
berpendapat sebagai warga negara Indonesia.

17.Mampu mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia kedudukan, Tugas,


wewenang ,dan hubungan antar lembaga, lembaga negara ,hubungan negara dengan
warga negara baik di bidang politik ekonomi sosial dan budaya maupun pertahanan dan
keamanan
Metode Pembelajaran

dengan melakukan metode penyelesaian masalah, guru memberikan suatu bentuk permasalahan
dari sistem pemerintahan indonesia lalu siswa diharuskan untuk melakukan identifikasi lewat
permasalahn tersebut dengan menganalisa setiap kedudukan, tugas seta hubungan antar lembaga
indonesia.

Media Pembelajaran

Menggunakan Artikel

Penilaian

untuk penilaiannya siswa mengerjakan tugas latihan untuk merangkum hasil pemecahan masalah
mereka sebagai evaluasi dari apa yang telah mereka lakukan.

18.Menyusun laporan singkat tentang sistem pemerintahan Indonesia ,kedudukan,


Tugas ,wewenang dan hubungan antar lembaga negara hubungan negara dengan warga
negara.

Metode Pembelajaran

Dengan kerja kelompok didalam kelompok siswa diharuskan untuk melakukan analisa terhadap
sistem pemerintahan indonesia, siswa boleh melihat video di sosial media atau siswa juga boleh
melakukan penelitian langsung dengan orang orang terkait dalam kelembagaan negara .

Media Pembelajaran

Menampilkan video

Penilaian

untuk penilaiannya masing masing kelompok membuat mind mapping yang menarik dari hasil
diskusi mereka.

Anda mungkin juga menyukai