Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan karunia-Nya, sehingga
kami bisa menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Later Belakang
Pancasila terdiri dari dua kata, yakni Panca dan Sila yang diambil dar
bahasa Sansekerta. Panca yang berarti lima, yang merupakan usulan dari
Presiden Soekarno. Dan Sila berarti dasar yang diusulkan oleh seorang ahli
bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal mula sila Pancasila dan bagaimana perubahannya?
2. Mengapa para pendiri bangsa mmebuat dasar Negara yang berasal dari
kebudayaan Indonesia sendiri?
3. Mengapa para pendiri bangsa ingin Pancasila menjadi pandangan hidup
bangsanya?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah terbentuknya Pancasila
2. Mengetahui konsep umum Pancasila
3. Memiliki sikap sadar diri sebagai warga negara melalui pemahaman
konsep Pamcasila dan Kewaerganegaraan.
PEMBAHASAN
A. Asal-Usul Sila Pancasila dan Perubahannya
1
Kunawi basyir dkk, Pancasila dan kewarganegaraan (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Surabaya
2013),hlm.11
2
Ibid., hlm 12
tertulis mengenai dasar Negara kebangsaan dengan rumusan sebagai
berikut : (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Rasa Kemanusiaan yang adil
dan beradab, (3) Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab, (4)
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pada akhir pidatonya, Mr. Mohammad Yamin menyerahkan
naskah sebagai lampiran yaitu suatu rancangan usulan sementara berisi
rumusan UUD RI.
c. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945)
Dalam rangka Prof. Dr. Soepomo, yan sumbernya dikutip dari buku
karangan Mohammad Yamin “Naskah Persiapan UUD RI”, beliau
mengusulkan usulan rumusan lima besar dasar Negara sabagai berikut :
(1) Persatuan, (2) Kekeluargaan, (3) Keseimbangan lahir batin, (4)
Musyawarah, dan (5) Keadilan rakyat.
d. Ir. Soekarno (1 juni 1945)
Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan pidato tanpa
teks, Ir. Soekarno mengusulkan gagasan dasar Negara. Gagasan dasar
Negara yang dikemukakan adalah sebagai berikut : (1) Kebangsaan
Indonesia, (2) Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan, (3) Mufakat atau
demokrasi, (4) Kesejahteraan Sosial, dan (5) Ketuhanan yang
berkebudayaan. Lima prinsip sebagai dasar Negara tersebut kemudian
oleh Soekarno disarikan menjadi Tri Sila yang meliputi : (1) sosio
nasionalisme, (2) Sosio demokrasi, dan (3) Ketuhanan. Soekarno juga
mengusulkan bahwa “Tri Sila” tersebut juga dapat disarikan menjadi
“Eka Sila” yang intinya adalah “gotong royong”
5
Ibid., Hlm 17.
Hadikusumo, K.H. Mohammad Hasjim, Mr. Kasman Singodimejo, dan
Mr. Teuku Mohammad Hasan untuk mengadakan rapat pendahuluan
guna membicarakan masalah yang sangat penting. Rapat tersebut
membicarakan masalah yang sangat penting yang berlangsung secara
singkat dalam waktu 15 menit sudah menghasilkan satu mufakat di antara
kelima tokoh tersebut, yaitu bagian kelima dan baris ke delapan yang
berbunyi “Ketuhanna, dengan menjalankan Syari’at islam bagi pemeluk-
pemeluknya” dihilangkan dan diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
4
Untuk mewujudkan masyarakat makmur dan adil masyarkat Indonesia terus
mewarisi dan mengembangkan nilai luhur yang bersumber daru ragiolitas. Dan
juga pada saat Soekarno menyebutkan dan merumuskan Pancasila ada berbagai
nilai luhur yang sudah ada dan hidup di masyrakat nusantara serta diperkaya
dengan pemikiran dunia yang modern. Berkat penggalian tersebut terbentuklah
Pancasila yang relevan dan coock bagi bangsa imdonesia.
47
Kunawi basyir dkk, Pancasila dan kewarganegaraan (Surabaya:IAIN Sunan Ampel Surabaya
2013),hal.162
58
“Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya bagi masyrakat di era globalisasi”,Jurnal Pancasila
dan Kewarganegaraan, vol.1,no.2 Januari 2017 hal.52
C. Pancasila menjadi Pandangan Hidup Masyarakat
Ir.Soekarno dalam pidatonya saat mengemukakan rancangan dasar
negara mengusulkan agar Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah negara
dan pandangan hidup bangsa Indonesia (philosophische grondslag) atau
pandangan dunia yang setingkat dengan aliran-aliran besar dunia sebagai
weltanschauung, dan di atas dasar itulah didirikan negara Indonesia.Lalu
dalam pidatonya Ir. Soekarno juga membandingkan dasar filsafat negara
“Pancasila” dengan ideologi-ideologi besar dunia yang lain, seperti: ideologi
Liberalisme, Komunisme, Kosmopolitisme, San Min Chui, Chauvinisme dan
lain-lainnya.6
Dalam dinamika peradaban modern, semua bangsa bergerak
mengenakan tatanan kehidupan nasionalnya dengan sistem kenegaraan yang
dipengaruhi,dijiwai,dan digerakkan oleh sistem filsafat dan ideologi seperti
komunisme,liberalisme,kapitalisme,nazisme dan lain sebagainya.7 Oleh
karena itu pada saat indonesia akan merdeka,para pendiri bangsa (The
Founding Fathers) berusaha menemukan jawaban dari pertanyaan “atas dasar
apakah negara ini akan di dirikan” jawaban pertanyaan tersebut yang akan
menjadi dasar negara yang kelak akan digunakan untuk menggerakkan tatanan
kehidupan bangsa indonesia.Dan kemudian mereka membuat dasar negara
yang sesuai dengan nilai nilai budaya luhur bangsa indonesia sendiri.
Para pendiri bangsa ini (The founding fathers) selain menggali dan
menemukan nilai-nilai budaya luhur yang ditanamkan di dalam nilai
pancasila,juga berusaha mengembangkan rasa senasib sepenanggungan yang
dinilai sebagai kelemahan bangsa indonesia pada saat itu dalam menghadapi
penjajah kolonial.Bahwa,bangsa indonesia masih kurang akan rasa senasib
69
Ida Bagus Brata,Ida Bagus Nyoman Wartha, “Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu
Indonesia” ,Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017. Hal 10
710
Dani Pinasang, “Falsafah Pancasila sebagai Norma Dasar (Grundorm) Dalam Rangka
Pengembangan Sistem Hukum Nasional” , Vol.XX,No.3,April-Juni 2012 . Hal 7.
sepenanggungan terhadap bangsa ini,sehingga mudah terpecah karena
kurangnya kesadaran terhadap jati diri bangsanya sendiri.8
a. Filsafat Pancasila
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat segala
sesuatu untuk memperoleh kebenaran, atau secara singkat dinyatakan sebagai
ilmu pengetahuan tentang hakekat. Maknanya, dengan mencari atau
menyakan apa hakekat, sari, esensi atau inti segala sesuatu, maka jawaban
yang didapatkan berupa kebenaran yang hakiki 9
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung
makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan
kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan yaitu nilai pancasila itu sendiri.Dan sebagai falsafah
bangsa memiliki kedudukan sebagai norma dasar (grundnorm) yang berarti
menjadikan pancasila sebagai sumber hukum paling mendasar.10 Sehingga
segala bentuk pengembangan hukum harus berdasarkan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.
Pancasila sebagai staatsfundamental-norm pertamakali disampaikan
oleh Prof.Notonegoro.Ketika pancasila disepakati sebagai sumber hukum
maka tentunya akan menciptakan asumsi bahwa pancasila sumber hukum
yang sempurna yang mampu menjangkau berbagai aspek.Hal tersebut
mengartikan bahwa kualitas produk hukum kita ditentukan dari seberapa jauh
bangsa indonesia mampu memaknai dan memahami sumber dasarnya itu
sendiri.11
811
Ambiro Puji Asmaroini, “Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan”, Vol. 1, No. 2, Januari 2017. Hal 2
912
Irwan Nugroho, “Nilai-Nilai pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Untuk Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Lingkungan Hidup” ,Jurnal Konstitusi,Vol.3,No.2,November
2002. Hal 4
1013
Dani Pinasang, “Falsafah Pancasila sebagai Norma Dasar (Grundorm) Dalam Rangka
Pengembangan Sistem Hukum Nasional” , Vol.XX,No.3,April-Juni 2012 . Hal 10.
1113
Ibid,Hal 1.
b. Globalisasi
Globalisasi merupakan gejala mengglobalnya sosio-cultural antar
bangsa sehingga kultur antar bangsa di dunia seolah-olah melebur menjadi
kultur dunia (global). Akibatnya hubungan antar bangsa semakin dekat. 12
Setiap perubahan yang terjadi di dunia pasti memiliki dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positifnya, globalisasi memudahkan kehidupan
sehari-hari karena adanya teknologi,meningkatkan semangat
kompetisi,kemudahan mendapatkan informasi dari segala penjuru dunia,dan
kemudahan mobilitas sosial. Namun disamping itu,globalisasi tentunya
memiliki dampak negatif yang berkaitan dengan jati diri bangsa
indonesia.Adanya globalisasi berdampak kepada gaya hidup masyarakat yang
berubah,pergeseran nilai-nilai budaya ke budaya asing,serta masuknya budaya
yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa indonesia.
1215
Ambiro Puji Asmaroini, “Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan”, Vol. 1, No. 2, Januari 2017. Hal
7.
berdasarkan budaya dan nilai-nilai yang dimiliki,dihayati,dan diyakini oleh
bangsa indonesia sendiri,agar pancasila sebagai dasar negara memberikan
makna hidup kepada bangsa indonesia.Bangsa Indonesia menciptakan tata
nilai yang mendukung tata kehidupan sosial dan tata kehidupan kerokhanian
bangsa yang bercorak, watak, dan ciri bangsa Indonesia, yang berbeda dengan
bangsa lain. Pancasila secara material berasal dari nilai-nilai bangsa indonesia
tersebut atau jati diri bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa
lainnya.
KESIMPULAN
Sebagai warga Negara Indonesia kita harus patuh akan Pancasila sebagai
dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Semua segmen dan aktivitas
kegiatan maupun penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan pancasila. Pancasila
mempunyai fungsi sebagai jati diri bangsa. Pancasila dibuat berdasarkan kebudayaan
dan nilai-nilai yang dimiliki, dihayati dan diyakini oleh bangsa Indonesia sendiri agar
pancasila sebagai dasar Negara memberikan makna hidup kepada bangsa Indonesia.
Perlu diketahui Pancasila sendiri dibentuk dari tradisi dan budaya yang tumbuh dan
berkembang sejak zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka hingga saat ini. Banyak
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila yang intinya adalah gotong
royong membangun Indonesia bersama-sama, tanpa ada perselisihan semua dilakukan
dengan musyawarah untuk mencapai kesepakatan. Hal ini dilakukan masyarakat
Indonesia sejak lama sebelum merdeka, bahkan jauh sebelum itu sehingga menjadi
kebiasaan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Nilai-nilai pancasila sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat Indonesia karena sudah menjadi bagian dari kehidupan
dan tidak lah susah untuk menerapkan di kehidupan sehari-hari. Pancasila yang
berasal dari nilai-nilai bangsa Indonesia tersebut sudah menjadi jati diri bangsa
Indonesia dan inilah yang membedakan dengan bangsa yang lain.
SARAN