Materi
PANCASILA
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta,
yaitu: panca berarti lima dan si/a berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setelah berpidato, beliau juga mengajukan usul secara tertulis mengenai rancangan
Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesi yang juga terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratanl
Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pada 31 Mei 1945, Prof Dr. Soepomo mengemukakan dasar negara:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan
pidatonya di hadapan sidang BPUPKI. Dalam sidang tersebut, Soekarno mengajukan usul
mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:
Untuk usulan tentang rumusan dasar Negara tersebut, beliau memberikan usul agar
diberi nama Pancasila, yang kemudian usul mengenai nama Pancasila tersebut diterima
oleh sidang BPUPKI. Kemudian, Soekarno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat
diperas menjadi "Trisila", yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketu hanan
Adapun "Trisila" tersebut dapat diperas lagi menjadi "Ekasila", yaitu Gotong Royong.
Rumusan Soekarno tentang Pancasila, kemudian digodok melalui Panitia Delapan yang
dibentuk oleh Ketua Sidang BPUPKI. Panitia Delapan juga menampung usul-usul yang masuk
lainnya dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota
diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20
Juni 1945. Anggota Panitia Delapan, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasjim
4. Muh. Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
6. A.A. Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta
Padatanggal22 Juni 1945diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil dengan para anggota
BPUPKI yang berdomisili di Jakarta, dan mengasilkan:
1. Supaya selekas-Iekasnya Indonesia merdeka
2. Supaya Hukum Dasar yang akan dirancang diberi Preambule
3. Supaya BPUPKI terus bekerja sampai terwujud suatu Hukum Dasar
4. MembentukPanitia Kecil PenyelidikUsul-usul/PerumusDasar Negara/MukadimahHukum
Dasar. (Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno)
Panitia Sembilan (Dokuritsu Zyunbi Tioosakay) terdiri atas:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muh. Hatta
3. A.A. Maramis
4. K.H. Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. H. Agus Salim
8. Ahmad Subardjo
9. Muh. Yamin
Kemudian, Panitia Sembilan ini pada tanggal itu juga, 22 Juni 1945, bertempat di
Pegangsaan Timur 56 Jakarta, melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon
Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan "Piagam Jakarta".
Adapun rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam Jakarta adalah sebagai
berikut.
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal1 0-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan
rancangan Hukum Dasar.
Pada 11 Juli 1945, membentuk tiga Panitia Kecil, yaitu:
1. Panita Perancang UUD
2. Panitia Perancang Ekonomi dan Keuangan
3. Panitia Perancang Pembela Tanah Air
Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan akan dibentuk Dokuritsu Junbi Inkai (PPKI)
dengan Ir. Soekarno sebagai ketua.
Pada 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pada 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang,
dengan acara utama
Bintang
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Indonesia bukan negara agama, tapi negara berdasarkan agama.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama antara sesama pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
Membina kerukunan hidup, kerja sama di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai kebebasan menjalankan praktik
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Tidak boleh memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
Rantai
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaanderajat, persamaan hak, dan kewajibanasasi setiap manusia,tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit, dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia tidak saling menjatuhkan dan
merendahkan.
Mengembangkansikap saling tenggang rasa, saling menghargai sesama, dan tepa selira.
Mengembangkansikap tidak semena-mena,tidak memaksakan kehendakterhadap orang
lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan/hak asasi manusia.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan untuk saling membantu sesama manusia.
Berani membela kebenaran dan keadilan di dalam kehidupan manusia yang beradab.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
~
Pohon Beringin
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa dengan memupuk rasa bela
negara.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepala Banteng
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
Oenganitikad baik dan rasa tanggungjawab menerimadan melaksanakanhasil keputusan
musyawarah.
Oi dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusanyang diambil harus dapat dipertanggungjawabkansecara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
permusyawaratan.
5. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
~
Pad; dan Kapas
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama dan tidak pilih kasih.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban pribadi dan orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bertentangan atau merugikan
kepentingan umum.
Suka bekerja keras tidak pernah putus asa.
Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
4). Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa
Setiap individu yang hidup dalam suatu bangsa adalah sebagai makhluk Tuhan. Maka,
bangsa dan Negara sebagai totalitas yang integral adalah berketuhanan. Demikian pula,
setiap warganya juga berketuhanan Yang Maha Esa.
./ Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa
Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa secara ilmiah filosofis mengandung makna
terdapat kesesuaianhubungansebab akibat antaraTuhan, manusia,dan Negarayang
merupakan dasar untuk memimpin cita-cita kenegaraan untuk menyelenggarakan
yang baik bagi masyarakat dan penyelenggara negara.
./ Hubungan Negara dan Agama
Negara pada hakikatnya merupakan suatu persekutuan hidup bersama sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Oleh karena itu, sifat dasar kodrat manusia tersebut merupakan sifat dasar Negara
sehingga Negara sebagai manifestasi kodrat manusia secara horizontal dalam
hubungan dengan manusia lain untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu,
Negara memiliki sebab akibat langsung dengan manusia karena manusia adalah
sebagai pendiri Negara. Hubungan ini sangat ditentukan oleh dasar ontologis setiap
individu.
./ Hubungan Negara dan Agama Menurut Pancasila
Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
8angsa Indonesia sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa dengan
konsekuensi setiap warga memiliki hak untuk memeluk dan menjalankan ibadah
sesuai agama masing-masing.
Tidak mengakui atheisme dan sekularisme.
Tidak mengizinkan pertentangan agama, golongan agama, inter serta
antarpemeluk agama tertentu.
Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama tertentu.
Memberikan toleransi terhadap pemeluk agama lain yang menjalankan ibadah.
Segala peraturan harus sesuai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Negara merupakan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
5). Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berkemanusiaan Yang Adil
dan Beradab
Negara Pancasila sebagai Negara kebangsaan yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, mendasarkan nasionalisme (kebangsaan) berdasar hakikat kodrat manusia.
Kebangsaan Indonesia adalah kebangsaan yang berkemanusiaan, bukan suatu
kebangsaan yang Chauvimisme (kesukuan).
6). Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan
./ Manusia Indonesia sebagai warga negara dan masyarakat mempunyai kedudukan
dan hak yang sama.
./ Dalam menggunakan hak-haknya, selalu memperhatikan dan mempertimbangkan
kepentingan Negara dan masyarakat.
./ Karena mempunyai kedudukan, hak serta kewajibanyang sama maka pada dasarnya
tidak dibenarkan memaksakan kehendak pada pihak lain.
./ Sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu dimusyawarahkan.
./ Keputusan diusahakan ditentukan secara musyawarah.
./ Musyawarah untuk mencapai mufakat disertai semangat kebersamaan.
7). Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berkeadilan sosial
Sebagai suatu Negara hukum yang berkeadilan sosial maka Negara Indonesia harus
mengakui dan melindungi hak asasi manusia. Dalam hidup bersama, baik dalam
masyarakat, bangsa dan Negara harus terwujud suatu keadilan (Keadilan Sosial) yang
meliputi tiga hal:
./ Keadilan Distributif
./ Keadilan Legal
./ Keadilan Komutatif
b. Ideologi Liberal
Dasar ideologi liberal adalah Declaration of Independence dan Bill of Right
Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat liberal.
Ciri-ciri masyarakat liberal:
./ Setiap warga bebas berlomba demi kesejahteraan pribadinya
./ Pemerintah tidak mencampuri urusan pribadi warganya
./ Pemerintah wajib melindungi warganya
Hubungan Negara dan agama menurut paham liberalisme: Nilai-nilai agama dalam
Negara dipisahkan dan dibedakan dengan Negara, keputusan, dan ketentuan
kenegaraan terutama peraturan perundang-undangan sangat ditentukan oleh
kesepakatan individu-individu sebagai warga negaranya.
c. Ideologi Sosialisme Komunis
Dasar ideologi sosialisme adalah Manifest Communict
Tujuannya adalah membentuk masyarakat sosialis.
Ciri-ciri masyarakat sosialis:
./ Masyarakat tanpa kelas dan Negara
./ Seluruh tata kehidupan ditentukan dan diatur oleh penguasa
./ Pemerintahan bersifat diktator proletariat
Negara yang berpaham sosialisme adalah bersifat atheis bahkan bersifat antitheis,
melarang, dan menekan kehidupan agama. Nilai yang tertinggi dalam Negara adalah
materi sehingga nilai manusia ditentukan oleh materi.
Pancasila merupakan sumber hukum dasar negara, baik yang tertulis, yaitu Undang-Undang
Dasar negara maupun hukum dasar tidak tertulis ataupun konvensi.
Negara dilaksanakan berdasarkan pada suatu konstitusi atas Undang-Undang Dasar Negara.
Pembagian kekuasaan, lembaga-Iembaga tinggi negara, hak dan kewajiban warga Negara,
keadilan sosial dan lainnya diatur dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara.
Pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia memiliki kedudukan
yang sangat penting karena merupakan suatu staatsfundamentalnorm dan berada pada hierarki
tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia.
Ditinjau dari segi sistematika, Undang-Undang Dasar 1945 sebelum perubahan terdiri
atas tiga bagian (termasuk penamaannya), yaitu:
1. Pembukaan (Preambule);
2. Batang Tubuh;
3. Penjelasan.
Setelah perubahan, Undang-UndangDasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945terdiri
atas dua bagian, yaitu:
1. Pembukaan;
2. Pasal-pasal (sebagai ganti istilah Batang Tubuh).
PerubahanUndang-UndangDasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945yang dilakukan
mencakup 16 bab, 37 pasal, dan 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan
Tambahan.
Perubahan terjadi atas pasal dan ayat dan amat fundamental.
Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah.
• Bentuk negara kesatuan dinyatakan dengan tegas sebagai substansi yang tidak
dapat diubah (non-amendable).
Hasil Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menegaskan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan (sistem
presidensial).
MPR memutuskan bahwa dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 tidak lagi dikenal adanya Penjelasan.
Penjelasanyang sekarangadalah sama dengan yang diucapkandalam rapat PPKI. Dalam
rapat penyusunan Undang-Undang Dasar 1945, peranan Prof. DR. Mr. R. Soepomo
sangat besar.
Seiring dengan perubahan Undang-Undang Dasar 1945yang dilakukan MPR pada tahun
1999 sampai dengan tahun 2002, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal.
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN1945
PEMBUKAAN
(Preambule)
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
yang terbentukdalam suatu susunan Negara RepublikIndonesiayang berkedaulatanrakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan YangMaha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratanl
Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
BABI
BENTUK DAN KEDAULATAN
PASALl
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
(***)
(3) Negara Indonesia adalah negara hukum. (***)
BABII
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
PASAL2
(1) MajelisPermusyawaratanRakyatterdiriatasanggotaDewanPerwakilanRakyatdanAnggota
DewanPerwakilanDaerahyangdipilihmelaluipemilihanumumdan diaturlebihlanjutdengan
undang-undang.(****)
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota
negara.
(3) Segala keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang
terbanyak.
PASAL3
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
(***)
(2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. (***/****)
(3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar. (***/****)
BABIII
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
PASAL4
(1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang
Undang Dasar.
(2) Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.
PASALS
(1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat. (*)
(2) Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang
sebagaimana mestinya.
PASAL6
(1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya
sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani danjasmani untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.(***)
(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan
undang-undang. (***)
PASAL6A
(1) Presidendan Wakil Presidendipilih dalam satu pasangansecara langsungoleh rakyat.(***)
(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum. (***)
(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima
puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh
persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di
Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. (***)
(4) Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan
calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara terbanyak
dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. (****)
(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam
undang-undang. (***)
PASAL 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (*)
PASAL 7A
Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat atas usul Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti telah
melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan,
tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden. (***)
PASAL7B
(1) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat kepada Mejelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih
dahulu mengajukan permintaan kepada Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa,
mengadili, dan memutus pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap
negara, korupsi, penyuapan,tindak pidana berat lainnya, atau perbuatantercela; dan/atau
pendapat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden. (***)
(2) Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah
melakukan pelanggaranhukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhisyarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden adalah dalam rangka pelaksanaanfungsi pengawasan
Dewan Perwakilan Rakyat. (***)
(3) Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi hanya
dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan
Perwakilan Rakyat yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurang
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. (***)
(4) Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutus dengan seadil-adilnya
terhadap pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lama sembilan puluh hari
setelah permintaan Dewan Perwakilan Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi.
(***)
(5) Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau terbukti bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau
Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat menyelenggarakan sidang paripurna untuk
meneruskan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat. (***)
(6) Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan
usul Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lambat tiga puluh hari sejak Majelis
Permusyawaratan Rakyat menerima usul tersebut. (***)
(7) Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul pemberhentian Presiden danl
atau Wakil Presiden harus diambil dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan
Rakyat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir,setelah Presiden dan/atau Wakil
Presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan dalam rapat paripurna Majelis
Permusyawaratan Rakyat. (***)
PASAL 7C
Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat. (***)
PASAL8
(1) Jika Presiden mangkat, berhenti,diberhentikan,atau tidak dapat melakukan kewajibannya
dalam masajabatannya, ia digantikanoleh Wakil Presidensampai habis masajabatannya.
(***)
(2) Dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden, selambat-Iambatnya dalam waktu enam
puluh hari, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih
Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden. (***)
(3) Jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, Pelaksana
Tugas Kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, Menteri
Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-Iambatnya tiga puluh hari setelah itu,
Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakansidang untuk memilih Presiden dan
Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan
oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya,
sampai berakhir masa jabatannya. (****)
PASAL9
(1) Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut
agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah Presiden (Wakil Presiden):
"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia
(Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,
memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus-Iurusnya serta berbakti kepada Nusa dan 8angsa."
Janji Presiden (Wakil Presiden):
"Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik
Indonesia(Wakil Presiden Republik Indonesia)dengan sebaik-baiknyadan seadil-adilnya,
memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan
peraturannya dengan selurus-Iurusnya serta berbakti kepada Nusa dan 8angsa". (*)
(2) Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat tidak dapat
mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah menurut agama, atau
berjanji dengan sungguh-sungguhdi hadapan pimpinan Majelis PermusyawaratanRakyat
dengan disaksikan oleh Pimpinan Mahkamah Agung. (*)
PASAL10
Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara.
PASALll
(1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. (****)
(2) Presiden dalam membuat perjanjian internasionallainnya yang menimbulkan akibat yang
luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara,
dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. (***)
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.
(***)
PASAL12
Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya
ditetapkan dengan undang-undang.
PASAL13
(1) Presiden mengangkat duta dan konsul.
(2) Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat. (*)
(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat. (*)
PASAL14
(1) Presiden memberigrasi dan rehabilitasidengan memperhatikanpertimbanganMahkamah
Agung. (*)
(2) Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat. (*)
PASAL15
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan
undang-undang. (*)
PASAL16
Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang. (****)
BABIV
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
Dihapus (****)
BABV
KEMENTERIAN NEGARA
PASAL17
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (*)
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. (*)
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang
undang. (***)
BABVI
PEMERINTAHAN DAERAH
PASAL18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. (**)
(2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. (**)
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih mpl;:)hri npmilih;:m urnum (**\
(4) Gubernur, Bupati, dan Walikota rnasinq-rnasiru
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara den
(5) Pemerintahandaerah menjalankanotonomi seluas-Iuasnya,kecuali urusan pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. (**)
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. (**)
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang
undang. (**)
PASAL18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. (**)
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan
secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. (**)
PASAL18B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa, yang diatur dengan undang-undang. (**)
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta
hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,yang diatur dalam undang
undang. (**)
BABVII
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
PASAL19
(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. (**)
(2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang. (**)
(3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. (**)
PASAL20
(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. (*)
(2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden
untuk mendapatkan persetujuan bersama. (*)
(3) Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapatkan persetujuan bersama, rancangan
undang-undangitu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan PerwakilanRakyat
masa itu. (*)
(4) Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi undang-undang. (*)
(5) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak
disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang
tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan
wajib diundangkan. (**)
PASAL20A
(1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan. (**)
(2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasallain Undang
Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket,
dan hak menyatakan pendapat. (**)
(3) Selain hak yang diatur dalam pasal-pasallain Undang-Undang Dasar ini, setiap anggota
Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul
dan pendapat serta hak imunitas. (**)
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan
Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang. (**)
PASAL 21
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang. (*)
PASAL22
(1) Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan
pemerintah sebagai pengganti undang-undang.
(2) Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam
persidangan yang berikut.
(3) Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus dicabut.
PASAL22A
Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang
undang. (**)
PASAL22B
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat
dan tata caranya diatur dalam undang-undang. (**)
PASAL22D
(1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah. (***)
(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan
penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan
dan belanja negara dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama. (***)
(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang
undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak,
pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. (***)
(4) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat
syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang. (***)
BABVIII
HAL KEUANGAN
PASAL23
(1) Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undangdan dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. (***)
(2) Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh
Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. (***)
(3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan anggaran pendapatan
dan belanja negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu. (***)
PASAL23A
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
undang-undang. (***)
PASAL23B
Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang. (****)
PASAL23C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang. (***)
PASAL23D
Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,tanggung jawab,
dan independensinya diatur dengan undang-undang. (****)
PASAL23F
(1) Anggota 8adan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden.
(***)
(2) Pimpinan 8adan Pemeriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota. (***)
PASAL23G
(1) 8adan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan
di setiap provinsi. (***)
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai 8adan Pemeriksa Keuangan diatur dengan undang
undang. (***)
BABIX
KEKUASAAN KEHAKIMAN
PASAL24
(1) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. (***)
(2) Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi. (***)
(3) 8adan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam
undang-undang. (****)
PASAL24A
(1) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangandi bawahundang-undangterhadap undang-undang,dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. (***)
(2) Hakim agung harus memiliki integritasdan kepribadianyang tidak tercela, adil, profesional,
dan berpengalaman di bidang hukum. (***)
(3) Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk
mendapatkanpersetujuandan selanjutnyaditetapkansebagai hakim agung oleh Presiden.
(***)
(4) Ketua dan Wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung. (***)
(5) Susunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum acara Mahkamah Agung serta badan
peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang. (***)
PASAL24B
(1) Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. (***)
(2) Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang
hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela. (***)
(3) Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat. (***)
(4) Susunan, kedudukan, dan keanggotaan Komisi Yudisial diatur dengan undang-undang.
(***)
PASAL24C
(1) Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final untuk menguji undang-undangterhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan
tentang hasil pemilihan umum. (***)
(2) Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan
Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut
Undang-Undang Dasar. (***)
(3) Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah
Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. (***)
(4) Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi dipilih dari dan oleh hakim konstitusi. (***)
(5) Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil,
negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap
sebagai pejabat negara. (***)
(6) Pengangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum acara serta ketentuan lainnya
tentang Mahkamah Konstitusi diatur dengan undang-undang. (***)
PASAL25
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diberhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan
undang-undang.
BABIXA(**)
WILAYAH NEGARA
PASAL 25A (****)
Negara Kesatuan Republik Indonesiaadalah sebuah negara kepulauanyang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. (**)
BABX(**)
WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
PASAL26
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. (**)
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. (**)
PASAL27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. (**)
PASAL28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
BABXA(**)
HAK ASASI MANUSIA
PASAL28A
Setiap orang berhak untuk hidupserta berhak untuk mempertahankanhidupdan kehidupannya.
(**)
PASAL28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah. (**)
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. (**)
PASAL28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya,demi meningkatkankualitas hidupnyadan demi kesejahteraan
umat manusia. (**)
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (**)
PASAL28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (**)
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja. (**)
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
(**)
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. (**)
PASAL28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali. (**)
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran, dan
sikap sesuai dengan hati nuraninya. (**)
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,dan mengeluarkan pendapat.
(**)
PASAL28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia. (**)
PASAL28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya,serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi. (**)
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. (**)
PASAL28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(**)
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. (**)
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. (**)
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun. (**)
PASAL 281
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. (**)
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu. (**)
(3) Identitas budaya dan hak masyarakattradisional dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban. (**)
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah. (**)
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. (**)
PASAL 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (**)
(2) Dalammenjalankanhak dan kebebasannya,setiaporangwajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatanatas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil dan sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan,
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. (**)
BABXI
AGAMA
PASAL29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
BABXII(**)
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
PASAL30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. (**)
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(**)
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara. (**)
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum. (**)
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. (**)
BAB XIII(****)
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PASAL31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (****)
(2) Setiapwarga negarawajib mengikutipendidikandasardan pemerintahwajib membiayainya.
(****)
(3) Pemerintahmengusahakandan menyelenggarakansatu sistem pendidikannasional,yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. (****)
(4) Negara memprioritaskananggaran pendidikansekurang-kurangnyadua puluh persen dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (****)
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai
nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia. (****)
PASAL32
(1) Negara memajukan kebudayaan nasionallndonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya. (****)
(2) Negara menghormatidan memeliharabahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
(****)
PASAL34
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. (****)
(2) Negara mengembangkan sistemjaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. (****)
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak. (****)
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
(****)
BABXV(**)
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA SERTA LAGU
KEBANGSAAN
PASAL35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
PASAL36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
PASAL36A
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. (**)
PASAL36 B
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya. (**)
PASAL36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang. (**)
BABXVI
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
PASAL37
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. (****)
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. (****)
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyatdihadirioleh sekurang-kurangnya2/3 darijumlah anggota MajelisPermusyawaratan
Rakyat. (****)
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan. (****)
ATURAN PERALIHAN
Pasall
Segala peraturan perundang-undanganyang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini. (****)
Pasalll
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan
ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang
Dasar ini. (****)
Pasalill
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-Iambatnya pada tanggal 17 Agustus 2003 dan
sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung. (****)
ATURAN TAMBAHAN
Pasall
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan
status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan
Rakyat tahun 2003. (****)
Pasalll
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal. (****)
KMB yang dilaksanakan di Den Haag (23 Agustus-2 November 1949), menghasilkan:
Paham demokrasi kembali muncul sebagai reaksi penentanganterhadap kekuasaan raja yang
absolut tersebut. Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, usaha-usaha untuk membatasi
kekuasaan penguasa agar tidak menjurus ke arah kekuasaan absolut telah menghasilkan
ajaran Rule of Law (kekuasaan hukum). Unsur-unsur rule of law itu meliputi:
1. 8erlakunya supremasi hukum (hukum menempati kedudukan tertinggi; semua orang
tunduk pada hukum) sehingga tidak ada kesewenang-wenangan.
2. Perlakuan yang sama di depan hukum bagi setiap warga negara.
3. Terlindunginyahak-hak manusia oleh Undang-Undang Dasar serta keputusan-keputusan
pengadilan.
Pada konferensi International Commissionof Jurists (organisasi internasionalpara ahli hukum)
di Bangkok tahun 1965 dinyatakan bahwa syarat-syarat suatu Negara dan pemerintahanyang
demokratis di bawah rule of law adalah adanya:
1. Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara
2. Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan tidak memihak
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi
6. Pendidikan kewarganegaraan
B. Bentuk-Bentuk Demokrasi
• Sistem Presidensial
Sistem ini menekankan pentingnya pemilihan presiden secara langsung sehingga presiden
terpilih mendapatkan mandat secara langsung dari rakyat. Dalam sistem ini kekuasaan
eksekutif (kekuasaan menjalankan permintaan) sepenuhnya berada di tangan presiden.
• Sistem Parlementer
Sistem ini menerapakan model hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan
legislatif. Kepala eksekutif (head of government) adalah berada di tangan seorang perdana
menteri. Adapun kepala Negara (head of state) adalah berada pada seorang ratu, misalnya
di Negara Inggris atau ada pula yang berada pada seorang presiden, misalnya di India.
Sistem demokrasi yang mendasarkan pada prinsip filosofi Negara.
1. Demokrasi perwakilan liberal
Didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia adalah sebagai makhluk
individu yang bebas. Oleh karena itu, dalam sistem demokrasi ini kebebasan individu
sebagai dasar fundamental dalam pelaksanaan demokrasi.
2. Demokrasi satu partai dan komunisme
Demokrasi ini berkembang di Rusia, Cina, Vietnam, dan lainnya. Kebebasan formal
berdasarkan demokrasi liberal akan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin
lebar dalam masyarakat, dan akhirnya kapitalislah yang menguasai negara.
c. Demokrasi di Indonesia
• Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan
kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik yang demokratis dalam
masyarakat yang beraneka ragam pola adat budayanya.
• Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat periode:
1. Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer ---+ menonjolkan peranan parlemen
serta partai-partai besar.
2. Periode 1959-1965, masa demokrasi terpimpin ---+ banyak aspek yang menyimpang
dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi
rakyat.
3. Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru ---+ merupakan
demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial.
4. Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi ---+ berakar pada
kekuatan multipartaiyang berusaha mengembalikan perimbangan antarlembaga Negara,
antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Oalam bidang Politik dan Konstitusional. Menurut UUO 1945, demokrasi berarti menegakkan
kembali asas-asas negara hukum dimana kepastian hukum dirasakan oleh segenap warga
negara. Hak-hak asasi manusia, baik dalam aspek kolektif maupun dalam aspek perorangan
dijamin, dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan secara institusional.
Oalam bidang Ekonomi. Oemokrasi, berarti kehidupan yang layak bagi semua warga negara.
Mencakup:
./ Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan negara
./ Koperasi
./ Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaannya
./ Peranan pemerintahan yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan, serta pelindung.
Kekuasaan pemerintahan negara di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal:
1. Pemerintah dari rakyat (government of the people)
2. Pemerintahan oleh rakyat (government by people)
3. Pemerintahan untuk rakyat (government for people)
Secara umum dalam sistem pemerintahan yang demokratis senantiasa mengandung unsur
yang paling penting dan mendasar, yaitu:
./ Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
./ Tingkat persamaan tertentu di antara warga negara.
./ Tingkat kebebasanatau kemerdekaantertentu yang diakui dan dipakai oleh warga negara.
./ Suatu sistem perwakilan
./ Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
Penjabaran demokrasi menurut UUD 1945:
1. Kekuasaan di tangan rakyat
a. Pembukaan UUO alinea IV ~ "... Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Oasar Negara Indonesia... "
b. Pokok pikiran dalam Pembukaan UUO 1945 ~ "Negara yang berkedaulatan rakyat,
berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perrwakilan" (pokok pikiran III)
c. UUO 1945 Pasal 1 ayat (1) ~ "Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik"
d. UUO 1945 Pasal 1 ayat (2) ~ "kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan
menurut Undang-Undang Oasar"
Jadi, kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat dan realisasinya diatur dalam UUO.
Sebelum dilakukan amandemen kekuasaan tertinggi dilakukan oleh MPR.
2. Pembagian kekuasaan
Pembagian kekuasaan menurut demokrasi:
a. Kekuasaan Eksekutif ~ didelegasikan kepada Presiden (pasal4 ayat (1) UUO 1945)
b. Kekuasaan Legislatif ~ didelegasikan kepada Presiden, OPR,dan OPO pasal5 ayat
(1), pasal 19, dan pasal 22 C UUO 1945.
c. Kekuasaan Yudikatif ~ didelegasikan kepada MA pasal24 ayat (1) UUO 1945.
d. Kekuasaan Inspektif atau pengawasan ~ didelegasikan kepada BPK dan OPR.
Oalam UUO 1945 pasal 20 ayat (1) "... OPR juga memiliki fungsi pengawasan
terhadap presiden selaku penguasa eksekutif'.
e. OalamUUO 1945 hasil amandementidak ada kekuasaanKonsultatif~ didelegasikan
kepada OPA, pasal 16 UUO 1945. Artinya, OPA dihapuskan karena berdasarkan
kenyataan pelaksanaan kekuasaan Negara fungsinya tidak jelas.
3. Pembatasan Kekuasaan
Pembatasan kekuasaan menurut konsep UUD 1945, dapat dilihat melalui mekanisme 5
tahunan kekuasaan:
a. Pasal 1 ayat (2) "kedaulatan di tangan rakyat..."
Pemilu untuk membentuk MPR dan DPR setiap 5 tahun sekali.
b. MPR memilki kekuasaanmelakukanperubahan UUD, melantik Presidendan Wapres,
serta melakukan impeachment terhadap Presiden jika melanggar konstitusi.
c. Pasal 20 A ayat (1),"DPR memiliki fungsi pengawasan." Yang berarti mengawasi
pemerintahan selama jangka waktu 5 tahun.
d. Rakyat kembali mengadakan Pemilu setelah membentuk MPR dan DPR (rangkaian
kegiatan 5 tahunan sebagai periodesasi kekuasaan.
Pengambilan keputusan menurut UUD 1945 dirinci sebagai berikut:
./ Penjelasan UUD 1945 tentang Pokok Pikiran III, "... Oleh karena itu, sistem Negara yang
terbentuk dalam UUD 1945, harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasarkan atas
permusyawaratan/perwakilan."
./ Putusan MPR ditetapkan dengan suara terbanyak, misalnya pasal 78 ayat 7.
Konsep Pengawasan menurut UUD 1945 ditentukan sebagai berikut:
./ Pasal1 ayat (2), "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang
Undang Dasar."
./ Pasal2 ayat (1), "Majelis PermusyawaratanRakyatterdiri atas anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan
diatur lebih lanjut dengan undang-undang."
./ DPR senantiasa mengawasi tindakan Presiden.
Konsep partisipasi menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut:
./ Pasal 27 ayat (1), "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tiada
kecualinya."
./ Pasal 28, "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang."
./ Pasal 30 ayat (1), "Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara."
Konsep partisipasi menyangkut seluruh aspek kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan
yang terbuka untuk seluruh warga Negara Indonesia.
Demokrasi Indonesia mengandung suatu pengertian bahwa rakyat adalah sebagai unsur
sentral. Oleh karena itu, pembinaan dan pengembangannya harus ditunjang oleh adanya
orinentasi pada nilai-nilai yang universal, yakni rasionalisasi hukum dan perundang-undangan
juga harus ditunjang norma-norma kemasyarakatan, yaitu tuntutan dan kehendak yang
berkembang dalam masyarakat.
NEGARA DAN KONSTITUSI
A. Pengertian Negara
Nicollo Machiavelli yang merumuskan negara sebagai negara kekuasaan. Teori tersebut
mendapattantangandan reaksiyang kuat dari filsuf lain separtiThomas Hobbes (1588-1679),
John Locke (1632-1704), dan Rousseau (1712-1778). Mereka mengartikanNegara sebagai
suatu badan atau organisasi hasil dari perjanjian masyarakat secara bersama. Menurut
mereka, manusia sejak dilahirkan telah membawa hak-hak asasinya seperti hak untuk hidup,
hak milik serta hak kemerdekaan.
Konsep pengertian Negara modern yang dikemukakan oleh para tokoh lain, antara lain:
1 Roger H. Soltau ~ Negara adalah sebagai alat agency atau wewenang/authority yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
2. Harold J. Lasky ~ Negara adalah merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan
karena mempunyai wewenang yang bersifat sah lebih agung daripada individu atau
sekelompok.
3. Mc. Iver ~ Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakanpenertibansuatu masyarakat
dalam suatu wilayah dengan berdasarkansistem hukum yang diselenggarakanoleh suatu
pemerintah maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.
4. Miriam Budiardjo ~ Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah
(governed) oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan
pada perundang-undangannyamelalui penguasaan (control) monopolitis dari kekuasaan
yang sah.
Dari pengertian yang telah dapat disimpulkan bahwa semua Negara memiliki unsur-unsur
yang mutlak harus ada. Unsur-unsur Negara meliputi:
1. Wilayah
2. Rakyat
3. Pemerintahan
B. Konstitusi Indonesia
Pengertian hukum dasar meliputi dua macam, yaitu hukum dasar tertulis dan hukum dasar
tidak tertulis (konvensi).
1. Hukum Dasar Tertulis (Undang-Undang Dasar)
./ Rumusan Undang-Undang Dasar tertulis dan tidak mudah berubah. Undang
Undang Dasar menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan
kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu Negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
./ Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Undang-Undang
Dasar 1945 bersifat singkat dan supel. UUD 1945 hanya memiliki 37 pasal, adapun
pasal-pasallain hanya memuat aturan peralihan dan aturan tambahan.
./ Sifat-sifat UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a. Rumusannyajelas, merupakansumber hukum positifyang mengikat pemerintah
sebagai penyelenggara Negara maupun mengikat warga negaranya.
b. Bersifat singkat dan supel, memuat aturan-aturan pokok yang setiap kali harus dikem
bangkan menurut perkembangan zaman serta memuat hak asasi manusia (HAM).
c. Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang dapat dan
harus dilaksanakan secara konstitusional.
d. Peraturan hukum positif yang tertinggi, sebagai alat kontrol terhadap norma
norma hukum positif yang lebih rendah dalam hierarki tertib hukum Indonesia.
2. Hukum Dasar Tidak Tertulis (Konvensi)
Konvensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan-aturan dasar yang timbul
dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak tertulis.
Sifat-sifat konvensi adalah sebagai berikut:
a. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaraan Negara.
b. Tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar.
c. Diterima oleh semua rakyat.
d. Bersifat sebagai pelengkap sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar
yang tidak terdapat dalam Undang-Undang Dasar.
Jadi, konvensi bilamana dikehendaki untuk menjadi suatu aturan dasar yang tertulis,
tidak secara otomatis setingkat dengan UUD, melainkan sebagai suatu ketetapan MPR.
Konstitusi berasal dari bahasa Inggris 'Constitution' atau dari bahasa Belanda 'Constitutie'.
Artinya adalah Undang-Undang Dasar. Pengertian konstitusi dalam praktik ketatanegaraan
umumnya mempunyai arti:
1. Lebih luas daripada undang-Undang Dasar atau
2. Sama dengan pengertian Undang-Undang Dasar
Kata konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas dari pada pengertian UUD, karena pengertian
UUD hanya meliputi konstitusitertulis saja, dan selain itu masih terdapat konstitusitidak tertulis
yang tidak tercakup dalam UUD.
Sistem pemerintahan Negara menurut UUD 1945 dibagi atas tujuh:
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat)
2. Sistem konstitusional
3. Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat
4. Presidenadalahpenyelenggarapemerintahannegarayangtertinggidi sampingMPRdan DPR
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak-terbatas
Menurut penjelasan UUD 1945, Negara Indonesiaadalah Negara hukum, Negara hukum yang
berdasarkan Pancasila dan bukan berdasarkan atas kekuasaan. Sifat Negara hukum hanya
dapat ditunjukkan jikalau alat-alat perlengkapannya bertindak menurut dan terikat kepada
aturan-aturan yang ditentukan lebih dahulu oleh alat-alat perlengkapan yang dikuasai untuk
mengadakan aturan-aturan itu.
Ciri-ciri suatu Negara Hukum adalah:
a. Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung persamaan dalam bidang
politik, hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
b. Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan tidak
memihak.
c. Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami
dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya.
HAKASASI MANUSIA
A. Hak Asasi Manusia
Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai tatkala ditandatangani Magna Charta (1215),
oleh Raja John Lackland.
Pada tahun 1628 Petition of Right oleh Raja Charles I. Dalam hubungan ini, raja berhadapan
dengan utusan rakyat. Dalam hubungan inilah maka perkembangan hak asasi manusia itu
sangat erat hubungannya dengan perkembangan demokrasi.
Pada tahun 1689, penandatanganan 'Bill of Righf oleh Raja Willem III
Pada tahun 1776, merupakan puncak perkembanganperjuangan hak-hak asasi manusia yaitu
ketika 'Human Right' untuk pertama kalinya dirumuskan secara resmi dalam 'Declaration of
Independence' Amerika Serikat.
Perjuangan hak asasi manusia telah diawali di Prancis sejak Rousseau dan puncaknya pada
Revolusi Prancis yang berhasil menetapkan 'Declaration des Droits UHomme et du Citoyen'
yang ditetapkan oleh Assemblee Nationale pada 26 Agustus 1789.Semboyan revolusi Prancis:
1. Uberte (Kemerdekaan)
2. Ega/ite (Kesamarataan)
3. Fraternite (Kerukunan atau Persaudaraan)
Menurut konstitusi Prancis, hak asasi manusia memiliki pengertian hak-hak yang dimiliki oleh
manusia menurut kodratnya, yang tidak dapat dipisahkan dengan hakikatnya.
Pada permulaan abad ke-10, Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt, merumuskan
empat macam hak asasi, yaitu:
Hal inilah yang mendasari 'Declaration of Human Righf 1948 Persatuan Bangsa-Bangsa.
Kemudian pada 10 Desember 1948, hak asasi manusia dikukuhkan dalam 'Universal
Declaration of Human Righf
Doktrin tentang hak-hak asasi manusia sekarang ini sudah diterima secara universal sebagai
'a moral, political, legal framework and as a guideline' dalam membangun dunia yang lebih
damai dan bebas dari ketakutan dan penindasan serta penaklukan yang tidak adil.
B. Penjabaran Hak-Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945
Dalam rentangan berdirinya bangsa dan Negara Indonesia,secara resmi deklarasi pembukaan
dan pasal-pasal UUD 1945 telah lebih dahulu merumuskan hak-hak asasi manusia daripada
Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia PBB.
Pembukaan UUD 1945 beserta pasal-pasalnya disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945,
sedangkan Deklarasi Hak-Hak Asasi Manusia PBB pada tahun 1948.
Dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002, telah memberikan jaminan tentang hak-hak asasi
manusia yang tertuang dalam BAB XA, pasal 28A sampai pasal 28J.
A. Wawasan Nusantara
Setiap bangsa mempunyaiWawasan Nasionalyang merupakanvisi bangsayang bersangkutan
menuju ke masa depan.
Istilahwawasan berasal dari kata "wawas" yang berarti 'pandangan, tinjauan, atau penglihatan
indrawi'. Akar kata ini membentuk kata "mawas" yang berarti 'memandang atau melihat'.
'Wawasan' berarti 'cara pandang, cara tinjau, atau cara melihat'. 'Nusa' berarti 'pulau', dan
Cantara'berarti 'diapit di antara dua ha/'.
Wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang
dijabarkandari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisigeografi
negaranya untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan, wawasan nusantara mempunyai arti
cara pandang bangsa Indonesia.
Bagian wilayah IndischeArchipel yang dikuasai oleh Belanda dinamakan Nederlandsch Oost
Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara
Republik Indonesia.
Dalam perkembanganhukum laut internasionaldikenal beberapakonsepsimengenai pemilikan
dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia tidak dapat
dimiliki oleh masing-masing Negara.
3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.
4) Mare Clausum (The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai
dari darat.
5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam
Konvensi PBB tentang hukum laut.
Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai:
./ Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri
atas satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau
lain.
./ Laut Teritorial adalah satu wilayah laut yang lebarnya tidak
melebihi 12 mil laut diukur dari garis pangkal.
./ Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan
atau sebelah dalam garis pangkal.
./ Zone Ekonomi Ekslusif tidak boleh melebihi 200 mil laut dari
garis pangkal.
./ Landas Kontinen suatu Negara berpantai meliputi dasar laut
dan tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya
sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
./ Utara = 6° 08 LU
./ Selatan = 11°15 LS
./ Barat = 94°45 BT
./ Timur = 141°05 BT
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2,yang terdiri atas daratan seluas
2.027.087 km-dan perairan 3.166.163 krn-,
2. Pandangan Haushofer
Pemikiran Haushofer di samping berisi paham ekspansionisme juga mengandung aliran
rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat
mengusai dunia.
Pokok-pokok pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut:
a) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum
alam.
b) Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium
maritim untuk mengusai pengawasan di lautan.
c) Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan mengusai Eropa.
d) Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan.
4. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau
sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.
Posisi silang Indonesia dapat dirinci sebagai berikut:
1) Geografi = Wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Benua Asia dan Benua
Australia, serta di antara dua samudra, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
2) Demografi = penduduk Indonesiaterletak di antara pendudukjarang di Selatan (Australia)
dan penduduk padat di utara (RRC dan Jepang)
3) Ideologi = ideologi Indonesia (Pancasila)terletak di antara liberalisme di selatan (Australia
dan Selandia Baru) dan komunisme di utara.
4) Politik = Demokrasi Pancasilaterletak di antara demokrasi liberal di selatan dan demokrasi
rakyat (diktatur proletar) di utara.
5) Ekonomi = Ekonomi Indonesia terletak di antara ekonomi kapitalis dan selatan Sosialis
di utara.
6) Sosial = Masyarakat Indonesia terletak di antara masyarakat individualisme di selatan
dan masyarakat sosialisme di utara.
7) Budaya = Budaya Indonesia terletak di antara budaya Barat di selatan dan budaya Timur
di utara.
8) Hankam = Geopolitik dan geostrategi Hankam (pertahanan dan keamanan) Indonesia
terletak di antarawawasan kekuatan maritimdi selatan dan wawasan kekuatan kontinental
di utara.
B. Perjanjian-Perjanjian Bersejarah
• Perjanjian Bongaya (18 November 1667)
Antara kesultanan Gowa yang diwakili oleh Sultan Hasanuddindan pihak Hindia Belandayang
diwakili oleh Laksamana Comelis Speelman
lsi Perjanjian:
Raja Hasanudin dari Makassar menyerah kepada vac
c. Nasionalisme di Indonesia
Tiga titik sejarah penting pertumbuhan dan perkembangan nasionalisme di Indonesia adalah
Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, dan Proklamasi Kemerdekaan.
Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Oetomo pada tahun
1908, merupakan titik lahirnya ide atau gagasan tentang nasionalisme Indonesia.
Sumpah Pemudatahun 1928 merupakan ikrar atau perjanjianuntuk mewujudkannasionalisme
dalam ikatan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa persatuan.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 adalah sebuah pernyataan nasionalisme
sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam wadah negara nasional yang
bernama Republik Indonesia.
Tantangannasionalismedi NKRI dapat dibagi menjadi beberapaperiodewaktu sebagai berikut: