Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA
1
II.PANCASILA konteks SEJARAH
A. Secara Etimologis
Secara Etimologis/bahasa, menurut tingkatannya, “Pancasila”
itu berasal dari bahasa sansekerta dari India (bahasa kasta
Brahmana)
 Mohammad Yamin : dalam bahasa sansekerta perkataan
“Pancasila” ada 2 macam arti yaitu :
- Panca artinya lima.
- Syila, artinya batu sendi, alas atau dasar
- Syiila, artinya peraturan tingkah laku yang
penting/baik/senonoh.
Kata sila  bahasa Indonesia : “susila” tingkah laku yang baik.
Perkataan “Panca-syila” artinya berbatu sendi yang lima.
Sedangkan perkataan “Panca-syiila” artinya lima aturan tingkah
laku yang penting.

2
Perkataan Pancasila mula-mula dipergunakan oleh pemeluk Agama
Budha di India. Ajaran Budha bersumber pada kitab suci Tri
Pitaka :
• Sutha Pitaka
• Abhidama Pitaka
• Vinaya Pitaka
Dalam ajaran-ajaran Budha antara lain memuat tentang ajaran-
ajaran moral, dimana untuk setiap golongan berbeda kewajiban
moralnya antara lain :
• Dasasyila
• Saptasyila
• Pancasyila
Ajaran Pancasila menurut Budha merupakan lima aturan (larangan)
atau Five Moral Principles yang harus ditaati dan dilaksanakan
oleh para penganut biasa (awam) dalam agama Budha yang
menurut bahasa aslinya bahasa Pali.

3
 Kitab Budhisme ”Pancasila” lima larangan atau
pantangan :

1. Panatipala veramani sikhapadam samadiyani


(Janganlah mencabut nyawa makhluk hidup/dilarang
membunuh)
2. Adinna dana veramani shikapadam samadiyani
(janganlah mengambil barang yang tidak
diberikan/dilarang mencuri)
3. Kameshu micchacara veramani sikhapadam samadiyani
(Janganlah berhubungan kelamin/dilarang berzina)
4. Musawada veramani sikhapadam samadiyani
(Janganlah berkata palsu/dilarang berdusta)
5. Sura-meraya-majja-pamada-tthana sikhapadam
samadiyani
(Janganlah meminum-minuman yang menghilangkan
pikiran, yang maksudnya dilarang minum minuman keras)

4
• Perkataan Pancasila : kesusasteraan Indonesia di Jaman
Majapahit ( Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca
tahun 1365). Dalam sarga 53 bait ke 2 berbunyi
“Yatnaggewani pancasyila kertasangskarabhisekakarama”,
artinya Raja menjalankan dengan setia kelima pantangan
(Pancasila) itu.
 digunakan pada upacara-upacara ibadat dan penobatan-
penobatan.
• Dalam budaya Jawa, ada Ma lima (lima prinsip moral),
dilarang :
Mateni (membunuh)
Maling (mencuri)
Madon (berzina)
Mabok,madat (minum-minuman keras)
Main (berjudi)

5
B. Histori : kelahiran Pancasila
• Konsep Pancasila dibahas dalam Sidang BPUPKI.
• Sidang I : tgl 29 Mei- 1 Juni 1945, Sidang II : tgl 10-16 Juli 1945.
• Mr. Muhammad Yamin, secara lisan dalam pidatonya (29 Mei 1945) :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

• Secara tertulis Muh. Yamin menyampaikan usul :


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

6
• Mr. Soepomo dalam pidatonya (31 Mei 1945)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

• Ir. Soekarno dalam pidatonya (1 Juni 1945) :


1. Kebangsaan – Nasionalisme
2. Perikemanusiaan- Internasionalisme
3. Mufakat – Demokrasi
4. Keadilan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

• Menurut Bung Karno kelima sila ini bisa diperas menjadi Tri sila yaitu :
1. Socio-nasionalisme
2. socio-demokratie
3. Ke-Tuhanan
• Menurut Bung Karno Tri sila tersebut dapat diperas lagi menjadi eka sila yaitu
“gotong royong”.

7
• Piagam Jakarta (22 Juni 1945) disusun oleh Panitia 9 :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

• Alinea Keempat Pembukaan UUD 1945 (18 Agustus 1945) :


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi seluruh rakyat Indoesia

8
• Konstitusi RIS (29 Desember 1949 s.d. 17 Agustus 1950),
rumusan dasar negara berbunyi sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial

• UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)rumusan dasar


negara sama seperti yang tercantum dalam Konstitusi RIS.
• Dekrit Presiden 5 Juli 1959, isinya : membubarkan badan
konstituante, kembali ke UUD 1945, membentuk MPRS dan
DPAS
• Dari keseluruhan rumusan Pancasila itu yang sah adalah yang
tercantum dalam alenia IV Pembukaan UUD 1945.

9
Amandemen UUD 1945
• I. 1999
• II. 2000
• III. 2001
• IV. 2002

10
C. ASAL MULA PANCASILA
Pengertian
 Pancasila sebagai dasar filasafat Negara Republik Indonesia
digali dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama-agama
bangsa Indonesia.
 Prof. Notonagoro, S.H., Pancasila kalau ditinjau asal
mulanya; atau sebab terjadinya maka Pancasila memenuhi
syarat empat sebab (kausalitas) sebagaimana menurut
Aristoteles yaitu :

1.Causa materialis, (asal mula bahan)


2.Causa formalis, (asal mula bentuk)
3.Causa Efisien, (asal mula karya)
4.Causa Finalis, (asal mula tujuan)

11
Penjelasannya :
• Causa materialis (asal mula bahan)
Sebelum Pancasila dirumuskan sebagai asas kehidupan
kenegaraan, unsur-unsurnya telah terdapat pada Bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu, terdapat dalam adat-istiadat,
kebudayaan dan dalam agama-agama yang ada di Indonesia.

• Causa Formalis, (asal mula bentuk)


Yaitu, bahwa bagaimana asal mula bentuk, atau bagaimana
bentuk Pancasila itu dirumuskan. Artinya adalah
Pembentukan Negara oleh para pendiri negara diantaranya,
Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai anggota BPUPKI,
bersama-sama dengan anggota BPUPKI lainnya. Dimana
pada sidang BPUPKI pertama dirumuskan dan dibahas
Pancasila.

12
• Causa Efisien, (asal mula karya)
Yaitu, sejak mulai dirumuskannya, dibahas dalam
sidang BPUPKI pertama dan kedua, juga dalam
proses pengesahan Pancasila Dasar Filsafat Negara
oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yang dipimpin
oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta merupakan
asal mula karya.
Juga di dalam Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni
1945 yang merumuskan Piagam Jakarta yang
memuat calon rumusan Dasar Negara Pancasila
sebagai asal mula sambungan.

13
• Causa Finalis, (asal mula tujuan)
Yaitu, asal mula dalam hubungannya dengan tujuan
dirumuskannya Pancasila sebagai Dasar Negara
Republik Indonesia. Hal ini diwujudkan oleh Panitia
Sembilan termasuk Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta, dimana semuanya sebagai anggota BPUPKI
yang menyusun Piagam Jakarta (Pembukaan UUD
1945) pertama kali dibentuk, dan memuat
Pancasila.
Kemudian PPKI menerima rancangan tersebut
dengan segala perubahannya, hal ini dimaksudkan
bahwa tujuan dibentuknya Pancasila adalah
sebagai Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai