ASIL
01
Sejarah
Pancasila
Sejarah Pancasila
Pancasila berasal dari • BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai), dibentuk tanggal 1
Bahasa Sansekerta : Maret
• Terdiri dari : 62 orang Indonesia & 7 orang perwakilan
Panca : lima Jepang
Sila : dasar/asas • Ketua : Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat
• Wakil :
Secara etimologi, Pancasila Indonesia : RP. Soeroso
berarti dasar yang memiliki Jepang : Ichibangase Yosio
lima sendi.
● Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita
kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat
● Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan dipaksakan
kepada masyarakat. Nilai, norma, aturan dan berbagai segi kehidupan masyarakat akan
diubah sesuai dengan ideologi tersebut
● Bersifat totaliter, artinya mencakup semua bidang kehidupan
● Tidak memandang pluralism
● Tidak mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan
pertimbangannya sendiri.
Pancasila sebagai Ideologi
Negara
Makna Pancasila sebagai ideologi mencakup :
2) Nilai Vital
Segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan/aktivitas. Misalnya
semangat, kemauan, kerja keras, ketekunan, dll.
3) Nilai Kerohanian
Segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian meliputi :
• Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia
• Nilai keindahan (nilai estetika) yang bersumber pada rasa
• Nilai kebaikan (nilai moral) yang bersumber pada kehendak manusia
• Nilai religious yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber pada
kepercayaan dan keyakinan manusia.
Nilai-Nilai Dalam Pancasila
1) Nilai Dasar
Nilai-nilai yang mempunyai sifat tetap, nilai-nilai ini terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Nilai
dasar terdiri atas ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial.
2) Nilai Instrumental
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk
UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
3) Nilai Praksis
Nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai Subjektif dan Objektif Pancasila
Nilai Objektif Pancasila
Nilai objektif Pancasila merupakan nilai-nilai Pancasila yang diwujudkan dalam rumusan lima sila dari
Pancasila dan tercantum dalam pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945.
Nilai subjektif Pancasila merupakan nilai-nilai Pancasila yang diwujudkan dalam perilaku berbangsa dan
bernegara sesuai dengan semua aturan perundang-undangan yang berlaku.
Pancasila adalah ideologi negara Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
yaitu gagasan fundamental mengenai Indonesia berarti bahwa Pancasila dijadikan sebagai
bagaimana hidup bernegara milik cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa
seluruh bangsa Indonesia bukan Indonesia yaitu suatu masyarakat yang Pancasilais.
ideologi milik negara atau rezim Cita-cita bangsa (Pembukaan UUD 1945 alenia yaitu
tertentu. bangsa Indonesia ingin mewujudkan suatu negara
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,
sedangkan tujuan bangsa (Pembukaan UUD 1945
alenia IV), yaitu sebagai berikut:
• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial
e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur f. Pancasila sebagai Paradigma
Bangsa Pembangunan
Poin ini dapat diartikan bahwa segala Pancasila sebagai kepribadian bangsa
peraturan perundang-undangan/hukum karena Pancasila lahir bersama dengan
yang berlaku dan dijalankan di Indonesia lahirnya bangsa Indonesia dan
harus bersumber dari Pancasila atau tidak merupakan ciri khas bangsa Indonesia
bertentangan (kontra) dengan Pancasila dalam sikap mental maupun tingkah
karena segala kehidupan negara lakunya sehingga dapat membedakan
Indonesia berdasarkan Pancasila. dengan bangsa lain.