Anda di halaman 1dari 70

BATCH 23

TWK CPNS
PILAR NEGARA
PANCASILA

UUD 1945

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BHINNEKA TUNGGAL IKA


TIPS BELAJAR
&
MENGERJAKAN TWK
1. Membaca materi dari buku ataupun media online) dan rutin
mengerjakan soal-soal.
2. Mengembangkan dan memperdalam setiap opsi soal.
3. Membaca secara rutin pasal-pasal dalam UUD 1945 khususnya
terkait lembaga negara, pasal 32-34.
4. Membaca dan memahami butir-butir pengamalan Pancasila.
5. Membuat file dokumen sebagai kompilasi dari setiap bahan materi
6. Update peraturan dan informasi terkini
7. Kerjakan soal yang mudah
4 PENDEKATAN EMPAT PILAR KEBANGSAAN
1. PENDEKATAN KULTURAL

2. PENDEKATAN EDUKATIF

3. PENDEKATAN HUKUM

4. PENDEKATAN STRUKTURAL
KONSEP IDEOLOGI

Idea = pemikiran, konsep atau gagasan


IDEOLOGI

Logos = pengetahuan

Secara sederhana, ideologi = pengetahuan tentang ide, keyakinan, atau gagasan

Secara luas, ideologi = seperangkat prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk


memberikan arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan
mengembangkan kehidupan nasional suatu bangsa negara.
PANCASILA
Tahapan Perumusan Pancasila
1. Sidang Umum I BPUPK
2. Masa Reses (Piagam Jakarta)
3. Sidang Umum II BPUPK
4. Pembentukan PPKI & Proklamasi
5. Rapat PPKI
Sidang Umum I BPUPKI
• Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK)
dibentuk Pemerintah Jepang 01 Maret 1945
• Ketua BPUPK: Radjiman Wediodiningrat
• Waktu sidang: 29 Mei-1 Juni 1945
• Materi utama: dasar negara
• Tiga Pandangan:
1. Muh Yamin (29 Mei 1945)
2. Soepomo (31 Mei 1945)
3. Soekarno (01 Juni 1945)
Muh. Yamin (29 Mei 1945)
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Soepomo (31 Mei 1945)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Soekarno (01 Juni 1945)
Pancasila Trisila Ekasila
1. Kebangsaan Indonesia 1. Sosio-nasionalisme Gotong-royong
(nasionalisme) 2. Sosio-demokratis
2. Internasionalisme (peri- 3. ke-Tuhanan
kemanusiaan)
3. Mufakat (demokrasi)
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang
berkebudayaan
MASA RESES
• Dibentuk PANITIA
SEMBILAN:

Hasil:
Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
Piagam Jakarta (22 JUNI 1945)
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sidang Umum II BPUPKI
• Waktu: 10 – 17 Juli 1945
• Agenda: Merancang Pembukaan dan Isi UUD 1945
Pembentukan PPKI & Proklamasi
• BPUPKI dibubarkan 07 Agustus 1945 digantikan dengan PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)
• Ketua PPKI: Soekarno
• Tanggal 09 Agustus 1945, Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat
berangkat ke Dalath, Vietnam bertemu Terauchi dan mendapat pemberitahuan
bahwa Pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan kpd Indonesia pada tgl
29 Agustus 1945
• Tanggal 14 Agustus 1945, Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat
Kembali ke Jakarta. Terdengar kabar bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu
(Perang Dunia II).
• Tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Moh. Hatta diculik golongan muda dibawa
ke Rengasdongklok ‘dipaksa’ untuk memprokamirkan kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Rapat PPKI
• Waktu: 18 Agustus 1945
• Agenda:
1. Mengesahkan Pembukaan UUD
2. Mengesahkan UUD
3. Memilih Presiden dan Wapres
• Rumusan Pancasila Final dalam Pembukaan UUD 1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Perbandingan Rumusan Pancasila
KEDUDUKAN PANCASILA
• Pancasila sebagai dasar negara
• Pancasila sebagai pandangan hidup
• Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia
• Pancasila sebagai kepribadian bangsa
• Pancasila sebagai jiwa bangsa
• Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa
• Pancasila sebagai perjanjian luhur
• Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan
KEDUDUKAN PANCASILA
1. Sebagai dasar negara : Pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara serta seluruh
kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Sebagai pandangan hidup : Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua
aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. Hal tersebut
dikarenakan Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dmiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai
tersebut antara lain nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan-demokrasi, dan keadilan sosial.

3. Sebagai ideologi Bangsa Indonesia : Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah visi atau arah kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.

4. Sebagai kepribadian Bangsa : Pancasila diwujudkan dalam sikap mental, tingkah laku, serta perbuatan. Sikap
mental dan tingkah laku yang dimaksud adalah Bangsa Indonesia mempunyai ciri khas yang membedakannya
dengan bangsa lain. Ciri khas ini yang dimaksud dengan kepribadian.

5. Sebagai jiwa bangsa : Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada
zaman Sriwijaya dan Majapahit. Tanggal 1 Juni 1945 adalah istilah untuk hari lahir Pancasila. Sementara
Pancasila itu sendiri telah ada dan menjadi jiwa sejak adanya Bangsa Indonesia.
KEDUDUKAN PANCASILA
6. Sebagai sumber dari segala hukum : Segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dijalankan di Indonesia
harus bersumber dari Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila.

7. Sebagai cita-cita dan tujuan bangsa : cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia. Cita-cita luhur Negara
Indonesia sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya alinea II dan IV UUD 1945.

8. Sebagai perjanjian luhur : Pancasila sebagai perjanjian luhur, artinya Pancasila harus dibela untuk selama-lamanya.
Perjanjian hukum yang dimaksud telah dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945, yaitu saat PPKI memantapkan dasar
negara Pancasila secara konstitusional dalam pembukaan UUD 1945.

9. Sebagai falsafah hidup : Pancasila mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini
paling benar, bijaksana, adil dan tepat bagi Bangsa Indonesia guna mempersatukan rakyat Indonesia.

10. Sebagai paradigma dalam pembangunan : Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki konsekuensi
bahwa di dalam segala aspek pembangunan nasional wajib berlandaskan pada hakikat nilai dari sila-sila yang ada
pada Pancasila.
KEDUDUKAN PANCASILA
• Jiwa Bangsa : telah ada sejak Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
• Perjanjian Luhur : kesepakatan bersama saat Pancasila disahkan yaitu tgl 18 Agustus 1945

• Pandangan hidup : petunjuk kehidupan sehari-hari dalam NKRI (praktik dalam kehidupan sehari hari)
• Ideologi negara : sebagai visi untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia (praktik berbangsa dan bernegara secara
luas)

• Dasar negara : mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan negara


• Kepribadian bangsa : acuan sikap dan tingkah laku yang menjadi ciri khas dan membedakan dengan bangsa lain
• Cita-cita dan tujuan nasional : mengarahkan cita-cita dan tujuan bangsa yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945 alinea II dan IV
• Sumber dari segala sumber hukum : segala peraturan yang dibuat tertulis maupun tidak tertulis tidak boleh
bertentangan dengan Pancasila
• Falsafah hidup : nilai dan norma yang diyakini paling benar dalam mewujudkan persatuan
• Paradigma pembangunan nasional : Nilai luhur yang dijadikan tolok ukur dalam melaksanakan pembangunan
nasional
Menurut Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 Tentang Ekaprasetya Pancakarsa
terdapat 36 butir pengamalan Pancasila.
Menurut Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 Tentang Butir-Butir Pangamalan
Pancasila terdapat 45 butir pengamalan Pancasila.
SILA PERTAMA :
KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
SILA PERTAMA :
KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Kepercayaan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa

2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang ▪ Percaya dan takwa kepada Tuhan
Maha Esa yang Maha Esa
▪ rukun beragama, bekerja sama
3. Menghormati dan bekerjasama antara dan tidak memaksakan agama,
pemeluk agama kepercayaan

4. Kerukunan beragama

5. Agama dan kepercayaan

6. Kebebasan ibadah

7. Tidak memaksakan agama dan


kepercayaan
SILA KEDUA:
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
SILA KEDUA:
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. harkat dan martabat

2. Persamaan hak, kewajiban


• Persamaan hak dan kewajiban
3. mencintai • mencintai dan ikut dalam kegiatan
kemanusiaan
4. tenggang rasa
• tenggang rasa dan bekerjasama
dengan bangsa lain
5. tidak semena-mena

6. nilai-nilai kemanusiaan

7. kegiatan kemanusiaan

8. membela kebenaran

9. bagian umat manusia

10.menghormati dan bekerja sama dengan bangsa


lain.
SILA KETIGA:
PERSATUAN INDONESIA

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.


SILA KETIGA:
PERSATUAN INDONESIA

1. Persatuan demi kepentingan bersama


▪ Persatuan -> Bhinneka Tunggal Ika
2. Rela berkorban
▪ Nasionalisme -> Cinta tanah air,
Bangga Indonesia, Rela Berkorban,
3. Cinta tanah air

4. Bangga Indonesia.

5. Ketertiban dunia

6. Bhinneka Tunggal Ika.

7. Persatuan dan kesatuan bangsa.


SILA KEEMPAT:
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak,
dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
SILA KEEMPAT:
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
1. Kedudukan sama

2. Tidak memaksakan kehendak


▪ Musyawarah, mufakat
3. Musyawarah ▪ Tidak maksa kehendak, menerima
dan menghormati hasil keputusan
4. Mufakat
▪ Percaya kepada wakil-wakil
5. Menghormati keputusan

6. Menerima hasil keputusan

7. Kepentingan Bersama

8. Musyawarah

9. Keputusan dipertanggungjawabkan

10. Percaya kepada wakil-wakil


SILA KELIMA:
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10.Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan Bersama
11.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
SILA KELIMA:
1.
KEADILAN SOSIAL
Perbuatan Luhur, Kekeluargaan dan
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
gotongroyong

2. Adil ▪ Perbuatan luhur


▪ Kekeluargaan
3. Keseimbangan hak kewajiban ▪ Gotongroyong
▪ Hak kewajiban seimbang
4. Menghormati hak
▪ Tidak boros, pemerasaan,
5. Beri pertolongan merugikan kepentingan umum
▪ Menghargai hasil karya orang
6. Tidak pemerasan

7. Tidak boros gaya hidup mewah

8. Tidak merugikan kepentingan umum

9. Bekerja keras

10.Menghargai hasil karya orang


11.Kegiatan kemajuan merata dan adil
I. AGAMA
II. KEMANUSIAAN
III. NASIONALISME
IV. DEMOKRASI
V. KEADILAN
SILA KE 2 VS SILA KE 5
APA BEDANYA??
CAUSA PANCASILA Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri
CAUSA MATERIALIS yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-
(ASAL MULA BAHAN) nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-
hari bangsa Indonesia.

CAUSA FORMALIS bagaimana Pancasila itu dibentuk rumusannya BPUPKI


sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-
(ASAL MULA BENTUK) Undang Dasar NRI Tahun 1945.

CAUSA EFISIEN Peningkatan Pancasila dari calon dasar negara


PPKI
(ASAL MULA KARYA) menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar
negara.

CAUSA FINALIS Pancasila hendak dijadikan sebagai dasar


(ASAL MULA TUJUAN) negara.
POIN PENTING
CAUSA MATERIALIS Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri
(ASAL MULA BAHAN)

CAUSA FORMALIS Pancasila terdapat pada Pembukaan Undang-


BPUPKI

(ASAL MULA BENTUK) Undang Dasar NRI Tahun 1945.

CAUSA EFISIEN
PPKI
(ASAL MULA KARYA) Pancasila disahkan sebagai dasar negara

CAUSA FINALIS
Pancasila hendak dijadikan sebagai dasar
(ASAL MULA TUJUAN) negara.
YAT
A K
A NR
T
RA A 45
AW 1 9
U SY IA UN
S H
RM ONmEa TA

Uans k
d R
a
AJ eU
NasMkaahhPPP
nE g
E

--U
U
L
reuBru
d a
a
P
Ih
E
IS anINPDer 194A
K
ng Dnm
nnduabnaNg
mh D
a A
a
a
M
ta 5 AR 99S9I
r D
bLbahDaansKeGtigRaTND
N eP
u BLr 194455
K
s a r
aI
uK9
dI1
a
S un N
h O
1E

nn2
)A

2000010)
)
UNDANG-UNDANG
N angh Penr g-U

a DASAR 1945
U DnU s a P R Ta hhuu
d a id aanG gdaTn huP aan MMPR Ta
aE
g
NnaskililSSg
(h
U iAd-N U An R unan
Naskah
h a saD
d nPerubahan Ta h Keempat
n N dR g
(U U
a s i
Undang-Undang
(h NE
l SiA
G
an
Dasar 1945
rta m
(hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)
P e
h a n a
a
b n Ke d u
r u
Perubaha t i g a
Pe bahan K e
Perbuahan Keempat
Peru
Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Latar Belakang Tujuan Perubahan
Perubahan
Menyempurnakan aturan
Antara lain: • Pembukaan • Kekuasaan tertinggi di dasar, mengenai:
• Amandemen UUD 1945 • Batang Tubuh tangan MPR
• Kekuasaan yang sangat • Tatanan negara
- 16 bab • Kedaulatan Rakyat
• Penghapusan doktrin besar pada Presiden
- 37 pasal • HAM
Dwi Fungsi ABRI • Pasal-pasal yang terlalu
- 49 ayat “luwes” sehingga dapat • Pembagian kekuasaan
• Penegakan hukum, HAM, - 4 pasal Aturan Peralihan menimbulkan multitafsir • Kesejahteraan Sosial
dan pemberantasan KKN - 2 ayat Aturan Tambahan • Kewenangan pada • Eksistensi negara
• Otonomi Daerah • Penjelasan Presiden untuk mengatur demokrasi dan negara
hal-hal penting dengan hukum
• Kebebasan Pers undang-undang • Hal-hal lain sesuai dengan
• Mewujudkan kehidupan • Rumusan UUD 1945 perkembangan aspirasi dan
demokrasi tentang semangat
kebutuhan bangsa
penyelenggara negara
belum cukup didukung
ketentuan konstitusi

Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis

• Pembukaan • Sidang Umum MPR 1999 • Tidak mengubah


Pembukaan UUD 1945 • Pasal 3 UUD 1945
• Pasal-pasal:
Tanggal 14-21 Okt 1999 • Tetap mempertahankan • Pasal 37 UUD 1945
- 21 bab Negara Kesatuan Republik
- 73 pasal • Sidang Tahunan MPR 2000 • TAP MPR No.IX/MPR/1999
Indonesia
- 170 ayat Tanggal 7-18 Agt 2000 • Mempertegas sistem • TAP MPR No.IX/MPR/2000
- 3 pasal Aturan Peralihan • Sidang Tahunan MPR 2001 presidensiil
- 2 pasal Aturan Tambahan • Penjelasan UUD 1945 yang • TAP MPR No.XI/MPR/2001
Tanggal 1-9 Nov 2001 memuat hal-hal normatif
• Sidang Tahunan MPR 2002 akan dimasukan ke dalam
pasal-pasal
Tanggal 1-11 Agt 2002 • Perubahan dilakukan
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA
dengan cara “adendum” REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
2

Naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali
dengan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 serta dikukuhkan
secara aklamasi pada tanggal 22 Juli 1959 oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (sebagaimana tercantum dalam Lembaran Negara Nomor 75
Tahun 1959)

Naskah Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Umum MPR Tahun 1999)

Naskah Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2000)

Naskah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2001)

Naskah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 (hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002)
FUNGSI UUD 1945 yang lama UUD 1945 HASIL
▪. AMANDEMAND
MPR MEMILIH DAN Melantik Presiden dan Wakil P,
MELANTIK Presiden dan memberhentikan Presiden dan
Wakil Presiden (GBHN) wakil Presiden
Jabatan 5 tahun dan dapat dipilih 5 tahun dan dapat dipili kembali
Presiden kembali dalam dua kali masa jabatan

Pemilihan Di pilih oleh MPR Di pilih oleh Rakyat


Presiden
dan wakilnya
MK Tidak ada Memberikan pendapat atas
pendapat DPR tentang
pelanggaran yg dilakukan
Presiden dan waPres
Komisi Tidak ada Mengawasi Hakim-hakim
Yudisial
FUNGSI UUD 1945 yang lama UUD 1945 HASIL
AMANDEMAND
Proses Tidak jelas Mekanismenya sdh jelas
pemberhentian Pendapat DPR --- Pendapat MK
Presiden dan Sidang MPR dengan mekanisme
wakil Presiden yang jelas
Memilih kembali Presiden dan
wakil Presiden dgn meknisme
sesuai konstitusi
HAM Belum Rinci Sudah sangat Rinci (pasal 28 A
sampai 28 J

DPA Ada Di hapus


Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
Konstitusi Periode Keterangan
UUD 1945 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 UUD 1945 ditetapkan sebagai
konstitusi RI oleh PPKI, sistem
pemerintahan presidensial
Konstitusi RIS 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 Sebagai akibat bergabungnya
Indonesia ke dalam uni
Indonesia – Belanda, sistem
pemerintahannya menjadi
parlementer
UUDS 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 Negara RIS bubar, indonesia
menganut sistem demokrasi
liberal
UUD 1945 5 Juli 1959 – sekarang Keluar dekrit Presiden 5 Juli
1959
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UU No.12 Tahun 2011


UU No.10 Tahun 2004
1. UUD 1945
1. UUD 1945 2. TAP MPR
2. UU/Perpu 3. UU/Perpu
3. PP 4. PP
4. Keppres 5. Perpres
5. Perda 6. Perda Provinsi
7. Perda Kab/Kota
TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA
NEGARA MENURUT UUD 1945
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR)

▪ mengubah dan menetapkan UUD (Pasal 3 ayat 1)


▪ melantik presiden dan/atau wakil presiden (Pasal 3 ayat 2)
▪ hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD (Pasal 3 ayat 3)
PRESIDEN

Mengajukan RUU kepada DPR (Pasal 5 ayat 1) RUU APBN (Pasal 23


ayat 1)

PP untuk menjalankan undang-undang (Pasal 5 ayat 2)


Menetapkan
PERPU (Pasal 22 ayat 1)

Mengesahkan Mengesahkan UU (Pasal 20 ayat 4)

Kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut, dan


Memegang
angkatan udara; (Pasal 10)

Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain; (Pasal 11 ayat 1)

keadaan bahaya (Pasal 12)


PRESIDEN
Grasi dan rehabilitasi (pasal 14 ayat 1)
Memberi
Amnesti dan Abolisi (pasal 14 ayat 2)
Tanda gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (pasal 15)

Membentuk Suatu dewan pertimbangan (pasal 16)

Mengangkat Duta dan konsul (pasal 13 ayat 1)

Menteri-Menteri Negara (pasal 17 ayat 2)


Mengangkat dan
Memberhentikan
Anggota KY (Pasal 24B ayat 3)
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Presiden dalam menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian
dengan negara lain (Pasal 11 ayat 1)

Perjanjian internasional lainnya (Pasal 11 ayat 2)

Memberikan persetujuan PERPU (Pasal 22 ayat 2)

RUU APBN (Pasal 23 ayat 3)

Calon hakim agung (Pasal 24 A ayat 3)

Anggota KY (Pasal 24 B ayat 3)


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
(DPR)
Memberikan usul Memberhentikan presiden dan atau wakil presiden (Pasal 7A)

Pengangkatan duta dan penempatan duta negara lain, (pasal 13 ayat 1 dan 2)

Memberikan pertimbangan Amnesti abolisi (Pasal 14 ayat 2)

RUU APBN (Pasal 23 ayat 2)

Membentuk Undang-undang (Pasal 20 ayat 1)

Memilih Anggota BPK (Pasal 23 F ayat 1)


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)

Fungsi DPR menurut UUD 1945 mencakup fungsi legislatif, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan.
a. Fungsi legislasi -> fungsi membentuk undang-undang yang dibahas dengan presiden untuk
mendapat persetujuan bersama.
b. Fungsi anggaran -> fungsi menyusun dan menetapkan APBN bersama presiden dengan
memperhatikan DPD.
c. Fungsi pengawasan -> fungsi melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945,
undang-undang, dan peraturan pelaksanaannya.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)
Untuk bisa melaksanakan fungsi-fungsinya, DPR diberikan hak interpelasi, hak angket, dan
hak menyatakan pendapat.
a. Hak interpelasi -> hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan
pemerintah.
b. Hak angket -> hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah, yang
diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
c. Hak menyatakan pendapat -> hak DPR sebagai lembaga untuk menyatakan pendapat terhadap
kebijakan pemerintah.
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

▪ Mengajukan, membahas, melakukan pengawasan RUU yang berkaitan dengan :


✓ otonomi daerah,
✓ hubungan pusat dan daerah,
✓ pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
✓ pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi, perimbangan keuangan pusat dan
daerah (Pasal 22D ayat 1, 2, dan 3)

▪ mengajukan pertimbangan dan pengawasan atas RUU APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
(Pasal 22D ayat 2 dan 3)

▪ Memberikan pertimbangan pada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pengawas Keuangan. (Pasal 23 F)
MAHKAMAH AGUNG

▪ Mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan


dibawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. (Pasal 24A
ayat 1)
▪ Memberikan pertimbangan Grasi dan Rehabilitasi (Pasal 14 ayat 1)
KOMISI YUDISIAL

▪ Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang


lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim. (Pasal 24B ayat 1)
MAHKAMAH KONSTITUSI

▪ mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat


final untuk menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar.
(Pasal 24C ayat 1)
▪ memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh undang-undang dasar. (Pasal 24C ayat 1)
▪ memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang
hasil pemilihan umum. (Pasal 24C ayat 1)
• memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran
oleh presiden dan/atau wakil presiden menurut UUD. (24C ayat 2)
1. Seluruh negara tentunya memiliki aturan masing-masing yang disebut dengan konstitusi. Tidak
ada negara yang tidak memiliki konstitusi karena konstitusi biasanya dibentuk sebelum
merdekanya suatu negara. Sama halnya dengan negara Indonesia yang memiliki konstitusi,
yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Salah satu tujuan
dibuatnya konstitusi, kecuali …

a. Menjaga hak asasi manusia di dalam kehidupan sehari-hari


b. Memberikan kebebasan pada manusia untuk melakukan apapun
c. Memberikan batasan-batasan pada manusia agar tidak melanggar batasan tersebut
d. Agar rakyatnya lebih teratur sehingga kondisi masyarakatnya tentram
e. Membuat negara dengan kehidupan yang aman, damai, dan tenteram
2. Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas ketuhanan. Sebagai umat beragama, terdapat tri
kerukunan umat beragama diantaranya adalah sesama umat beragama, umat beragama dengan
pemerintah, dan antar umat beragama.
Tujuan dari dibuatnya tri kerukunan umat beragama adalah agar umat beragama dan organisasi lainnya
dapat terjalin hubungan yang harmonis. Kerukunan antar umat beragama merupakan bentuk
pengamalan dari sila …

a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
3. Pancasila merupakan ideologi yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila juga
terdapat pada Pembukaan UUD 1945 tepatnya pada alinea ke-4. Pancasila memiliki banyak fungsi.
Sebagai dasar negara, pancasila berperan sebagai ...

a. Hukum tertinggi negara, jadi jika ada 2 hukum yang bertentangan, semuanya diselesaikan
oleh pancasila
b. Acuan dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari
c. Sumber hukum lainnya, jadi semua hukum harus bersumber dari pancasila
d. Ideologi negara yang berarti kepribadian bangsa Indonesia ditentukan disini
e. Hanya pajangan saja asalkan memiliki ideologi dan dasar negara
4. Gerakan Aceh Merdeka (GAM) adalah upaya untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan membentuk negara islam di Provinsi Aceh. GAM ini juga dapat kita sebut
sebagai gerakan separatisme. Gerakan ini merupakan bentuk pelanggaran dari sila …

a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
5. Setelah amandemen terjadi berbagai perubajaj khususnya dalam pokok sistem pemerintahan
Indonesia. Berikut ini yang bukan termasuk pokok sistem pemerintahan di Indonesia adalah...

A. Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan


B. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
C. Kekuasaan tertinggi ada di tangan MPR
D. Presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilu
E. Kedudukan Lembaga negara setara satu dan yang lain
6. Kasus pelanggaran hukum banyak terjadi di Indonesia. Tak hanya dilakukan masyarakat umum,
pegawai pemerintah juga yang salah satunya adalah banyaknya korupsi yang terjadi. Korupsi
merupakan bentuk pelanggaran dari sila …

a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
7. Agama adalah salah satu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia. Kita
diwajibkan untuk memiliki 1 agama dan kitalah yang berhak memilih agama tersebut. Tentunya
sebagai salah satu umat beragama, kita harus tetap menolong orang lain tanpa melihat latar
belakang mereka. Melakukan kegiatan keagamaan lalu menolong sesama merupakan pengamalan
dari sila …
a. Pertama dan kedua
b. Kedua dan ketiga
c. Pertama dan ketiga
d. Kedua dan keempat
e. Pertama dan keempat
8. Salah satu bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah

a. Menghormati orang tua dan guru


b. Menjaga kebersihan lingkungan
c. Menolong sesama yang membutuhkan
d. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
e. Semua jawaban benar
9. Hubungan antara Pancasila dan NKRI adalah...

a. Pancasila merupakan pelopor tebentuknya NKRI


b. Pancasila dan NKRI memiliki kedudukan yang sama
c. NKRI merupakan sumber kekuatan nasional
d. Pancasila sebagai pandangan hidup dalam menjaga NKRI
e. NKRI merupakan kekuatan dasar
10. Salah satu upaya untuk menjaga kedaulatan NKRI adalah

a. Meningkatkan kesejahteraan rakyat


b. Meningkatkan kualitas pendidikan
c. Meningkatkan kerjasama internasional
d. Meningkatkan pertahanan dan keamanan
e. Meningkatkan kreativitas dan inovasi
BATCH 23
TWK CPNS
PILAR NEGARA
PANCASILA

UUD 1945

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BHINEKA TUNGGAL IKA

Anda mungkin juga menyukai