Anda di halaman 1dari 49

Pertemuan: 2-3

POKOK BAHASAN II:


PANCASILA DALAM KAJIAN
SEJARAH BANGSA INDONESIA

⚫ SULFA
⚫ HP 0852 4268 5043
KAPAN PANCASILA ?

FASE-FASE PENCARIAN, PENEMUAN &


PENGIMPLEMENTASIAN NILAI PANCASILA;
1. MASA KERAJAAN SRIWIJAYA, DAN MAJAPAHIT
2. PERJUANGAN KEMERDEKAAN / NEGARA HINDIA BELANDA
350 TH, DAN
PENDUDUKAN JEPANG 3,5 TAHUN
3. NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
4. NEGARA RIS 1949
5. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDO 1950
6. ORDE LAMA 1959-1965
7. ORDE BARU 1966-1998
8. REFORMASI 1999
SUB POKOK BAHASAN
1. Pancasila (Nilai2 Pancasila) Pada Masa
Kerajaan Nasional: Sriwijaya dan
Majapahit
2. Pancasila Pada Zaman Penjajahan Belanda
3. Pancasila Pada Zaman Penjajahan
Jepang/Pra Kemerdekaan
4. Peranan dan Fungsi Pancasila
5. Pelaksanaan Pancasila pada Masa Awal
Kemerdekaan RI 1945-1949
6. Pancasila Pada Masa Negara RIS 1949
7. Pancasila Masa NKRI 1950 /orde lama
8. Pancasila Pada Masa orde Baru
9. Pancasila Pada Masa Reformasi
“Jangan
Sekali-kali
Meninggalkan
Sejarah”

- SOEKARNO
-
I. Pancasila (Nilai2 Pancasila)
Pada Masa Kerajaan
Nasional: Sriwijaya dan
Majapahit
Nilai2 Pancasila Kerajaan Sriwijaya

⚫ Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya


umat agama Budha dan Hindu hidup
berdampingan secara damai.
⚫ Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara
Sriwijaya dengan India (Dinasti Harsha).
Pengiriman para pemuda untuk belajar di
India. Telah tumbuh nilai-nilai politik luar
negeri yang bebas dan aktif.
⚫ Nilai sila ketiga, sebagai Negara maritim,
menerapkan konsep Negara kepulauan, sesuai
dengan konsepsi wawasan nusantara.
⚫ Nilai sila keempat, memiliki kedaulatan yang
sangat luas, meliputi (Indonesia sekarang)
Nilai2 Pancasila Kerjaan
Majapahit
⚫ Pengamalan Sila 1, terbukti pada waktu agama
Hindu dan Budha hidup berdampingan secara
damai
⚫ Sila ke 2, yaitu hubungan Raja Hayam Wuruk
dengan kerajaan Tiongkok, Ayoda, Champa,
dan Kamboja.
⚫ Sila ke 3, keutuhan kerajaan, khususnya
Sumpah Palapa. “saya tidak akan makan buah
palapa sebelum nusantara bersatu”
⚫ Sila ke 4, nilai-nilai musyawarah dan mufakat
juga telah dilakukan oleh system
pemerintahan kerajaan Majapahit.
⚫ Sila ke 5, ditopang dengan kesejahteraan dan
⚫ Bahkan pada masa Kerajaan Majapahit, istilah
Pancasila dikenali yang terdapat dalam buku
Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku
Sutasoma karangan Empu Tantular.
⚫ Dalam buku tersebut istilah Pancasila di samping
mempunyai arti “berbatu sendi yang lima”
(dalam bahasa Sansekerta), juga mempunyai arti
“pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila
Krama), yaitu
1. Tidak boleh melakukan kekerasan
2. Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras
(Darmodihardjo, 1978: 6).
II. Nilai Pancasila Pada Masa
Penjajahan (Belanda)
• Timbulnya kesadaran bersama “nasionalisme”
(kebangkitan nasional 20 Mei 1908) akibat kegagalan
melakukan perlawanan sendiri-sendiri melawan Belanda.
• Satu tonggak sejarah yang merefleksikan dinamika
kehidupan kebangsaan yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila
adalah termanifestasi dalam Sumpah Pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928 yang berbunyi,
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah
darah yang satu, tanah air Indonesia;
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa
yang satu, bangsa Indonesia;
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
III. Pancasila Pra Kemerdekaan
(Zaman Penjajahan Jepang)
Dr. Radjiman
Wediodiningrat, selaku Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr.
Ketua Badan dan Penyelidik Muhammad Yamin mengusulkan
Usaha Persiapan calon rumusan dasar negara
Kemerdekaan (BPUPK), pada Indonesia sebagai berikut:
tanggal 29 Mei 1945, meminta 1) Peri Kebangsaan
kepada sidang untuk 2) Peri Kemanusiaan
mengemukakan dasar 3) Peri Ketuhanan
(negara) Indonesia merdeka. 4) Peri Kerakyatan
Prof. Dr. Soepomo pada 5) Kesejahteraan Rakyat.
tanggal 30 Mei 1945
mengemukakan Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945
teori-teori Negara, yaitu: yang mengusulkan lima dasar negara
1) Teori negara yang terdiri dari:
perseorangan 1) Nasionalisme (kebangsaan
(individualis) Indonesia)
2) Paham negara kelas 2) Internasionalisme (peri
3) Paham negara kemanusiaan)
integralistik. 3) Mufakat (demokrasi)
(Kaelan, 2000:
4) Kesejahteraan sosial
Rumusan Dasar Negara
Soepomo (31 MEI 1945)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan
Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat
PIAGAM JAKARTA 22-6-1945
1. Ketoehanan, dengan kewajiban
mendjalankan sjariat Islam bagi
pemeloek-pemeloeknja

2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab

3. Persatoean Indonesia

4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat,


kebidjaksanaan dalam
permoesjawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat


PROKLAMASI

Kami bangsa Indoesia dengan ini menyatakan


kemerdekaan Indonesia
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan
dan lain-lain., diselenggarakan dengan cara
seksama dan dalam tempoh yang
sesingkat-singkatnya.

Jakarta 17-8-1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta
Isi Proklamasi Kemerdekaan
tanggal 17 Agustus 1945 sesuai
dengan semangat yang
tertuang dalam Piagam Jakarta
tanggal 22 Juni 1945.
Piagam Jakarta berisi garis-garis
pemberontakan melawan
imperialisme-kapitalisme dan fasisme
serta memuat dasar pembentukan
Negara Republik Indonesia
Disahakan menjadi
Preambule UUD 1945 oleh
PPKI pada tanggal 18
Pengesahan UUD 1945
⚫ Tgl 18 Agustus 1945, PPKI
mengadakan sidang
menyempurnakan dan
mengesahkan UUD 1945..
⚫ Memilih Presiden dan Wakil
Presiden Pertama.
⚫ Menetapkan berdirinya Komite
Nasional Indonesia Pusat sebagai
Badan Musyawarah Darurat.
IV. Pancasila Masa NEGARA REPUPLIK
INDONESIA 18-8-1945 s/d 27-12-1949

⚫ PENGESAHAN UUD NRI 18 AGUSTUS 1945


⚫ RUMUSAN PANCASILA DASAR NEGARA
ALINE IV PEMBUKAAN UUD 1945;
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIMPIN OLEH
HIKMAD KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIALBAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
Peranan dan Fungsi Pancasila
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Pancasila sebagai Sumber Hukum Dasar
Nasional.
3. Pancasila sebagai Pandangan hidup
Bangsa Indonesia
4. sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa
Indonesia
5. sebagai Perjanjian Luhur Bangsa
Indonesia
6. Pancasila sebagai Ideologi Negara
7. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa
1. Pancasila sebagai Dasar
Negara
✔ Pancasila sebagai Dasar Negara atau sering
juga disebut sebagai Dasar Falsafah Negara,
hal ini mengandung pengertian bahwa
Pancasila sebagai dasar mengatur
penyelenggaraan pemerintahan. 
✔ Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara
mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai
kaidah Negara yang fundamental atau
mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan
tidak dapat dirubah oleh siapapun,
termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan
umum.
2. Pancasila sebagai Sumber
Hukum Dasar Nasional/ sumber
segala hukum
⚫  Dalam ilmu hukum istilah sumber hukum
berarti sumber nilai-nilai yang menjadi
penyebab timbulnya aturan hukum.
⚫ Jadi dapat diartikan Pancasila sebagai
Sumber hukum dasar nasional, yaitu segala
aturan hukum yang berlaku di negara kita
tidak boleh bertentangan dan harus
bersumber pada Pancasila.
3. Pancasila sebagai Pandangan
hidup Bangsa Indonesia.
⚫  Pancasila sebagai Pandangan Hidup
bangsa atau Way of Life mengandung
makna;
⚫ semua aktifitas kehidupan bangsa
Indonesia sehari-hari harus sesuai
dengan sila-sila dari pada Pancasila,
⚫ karena Pancasila juga merupakan
kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki
dan bersumber dari kehidupan bangsa
Indonesia sendiri.
4. Pancasila sebagai Jiwa dan
Kepribadian Bangsa Indonesia.

⚫ Pancasila sebagai jiwa bangsa


lahir bersamaan adanya
Bangsa Indonesia.
⚫ Jadi Pancasila lahir dari jiwa
kepribadian bangsa Indonesia
yang terkristalisasi nilai-nilai
yang dimilikinya.
5. Pancasila sebagai Perjanjian
Luhur Bangsa Indonesia.
⚫  Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk
hidup sendiri sebagai bangsa yang
merdeka, bangsa Indonesia telah sepakat
untuk menjadikan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
⚫ Kesepakatan itu terwujud pada tanggal 18
Agustus 1945 dengan disahkannya
Pancasila sebagai Dasar Negara oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.
6. Pancasila sbg Ideologi Negara
⚫ Pancasila sebagai Ideologi Negara
merupakan tujuan bersama Bangsa
Indonesia yang diimplementasikan dalam
Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan
masyarakat adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila
dalam wadah Negara Kesatuan RI yang
merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana
perikehidupan bangsa yang aman, tentram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat,
7. Pancasila sbg Pemersatu Bangsa

⚫ Bangsa Indonesia yang pluralis dan


wilayah Nusantara yang terdiri dari
berbagai pulau-pulau, maka sangat tepat
apabila Pancasila dijadikan Pemersatu
Bangsa, hal ini dikarenakan Pancasila
mempunyai nilai-nilai umum dan
universal sehingga memungkinkan dapat
mengakomodir semua perikehidupan
yang berbhineka dan dapat diterima oleh
semua pihak.
Pelaksanaan Pancasila :
Masa Perjuangan Mempertahankan dan mengisi
Kemerdekaan

Pasca Kemerdekaan 1945 sistem bernegara diatur


berdasarkan pasal dalam aturan peralihamn UUD45
✔ Pasal I. PPKI mengatur dan menyelenggarakan
kepindahan pemerintahan kepada pemerintahan
Indonesia.
✔ Pasal II. Segala badan Negara dan peraturan yang
ada masih langsung berlaku, selama belum
diadakan yang baru menurut undang-undang
dasar itu.
⚫ Pasal III. Untuk pertama kali Presiden
dan Wakil Presiden dipilih oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia.
⚫ Pasal IV. Sebelum MPR dan DPA
dibentuk menurut undang-undang
dasar ini, segala kekuasaannya
dijalankan oleh Presiden dengan
bantuan Komite Nasional Pusat.
⚫ Maklumat wakil presiden no.X 1945
KNIP diberi tugas melaksanakan tugas
legislatif.
⚫ Sistem pemerintahan presidentil
Agresi Militer Belanda

1. Belanda dan menduduki wilayah Republik


Indonesia tersebut dilakukan dengan cara
membonceng tentara Sekutu yang bertugas
melucuti tentara Jepang di Indonesia, setelah
Jepang menyatakan kekalahannya dalam Perang
Dunia II.
2. Beberapa daerah di mana Belanda mendudukinya
diusahakan terbentuknya Negara-negara kecil yang
bersifat kedaerahan beserta dengan
pemerintahannya. Sejak itu wilayah negeri
Republik Indonesia berkembang menjadi 2
pemerintahan, yaitu sebagai berikut.
V. PANCASILA PADA MASA Terbentuknya
NEGARA RIS 1949 - 1950
⚫ Sikap dan usaha Belanda tersebut
dimana-mana mendapat
tantangan dan perlawanan sengit
dari bangsa Indonesia.
⚫ Berdasarkan kenyataan itu, maka
diusahakan cara lain untuk
menghadapi pemerintahan
Republik Indonesia, yaitu
diusahakan terbentuknya Negara
Republik Indonesia hanya akan
berstatus sebagai Negara bagian
saja.
⚫ Dalam rangka maksud Belanda itu, maka
dibentuk Komite Indonesia Serikat sebagai
usaha membentuk Negara Republik
Indonesia Serikat. Belanda telah berhasil
membentuk Negara-negara kecil, yaitu
sebagai berikut.
⚫ Negara Indonesia Timur (1946).
⚫ Negara Sumatera Timur (1947).
⚫ Negara Pasundan (1948).
⚫ Negara Sumatera Selatan (1948).
⚫ Negara Jawa Timur (1948). (6) Negara
Madura (1948).
Rumusan Pancasila Negara RIS
⚫ Dalam konstitusi RIS yang berlaku tanggal 29
Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus
1950, rumusan Pancasila adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
VI. Negara Kesatuan RI (NKRI) UUDS1950-1959
(awal orde lama)

⚫ UUDS mulai berlaku tangal 17 Agustus 1950


sampai tanggal 5 Juli 1959 adalah seperti
rumusan yang ada dalam Konstitusi RIS
yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang adil dan
beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kedaulatan Rakyat
VII. RUMUSAN PANCASILA (masa orde
lama) SETELAH DEKRIT PRESIDEN 5 JULI
1959

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA


2. KEMANUSIAAN YANG ADILDAN
BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH
HIKMAD KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERKWAKILAN
5. KEADILAN SOSIALBAGI SELURUH
RAKYAT INDONESIA
Masa Orde Lama:
Awal dekade 1950-an muncul inisiatif
dari sejumlah tokoh yang hendak
melakukan interpretasi ulang
1. terhadap Pancasila.
Memandang Masa Orde
Pancasila tidakLama;

hanya kompromi politik


melainkan sebuah filsafat
sosial atau weltanschauung
bangsa.
2. Pancasila sebagai sebuah
kompromi politik antara
golongan nasionalis netral
Pancasila Era Orde Lama
Presiden Soekarno
Terjadi turun tangan dengan
pergolakan sebuah Dekrit Presiden
yang disetujui oleh
kembali, antara kabinet tanggal 3 Juli
Pancasila dalam 1959, dan diumumkan
Piagam Jakarta secara resmi oleh
atau yang telah presiden pada tanggal
5 Juli 1959 pukul 17.00
disepakati di di depan Istana
sidang PPKI Merdeka

Konstituante
mengalami
kebuntuan pada
bulan juni 1959
Apa kemudian Isi dari DEKRIT
PRESIDEN tersebut?

Dekrit Presiden tersebut


berisi:
1. Pembubaran
konstituante;
2. Undang-Undang Dasar
1945 kembali berlaku;
dan
3. Pembentukan Majelis
Permusyawaratan Rakyat
Kemudian Muncul babak
baru Pasca Dekrit Presiden 5
Juli 1959

Ir. Soekarno memberi tafsir Pancasila sebagai


satu kesatuan paham dalam doktrin “Manipol”.
Manifesto politik (manipol) adalah materi pokok
dari pidato Soekarno tanggal 17 Agustus 1959
berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”
yang kemudian ditetapkan oleh Dewan
Pertimbangan Agung (DPA) menjadi Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN).
Ir. Soekarno menghendaki persatuan di antara
beragam golongan dan ideologi termasuk komunis,
di bawah satu payung besar, bernama Pancasila
(doktrin Manipol), sementara golongan
antikomunis mengkonsolidasi diri sebagai
kekuatan berpaham Pancasila yang lebih “murni”
dengan menyingkirkan paham komunisme yang
tidak ber-Tuhan (ateisme) (Ali, 2009: 34).

Melatarbelakangi
munculnya Era
Orde Baru
VIII. Pancasila Era Orde Baru
Pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 1967
Presiden Soeharto mengatakan, “Pancasila
Soekarno
makin banyak mengalami ujian zaman dan makin
dilengserkan
bulat tekad kita mempertahankan Pancasila”.
oleh MPRs,
Selain itu, Presiden Soeharto juga mengatakan,
dan Jend.
“Pancasila sama sekali bukan sekedar
Soeharto
semboyan untuk dikumandangkan, Pancasila
kemudian
bukan dasar falsafah negara yang sekedar
memegang
dikeramatkan dalam naskah UUD, melainkan
kendali
Pancasila harus diamalkan (Setiardja, 1994: 5)

pada tahun 1968 Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 12


tahun 1968
yang menjadi panduan dalam mengucapkan Pancasila sebagai dasar negara, yaitu:
Satu : Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa
Dua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
Tiga : Persatuan Indonesia
Empat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
Lima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Instruksi Presiden tersebut mulai berlaku pada tanggal 13 April 1968.
Pada tanggal 22 Maret 1978 ditetapkan ketetapan (disingkat
TAP) MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya
Pancakarsa)

Pada bulan Agustus 1982 Pemerintahan Orde Baru menjalankan


“Azas Tunggal” yaitu pengakuan terhadap Pancasila sebagai Azas
Tunggal, bahwa setiap partai politik harus mengakui posisi Pancasila
sebagai pemersatu bangsa (Pranoto dalam Dodo dan Endah (ed.),
2010)
Pancasila hanya
dijadikan sebagai
legitimasi
kekuasaan
Adanya kesadaran dan timbullah gerakan masyarakat
yang dipelopori oleh mahasiswa, cendekiawan dan
masyarakat sebagai gerakan moral politik yang
menuntut adanya “reformasi” di segala bidang politik,
Pancasila sebagai Asas Tunggal
⚫ Dalam pidato kenegaraan didepan DPR-RI
tanggal 16 Agustus 1982, Presiden Soeharto
mengemukakan gagasannya mengenai
penerapan asas tunggal Pancasila atas
partai-partai politik.
⚫ Beliau mengharapkan agar pancasila dijadikan
dasar filosofis Negara Indonesia, tiap golongan
hendaknya menerima anjuran filosofis ini
dengan catatan bahwa tiap golongan berhak
memperjuangkan aspirasinya masing-masing
dalam mengisi kemerdekaan.
⚫ Dengan adanya pidato presiden tersebut ada
dorongan menjadikan pancasila sebagai
satu-satunya asas. Hal ini berarti pencantuman
asas lain yang sesuai dengan aspirasi, cirri khas,
dan karakteristik partai politik tidak
Pelaksanaan Pancasila
⚫ Demokrasi Pancasila
⚫ Penyelenggaraan Pemilu setiap 5
tahun
⚫ Pembatasan Partai Politik
Orde Baru
⚫ P4 (Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila)
Ekaprasetya Pancakarsa. Tekad
melaksanakan Pancasila dan
UUD1945 secara murni dan
konsekuen.
⚫ Pancasila dijadikan sebagai asas
tunggal dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
IX. Pancasila dalam Era Reformasi

Mei 1998,
Rezim Orde
Baru tumbang PHOBIA
oleh reformasi PANCASIL
A
Lunturnya
Nilai-Nilai
Pancasila
Pancasila menjadi dasar Negara Republik
Indonesia secara normatif, tercantum
dalam ketetapan MPR. Ketetapan MPR
Nomor XVIII/MPR/1998 Pasal 1
menyebutkan bahwa “Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara” (MD, 2011).
Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila pun
menjadi sumber hukum yang ditetapkan dalam
Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000 Pasal 1 Ayat (3)
yang menyebutkan,
“Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila
sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
Rakyat Indonesia, dan batang tubuh Undang-Undang
Dasar 1945”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan menyebutkan dalam penjelasan
Pasal 2 bahwa: Penempatan Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
.
⚫ Menempatkan Pancasila
sebagai dasar dan ideologi
negara serta sekaligus dasar
filosofis negara sehingga setiap
materi muatan Peraturan
Perundang-undangan tidak
boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila
Reformasi

⚫ Di era reformasi ini ada gejala Pancasila ikut


“terdeskreditkan” sebagai bagian dari
pengalaman masa lalu yang buruk. Sebagai
suatu konsepsi politik Pancasila pernah
dipakai sebagai legitimasi ideologis dalam
membenarkan negara Orde Baru dengan
segala sepak terjangnya. Sungguh suatu ironi
sampai muncul kesan di masa lalu bahwa
mengkritik pemerintahan Orde Baru
dianggap “anti Pancasila“.
⚫ Pancasila kembali dijadikan sebagai
legitimasi kekuasaan, yang hampir tidak
jauh berbeda dengan pelaksanaan
pancasila pada rezim-rezim terdahulu.
⚫ Seharusnya pancasila ditempatkan sebagai
legitimasi moral dan tingkah laku oleh
seluruh komponen bangsa ini.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai