Anda di halaman 1dari 21

Sejarah persatuan

bangsa
ANGGOTA KELOMPOK 2

ADRIAN MAULANA ARDHANI (215221329)

ELSA PUTRI ZULIA KHASANA (215221330)

PUTRI SEPTIYANA (215221331)

EKA DIAH PUSPITA (215221332)

AGNES MONICA LISTYA NUR SAPUTRI (215221333)

NASYWA SYAHIRAH ALFRIN (215221334)

YUSUF MAULANA MALIK IBRAHIM(215221335)


Sejarah Pergerekan Indonesia
Pengerakan Nasional merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut satu fase
dalam sejarah Indonesia yakni masa perjuangan mencapai kemerdekaan yakni pada
tahun 1908-1945. Mengapa 1908 dijadikan sebagai tahun awal? alasannya karena
pada masa inilah perjuangan yang dilakukan rakyat termasuk dalam kategori bervisi
nasional. Artinya pergerakan yang dilakukan untuk menentang para penjajah
sebelum tahun ini, masih bersifat kedaerahan atau sebatas masing-masing
memperjuangkan kelompoknya masing-masing. Timbulnya kesadaran baru dengan
cita-cita nasional disertai lahirnya organisasi modern sejak 1908, menandai lahirnya
satu kebangkitan dengan semangat yang berbeda. Dengan demikian, masa awal
perjuangan bangsa periode ini dikenal pula dengan sebutan kebangkitan nasional.
Istilah pergerakan nasional lainnya juga digunakan untuk melukiskan proses
perjuangan bangsa Indonesia dalam fase mempertahankan kemerdekaan (masa
revolusi fisik). Pergerakan masa ini merupakan upaya untuk membendung hasrat
kaum kolonial yang ingin menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Sartono Kartodirjo menggunakan istilah “Kebangkitan Nasional”,
dimulainya fase baru dalam sejarah perjuangan bangsa yakni
berdirinya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 di Batavia
(Jakarta). Menurutnya, kelahiran organisasi ini didasarkan atas
pengalaman-pengalaman masa lampau dengan model perlawanan
bersifat lokal tidak efektif. Karena itu, dalam fase ini timbul
kesadaran mendalam akan persatuan dengan menghimpun secara
terorganisir segenap potensi perjuangan yang ada.
Beberapa faktor penyebab timbulnya pergerakan nasional yang
bersumber dari dalam negeri (internal), antara lain digambarkan
sebagai berikut:
1. Adanya tekanan dan penderitaan yang terus menerus, sehingga
rakyat Indonesia harus bangkit melawan penjajah;
2. Adanya rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah,
sehingga timbul semangat bersatu membentuk Negara;
3. Adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri, menyebabkan
kehendak untuk memiliki tanah air dan hak menentukan nasib se
ndiri.
Menurut Sudiyo, faktor luar negeri yang turut mempercepat
proses timbulnya pergerakan nasional, antara lain:  

1. Adanya faham baru, yakni liberalisme dan human rights, akibat


dari Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783) dan Revolusi
Perancis (1789), yang sudah mulai dikenal oleh para elit
intelektual.  
2. Diterapkannya pendidikan sistem Barat dalam pelaksanaan
Politik Etis (1902), yang menimbulkan wawasan secara luas bagi
pelajar Indonesia, walaupun jumlahnya sangat sedikit.  
3. Kemenangan Jepang terhadap Rusia tahun 1905, yang
membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika dan
bangkit melawan bangsa penjajah.  
4. Gerakan Turki Muda (1896-1918), yang bertujuan
menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki, sehingg
a terbentuk negara kebangsaan yang bulat, dengan ikatan satu
negara, satu bangsa, satu bahasa, ialah Turki.
5. Gerakan Pan-Islamisme, yang ditumbuhkan oleh Djamaluddin
al-Afgani bertujuan mematahkan dan melenyapkan imperialisme
Barat untuk membentuk persatuan semua umat Islam di bawah satu
pemerintahan Islam pusat. Gerakan ini menimbulkan nasionalisme d
i Negara terjajah dan antiimperialis.
6. Pergerakan nasional di Asia, seperti gerakan Nasionalisme di Indi
a, Tiongkok, dan Philipina. Munculnya faham-faham baru berupa
liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme pasca Revolusi Amerika
dan Revolusi Perancis, tidak terlepas dari terjalinnya hubungan
antara Eropa dengan Asia terutama sejak pembukaan terusan Suez.
Di mana komunikasi lintas benua ini, menjadi media penyebaran
semangat nasionalisme di kalangan bangsa Asia tak terkecuali
Indonesia. Demikian pula penerapan sistem pendidikan Barat di
Hindia Belanda menciptakan kaum terpelajar dan elit baru yang
berpikiran modern serta kemenangan Jepang atas Rusia memicu
lahirnya rasa percaya diri di kalangan kaum pribumi untuk berjuang
menentang penjajah. Bahkan gerakan Turki Muda dan Gerakan
Pan-Islamisme, memberi andil penting atas proses perwujudan
semangat kebangsaan di kalangan kaum pribumi. Berbagai gerak
an bervisi menjalin persatuan dan kesatuan sebagai satu bangsa dan
pada gilirannya menjadikan organisasi-organisasi pergerakan dala
m berbagai bentuknya sebagai alat untuk meraih kemerdekaan.
PERUMUSAN PANCASILA

ASAL MULA PANCASILA


1. Pancasila sebagai dasar negara RI di
gali dari nilai-nilai agama dan
budaya bangsa Indonesia.
2. Istilah pancasila diambil dari buku
Sutasoma karangan Empu Prapanca
dan buku Sutasoma karangan
Empu Tantular.
3. Kata “Panca” artinya lima dan “sila”
artinya berbatu sendi, alas atau
dasar.
4. Sebelum Pancasila disahkan oleh PP
KI sebagai dasar negara,nilai-nilai
Pancasila telah melekat pada bangsa
Indonesia sebelum kemerdekaan.
BPUPKI 29 MEI 1945
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) BPUPKI juga punya nama lain dalam bahasa Jepang,
yakni Dokuritsu Junbi Chousakai.
Tujuan : untuk mempelajari, menyelidiki, dan mempersiapkan hal-ha
l yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerinta
han, dan hal-hal penting yang diperlukan dalam usaha pembentukan
negara Indonesia.
Ketua: dr. Radjiman Wedjodiningrat
Wakil Ketua : Raden Panji Soeroso Ichubangase (Jepang)
Anggota : 67 orang, 60 dari Indonesia dan 7 dari Jepang
SIDANG BPUPKI I 29 MEI-1 JUNI 1945
Tujuan : Merumuskan dasar negara Indonesia Merdeka. Tokoh
mengemukankan dasar negara adalah M. Yamin, Soepomo, Ir. Soekarno

Moh. Yamin Soepomo Ir. Soekarno


1. Peri kebangsaan 1. Persatuan 1. Kebangsaan Indonesia
2. Peri kemanusiaan 2. Kekeluargaan 2. Internasionalisme atau
3. Peri ketuhanan 3. Keseimbangan lahir dan batin peri kemanusiaan
4. Peri kerakyatan 4. Musyawarah 3. Mufakat dan demokrasi
5. Kesejahteraan rakyat 5. Keadilan sosial 4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

Kelima dasar negara yang diusulkan Ir. Soekarno dinamakan Pancasila. OIeh
karena itu, pada 1 Juni 1945 dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila.
Hingga sidang BPUPKI pertama ini berakhir, mereka masih belum menghasil
kan rumusan tentang dasar negara, tetapi telah ada kesepakatan bahwa dasar
negara yang akan digunakan adalah Pancasila. Hal inilah yang membuat
BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil.
PANITIA SEMBILAN 1 JUNI 1945
Tugas Panitia Sembilan adalah menampung dan membahas berbagai
aspirasi tentang dasar negara. Selain itu, merancang pembukaan
Undang-undang Dasar yang memuat dasar negara.
Anggota : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Mr. A.A.
Maramis, Ahmad Soebardjo, Abikusno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar
Muzakkir, A. Wachid Hasyim, dan H. Agus Salim.
Hasil kerja keras Panitia Sembilan ini membuahkan sebuah hasil, yaitu
rumusan dasar negara. Muhammad Yamin memberi nama hasil rumusan
ini dengan nama Piagam Jakarta.
Rumusan Piagam Jakarta ini berisi tentang:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Persatuan
Indonesia.
3. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
4. (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Kemudian piagam Jakarta ini dibawa ke siding BPUPKI II
SIDANG BPUPKI II 10-16 JULI 1945
Adapun agenda sidang BPUPKI kedua ini membahas tentang:
1. Rancangan undang-undang dasar.
2. Rancangan bentuk negara, wilayah negara dan kewarganegaraan.
3. Susunan pemerintahan, unitarisme, dan federalisme.

Dari sidang tersebut menghasilkan:


4. Dasar negara disepakati yaitu Pancasila seperti dalam Piagam Jakarta
5. Bentuk Negara Republik, dipilih dari 55 suara dari 64 orang yang hadir
6. Wilayah Indonesia disepakati meliputi Wilayah Hindia Belanda + Timor
Timur + Malaka
7. Dibentuk tiga panitia kecil

Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah


dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, yaitu menyusun rancangan
Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia Merdeka.
BPUPKI lalu digantikan dibentuknya PPKI
SIDANG PPKI 18 AGUSTUS 1945
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau Dokuritsu Junbi Inkai.
PPKI berfungsi sebagai komite nasional pembentuk negara.
Dibentuk pada 9 Agustus 1945
Ketua : Ir.Soekarno
Wakil Ketua : Drs. Moh. Hatta
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI bersidang yang menghasilkan tiga
putusan penting. Hasil sidang PPKI tersebut adalah:
1. Pengesahaan Pembukaan Hukum Dasar Negara dan Hukum Dasar
Negara sebagai konstitusi Republik Indonesia. Selanjutnya dikenal
dengan nama UUD NRI 1945 yang dalam pembukaanya memuat
dasar Negara.
2. Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yaitu
Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta,
3. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat
disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut,
disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Setelah ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17
Agustus 1945. Namun proklamasi itu sendiri merupakan rangkaian peristiwa yang melatar
belakangi terjadinya proklasmasi tersebut. Pada tanggal 29 April 2019 BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai yang didirikan oleh pemerintah Jepang yang beranggotakan 63 orang.
Pada tanggal 06 Agustus 1945 sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima dan Jepang.
Pada saat itu, padahal Jepang sedang menjajah Indonesia. Pada tanggal 07 Agustus 1945
BPUPKI kemudian berganti menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau
dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai. Pada tanggal 09 Agustus 1945 bom
atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat negara Jepang menyerah
kepada Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya. Pada tanggal 10 Agustus 1945 Sutan Syadir mendengar radio bahwa
Jepang telah menyerah pada sekutu, yang membuat para pejuang Indonesia semakin
mempersiapkan kemerdekaannya.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang benar – benar menyerah pada
sekutu.dan pada tanggal 16 Agustus 1945. Dini hari, para pemuda
membawa Soekarno beserta keluarga dan Hatta ke Rengas Dengklok
dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang,
Wikan dan Mr. Ahmad Soebarjo di Jakarta menyetujui untuk
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu di
utuslah Yusuf Kunto menjemput Soekarno dan keluarga dan juga Hatt
a. Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta awalnya ia dibawa ke
rumah nishimura baru kemudian dibawa kembali ke rumah Laksama
muda maeda. Untuk membuat konsep kemerdekaan. Teks proklamas
ipun disusun pada dini hari yang diketik oleh Sayuti Malik. Pada ta
nggal 17 Agustus 1945 Pagi hari di kediaman Soekarno, Jln. Pegangsa
an Timur No. 56 teks proklamasi dibacakan tepatnya pada pukul 10:00
Wib, dan dikibarkan Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri Soeka
rno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira oleh oleh sel
uruh rakyat Indonesia. Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI menga
mbil keputusan, mengesahkan UUD 1945 dan terbentuknya NKRI(Ne
gara Kesatuan Negara Indonesia) serta terpilihnya Ir. Soekarno d
an Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indones
ia.
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang
dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana,
Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan"Menteng 31" terhadap
Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus
1945 pukul 03.00 WIB, Soekarno dan Hatta dibawa
ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar
mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang
diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan
golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan
terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang
Pasifik.
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak
berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chaerul dan kawan
-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi
apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak
semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung
Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945  di Lapangan IKADA
(yang sekarang telah menjadi Lapangan Monas) atau di rumah Bung Karno di Jl.
Pegangsaan Timur No. 56. Akhirnya, dipilihlah rumah Bung Karno karena di
Lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yang akan
diselenggarakan, sehingga tentara-tentara Jepang sudah berjaga-jaga, untuk
menghindari kericuhan, antara penonton-penonton saat terjadi pembacaan teks
proklamasi, dipilihlah rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Teks
Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong. Bendera
Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis
tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk
berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di
Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian
Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno,
Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan
Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan
Timur No. 56. Pada tanggal 16 Agustus tengah malam rombongan tersebut sampa
i di Jakarta.
Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi
dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik
oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" (tepatnya
sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, May
or (Laut) Dr. Hermann Kandeler.
Pertemuan Soekarno-Hatta dengan Jenderal Yamamoto
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk
bertemu dengan Jenderal Yamamoto, komandan Jepang di Jawa.
Dari pertemuan tersebut, Soekarno dan Hatta menjadi yakin
bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, dan tidak
memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.
Pembacaan Naskah Proklamasi
Setelah diyakini bahwa situasi memungkinkan untuk membacak
an teks proklamasi, maka Soekarno, Hatta dan anggota PPKI
lainnya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi.
Rapat tersebut di rumah Laksamana Maeda, Soekarno bersama
tokoh perjuangan lain menulis naskah proklamasi. Tulisan itu
lalu diketik oleh Sayuti Melik.
Tepat pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 M atau 17 Ramadan 13
65 H, pukul 10.00 pagi, 17 Agustus 1945. Bertempat di rumah S
oekarno, Jalan Pegangsaan Timur No.56, Jakarta.
Pembacaan naskah proklamasi yang berlanjut pengibaran Sang
Saka Merah Putih hasil jahitan Fatmawati, menandakan Indones
ia merdeka.
Tokoh lain yang sangat berjasa dalam peristiwa pembacaan Pro
klamasi diantaranya, tiga pemuda pengibar bendera merah putih
pertama yaitu Latif Hendraningrat, S. Suhut dan Tri Murti.
Kemerdekaan Indonesia yang dibaca oleh Soekarno-Hatta yang
kemudian menjadi Presiden Dan Wakil Presiden Indonesia yang
pertama.
TERIMAKASIH
Click to edit Master text styles - Standard (4:3)
This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted
to any content and meets various market segments. With this many slides yo
u are able to make a complete PowerPoint Presentation that best suit your n
eeds.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted
to any content and meets various market segments. With this many slides yo
u are able to make a complete PowerPoint Presentation that best suit your n
eeds.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted
to any content and meets various market segments. With this many slides yo
u are able to make a complete PowerPoint Presentation that best suit your n
eeds.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted
to any content and meets various market segments.

Anda mungkin juga menyukai