Anda di halaman 1dari 10

Sejarah

Rangkuman Materi

lahirnya
Pancasil
a
Perhatian. Harap membaca dengan teliti dan cermat.
Saat presentasi juga bisa diperhatikan. Bertanyalah
sesuai konteks materi. Kalo nggak bisa jadi masalah buat
loe. Oki dokiiiiii

OKIIIII
DOKI!!!!!

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

RINGKASAN MATERI
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

By :
1.
2.
3.
4.
5.

Astri Nofita Sari


Siti Nurhasanah
Vini Rahayu
Anis Setyawati
Taufik Nur Rahmadi

(12312241010)
(12312241011)
(12312241012)
(12312241013)
(12312241014)

Sebelum tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia dijajah oleh banyak Negara. Misalnya
Belanda, Inggris, Jepang, dan Portugis. Sebelum dijajah oleh Negara lain,di Indonesia banyak
kerajaan-kerajaan yang besar dan berjaya di Indonesia, diantaranya adalah kerajaan Mataram,
Majapahit, Banten, Demak dan masih banyak yang lainnya, yang selalu melakukan perlawan
terhadap para penjajah. Negara yang paling lama menjajah di Indonesia adalah Belanda,
mulai dari tahun 1908 dan berakhir pada tahun 1942 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942
Belanda kalah oleh Jepang.Jepang mengalahkan Sekutu di Pearl Harbour pada 8 Desember
1941 dan kemudian mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia pada tahun 1942. Janji
Jepang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan dan memajukan rakyat Indonesia. Akan
tetapi dalam kenyataannya Jepang juga merampas kehormatan rakyat dan terjadi kemiskinan
dimana-mana. Janji Jepang baru mulai direalisir setelah Jepang makin terdesak oleh sekutu.
Sekutu segera bangkit dari kekalahan Jepang dan pada April 1944 mendarat di Irian Barat.
Pemerintah Jepang kemudian berusaha mendapat dukungan penduduk Indonesia, yaitu saat
Perdana Menteri Kaiso pada 7 September 1944 mengucapkan pidato di parlemen Jepang yang
antaranya mengatakan akan memberikan kemerdekaan Indonesia, kemudian dikenal sebagai
Kaiso Declaration.

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

Janji itu terasa lambat sekali jika dibandingkan Philipina dan Burma yang diberi
kemerdekaan masing-masing pada 1 Agustus 1943. Kelambatannya kemungkinan karena :
1. Pemimpin-pemimpin Indonesia dan Jepang belum mengadakan perjanjian apapun
2. Berhubungan dengan hal pertama Jepang terpaksa mempertimbangkan waktunya
3. 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan BPUPKI terjadi tawar menawar antar Indonesia
dan Jepang
4. 5 April 1945 Kaiso jatuh dan Kabinet Suzuki yang menggantikannya tidak bisa
mengambil alih tanggung jawab pelaksanaan pernyataan Kaiso

Sebagai realisasi janji Jepang maka pada hari ulang tahun Kaisar Hirohito tanggal 29
April 1945 Jepang memberi semacam hadiah ulang tahun kepada bangsa Indonesia, yaitu
janji kedua dari pemerintah Jepang berupa kemerdekaan tanpa syarat. Tindak lanjut janji
tersebut dibentuklah suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan nama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zyunbi
Tioosakai. Pada hari itu diumumkan nama-nama ketua serta para anggotanya sebagai berikut :
Ketua: Dr. KRT. Radjiman Wediodiningrat
Ketua Muda: Ichubangase (seorang anggota luar biasa)
Ketua Muda: RP. Soeroso (merangkap ketua}
Enam puluh anggota biasa bangsa Indonesia tidak termasuk ketua dan ketua muda dan
mereka kebanyakan berasal dari Jawa, tetapi ada juga yang berasal dari Sumatra, Sulawesi,
Maluku, beberapa peranakan Eropa, China dan Arab.
Pada mulanya anggota BPUPKI berjumlah 63 orang. Badan ini mengadakan dua kali
sidang, yaitu yangpertama kali pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni dan yang kedua
padatanggal 10-17 Juli 1945. Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus mengenai
calon dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu, banyak anggota
yang berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno, yang masingmasing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka.

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri atas
lima hal, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Selain itu Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas
lima hal, yaitu:
a)
b)
c)
d)

Ketuhanan Yang Maha Esa


Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kerakyatan
yang
Dipimpin
oleh

Hikmat

Kebijaksanaan

dalam

Permusyawaratan/Perwakilan
e) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Usulan ini diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung
Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk
membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan
memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni
1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Ki Bagus Hadikusumo

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

3. K.H. Wachid Hasjim


4. Mr. Muh. Yamin
5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
6. Mr. A.A. Maramis
7. R. Otto Iskandar Dinata
8. Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para
anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya
dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri
atas sembilan orang, yaitu:
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muh. Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. K.H. Wachid Hasyim
5. Abdul Kahar Muzakkir
6. Abikusno Tjokrosujoso
7. H. Agus Salim
8. Mr. Ahmad Subardjo
9. Mr. Muh. Yamin
Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan
sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih
dikenal dengan sebutan Piagam Jakarta.
Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah
merumuskan rancangan Hukum Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada tanggal 9 Agustus
dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari
kekuasaan. Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin
bangsa Indonesia, yaitu dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17
Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan
acara utama (1) mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya)
dan (2) memilih Presiden dan Wakil Presiden.
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum mengesahkan
Preambul, Bung Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

sore hari, sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur
yang menemuinya.
Intinya, rakyat Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul,
di belakang kata ketuhanan yang berbunyi dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya dihapus. Jika tidak maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih
baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja diproklamasikan. Usul ini oleh Muh.
Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI, khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh
Islam, antara lain kepada Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh.
Hasan. Muh. Hatta berusaha meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
Oleh karena pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan, mengingat
Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya di belakang kata Ketuhanan
dan diganti dengan Yang Maha Esa.
Adapun bunyi Pembukaan UUD1945 selengkapnya sebagai berikut:
UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
(Preambule)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan
perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan de-ngan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidup-an bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang dipimpin.

Dengan demikian disahkannya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945, maka Rumus Pancasila mengalami perubahan lagi, yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)

Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.


Kemanusiaan yang adil dan beradab ;
Persatuan Indonesia ;
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perubahan esensial dari Rumus Pancasila II atau Pancasila menurut Piagam Jakarta

tanggal 22 Juni 1945 dengan Rumus Pancasila III atau Pancasila menurut Pembukaan
Undang-Undang Dasar tanggal 18 Agustus 1945, yaitu pada sila pertama Ke-Tuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, diganti dengan
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa . perubahan ini ternyata dikemudian hari menumbuhkan benih
pertentangan sikap dan pemikiran yang tak kunjung berhenti sampai hari ini. Sebab umat
Islam menganggap bahwa pencoretan anak kalimat pada sila pertama Ke-Tuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, oleh PPKI adalah suatu
pengkhianatan oleh golongan nasionalis dan kristen. Karena Rumus Pancasila II telah
diterima secara bulat oleh BBUPKI pada tanggal 17 Juli 1945.
Demikianlah, lewat proses persidangan selama tiga hari itu, akhirnya Pancasila penggalian
Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan dan dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar
1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia Merdeka pada
tanggal 18 Agustus 1945.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah
mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan
baik yang dilakukannya.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (Moralitas)
Nilai kemanusian ini bersumber pada dasar filosofi antropologi, bahwa hakikat manusia
adalah susunan kodrat rokhani (jiwa) juga jasmani (raga) yang berdiri sendiri sebagai
mahluk ciptaan Tuhan.
Dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab terkandung nilai bahwa Negara harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat setiap warga Negara sebagai mahluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang
keteraturan sebagai asas kehidupan, yang didasarkan pada nurani manusia dalam
berhubungan dengan lingkungan sekitarmya. sebab setiap manusia mempunyai
kemampuan untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab.
Manusia yang maju peradabannya tentu lebih maju,mudah menerima kebenaran dengan
tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang lebih
teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat
membangun kehidupan masyarakat yang aman untuk mencapai ketentraman dengan usaha
keras, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh
toleransi dan damai.
3. Persatuan Indonesia
Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa Negara adalah perwujudan sifat
kodrat manusia sebagai mahluk monodualisme, yaitu mahluk individu juga mahluk social.
Negara adalah tempat berkumpulnya elemen-elemen yang berupa suku, ras, etnis, klan,
kelompok maupun golongan yang didlamnya saling mengisi. Meskipun begitu bangsa
Indonesia tetap bersatu walaupun terdapat banyak kebudayaan yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada
segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke.

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan yang sempit,namun harus
menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara
Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan
terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak
untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan dasar persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup bersama. Nilai-nilai demokrasi
yang terkandung dalam sila ini adalah;
Adanya kebebasan yang disertai tanggung jawab baik terhadap berdampingan dengan
orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu
sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan
masyarakat maupun moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Menjunjung harkat dan martabat kemanusiaan.


Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
Mengakui perbedaan individu, kelompok, ras, maupun golongan.
Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu.
Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
Menjunjung tinggi asas musyawarah.

Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa


Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang
mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam pergolakan untuk
menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial
yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan
membebaskan diri dari belenggu pemikiran dan aliran yang sempit dan hanya
mementingkan dirinya sendiri.
5.

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan hak-hak dan tidak
memihak antara satu dengan yang lainnya, serta pemerataan terhadap suatu hal. Keadilan

Sejarah lahirnya Pancasila OKI DOKI

disini meliputi keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri , manusia
dengan manusia lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negaranya.
Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara
dan berbangsa serta hubungan manusia dengan Tuhannya
Keadilan yang harus terwujud meliputi
a) Kedilan Distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara Negara terhadap warganya,
maksudnya Negara harus menjamin kesejahteraan dan ketentraman warga negaranya.
b) Keadilan Legal,yaitu suatu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap Negara
maksudnya warga Negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan
dan perundang-undangfan yang berlaku.
c) Keadilan Komutatif, maksudnya hubungan keadilan antara warga satu dengan lainnya
saling timbal balik.

Anda mungkin juga menyukai