Anda di halaman 1dari 18

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Kelompok :
• Ampuni Gulo
•Ridho Saputra
•Diki Sahyudi
Apa Itu HAM (hak asasi manusia)?
• HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia, tanpa
hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia”.
Ciri Ciri HAM
Ciri khusus Hak Asasi Manusia sebagai berikut:

• Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau
diserahkan.

• Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah
hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya.

• Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang
sudah ada sejak lahir.

• Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya. Persamaan
adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.
Macam-macam Hak Asasi Manusia
1. Hak Asasi Pribadi/Personal Rights/Civil Rights

Hak Asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi
pribadi ini sebagai berikut:

• Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.

• Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.

• Hak untuk dijamin kemerdekaannya dan keselamatan dirinya (dari penangkapan dan
penahanan yang sewenang-wenang dan dari penyiksaan-penyiksaan oleh aparat negara), atau
pula untuk tidak dihukum tanpa proses peradilan yang jujur dan tak memihak.

• Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.

• Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing.
2. Hak Asasi Politik/Political Rights

Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak


asasi politik ini sebagai berikut:

• Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.

• Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.

• Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik


lainnya.

• Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.


3. Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights

Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan


pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan dengan
kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak
asasi hukum sebagai berikut:

• Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum


dan pemerintahan.
• Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
• Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths

Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian.


Contoh hak-hak asasi ekonomi ini sebagai berikut:

• Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.


• Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
• Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan
utang piutang.
• Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
• Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights

Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.Hak


untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan.
Contoh hak-hak asasi peradilan ini adalah hak
persamaan atas perlakuan penggeledahan,
penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di muka
hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights.

Hak yang berhubungan dengan kehidupan


bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi sosial budaya
ini sebagai berikut.
• Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan
pendidikan.
• Hak mendapatkan pengajaran.
• Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai
dengan bakat dan minat.
HAM SEBAGAI KONSEP EMANSIPATIF
• Sejarah wacana keadilan gender telah bergema sejak
mulai terbukanya kran demokrasi post-Orba.
Ironisnya, wacana tersebut kelihatannya hanya
berjalan ditempat.
Perempuan pada umumnya, terutama di tingkat
masyarakat bawah, masih mengalami ketidakadilan,
atau bahkan penindasan.
Sejauh ini masih sedikit tanda-tanda yag
memperlihatkan perubahan yang signifikan dalam
relasi sosial antara laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat.
INSTRUMEN PENEGAKAN HAM
Instrumen Hak Asasi Manusia di Indonesia antara
lain :
• Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mengandung
pemikiran bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Esa dengan menyandang dua aspek
individual (pribadi) dan aspek sosial (bermasyarakat).
Oleh karena itu setiap orang mengemban kewajiban
untuk mengakui dan menghormati hak asasi manusia
orang lain. Pancasila menjunjung tinggi keluhuran
harkat dan martabat manusia sebagai makluk Tuhan.
• Undang-Undang Dasar 1945
Pengakuan terhadap hak asasi manusia secara jelas terjabar di dalam
batang tubuh atau bagian pasal-pasal UUD 1945.

• Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia


yang berisi piagam hak asasi manusia bagi bangsa Indonesia Hak-hak
yang diatur dalam ketetapan tersebut adalah :
• hak untuk hidup (Pasal 1)
• hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan (Pasal 2)
• hak mengembangkan diri (Pasal 3-6)
• hak keadilan (Pasal 7-12)
• hak kemerdekaan (Pasal 13-19)

• Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak


Asasi Manusia.
KASUS-KASUS HAM DI INDONESIA
• Kasus tragedi 1965-1966.

• Kasus penembakan misterius (Petrus) tahun 1982-1985.

• Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998.

• Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib.

• Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003


PERADILAN KRIMINAL INTERNASIONAL
• Pada tahun 2002 di kota Hague di Belanda dibentuklah
suatu pengadilan kriminal internasional yang dalam
bahasa Inggris disebut International Criminal Court
(ICC) dan Statuta Roma memberikan kewenangan
kepada ICC untuk mengadili kejahatan genosida,
kejahatan terhadap perikemanusiaan dan kejahatan
perang.
Kejahatan-kejahatan terhadap perikemanusiaan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 7 Statuta Roma
tersebut adalah serangan yang meluas atau sistematik
yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil.
Proses Peradilan HAM Internasional.
• Bila Terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia berskala
Internasional, proses peradilannya adalah Sebagai Berikut :

• Jika suatu negara sedang melakukan penyelidikan,


penyidikan, atau penuntutan atas kejahatan yang terjadi,
maka Pengadilan Pidana Internasional berada dalam posisi
inadmissible (tidak diizinkan) untuk menangani perkara
kejahatan tersebut. Akan tetapi, posisi inadmissible berubah
menjadi admissible, apabila negara yang bersangkutan
enggan atau tidak mampu melaksanakan tugas investigasi
dan penuntutan.
• KESIMPULAN
• HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai
dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar
HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa
”Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain”.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh
perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau
suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh
proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM
sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan
HAM.
• SARAN
• Sebagai makhluk sosial kita harus mampu
mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan
sampai kita melakukan pelanggaran HAM.
Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan
dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga
HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai