Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PANCASILA 33

DEMOKRASI PANCASILA

Dosen Pengampu: Dra. Fachrina, Msi

Disusun Oleh:
Kelompok 11
Anni Oktavia Lubis 2010242018
Fauzi 2010221005
Muhammad Gilang Lesmana 2010213040
Reghina Srivanni 2010521008

UNIVERSITAS ANDALAS
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya kami sebagai
anggota kelompok 11 dapat menyelasikan makalah ini. Makalah ini membahas dan berjudul
“Demokrasi Pancasila”. Selesainya makalah ini juga hasil dari kerjasama antar anggota
kelompok 11.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah pegetahuan para mahasiswa dan menambah
wawasan dari para pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Fachrina MSi. selaku dosen pengampu
mata kuliah Pancasila(33). Dengan adanya tugas kelompok ini, kami dapat membahas topik yg
diberikan dan menyusun makalah ini untuk menambah dan memperluas ilmu serta wawasan.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jau dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat menantikan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk kebaikan
makalah ini.

Padang, 18 April 2021

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii

BAB I............................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1

1. Latar Belakang...................................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3

1. Pengertian Demokrasi.......................................................................................................................3
a. Jenis-Jenis Demokrasi..................................................................................................................4
b. Pengertian Demokrasi Pancasila..................................................................................................6
2. Perbandingan Demokrasi pancasila dengan Demokrasi lainnya.......................................................8
a. Demokrasi Liberal........................................................................................................................8
b. Demokrasi Rakyat........................................................................................................................9
c. Demokrasi Pancasila..................................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................13

PENUTUP...................................................................................................................................................13

Kesimpulan................................................................................................................................................13

Daftar Pustaka...........................................................................................................................................14

11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Demokrasi di Indonesia telah semakin berkembang seiring dengan pergantian


pemimpin serta pergantian masa, mulai dari masa penjajahan, orde lama sampai kepada
masa reformasi sekarang. Demkorasi kini telah sangat akrab dengan kehidupa masyarakat
Indonesia. Penerapan demokrasi pun telah merambat sampai hampir ke semua aspek, tak
terkecuali hal-hal besar seperti pemilihan kepala daerah maupun hal-hal kecil seperti
pemilihan ketua kelas, karena fungsinya yang begitu dekat dengan keseharian maka
demokrasi kini semakin gencar dipelajari.

Demokrasi dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang


mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua
warga negara. Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat. Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah
melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di
tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk
pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan
oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan
prinsip-prinsip atau nilainilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk
berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat
Indonesia yang demokratis.

Demokrasi merupakan salah satu bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara yang dijalankan oleh
pemerintah. Semua warga negara memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan
yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi
baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum.

1
Demokrasi mencakup kondisi social, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi Indonesia dipandang
perlu dan sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Selain itu yang melatar belakangi
pemakaian sistem demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa kita temukan dari banyaknya
agama yang masuk dan berkembang di Indonesia, selain itu banyaknya suku, budaya dan
bahasa, kesemuanya merupakan karunia Tuhan yang patut kita syukuri.

2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Demokrasi ?
2. Bagaimana Perbandingan Demokrasi Pancasila dengan Demokrasi lainnya di
Indonesia?

3. Tujuan pembahasan

1. Mengetahui pengertian Demokrasi.


2. Mengetahui perbandingan Demokrasi Pancasila dengan Demokrasi lainnya di
Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan
dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara. Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía)
"kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos)
"kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-
kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία
(aristocratie) "kekuasaan elit".

Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari
bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama. Suatu pemerintahan demokratis
berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti
monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang
berasal dari filosofi Yunani inisekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan
kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl
Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau
tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para
pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.

3
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli:

1. Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Kemudian yang
melaksanakan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih.
2. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak, didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
3. C.F. Strong
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewan
dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan.
4. Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, and for the people).
5. Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-
kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak
perorangan warga negara.
6. John L. Esposito
Demokrasi adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Jadi, setiap warga negara
berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah.

a. Jenis-Jenis Demokrasi

Demokrasi memiliki banyak jenisnya. Berikut beberapa jenis dari demokrasi :

1. Demokrasi menurut cara aspirasi rakyat

 Demokrasi Langsung

Dalam sistem demokrasi langsung, setiap rakyat berhak memberikan aspirasinya


melalui pendapat atau suara dalam menentukan sebuah keputusan. Biasanya, setiap rakyat

4
mewakili dirinya sendiri dalam memilih kebijakan sehingga secara langsung keadaan
politik berada di tangan rakyat.

Namun, sistem demokrasi langsung jarang diterapkan di era modern. Hal ini
dikarenakan kepadatan penduduk serta kurangnya minat penduduk untuk mempelajari
keseluruhan permasalahan politik di negara tersebut.

 Demokrasi Perwakilan

Dalam sistem demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memberikan pendapatnya melalui


pemilihan umum dalam memilih wakil rakyat. Setelah terpilih, wakil rakyat tersebut
mengutarakan aspirasi rakyatnya dalam mengatasi permasalahan negara.

Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk


demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara
berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di
kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan
berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui
perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari
ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan
Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.

2. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

a. Demokrasi Liberal Merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan dan


mengabaikan kepentingan umum.

b. Demokrasi Rakyat Merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham sosialisme


dan komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum atau negara.

c. Demokrasi Pancasila Merupakan demokrasi yang ada di Indonesia bersumberkan


pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga negara. Demokrasi pancasila
fokus pada kepentingan dan aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai saat ini Indonesia
menganut demokrasi pancasila yang bersumber pada falsafah pancasila.

5
b. Pengertian Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan


gotong royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat. Dasar demokrasi pancasila
adalah kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Pelaksanaannya diatur dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah
ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Makna
demokrasi pancasila pada dasarnya adalah perluasan keikutsertaan rakyat dalam berbagai
kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berarti, keinginan-keinginan rakyat tersebut
dapat disalurkan,baik melalui lembaga lembaga Negara maupun melalui organisasi politik,
organisasi massa, dan media politik lainnya. Demokrasi pancasila tidak hanya meliputi
demokrasi di bidang pemerintahan atau politik, tetapi juga telah berkembang menjadi
demokrasi dalam arti yang luas. Demokrasi dalam arti luas meliputi berbagai sistem dalam
masyarakat, seperti sistem politik, ekonomi, sosial dan sebagainya.

Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli Agar lebih memahami mengenai
sistem demokrasi ini, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut:

1. Drs. C.S.T. Kansil, SH. Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH.

Pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang merupakan sila keempat dari
dasar Negara Pancasila seperti yang tercantum dalam alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945.

2. Prof. R.M. Sukamto Notonagoro Menurut Prof. R.M. Sukamto Notonagoro.

Pengertian demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berKetuhanan YME, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila


Adapun Prinsip-prinsip Pancasila:
1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

6
3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain.
4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

 Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila Pada dasarnya sistem demokrasi ini memiliki kesamaan
dengan demokrasi universal, namun terdapat perbedaan di dalamnya. Adapun ciri-ciri
demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi.

2. Dilakukan kegiatan Pemilihan Umum (PEMILU) secara berkesinambungan.

3. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat
minoritas.

4. Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara
menyelesaikan masalah.

5. Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan suara
terbanyak.

7
2. Perbandingan Demokrasi pancasila dengan Demokrasi lainnya

a. Demokrasi Liberal

Demokrasi Liberal meletakan kebebasan individu sebagai dasar pelaksanaan


demokrasi. Falsafah yang digunakan adalah manusia sebagai individu yang bebas. (Kaelan
dkk, 2007: 61). Dalam Demokrasi Liberal dikenal adanya perwakilan liberal, kehidupan
demokrasi yang demikian memunculkan istilah demokratdemokrat liberal.

Partisipasi individu untuk kehidupan kenegaraan disalurkan melalui wakil-wakil


yang dipilih melalui proses demokratis. Menurut Held (Kaelan 2007: 61) demokrasi
perwakilan liberal merupakan suatu pembaruan kelembagaan pokok untuk mengatasi
problema keseimbangan antara kekuasaan memaksa dengan kebebasan. Namun demikian
perlu disadari, bahwa dalam prinsip demokrasi ini apapun yang dikembangkan melalui
kelembagaan negara senantiasa merupakan suatu manifestasi perlindungan dan jaminan
atas kebebasan individu dalam hidup bernegara. Rakyat harus diberikan jaminan
kebebasan secara individual, baik dalam kehidupan politik, ekonomi, ssosial, keagamaan,
bahkan kebebasan untuk anti terhadap agama. Kebebasan individu yang mendapat
perlindungan dan jaminan dari pemerintah tentu akan dapat menimbulkan dampak positif
sekaligus dampak negatif.

Dampak positif dalam bidang sosial budaya antara lain masing-masing individu
tidak segansegan untuk memaksimalkan karyanya, sebab pemerintah akan memberikan
perlindungan dan jaminan terhadap karya mereka. Orang tidak takut hasil karyanya
dibajak oleh pihak lain, karena pemerintah member perlindungan dalam bentuk hak paten,
hak cipta maupun hak-hak atas kekayaan intelektual (HAKI) lainnya. Dari HAKI inilah
mereka akan mendapatkan uang baik melalui royalty maupun bentuk lain. Adapun
dampak negatif Demokrasi Liberal dalam bidang sosial budaya antaralain pola hidup
dengan modal berpakaian yang jauh dari nilai kepantasan di tempat-tempat umum menjadi
hal yang biasa. Pola hidup free sex bukan merupakan perilaku yang harus dihindarkan,
tetapi merupakan pola hidup umum. Oleh karena itu, pornografi dan pornoaksi merupakan
bentuk kebebasan yang bisa diakses oleh siapa saja yang memerlukan.

Dampak positif dalam bidang ekonomi adalah prinsip efektifitas dan efisiensi akan
selalu mengemuka, karena masing-masing kompetitor dituntut untuk selalu menguasai
pasar. Penguasaan pasar hanya dapat diwujudkan dengan jalan menyediakan produk-

8
produk bermutu namun berharga murah. Untuk merancang dan memproduksi produk
bermutu yang berharga murah, maka perusahaan harus selalu meningkatkan efisiensi dan
efektifitas. Bagi mereka yang mampu memenangkan pasar, maka akan selalu bertambah
kapital mereka. Hal yang demikian tentu sangat menguntungkan para kaum kapitalis. Pada
sisi lain, paham liberalis ini membawa dampak negatif dalam bidang ekonomi. Dampak
negatif yang dimaksud adalah bagi mereka yang tidak mampu bersaing, akan mengalami
kebangkrutan, sehingga tidak menutup kemungkinan akan menjadi kaum buruh. Dalam
demokrasi liberal diskriminasi antara majikan dan buruh merupakan hal yang sangat biasa.

b. Demokrasi Rakyat

Demokrasi Rakyat (Demokrasi Sosialis, Demokrasi Komunis) meletakkan dasar


kemasyarakatan sebagai pola pelaksanaan demokrasi. Falsafah yang digunakan dalam
Demokrasi Rakyat adalah kebebasan individu dibatasi oleh masyarakat. Model ini
mengacu pada sistem demokrasi yang dikemukakan oleh Karl Marx dengan pola struktur
persekutuan (commune structure). Menurut demokrasi ini, masyarakat tersusun atas
komunitas-komunitas kecil. Masingmasing komunitas yang paling kecil ini mengatur
urusan mereka sendiri dalam rangka memilih wakil-wakilnya untuk unit-unit administrasi
yang lebih besar; misalnya distrik atau kota. Kemudian masing-masing distrik memilih
wakilwakil untuk unit administrasi berikutnya dan pada titik akhir mendapatkan delegasi
nasional.(Kaelan, 2007: 62).

Semua perwakilan dimasukan kedalam lingkungan institusi tunggal yang bertanggung


jawab secara langsung pada rakyat. Dalam demokrasi rakyat hanya mengenal satu partai
yaitu: Partai Komunis yang merupakan instrumen dalam menciptakan landasan bagi
sosialisme dan komunisme. Negara menerapakan Demokrasi Rakyat antara lain adalah
Rusia, China, Korea Utara, dan Vietnam.

Dampak positif Demokrasi Rakyat dalam bidang sosial-budaya antara lain semangat
kebersamaan sangat tinggi. Adapun dampak negatif antara lain kepentingan masing-
masing individu selalu dikalahkan oleh kepentingan bersama. Padahal masingmasing
individu memerlukan segala sesuatu untuk kebutuhan maupun kepuasan pribadi. Dalam
kondisi yang lazim, kepentingan umum lebih utama dengan tetap memperhatikan
kepentingan individu.

9
Dampak positif Demokrasi Rakyat dalam bidang ekonomi antara lain tidak mengenal
adanya buruh dan majikan. Semua merupakan bekerja untuk kepentingan negara, karena
negara merupakan manifestasi dari kepentingan para individu. Adapun dampak negatif
yang ditimbulkan oleh Demokrasi Rakyat dalam bidang ekonomi antara lain tingkat
kesejahteraan masing-masing individu ditentukan oleh pemerintah, sehingga sering terjadi
tingkat kesejahteraan rakyat berada di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini sering tidak
sebanding dengan pembelanjaan negara yang begitu besar untuk proyek-proyek negara,
sebagai contoh proyek tenaga nuklir, proyek ruang angkasa, dan perlengkapan
persenjataan.

c. Demokrasi Pancasila

Ciri khas demokratis Pancasila adalah sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Pelaksanaannya
pun dijiwai oleh keempat sila lainnya. Secara konseptual, praktik demokrasi Pancasila
bersumberkan pada ajaran Pancasila sendiri. Sedangkan dasar hukum demokrasi Pancasila
adalah Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: “...yang terbentuk dalam
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar keoada...”
dan Batang Tubuh UUD 1945 pasal 1 ayat 2 yang berbunyi: “Kedaulatan berada ditangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.

Menurut sila ke-4, Demokrasi Pancasila mengajarkan demokrasi tidak langsung.


Demokrasi Pancasila mengajarkan demokrasi perwakilan. Hal ini secara eksplisit terdapat
pada akhir dari kalimat sila ke-4. Penjabaran dari ajaran ini antara lain terdapat pada Pasal
3 dan Pasal 6 UUD 1945 sebelum diamandemen. Di dalam pasal itu secara tegas
mengemukakan pengisian jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI. Presiden dan Wakil
Presiden RI dipilih dan diangkat oleh MPR. Konsekuensi demokrasi tidak langsung ini
adalah para wakil harus benar-benar berbekal akal sehat untuk kepentingan peningkatan
rasa keadilan dan kesejahteraan rakyat. Dengan kata lain, setiap anggota MPR harus
berakal sehat dalam rangka memfokuskan diri untuk membuat keputusan-keputusan yang
hanya demi peningkatan rasa keadilan dan kesejahteraan rakyat. Selama pemerintahan
Orde Baru MPR tidak mampu menunjukkan kualitas sebagai orang yang berkakal sehat,
sehingga keputusan-keputusan dalam memilih dan menetapkan Presiden dan Wakil
Presiden tidak memihak pada rakyat banyak.

10
Akibat terburuk dari para anggota MPR yang tidak memiliki proporsi seorang yang
berakal sehat adalah terjadi krisis moneter yang hingga kini masih dialami oleh sebagian
besar rakyat Indonesia. Sikap dan perilaku para anggota MPR ini menimbulkan sikap dan
perilaku tidak percaya rakyat Indonesia terhadap MPR maupun DPRD sebagi lembaga
pemilih sekaligus penetap pimpinan eksekutif di tingkat kabupaten, kota maupun provinsi.

Inilah dasar yang digunakan para reformis untuk menggantikan demokrasi tidak
langsung menjadi demokrasi langsung dalam rangka mengisi jabatan Presiden/Wakil
Presiden, Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota.

Dampak positif Demokrasi Pancasila dalam kehidupan sosial budaya antara lain
suasana hidup akan selalu tentram dan damai walaupun dalam suasana yang serba penuh
beda dalam segala hal termasuk berbeda dalam pendapat, pandangan, agama, maupun
politik. Adapun dampak negatif antara lain bisa terjadi seorang bapak rela membiarkan
anaknya dihukum sepuluh tahun, karena sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.
Dampak positif Demokrasi Pancasila dalam kehidupan ekonomi antara lain dalam
melakukan kegiatan ekonomi harus selalu berdasarkan pada prinsip memperoleh pekerjaan
dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan. Adapun dampak negatif yang dapat terjadi
antara lain seorang pejabat tidak akan mendapatkan hak pembuatan surat sakti untuk
teman, saudara apalagi putranya sendiri dalam rangka memenangkan suatu tender proyek
pembangunan.

Dengan demikian terjawab sudah, bahwa Demokrasi Pancasila lebih rasional dan
spesifik daripada Demokrasi Liberal maupun Demokrasi Rakyat (Demokrasi Komunis).

Table 1. Perbandingan demokrasi pancasila dengan demokrasi liberal dan demokrasi


rakyat

Demokrasi Pancasila Demokrasi Liberal Demokrasi Rakyat

1. Menganut asas 1. Menganut asas 1. Menganut asas negara


kekeluargaan dan gotong indivisualistis sentris
royong

2. Memberikan jaminan 2. Mengutamakan 2. Tidak ada kebebasan

11
kebebasan yang kebebasan belaka individu
bertanggung jawab

3. Mengutamakan 3. Mengutamakan 3. Mengutamakan


kepentingan bangsa dan kepentingan bangsa dan kepentingan bersama
negara di atas negara di atas dengan mengabaikan
kepentingan pribadi atau kepentingan pribadi atau kepentingan pribadi.
golongan dan mengakui golongan dan mengakui
hak milik perorangan hak milik perorangan

4. Agama merupakan 4. Memisahkan urusan 4. Tidak mengenal agama


bagian yang tidak agama dengan kehidupan karena tidak mengakui
terpisahkan dari bernegara adanya Tuhan Yang
kehidupan bernegara Maha Esa

5. Keputusan ditentukan 5. Suara mayoritas


5. Tidak dikenalnya oleh kesepakatan- kelompok besar
diktator mayoritas dan kesepakatan individu masyarakat yang
tirani minoritas sebagai warga menentukan segalanya
negaranya.

6. Multi partai 6. Multi partai 6. Tunggal

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak
setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.

Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga
negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di
kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan
berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui
perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari
ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan
Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi berdasarkan paham kekeluargaan dan


gotong royong yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat. Dasar demokrasi pancasila
adalah kedaulatan rakyat seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Pelaksanaannya diatur dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945, yang berbunyi kedaulatan adalah
ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Demokrasi Pancasila lebih rasional dan spesifik daripada Demokrasi Liberal


maupun Demokrasi Rakyat (Demokrasi Komunis). Demokrasi Pancasila bukan seperti
yang dikemukakan oleh Winata yang dikutip oleh Nurhami (Bestari, 2010: 133) yang
menyatakan, bahwa Demokrasi Indonesia berada di satu titik kontinum antara titik
demokrasi liberal ala Amerika yang sangat mementingkan individu dengan demokrasi
fasistis ala komunis yang menempatkan kepentingan negara yang paling utama.”

13
Daftar Pustaka

David L Gaol, d. (2019). Demokrasi pancasila.

Gianto. (2019). Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan. Sidoarjo: Uwais


Inspirasi Indonesia.

Nugroho, F. T. (2021, April 18). Bola.com. Diambil kembali dari


https://www.bola.com/ragam/read/4400454/pengertian-demokrasi-sejarah-singkat-
dan-jenis-jenisnya

Roch, E. P. (2011). DEMOKRASI PANCASILA SEAGAI MODEL DEMOKRASI. Jurnal


Ilmiah CIVIS, Volume I, No 1, 44-50.

14

Anda mungkin juga menyukai