Anda di halaman 1dari 6

NAMA : IQBAL RASYID

NPM : 170410110107

MANAJEMEN PEMERINTAHAN

ADMINISTRASI NEGARA DALAM KERANGKA SISTEM PEMERINTAHAN

Administrasi negara terdiri atas seluruh kegiatan pelaksanaan yg bertujuan untuk


memenuhi / mendukung kebijaksanaan negara. (Leonard D. White 1958:1)
Administrasi negara dalam arti luas mencakup keseluruhan kegiatan negara,
keseluruhan lembaga negara dalam rangka mewujudkan tujuan dan kebijakan negara.
Administrasi negara dalam arti sempit merupakan keseluruhan kegiatan lembaga
eksekutif dalam rangka mewujudkan tujuan dan kebijakan negara/pemerintah.

Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara.


Administrasi negara Indonesia dalam arti luas, Penjelasan umum UUD 45 angka IV
alinea pertama memuat kalimat : Maka telah cukup jikalau UUD hanya memuat
aturan pokok, hanya memuat garis besar sebagai instruksi kpd pempus dll
penyelenggara negara utk menyelenggarakan kehidupan negara & kessos.
TAP No. IV/MPR/1999 ttg GBHN 99-04 Bab I, A, alinea kedua : Penyelenggaraan
negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan
bangsa, oleh penyelenggara negara yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara
bersama-sama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah negara Republik
Indonesia.
Administrasi negara dalam Kerangka Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan dalam
arti luas adalah sistem penyelenggerraan negara Indonesia, yang merupakan sistem
penyelenggeraan kehidupan negara & bangsa dalam segala aspeknya, dengan
memanfaatkan & mendayagunakan segala kemampuan keseluruhan aparatur negara
beserta seluruh rakyat, di seluruh wilayah negara Indonesia serta segenap dana &

daya yg tersedia secara nasional, demi tercapainya tujuan & terlaksananya tugas
nasional / negara sebagaimana tsb dlm UUD 1945.
Sedangkan dalam arti sempitnya Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan Negara,
Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara. Penyelenggaraan pemerintahan
yang dilaksanakan oleh presiden dengan kekuasaan pemerintahan, & termasuk
sebagian kekuasaan legislatif yangg dimilikinya berdasarkan UUD. Drs. Moerdiono.
Pemerintah adalah presiden, menurut pasal 4 ayat 1 UUD 45.
Sistem Pemerintahan negara adalah sistem kerja fungsi pemerintahan yang dilakukan
oleh presiden dalam hubungannya dengan sistem kerja fungsi Lembaga Negara
lainnya.
Adapula Tugas Penyelenggaraan negara adalah menyelenggarakan kehidupan negara
& bangsa dalam segala aspeknya, tugas-tugas terbagi ke dalam tugas lembagalembaga negara sesuai bidangnya masing-masing sebagai penyelenggara keseluruhan
kekuasaan pemerintahan.

FUNGSI-FUNGSI NEGARA
1. Fungsi Konstitutif : MPR
2. Fungsi Eksekutif : PRESIDEN
3. Fungsi Legislatif : DPR, DPD
4. Fungsi Was Tugas Pem : DPR, MPR
5. Fungsi Yudikatif : MA, MK
6. Fungsi Auditif : BPK
7. Fungsi Konsultatif : KY
Adapula LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA (UUD 1945) :
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Presiden
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

6. Mahkamah Agung (MA)


7. Mahkamah Konstitusi (MK)
8. Komisi Yudisial (KY)
SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Bagaimana mekanisme pemerintahan negara dijalankan oleh Presiden sebagai
Penyelenggara tertinggi Pemerintahan Negara dengan sistem bekerjanya
pemerintahan sebagai fungsi yang ada padanya.
7 ASAS POKOK SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA
1. Negara Indonesia adalah negara hukum
2. Sistem Konstitusional
3. kekuasaan negara yg tertinggi di tangan MPR
4. Pres. penyelengg. Pem neg yg tertinggi di bawah Majelis
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6. Menteri Negara ialah pembantu Presiden
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
Berdasarkan landasan yuridis sistem pemerintahan RI dasar konstitusional UUD 1945
Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Disini berarti
Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil
Ciri Ciri Sistem Pemerintahan Presidensiil :
- Pemisahan cabang eksekutif & legislatif, kekuasaan eksekutif berada di luar
lembaga Legislatif;
- Eksekutif relatif independen dari legislatif;
- Independensi relatif eksekutif dari legislatif, dimanifestasikan dlm pemilu secara
langsung yang terpisah antara kepala eksekutif (pemerintahan) dan anggota-anggota
legislatif, serta dlm pelaksanaan tugas masing-masing Kerjasama di antara
keduanya dlm bentuk terlaksananya mekanisme konsultatif & koordinatif;
- Anggota-anggota badan eksekutif (kabinet) tdk merangkap/direkrut sebagai/dari
anggota legislatif.

Sedangkan ciri dari sistem pemerintahan parlementer :


- Lembaga legislatif adalah ajang utama penyusunan UU (melalui keputusan
mayoritas);
- Dlm menyusun kekuatan eksekutif, tdpt interdependensi & interelasi dalam
kapasitas legislatif & eksekutif;
- Kepala pemerintahanan (PM) dipilih dari anggota legislatif yg didukung suara
mayoritas;
- Anggota-anggota kabinet direkrut dari anggota legislatif.

Kedudukan MPR
- MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yg berkedudukan sebagai
lembaga negara (Psl 10 UU No. 22/2003)
- Berdasarkan UU tersebut, tidak dikenal istilah lembaga tertinggi maupun lembaga
tinggi negara, melainkan lembaga negara.
- Perubahan kedudukan MPR ini terkait dg ditiadakannya kewenangan MPR untuk
menetapkan GBHN dan untuk memilih Presiden serta Wakil Presiden.
Kedudukan Presiden
- Masa jabatan Presiden fixed term selama 5 tahun & tidak dapat diberhentikan
kecuali melanggar hukum/apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat.
- Pasal 7 amandemen I UUD 1945: Pres/Wapres memegang jabatan selama 5 tahun, &
sesudahnya dpt dipilih kembali dlm jabatan yg sama, hanya untuk 1 kali masa
jabatan.
- DPR tidak dapat dibubarkan Presiden.
Kedudukan DPR
- Kekuasaan legislatif di tangan DPR yang semula berada pada Presiden (Psl 20 Ayat
(2) & (3) UUD 1945). Suatu RUU hanya dapat menjadi UU apabila ada
persetujuan bersama DPR & Presiden. DPR maupun Presiden punya hak yg sama
utk menyetujui / tidak menyetujui sebuah RUU. Jadi ada hak Presiden untuk
menolak RUU yg dibahas di DPR.

- Optimalisasi peranan DPR dengan adanya persetujuan / perlindungan dari DPR


terhadap pelaksanaan kekuasaan Presiden.
- Hak prakarsa yang dilakukan Presiden, pernyataan perang/damai, perjanjian
internasional, penetapan Perpu, penetapan APBN, serta pemberian gelar, tanda jasa
dll tanda kehormatan, harus atas persetujuan DPR.

Eksistensi NKRI Terkait dengan Amandemen UUD 1945


1. Salah satu kesepakatan dasar, MPR dalam melakukan perubahan UUD 1945 adalah
tetap mempertahankan bentuk Negara Kesatuan (Pasal 1 Ayat (1) dan Pasal 37 Ayat
(5) UUD 1945.
faktor beragamnya etnis, daerah, golongan, agama, & adat istiadat
bangsa.
proses lahirnya negara berbeda dg negara federal.
2. Dibentuk (DPD) sebagai pilar penyalur aspirasi daerah, melengkapi DPR dlm
sistem perwakilan Indonesia.
kedudukannya yang khas dibanding DPR & kewe-nangannya ayg
spesifik utk kepentingan daerah.
merupakan titiktemu dari pergumulan pemikiran & cara pandang
sistem unikameral & bikameral selama proses perubahan UUD 1945
berlangsung.

Kesimpulan
Jadi, administrasi negara itu dibuat untuk memenuhi dan atau mendukung
kebijaksanaan negara. Dalam Kerangka Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan
presiden lah yang menyelenggarakan pemerintahan negara itu sendiri.
Sistem Pemerintahan negara akan berjalan dan berfungsi dengan baik jika presiden
dapat saling bekerja sama dengan baik dengan lembaga negara lainnya dan juga

sebaliknya. sebagai contoh, seperti yang sudah disebutkan di pasal 20 ayat (2) dan (3)
UUD 1945 Suatu RUU hanya dapat menjadi UU apabila ada persetujuan bersama
DPR & Presiden. DPR maupun Presiden punya hak yg sama utk menyetujui / tidak
menyetujui sebuah RUU.
Jadi disini lembaga eksekutif negara, legislatif negara, dan lembaga lainnya harus bisa
saling bekerja sama dengan baik agar bisa mennjalankan sebuah sistem negara yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai