DISUSUN OLEH:
SEMESTER : IV
DOSEN PENGAMPU:
Andri Muda Nst, M.H
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.Rahmat dan
keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga
dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa
penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini.
Sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan kami kesempatan untuk membahas Makalah yang berjudul Pokok-Pokok
Hukum Tata Negara.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya ilmu
pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak-
pihak yang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-
aturan yang mengatur tingkah laku manusia.Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan
aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai sanksi
jika melanggarnya.
Dengan adanya hukum,tingkat kejahatan akan berkurang.Pemegang kekuasaan tidak
dapat berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi oleh hukum.Selain itu hukum
membantu untuk melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara.Maka dari itu negara
harus memiliki sistem hukum yang tepat.
Ketika hukum ditegakkan, maka perkara akan diselesaikan. Dalam penyelesaiannya
perlu melalui proses pengadilan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Hakikatnya, tujuan
hukum yaitu universal dengan terwujudnya ketentraman, ketertiban dan kesejahteraan
masyarakat.
Hukum juga memiliki beberapa tujuan. Dengan adanya hukum, kemakmuran
masyarakat akan terjamin. Pergaulan masyarakat akan lebih tertata dan menjadi petunjuk atau
pedoman dalam menghadapi keputusan negara. Hukum juga digunakan sebagai sarana
mewujudkan keadilan sosial dan sebagai penegak pembangunan.Semua hukum yang berlaku
di negara manapun pasti memiliki unsur tersendiri.Dengan begitu,hukum yang berlaku dapat
diakui oleh warga negara tersebut.
Hukum memiliki banyak cabang antara lain hukum administrasi negara,hukum
internasional dan hukum tata negara,hukum tata negara juga merupakan sebuah hukum yang
wajib kita ketahui tentang apa-apa saja yang harus dibahas dalam hukum tata negara ini,oleh
karena itu tujuan saya membuat atau mengangkat hokum tata negara sebagai tema makalah
saya adalah untuk bisa menambah wawasan kita tentang apa itu hukum tata negara tersebut.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pokok-Pokok Hukum Tata Negara?
2. Bagaimana Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia?
3. Bagaiamana Perkembanagan UUD 1945?
4. Bagaiamana Sistem Pemerintahan Negara?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pokok-Pokok Hukum Tata Negara
2. Untuk mengetahui Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
3. Untuk mengetahui Perkembanagan UUD 1945
4. Untuk mengetahui Sistem Pemerintahan Negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pokok-Pokok Hukum Tata Negara
1. Peristilahan
Negara Istilah
PrancisDroit Constitutionnel
Belanda Staatrecht
Jerman verfassungsrecht
Dalam bahasa Indonesia ,Hukum Tata Negara memiliki istilah lain, yaitu
hukum Negara dan Hukum Konstitusi. Moh. Kusnardi Dan Harmaily Ibrahim menyebut
dua istilah ini, keduanya adalah terjemahan dari Bahasa Belanda, staatsrecht, yang
memiliki arti luas dan sempit. Penggunaan istilah hukum Negara dimaksudkan untuk
membedakan dari Hukum Tata Negara dalam arti sempit.
Factor lain dari penggunaan hukum tata Negara ini di Indonesia adalah factor
sejarah sebagaimana diketahui bahwa Indonesia pernah dijajah belanda, tentu saja
penggunaan istilah dari bahasa Belanda tidak bisa terelakan. Selain Hukum Tata
Negara termasuk juga Hukum Pidana dan Hukum Perdata. Keadaan ini wajar - wajar
saja terjadi, karena cenderung
3
4
Hukum tata Negara mengatur semua masyarakat hukum atasan dan bawahan
menurut tingkatannya.
c. J. A. Logemann
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi Negara.Jadi dapat
disimpulkan Hukum tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi Negara,
hubungan alat perlengkapan Negara susunan dan wewenangnya serta hak dan
kewajiban warga Negara.2
Pengertian Sumber Hukum dan jenis Sumber - sumber Hukum Tata Negara
Indonesia
Sumber Hukum Adalah sebagai asal usul dari mana sebenarnya suatu Hukum
positif itu menurunkan kekuasaan/kewenangan dan kekuatan memaksa atau
mengikatnya. Sejalan dengan pengertian diatas, Mohd. Tolchah Mansur memberikan
pengertian sumber hukum adalah tempat asal pengambilan, landasan segala Hukum.
Pengertian ini relevansinya dengan apa yang disebut tertib hukum, maksudnya tertib
hukum yang dapat diartikan sebagai tangga urutan mana yang dipertamakan,
1 Prof. Dr. H. Ahmad sukardja, S.H.,M.A, 2012, Hukum Tata Negara & Hukum Administrasi Negara
Dalam Perspektif Fikih Siyasah , Jakarta :Sinar Grafika. hal 7
2 Ibid, Hal. 14
5
dikeduakan dan selanjutnya, dan juga merupakan sumber hukum dan mengandung pula
pengertian tertib yang kedua berasal dan bersumber kepada yang pertama
Sumber hukum materil tata Negara adalah sumber hukum yang menentukan isi
kaidah hukum tata Negara. Termasuk ke dalam sumber hukum dalam arti materil ini
misalnya :
a. Dasar dan pandangan hidup bernegara atau dapat di katakana ideologi suatu
Negara
b. Kekuatan kekuatan politik yang berpengaruh pada saat merumuskan kaidah
kaidah hukum tata Negara.
Sumber hukum formil tata Negara menurut Sri soemantri M. adalah konstitusi
atau undang undang dasar.Undang – undang dasar 1945 ( sebagai sumber hukum tata
Negara dalam arti formil), selain ia merupakan hukum dasar tertulis mengatur masalah
kenegaraan ia juga merupakan dasar bagi ketentuan lainnya. Dari undang - undang
dasar 1945 ini mengalir peraturan peraturan pelaksana yang menurut tingkatannya
masing 5 Masing merupakan sumber hukum
formal yaitu :
tanggal 9 Agustus 1945, para pemimpin bangsa Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta
dan Dr. Rajiman Widyodiningrat berangkat ke kota Dalat di Vietnam. Maksud keberangkatan
itu adalah untuk membicarakan rencana kemerdekaan bangsa Indonesia dengan pimpinan
Jepang Jenderal Terauchi yang berpusat di kota Dalat. Jenderal Terauchi yang menjadi
panglima tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia Tenggara memberitahukan bahwa
pemerintah Jepang di Tokyo telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 ketiga tokoh pemimpin pergerakan Indonesia kembali
dari Dalat menuju Jakarta. Pda saat itu sebenarnya ada hal-hal penting yang belum diketahui
oleh ketiga tokoh tersebut. Karena memang sengaja tidak diberitahu oleh Jepang. Hal-hal
penting yang dimaksud adalah :
a. Pada tanggal 6 Agustus 1945, jam 08.15 pagi Kota Hiroshima dijatuhi bom atom
oleh Amerika Serikat. Lebih dari 70.000 orang penduduk Kota Hiroshima menjadi korban.
a. Tanggal 9 Agustus 1945 bom atom yang kedua dijatuhkan oleh Amerika Serikat di
Kota Nagasaki. Akibat ledakan tersebut lebih dari 75.000 orang penduduk Nagasaki
menjadi korban.
Sultan Syahrir mengetahui kekalahan Jepang dari sekutu segera menemui Bung Hatta
yang baru kembali dari Dalat (Saigo, Vietnam). Sultan Syahrir mendesak agar kemerdekaaan
Indonesia segera diproklamasikan. Kemudian Bung Hatta beserta Sutan Syahrir menuju ke
rumah Bung Karno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Sutan Syahrir
juga mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
2 Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa oleh sekelompok
pemuda ke Rengas Dengklok yakni sebuah tempat di sebelah timur kota Jakarta. Maksud dan
tujuan para pemuda membawa kedua pemimpin tersebut adalah agar Bung Karno dan Bung
Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya. Bung Karno dan Bung
Hatta adalah pemimpin yang
berwibawa besar dan berpendirian teguh. Beliau tidak mau dipaksa oleh para pemuda. Namn
beliau sangat memahami maksud para pemuda yang dibakar oleh semangat untuk merdeka.
Sementara itu, di Jakarta tercapai kesepakatan antara Mr. Ahmad Subardjo dari golongan tua
dengan Wikana dan Yusuf Kunto dari golongan muda untuk membawa kembali Bung Karno
dan Bung Hatta ke Jakarta. Pada hari Kamis tanggal 16 Agustus 1945 pukul 16.00 sore,
Mr.Ahmad Subardjo dengan diantar oleh Yusuf Kuntomenuju Rengasdengklok untuk
menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta. Pada tanggal 16 Agustus 1945 sekitar
pukul 21.00 rombongan meninggalkan Rengasdengklok kembali ke Jakarta.
Rapat yang berlangsung sepanjang malam itu baru berakhir sekitar pukul 04.00 pagi
menjelang sahur. Ketika itu kebetulan bertepatan dengan bulan Ramadhan saaat umat Islam
sedang menjalankan ibadah puasa. Di atas dikatakan bahwa rapat berlangsung di rumah
Laksamana Tadashi Maeda ialah Perwira Tinggi Angkatan Laut Jepang. Ia adalah kawan
baik Mr. Ahmad Subardjo.Dalam rapat itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Naskah proklamasi itu dirumuskan oleh tiga orang, yaitu Bung Karno, Bung Hatta
dan Mr. Ahmad Subardjo. Yang menulis naskah proklamasi adalah Bung Karno. Setelah
selesai Bung Karno membacakan teks itu perlahan- lahan agar peserta rapat yang hadir dapat
mendengarnya. Bung Karno menyarankan agar naskah proklamasi itu ditandatangani oleh
seluruh hadirin. Tetapi setelah diadakan musyawarah, disepakati bahwa naskah proklamasi
itu ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia. Kemudian
naskah tulisan tangan Bung Karno itu diketik oleh Sayuti Melik. Soekarno minta kepada
Sayuti Melik untuk mengetik konsepteks proklamasi dengan beberapa perubahan, kemudian
ditanda tangani oleh SoekarnoHatta. Perubahan-perubahan tersebut meliputi:
8
Naskah hasil ketikan Sayuti Melik merupakan naskah proklamasi yang autentik.
Rapat berlangsung sepanjang malam di rumah Laksamana Tadashi Maeda itu berhasil
merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Rapat juga menyetujui supaya
proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan pada pukul 10.00 esok hari pada tanggal 17
Agustus 1945.
Keesokan harinya, hari Jum'at tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00, Ir. Soekarno
didampingi oleh Drs. Moh. Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa itu
terjadi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta (sekarang Jalan Proklamasi). Setelah
mengucapkan pidato singkat, kemudian
Sebagai Negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia memiliki suatu
konstitusi. Konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal dengan UUD 1945. Eksistensi UUD
1945 sebagai konstitusi di Indonesia mengalami sejarah yang sangat panjang hingga akhirnya
diterima oleh seluruh rakyat sebagai landasan Hukum bagi pelaksanaan kenegaraan di
Indonesia.4
Undang-undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai 16 Juli 1945 oleh
badan Penyelidik Usaha- usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam
bahasa Jepang dikenal dengan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang beranggotakan 62 orang,
diketahui Mr. Radjiman Widyodiningrat. Tugas pokok badan ini ialah menyusun rancangan
UUD. Namun dalam praktik persidangan nya berjalan berkepanjangan, khususnya pada saat
membhas masalah dasar Negara.
Di akhir siding I, BPUPKI berhasil membentuk panitia kecil yang disebut dengan
panitia Sembilan. Panitia ini pada 22 Juni 1945 berhasil mencapai kompromi untuk
menyetujui sebuah naskah mukadimah UUD. Hasil panitia 9 ini kemudian diterima dalam
sidang II BPUPKI tanggal 11 Juli 1945. Setelah itu Soekarno membentuk panitia kecil pada
tanggal 16 Juli 1945 yang diketuai Oleh Soepomo dengan tugas meyusun rancangan UUD
dan membentuk panitia untuk mempersiapkan Kemerdekaan, yaitu panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Keanggotaan PPKI berjumlah 21 orang dengan ketua Ir.
Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Wakilnya. Para anggota PPKI antara lain Mr. Radjiman
Wedyodiningrat, Ki Bagus Hadikoesoemo, Otto Iskandardinata, Pangeran Purbowo,
Pangeran Soerjohamidjojo, Soetarjo Kartohamidjojo, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Abdul Kadir,
Drs. Yap Tjwan Bing, Dr. Mohammad Amir ( Sumatera), Mr. AbdulAbbas (Sumatera), Dr.
Ratu Langi, Andi Pangerang (keduanya dari Sulawesi), Mr. Latuharhari, Mr. Pudja (Bali),
AH. Hamidan ( Kalimantan), R. P. Soeroso, Abdul Wachid Hasyim, dan Mr. Mohammad
Hassan (sumatera).
4 Manulana Arafat, 2019, Pembelajaran PPKN di MI/SD, Bandung: Manggu Makmur Tanjung Lestari,
hlm. 71
10
UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang
diatur dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan :
tertinggi di dalam negara. Oleh karena itu, kadaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang-undang dasar.
a. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
b. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi
krisis kabinet.
c. Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa Hukum Tata
Negara adalah hokum yang mengatur organisasi negara, hubungan alat perlengkapan
Negara susunan dan wewenangnya serta hak dan kewajibannya warga Negara, serta
Hukum Tata Negara juga mempunyai sumber – sumber Hukum yang menunjang dalam
pelaksanaan penyelenggaraan Negara serta Asas - asas yang berlaku dalam Hukum Tata
Negara
UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap dan melekat bagi negara
Republik Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah
oleh siapapun, termasuk DPR dan MPR sesuai dengan sifat konstitutifnya pasal
3 dan pasal 37 UUD 1945. Mengubah UUD 1945 berarti meniadakan negara
Republik Indonesia.
13
14
B. Saran
Demikianlah uraian yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan dengan uraian yang
ini dapat menambah pengetahuan kita dan berguna dalam kehidupan kita. Makanya saya
mengharap kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Arafat, Maulana. 2019. Pembelajaran PPKn di MI/SD kelas Tinggi. Bandung: Manggu
Makmur Tanjung Lestari.
Prof. Dr. H. Ahmad sukardja, S.H.,M.A, 2012, Hukum Tata Negara & Hukum Administrasi
Negara Dalam Perspektif Fikih Siyasah , Jakarta :Sinar Grafika.
Muthali’in, Achmad 2012 Bahan Ajar PLPG Pendalaman Materi Bidang Studi PKN SD
Surakarta