SEKOLAH/MADRASAH
Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Sekolah dan Madrasah
DISUSUN OLEH:
SEMESTER : II
DOSEN PENGAMPU:
WAHYU FITRINA DEFI, M.Pd
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta
alam.Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya ilmu
pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
pihak-pihak yang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Manajemnen Pendidikan 3
B. Ruang Lingkup Manajemen Madrasah 5
C. Pengertian Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) 6
D. Tujuan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) 8
E. Proses Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) 10
F. Kriteria RPS yang Baik 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat
kompleks karena sekolah sebagai organisasi didalamnya terdapat berbagai
dimensi satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedangkan sifat
unik, menunjukkan balwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu
yang tidak dimiliki oleh organisai-organisasi lain. Ciri-ciri yang menempatkan
sckolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar,
tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia. Karena sifatnya
yang kompleks dan unik tersebutlah, sekolah sebagai organisasi memerlukan
tingkat koordinasi yang tinggi. Untuk meralisasikan tujuan pendidikan nasional
setiap sekolah perlu melakukan manajemen sekolah agar tujuan kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung secara leralur. efektif dan efisien. Sekolah merupakan
lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka
memiliki kemampuan. kecerdasan dan keterampilan Dalam proses pendidikan
diperlukan pembinaan secara terkoordinasi dan terarah Agar pemahaman kita
tentang manajemen pendidikan lebih luas dan komprehensif, maka penulis
menyusunnya dalam sebuah makalah dengan judul "Ruang Lingkup Manajemen
Pendidikan". Semoea bermanfaat dan herguna untuk pribadi penulis dan реmbaca
pada итumnya.
B. Rumusan Masalah
1
5. Bagaimana Proses Penyusunan RPS?
2
2
C. Tujuan Penulisan
7.
BAB II
PEMBAHASAN
1 Prof. Dr. Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia S.Pd. 2008. Manajemen Pendidikan.
(Yogyakarta: Aditya Media). Hal. 5-8.
3
4
balik. Jadi misalnya kita herpikir tentang perencanaan, tentu telah berpikir pula
bagaimana nanti hentuk organisasinya, siapa-siapa yang akan menangani tugas,
bagaimana pengarahannya dan sebagainya
4. Menurut pelaksana
Banyak orang mengira bahwa bertanggungjawab melaksanakan manjemen
pendidikan hanyalah kepala sekolah dan staf tata usha Pandangan seperi itu
keliru. Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya melayani. Dalam kegiatan
belajar mengajar, manajemen herfungsi untuk melancarkan jalannya proses
tersehut, atau membantu teralksananya kegiatan mencapai tujuan agar diperoleh
hasi yang efektif dan efisien Dalam lingkungan kelas, guru adalah administrator.
Guru harus melaksakan kegiatan manajemen. Di lingkungan sekolah, kepala
sekolah adalah administrator. Dengan pengertian bahwa manjemen adalah
pengelolaan, manjemen, maka kepala sekulah bertindak sebagai manajer di
sekolah yang dipimpinnya Selain para administrator di sekolah, masih ada lagi
pelaksana manjemen pendidikan yaitu orang-orang yang bekerja di kanto-kantor
pendidikan dan pusat- pusat latihan atau di kursus-kursus mempunyai peranan dan
tugas seperti pelaksana di skolah.
2 Baharuddin, dll, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: UIN Maliki Press, 2010), hal. 102.
7
standar fasilitas seperti ruang kelas,laboratorium, buku, dan sebagainya dan secara
bertahap akan dipenuhi selama kurun waktu tertentu. Sementara itu kondisi
gurunya telah memenuhi SNP. Oleh karena itu dipandang sangat penting adanya
suatu pedoman pencapaian SNP yang mampu memberikan arah dan pegangan
bagi tiap sekolah dalam rangka pencapaian SNP tersebut. Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS) diharapkan menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan
tersebut, baik bagi sekolah rintisan, potensial maupun nasional. 3 RPS sangat
penting manfaatnya bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk penyusunan
rencana pendidikan di daerahnya. Semua RPS di Kabupaten/Kota dapat dijadikan
dasar bagi penyusunan Rencana Pengembangan Pendidikan Kabupaten atau Kota
(RPPK). Dengan cara ini, RPPK akan lebih relevan dengan kebutuhan setiap
sekolah di daerahnya. Demikian manfaat bagi Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi.
Dalam membuat Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi (RPPP) harus
didasarkan atas semua RPPK yang ada di daerahnya. Demikian juga pada tingkat
nasional, RPPP dapat digunakan sebagai informasi bagi penyusunan Rencana
Pengembangan Pendidikan Nasional (RPPN). 4
Adapun tujuan adanya pedoman penyusuan Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS) ini antara lain adalah:
1. Untuk memberikan pedoman bagi semua jenis kelompok sekolah, yaitu
sekolah rintisan, potensial, dan nasional dalam membuat Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS).
2. Untuk memberikan pedoman bagi semua Dinas Pendidikan
Kabupaten atau Kota dalam membuat Rencana Pengembangan Pendidikan
Kabupaten atau Kota (RPPK).
3. Untuk memberikan pedoman bagi semua Dinas Pendidikan Propinsi dalam
membuat Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi (RPPP).
4. Untuk memberikan pedoman bagi Departemen Pendidikan Nasional dalam
membuat Rencana Pengembangan Pendidikan Nasional (RPPN).
5. Untuk memberikan pedoman bagi semua sekolah dalam mencapai SNP,
3 Ibid, 106.
4 Panduan Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), Depdiknas, 2010
8
5 Soetopo, Hendyat, 2010, Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, hal 218.
9
tahun.6
Sedangkan Renop merupakan bagian tak terpisahkan dari Renstra, dan lebih
merupakan penjabaran operasional dari Renstra. Program-program dalam Renop
lebih detail yang akan dilaksankan dan dicapai dalam satu tahun.
11
Dengan demikian Renstra dibuat pada awal tahun untuk lima tahun
mendatang, sedangkan Renop dibuat pada tahun pertama dari lima tahun yang
akan dilaksanakan. Baik dalam Renstra maupun Renop semua sumber dana dan
alokasi biaya sudah dapat diprediksi sebelumnya. Dalam hal program, baik
Renstra maupun Renop harus memperhatikan kebutuhan sekolah, masyarakat
serta sesuai dengan RPPP dan RPPN.
3. Langkah-langkah penyusunan Renstra dalam RPS:
Secara lebih rinci dalam pentahapan proses penyusunan RPS adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan analisis lingkungan strategis sekolah
b. Melakukan analisis situasi pendidikan sekolah saat ini
c. Melakukan analisis situasi pendidikan sekolah yang diharapkan 5 tahun
kedepan
d. Menentukan kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan
yang diharapkan 5 tahun kedepan
e. Merumuskan visi
f. Merumuskan misi sekolah
g. Merumuskan tujuan sekolah selama lima (5) tahun ke depan
h. Merumuskan program-program strategis untuk mencapai tujuan jangka
menengah (5 tahun)
i. Menentukan strategi pelaksanaan
j. Menentukan milestone (output apa dan kapan dicapainya)
k. Menentukan rencana biaya (alokasi dana)
l. Membuat rencana pemantauan dan evaluasi
4. Langkah-langkah Penyusunan Renop dalam RPS:
Renop disusun berdasarkan Renstra, dan tidak boleh menyimpang dari
Renstra. Sehingga antara Renstra dan Renop harus terkait dan ada benang
merahnya. Renstra dan Renop inilah yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai
dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi, pembinaan, dan pembimbingan
12
8 Qomar, Mujamil, 2010, Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: PT Gelora Aksara, hal. 67-78.
13
13
RPS yang baik, harus mengalami proses evaluasi terlebih dahulu. Hasil
evaluasi ini akan digunakan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan
sekolah.9
9 Komariah, Aan dan Triatna, Cepi, 2008, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,
Jakarta: Bumi Aksara, h. 5-6
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Aan Komariah dan Cepi Triatna. 2008. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.
Jakarta: Bumi Aksara,