ABSTRAK
Dalam melakukan supervisi, seorang supervisor hendaknya memahami konsep dasar dari
prinsip, tipe dan fungsi supervisi pendidikan agar dapat menjalankan perannya dengan
baik untuk mendapatkan hasil supervisi yang akurat dan relevan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan menjabarkan mengenai masing-masing pengertian dan aplikasi dari
setiap aspek tersebut, baik dari prinsip, tipe dan fungsi supervisi pendidikan tersebut.
Dengan menggunakan metode studi literatur dari buku, jurnal dan informasi di situs
daring, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip supervisi pendidikan
merupakan sebuah pedoman bagi supervisor, tipe supervisi sebagai sebuah gambaran
mengenai berbagai tipe supervisor dalam melakukan inspeksi, sedangkan fungsi supervisi
pendidikan merupakan peran dari supervisi itu sendiri dalam pelaksanaannya. Oleh karena
itu, penting bagi supervisor untuk memahami ketiga aspek di atas secara menyeluruh agar
mendapatkan gambaran mengenai proses dalam melakukan supervisi dengan baik dan
efektif. Sehingga akan membuat para guru dan staf yang merupakan sasaran dari supervisi
tersebut menjadi lebih berkembang dan profesional.
ABSTRACT
In realizing supervision, a supervisor should understand the basic concepts of the principles,
types and functions of educational supervision in order to carry out their role properly to
obtain accurate and relevant supervision results. This study aims to identify and describe
the respective meanings and applications of each of these aspects, from the principles, types
and functions of the educational supervision. By using the literature study method from
books, journals and information on online sites, the results of this study indicate that the
principle of educational supervision is a guideline for supervisors, the type of supervision is
an illustration of the various types of supervisors in conducting inspections, while the
function of educational supervision is the role of supervisors. of the supervision itself in its
implementation. Therefore, it is important for supervisors to understand the three aspects
above thoroughly in order to get an overview of the process of conducting good and
effective supervision. This will make the teachers and staff who are the targets of the
supervision more developed and professional.
1. PENDAHULUAN
Supervisi Pendidikan adalah sesuatu hal yang penting untuk dilakukan,
dalam rangka meningkatkan dan mendorong perbaikan demi perbaikan di dalam
proses belajar dan mengajar. Hal ini sejalan dengan cita-cita Pendidikan Nasional
yang terdapat pada kalimat di dalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yaitu,
“Mencerdaskan kehidupan bangsa.” Jelas tujuan utama Pendidikan Nasional adalah
untuk mendidik dan mensejajarkan pendidikan di setiap daerah yang berada dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia agar bangsa Indonesia menjadi
bangsa yang cerdas.
Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 telah disebutkan di dalam
pasal 1 ayat 2 yang berbunyi, “Pendidikan Nasional adalah Pendidikan yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-undnag dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
yang merujuk pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.” Dalam pasal 3 Undang-undang nomor 20 tahun 2003
juga dijelaskan mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang berbunyi,
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dalam rangka mewujudkan cita-cita yang luhur dari pendidikan nasional ini,
maka sangat diperlukan adanya pengawasan pendidikan, dalam hal ini adalah
supervisi pendidikan. Kepala Sekolah sebagai pemimpin di dalam lembaga instansi
sekolah harus berperan aktif di dalam pengawasan pendidikan atau supervisi ini,
selain itu Kepala Sekolah juga dibantu oleh para supervisor lainnya yang ditunjuk di
instansi lembaga sekolah tersbut.
Supervisi disini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pendidik atau guru di
dalam kegiatan belajar dan mengajar di kelas, sehingga setelahnya dapat diberikan
feedback, berupa pengarahan, bimbingan dan masukan serta cara metode mengajar
yang baik, menarik dan profesional. Oleh karena itu Kepala Sekolah dan para
pengawas lainnya yang ditunjuk harus perlu memahami mengenai konsep dasar
dari prinsip, tipe dan fungsi supervisi pendidikan. Dalam tulisan ini akan dijelaskan
mengenai prinsip, tipe dan fungsi supervisi pendidikan dan bagian-bagian yang
berkaitan dengan itu.
2. METODE
Dalam penulisan makalah ini, penulisan yang dilakukan adalah dengan
dengan menggunakan metode studi literatur , dengan cara mengumpulkan literatur
bahan-bahan materi yang bersumber dari hasil telaah berbagai macam jurnal dan
buku yang ditulis oleh orang-orang yang sudah profesional di bidangnya yaitu
bidang administrasi supervisi pendidikan dan juga evaluasi pendidikan itu sendiri.
2
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
1
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, (Jogjakarta: Diva Press,2012),
19.
2
Abd. Kadima Masaong, Supervisi Pembelajaran Dan Pengembangan Kapasitas Guru, (Bandung:
Penerbit Alfabeta, 2013), 3
3
Sohiron, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi Publishing, 2015),
163.
3
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan , orang yang berposisi diatas
terhadap hal-hal yang berada dibawahnya.
Secara sematik, supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. Beberapa ahli juga ada
yang memberikan definisi mengenai supervisi pendidikan yang pada prinsipnya
memiliki definisi yang sama. Beberapa ahli tersebut diantaranya adalah Kimbal
Wiles yang mendefinisikan tentang supervisi adalah bantuan dalam pengembangan
situasi mengajar yang lebih baik. Sedangkan menurut Piet A. Sahertian adalah usaha
memberi layanan kepada guru-guru, baik secara individual maupun secara
berkelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran.4
Dapat dikatakan supervisi adalah sebuah usaha untuk melihat, menilik dan
mengawasi dari atas. Supervisi juga merupakan suatu kegiatan pengawasan yang
bersifat humanistik dan manusiawi. Kegiatan supervisi dilakukan bukan untuk
mencari-cari kesalahan, tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan dalam
rangka meningkatkan teknik pengajaran dan agar kondisi subjek yang di supervisi
dapat diketahui kekurangannya, sehingga dapat melakukan perbaikan di kemudian
hari.
Ini juga sekaligus menjawab mengapa perlu adanya supervisi pendidikan
yaitu agar dapat mengetahui kekurangan dalam proses belajar dan mengajar
sehingga ketika didapati masih ada kekurangan, maka dapat dilakukan perbaikan
kembali kedepannya. Jika yang didapati adalah proses belajar dan mengajar yang
sudah baik, maka dapat terus ditingkatkan kembali. Selain itu juga dengan adanya
supervisi pendidikan dapat meningkatkan kinerja dan profesionalitas seorang guru.
Mengenai untuk siapa supervisi pendidikan dilakukan ini juga nampaknya
sudah jelas dilakukan untuk seluruh civitas sekolah dimulai dari siswa, Guru,
Kepala Sekolah, Sekolah, Dinas Pendidikan bahkan untuk Negara. Dimulai dari
penguasaan mengajar yang baik maka akan didapati siswa-siswi yang kompeten,
guru-guru yang profesional dan ketika guru-guru sudah banyak yang profesional
maka akan dipimpin oleh Kepala Sekolah yang lebih profesional sehingga sekolah
pun menjadi sekolah yang diminati karena kualitas yang dihasilkan. Dinas terkait
pun akan ikut harum namanya ketika daerahnya memiliki kualitas pendidikan yang
baik, sehingga cita-cita Negara untuk mencerdaskan anak bangsa dapat
terealisasikan.
Oleh siapa supervisi pendidikan dilakukan, maka ini pun sudah terjawab
sebagaimana definisi dari supervisi pendidikan itu sendiri, yaitu dari pihak yang
posisinya berada di atas semisal Kepala Sekolah atau Guru-guru yang ditunjuk
untuk melihat, meninjau, menilik dan menilai proses belajar dan mengajar.
Bagaimana supervisi pendidikan dilakukan, maka akan dapat dilihat
berdasarkan proses supervisi pendidikan yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan tidak lanjut dari proses supervisi pendidikan dan juga
4
Danuri dan Siti Maisaroh, Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan, (Palembang: Tunas Gemilang
Press, 2020), 153.
4
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
terkait dengan teknik supervisi pendidikan. Sebelum mengetahui itu semua maka
sangat penting untuk mengetahui mengenai prinsip, tipe dan fungsi supervisi
pendidikan tersebut.
5
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
Masih menurut Abd. Kadim Masaong yang mengutip dari Rivai (1981), yang
telah membagi prinsip-prinsip supervisi atas dua bagian, yaitu prinsip positif dan
prinsip negatif.
1. Prinsip-prinsip Positif
a. Supervisi harus konstruktif dan kreatif
b. Supervisi harus lebih berdasarkan sumber kolektif kelompok daripada
usaha-usaha supervisi sendiri
7
Setyo Hartanto dan Sodiq Purwanto, Modul Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah; Supervisi dan
Penilaian Kinerja Guru, (Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2019), 10.
6
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
Prinsip-prinsip positif dan negatif ini harus menjadi acuan utama pengawas
dalam menjalankan kegiatan supervisi di sekolah agar kontribusi supervisi terhadap
pembelajaran membuahkan hasil yang optimal. Realitas di lapangan masih
ditemukan pengawas dalam menjalankan tugas-tugas pembimbingan justru
cenderung pada implementasi prinsip negatif seperti:
1. Lebih mengedepankan kekuasaan dari pada kemitraan sehingga komunikasi
bersifat satu arah,
2. Cenderung mencari-cari kesalahan sehingga menimbulkan rasa takut di
kalangan guru,
3. Cenderung cepat mengharapkan hasil dan mengutamakan nilai belajar
daripada perbaikan proses pembelajaran, dan
4. Lebih banyak bersifat administratif ketimbang pembinaan aspek akademik. 8
8
Abd. Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran Dan Pengembangan Kapasitas Guru, 9-10.
7
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
9
Sohiron, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, 174-175.
8
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
6. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang
atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-
hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.10
9
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan kemampuan dan
keahlian masing-masing.12
12
Muhammad Shulhan, Supervisi Pendidikan; Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber
Daya Guru, 65-68.
13
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, 33-35.
11
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
Sejalan dengan hal ini Siti Maisaroh dan Danuri melengkapi dengan
mengutip pendapat Ngalim Purwanto. Bahwa secara garis besar fungsi supervisi
dapat dikelompokkan menjadi lima hal yaitu mengenai;
1. Kepemimpinan
14
Junias Zulfahmi,”Penyusunan Program Supervisi Pendidikan Pada Madrasah Kabupaten
Nagan Raya,” Jurnal Ilmiah Peuraudeun Vol. II, No. 01 (2014): 137-138.
15
Muhammad Kristiawan dkk, Supervisi Pendidikan, ed. Yuyun Yunarsih (Bandung: Alfabeta,
2019), 8.
16
Henni Sukmawati, "Fungsi Supervisi Pendidikan", Ash-Shahabah, Jurnal Pendidikan dan Studi
Islam, Vol. 3, No. 2 (2017): 145-146.
17
Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, 31.
12
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
2. Kepengawasan
3. Pelaksana
4. Administrasi personil
5. Evaluasi18
18
Siti Maisaroh dan Danuri, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, 156-158.
19
Muhammad Kristiawan dkk, Supervisi Pendidikan, 9-10.
13
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
14
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
hal-hal yang negatif saja, namun juga hal-hal yang dapat dinyatakan sebagai
kemajuan.
e. Pelatihan
Dari hasil penelitian dan penilaian maka akan ditemukan bahwasanya
kemampuan guru terhadap beberapa aspek yang berkaitan dengan
pengajaran masih kurang. Dengan begitu, kekurangan yang ada dapat diatasi
dengan diadakannya pelatihan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai
supervisor sesuai dengan kebutuhan. Pelatihan yang dilakukan dapat berupa
on the job training, lokakarya, seminar, demonstrasi mengajar, simulasi,
observasi, saling mengunjungi atau cara lain yang dipandang efektif.
f. Pembinaan dan Pengembangan
Setelah dilakukan rangkaian fungsi di atas, maka fungsi profesional
dari supervisor adalah memberiakan pembinaan dan pengembangan. Hal ini
dimaksudkan untuk menstimulasi, mengarahkan, memberi semangat agar
guru-guru mau menerapkan cara-cara baru yang diperkenalkan sebagai hasil
penemuan penelitian dan membantunya jika menemukan kesulitan dalam
menerapkannya. 20
4. KESIMPULAN
Dengan melihat supervisi pendidikan dari sisi prinsip, tipe dan fungsinya
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwasanya dalam melakukan supervisi
hendaknya seorang supervisor memperhatikan aspek-aspek di atas sebagai upaya
untuk mendapatkan hasil supervisi yang relevan dan akurat sesuai keadaan sekolah
saat itu. Seorang supervisor yang memiliki prinsip dan tipe yang baik, tentu dapat
menjalankan fungsi supervisinya dengan baik. Apabila semua aspek tersebut telah
diterapkan dan dijalankan, maka harapannya hasil dari supervisi pendidikan yang
dilakukan dapat menghasilkan kebijakan yang dapat mendukung dan
meningkatkan kemampuan para guru dan staf di sekolah. Sehingga tujuan sekolah
dapat tercapai dan menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih bermutu kepada
para siswa.
20
Muhammad Kristiawan dkk, Supervisi Pendidikan, 7-8.
15
Aminulloh, Izzati Robbi Hamiyya
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jogjakarta: Diva
Press, 2012.
Hartanto, Setyo. dan Sodiq Purwanto. Modul Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah;
Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, 2019.
Kristiawan, Muhammad dkk, Supervisi Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta, 2019.
Maisaroh, Siti. Dan Danuri. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Palembang: Tunas
Gemilang Press, 2020.
Masaong, Abd.Kadim. Supervisi Pembelajaran Dan Pengembangan Kapasitas Guru.
Bandung: Penerbit Alfabeta, 2013.
Shulhan, Muwahid. Supervisi Pendidikan: Teori Dan Terapan Dalam Mengembangkan
Sumber Daya Guru. Surabaya: Acima Publishing, 2012.
Sohiron. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Kreasi Edukasi
Publishing, 2015.
Sukmawati, Henni. "Fungsi Supervisi Pendidikan", Ash-Shahabah, Jurnal Pendidikan
dan Studi Islam, Vol. 3, No. 2, 2017.
Zulfahmi, Junias. ”Penyusunan Program Supervisi Pendidikan Pada Madrasah
Kabupaten Nagan Raya.” Jurnal Ilmiah Peuraudeun, Vol. II, No. 01, 2014.
https://id.wikipedia.org
https://kbbi.web.id
16