PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah, pertama. untuk
memperjelas hakikat supervisi termasuk tujuan dan fungsi pengawasan
instruksional, kedua untuk mengembangkan sistem rasional personil
organisasi untuk memenuhi persyaratan instruksional dalam pengawasan. Dan
KAJIAN TEORITIK
Pengembangan kurikulum
Untuk mencapai dari system perilaku siswa diperlukan perencanaan,
Penting bagi sekolah untuk memiliki desain kurikulum secara keseluruhan untuk
mencapai tujuan mereka. Seperti rencana umum berfungsi untuk menunjukan
bagai mana berbagai program cocok dalam hal urutan, kedalaman dan cakupan.
Pengawas instruksional harus memberikan kepemimpinan untuk melibatkan guru,
administrator, dan pengawas dalam upaya bekerjasama untuk menyelesaikan
tugas. Keterlibatkan guru dilibatkan dalam dua hal, pertama kompetensi mereka
dibutuhkan. Kedua guru adalah pelaksana utama kurikulum, oleh karena itu
membutuhkan pemahaman dan komitmen untuk desain kurikulum secara
keseluruhan.
Keempat hal diatas akan berjalan dengan baik dan menjadi dasar dalam
pelaksanaan supervisi, dengan demikian menjadi kekuatan dan menambah
pengetahuan. Dengan demikian menjadi pertanda bahwa intruksional suprvisi
telah tercapai.
Seorang supervisor adalah seseorang yang secara resmi ditunjuk oleh
organisasi sebagai "supervisor"
Diakui bahwa beberapa individu yang menghabiskan sebagian besar waktu
mereka di lain peran organisasi sering secara resmi ditetapkan oleh organisasi
untuk bekerja pada sistem perilaku pengawasan instruksional. Misalnya,
seorang guru mungkin ditunjuk sebagai pemimpin resmi dari komite
kurikulum untuk mengevaluasi dan meningkatkan program membaca untuk
anak-anak di tiga kelas pertama. Dalam kapasitas ini guru bekerja sebagai
pengawas instruksional, tetapi masih dikenal sebagai guru yang mengajar
adalah tanggung jawab utamanya. Juga diakui bahwa ada dukungan informal
penting. Guru membantu guru lain. Siswa membantu siswa lainnya dan guru.
mengembangkan melalui sistem perilaku informal.
Tugas supervisi oleh seorang supervisor terbagi dalam empat kategori,
yaitu:
Delapan kategori diatas adalah sumber pengetahuan dari pengawas yang dapat
membedakan dasar konseptual dan teoritis untuk praktik mereka.
dan juga sebagai dasar untuk praktek memfasilitasi evaluasi dan improvisasi
berkelanjutan. Untuk membantu memperjelas hubungan dari berbagai
pengetahuan dapat digambarkan pada gambar II.3
.
F. Kerangka Konseptual
Defenisi pengawasan intruksional membantu memberikan arahan untuk
mengidentifikasi dan mengorganisasikan pengetahuan yang relevan dan dapat
digunakan sebagai dasar untuk merrencanakan dan menerapkan perilaku
pengawasan dalam memenuhi kebutuhan situasi tertentu.
Seorang supervisor selalu mengembangkan dari dasar teoritis, untuk
menjelaskan kerangka kerja konseptual tentang pengawasan. Melalui evaluasi,
bertanya, menerima saran dalam diskusi-diskusi berkontribusi dalam
menyelaraskan antara keduanya baik secara dasar teoritis dalam pelaksanaan
supervise dan keefektifan dalam pelaksanaan supervise itu sendiri.