Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya atau
belum sesuai dengan apa yang di inginkan bersama,namun kami sudah berusaha semaksimal
mungkin agar makalah ini bisa terselaikan. Untuk itu, dengan masih banyaknya kekurangan
terhadap isi makalah ini, kami dari penulis/penyusun makalah ini sangat mengharapakan
saran dan kritikan yang besifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini agar bisa
sesuai keinginan kita bersama dan dapat bermanfaat untuk kita semua serta bisa dijadikan
sebagai pedoman untukpembelajaran.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….6
3.1 Kesimpulan………………………..……………………………………………11
4.1 Saran………………………………..…………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran seharusnya
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan
pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu, harus dipahami bagaimana siswa memperoleh
pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses pemerolehan
pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi
siswanya.Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Pembelajaran sebagai suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.
Assessment atau penilaian adalah penerapan dan penggunaan berbagai cara dan alat
guna mendapatkan berbagai informasi terkait hasil belajar dan ketercapaian kompentensi
setiap peserta didik. Istilah ini sangat dekat dengan istilah evaluasi yang merupakan
metode untuk mengetahui hasil belajar siswa. Jadi, assessment ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui sebaik apa prestasi belajar peserta didik.
Selain itu, assessment pembelajaran juga dapat diartikan sebagai proses untuk
memperoleh data atau informasi proses pembelajaran dan juga memberikan umpan baik
terhadap guru maupun kepada peserta didik. Dalam penilaian tentunya pelu di terapkan
beberapa model guna menciptakan pembelajaran serta penilaian yang objektif.
4
Apa kelebihan Model evaluasi Metfessel dan Michael?
1.3 TUJUAN
Mendefinisikan pengertian model evaluasi Metfessel dan Michael
Menguraikan Penerapan model evaluasi metfesel dan Michael
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan Model evaluasi metfessel dan Michael
5
BAB II
PEMBAHASAN
Model ini menunjukkan tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang
dilakukan pada waktu program masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika program sudah
selesai atau berakhir (evaluasi sumatif). Adapun tujuan dari evaluasi formatif memang
berbeda dengan tujuan evaluasi sumatif, ketika melaksanakan evaluasi, evaluator tidak dapat
melepaskan diri dari tujuan. Sehingga, model yang dikemukakan oleh ,Metfessel dan
Michael ini menunjuk tentang "apa, kapan dan tujuan" evaluasi tersebut dilaksanakan.
6
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sampai seberapa tinggi tingkat keberhasilan atau
ketercapaian tujuan untuk masing-masing pokok bahasan. Evaluasi formatif secara prinsip
merupakan evaluasi yang dilaksanakan ketika program masih berlangsung dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana program yang dirancang dapat berlangsung dan sekaligus
mengidentifikasi hambatannya. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah program
berakhir dengan tujuan untuk mengukur ketercapaian program.
Dalam strategi model Metfessel dan Michael terdapat delapan langkah yaitu
a. Keterlibatan masyarakat (envalvement of the community) yakni : orang tua,
ahli-ahli pendidikan dan masyarakat sekitar yang dapat terlibat dalam evaluasi ini jadi
model evaluasi Metfessel dan Michael tidak hanya terbatas pada lingkungan internal
sekolah ttapi melibatkan elemen masyarakat
b. Pengembangan tujuan dan memilih tujuan menurut skala prioritas. Yaitu tujuan
ketercapaian kesuksesan evaluasi dikembangkan sesuai keadaan yang ada akan dinilai
serta memilih skala yang menjadi prioritas evaluasi misalnya intelektual atau
kepribadian dari siswa, mana yang menjadi tujuan utama atau prioritas utama yang
akan menjadi standar penilaian
c. Menterjemahkan tujuan menjadi bentuk tingkah laku dan mengembangkan
pengajaran. Yang di maksud menterjemahkan tujuan adalah satu tujuan dapat disalin
menjadi beberapa subtujuan dalam bentuk tingkah laku atau karakter saat memberikan
evaluasi menggunakan model metfessel dan Michael tujuan utama di salin mnjadi
evaluasi pembentukan karakter bagi siswa.
d. Mengembangkan metode untuk mengukur dan mengevaluasi pencapaian tujuan.
Metode merupakan tinadakan atau cara yang akan digunakan entuk mengevaluasi
tergantung dengan keadaaan yang ada, yang menjadi pokok adalah ditetapkan tujuan
menggunakan cara atau metode apa guna terjadinya evaluasi yang berjalan dengan
baik
e. Menyusun dan mengadministrasi ukuran untuk mengevaluasi pencapaian tujuan.
Perlu adanya sususnan dan administrasi atau syarat yang diperuntukan untuk
mengevaluasi agar mencapai tujuan administrasi atau prasyarat tergantung pada aspek
apa yang akan di evaluasi
7
f. Menganalisis hasil pengukuran, hasil pengukuran atau penilaian di analisis apakah
sesuai dengan tujuan atau tidak analisis bertujuan untuk mengambil suatu kesimpulan
apa hasil yang di evaluasi
g. Menginterpretasi dan mengevaluasi data, memberikan pendapat atau pandangan
teoritis terhadap masalah yang dievaluasi dan mengambil data data yang objektif
h. Menyusun rekomendasi untuk mengembangkan pengajaran, setelah semua dilakukan
perlu adanya solusi terhadap apa yang di evaluasi agar kedepan bisa lebih baik,
Metode ini dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data yang digunakan menjadi dasar
evaluasi pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung melalui pengamatan ataupu
melalui tes akademik, lengkap dengan kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi sebuah proyek/kegiatan program. Seperangkat instrumen tersebut meliputi :
tes, angket, check list, dan sebagainya serta cara-cara lain yang sesuai dengan keinginan
untuk menghimpun data penunjang.
KELEBIHAN
Pengetahuan diperoleh dari Model ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan
suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi
dan transfer
Model Metfessel dan Michael membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa
merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang
kegagalan,
Model Metfessel dan Michael ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak
maju sesuai dengan kemampuannya sendiri
8
Model Metfessel dan Michael ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara
belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar,
paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus,
Model Metfessel dan Michael dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat
memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan
Model Metfessel dan Michael ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan
pada siswa dan guru berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang
jawaban nya belum diketahui sebelumnya
KEKURANGAN
9
dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin
tidak ada
Model Metfessel dan Michael ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk
berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi
terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya.
Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Sebaiknya dalam Melakukan evaluasi harus diperhatikan evaluai apa yang tepat
dilakukan sesuai dengan kondisi dan keadaan,
11
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
Drs. Roestiyah NK. 2001. Assesment dan evaluasi belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Aditama
Aksara,
12