Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MODEL EVALUASI METFESSEL & MICHAEL”


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

ASSESMENT DAN EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

Dosen Pengampu :

Dr. Eva Sherly Nonke Kaunang M.Pd

Drs. Jefri O. Raturandang M.Pd

Disusun Oleh:

Ezra Sherend Ondang (18 507 030)

Claudio Bala (18 507 082)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas RahmatNya
maka kami kelompok 4 bisa menyelesaikan pembuatan Makalah  tentang“Model Metfessel
dan Michael ” ini bisa terselesaikan.

Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya atau
belum sesuai dengan apa yang di inginkan bersama,namun kami sudah berusaha semaksimal
mungkin agar makalah ini bisa terselaikan. Untuk itu, dengan masih banyaknya kekurangan
terhadap isi makalah ini, kami dari penulis/penyusun makalah ini sangat mengharapakan
saran dan kritikan yang besifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini agar bisa
sesuai keinginan kita bersama dan dapat bermanfaat untuk kita semua serta bisa dijadikan
sebagai pedoman untukpembelajaran.

TONDANO 2 April 2020

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………4

1.1 Latar Belakang……………………………………………………...4

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………..………5

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………5

1.4 Manfaat penulisan…………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….6

 Mendefinisikan pengertian model evaluasi Metfessel dan Michael


 Menguraikan Penerapan model evaluasi metfesel dan Michael
 Menjelaskan kelebihan dan kekurangan Model evaluasi metfessel dan Michael

BAB III PENUTUP………………..……………………………………………11

3.1 Kesimpulan………………………..……………………………………………11

4.1 Saran………………………………..…………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki keterkaitan yang sangat erat dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Pembelajaran seharusnya
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberikan
pelayanan agar siswa belajar. Untuk itu, harus dipahami bagaimana siswa memperoleh
pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses pemerolehan
pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi
siswanya.Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Pembelajaran sebagai suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-
baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar.
Assessment atau penilaian adalah penerapan dan penggunaan berbagai cara dan alat
guna mendapatkan berbagai informasi terkait hasil belajar dan ketercapaian kompentensi
setiap peserta didik. Istilah ini sangat dekat dengan istilah evaluasi yang merupakan
metode untuk mengetahui hasil belajar siswa. Jadi, assessment ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui sebaik apa prestasi belajar peserta didik.
Selain itu, assessment pembelajaran juga dapat diartikan sebagai proses untuk
memperoleh data atau informasi proses pembelajaran dan juga memberikan umpan baik
terhadap guru maupun kepada peserta didik. Dalam penilaian tentunya pelu di terapkan
beberapa model guna menciptakan pembelajaran serta penilaian yang objektif.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas maka di rumuskan masalah sebagai berikut:
 Apa pengertian model evaluasi Metfessel dan Michael ?
 Bagaimana Penerapan Model Evaluasi Metfessel dan Michael?

4
 Apa kelebihan Model evaluasi Metfessel dan Michael?

1.3 TUJUAN
 Mendefinisikan pengertian model evaluasi Metfessel dan Michael
 Menguraikan Penerapan model evaluasi metfesel dan Michael
 Menjelaskan kelebihan dan kekurangan Model evaluasi metfessel dan Michael

1.4 MANFAAT PENULISAN

Penulisan bermanfaat untuk:

a) Secara Teoritik, yaitu memberikan sumbangan pemikiran tentang Assesment dan


evaluasi pembelajaran biologi kususnya model evaluasi Metfessel dan Michael
b) Kegunaan Praktis, yaitu dapat menjadi pedoman Untuk memahahi mengenai
assessment dan evaluasi pembelajaran biologi

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MODEL EVALUASI METFESSEL DAN MICHAEL

Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang akan


dibuat. Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pakar
evaluasi. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingan seseorang, lembaga
atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang telah dilaksanakan dapat mencapai
hasil yang diharapkan. Metfessel dan Michael (1967), dapat digunakan oleh guru dan
evaluator program.

Berdasarkan pemahaman evaluasi model Metfessel dan Michael dapat diuraikan :

 pengamatan langsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakunya. Hasil


belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh tes, baik melalui bentuk tes uraian
maupun tes objektif.
 Kegiatan mengukur, menilai, dan mengevaluasi sangatlah penting dalam dunia
pendidikan. Hal ini tidak terlepas karena kegiatan tersebut merupakan suatu siklus
yang dibutuhkan untuk mengetahui sejauhmana pencapaian pendidikan telah
terlaksana
 suatu proses yang sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan
kegiatan pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara optimal.

Model ini menunjukkan tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang
dilakukan pada waktu program masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika program sudah
selesai atau berakhir (evaluasi sumatif). Adapun tujuan dari evaluasi formatif memang
berbeda dengan tujuan evaluasi sumatif, ketika melaksanakan evaluasi, evaluator tidak dapat
melepaskan diri dari tujuan. Sehingga, model yang dikemukakan oleh ,Metfessel dan
Michael ini menunjuk tentang "apa, kapan dan tujuan" evaluasi tersebut dilaksanakan.

6
Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sampai seberapa tinggi tingkat keberhasilan atau
ketercapaian tujuan untuk masing-masing pokok bahasan. Evaluasi formatif secara prinsip
merupakan evaluasi yang dilaksanakan ketika program masih berlangsung dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana program yang dirancang dapat berlangsung dan sekaligus
mengidentifikasi hambatannya. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah program
berakhir dengan tujuan untuk mengukur ketercapaian program.

2.2 PENERAPAN MODEL EVALUASI METFESEL DAN MICHAEL

Dalam strategi model Metfessel dan Michael terdapat delapan langkah yaitu
a. Keterlibatan masyarakat (envalvement of the community) yakni : orang tua,
ahli-ahli pendidikan dan masyarakat sekitar yang dapat terlibat dalam evaluasi ini jadi
model evaluasi Metfessel dan Michael tidak hanya terbatas pada lingkungan internal
sekolah ttapi melibatkan elemen masyarakat
b. Pengembangan tujuan dan memilih tujuan menurut skala prioritas. Yaitu tujuan
ketercapaian kesuksesan evaluasi dikembangkan sesuai keadaan yang ada akan dinilai
serta memilih skala yang menjadi prioritas evaluasi misalnya intelektual atau
kepribadian dari siswa, mana yang menjadi tujuan utama atau prioritas utama yang
akan menjadi standar penilaian
c. Menterjemahkan tujuan menjadi bentuk tingkah laku dan mengembangkan
pengajaran. Yang di maksud menterjemahkan tujuan adalah satu tujuan dapat disalin
menjadi beberapa subtujuan dalam bentuk tingkah laku atau karakter saat memberikan
evaluasi menggunakan model metfessel dan Michael tujuan utama di salin mnjadi
evaluasi pembentukan karakter bagi siswa.
d. Mengembangkan metode untuk mengukur dan mengevaluasi pencapaian tujuan.
Metode merupakan tinadakan atau cara yang akan digunakan entuk mengevaluasi
tergantung dengan keadaaan yang ada, yang menjadi pokok adalah ditetapkan tujuan
menggunakan cara atau metode apa guna terjadinya evaluasi yang berjalan dengan
baik
e. Menyusun dan mengadministrasi ukuran untuk mengevaluasi pencapaian tujuan.
Perlu adanya sususnan dan administrasi atau syarat yang diperuntukan untuk
mengevaluasi agar mencapai tujuan administrasi atau prasyarat tergantung pada aspek
apa yang akan di evaluasi

7
f. Menganalisis hasil pengukuran, hasil pengukuran atau penilaian di analisis apakah
sesuai dengan tujuan atau tidak analisis bertujuan untuk mengambil suatu kesimpulan
apa hasil yang di evaluasi
g. Menginterpretasi dan mengevaluasi data, memberikan pendapat atau pandangan
teoritis terhadap masalah yang dievaluasi dan mengambil data data yang objektif
h. Menyusun rekomendasi untuk mengembangkan pengajaran, setelah semua dilakukan
perlu adanya solusi terhadap apa yang di evaluasi agar kedepan bisa lebih baik,

Metode ini dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data yang digunakan menjadi dasar
evaluasi pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung melalui pengamatan ataupu
melalui tes akademik, lengkap dengan kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi sebuah proyek/kegiatan program. Seperangkat instrumen tersebut meliputi :
tes, angket, check list, dan sebagainya serta cara-cara lain yang sesuai dengan keinginan
untuk menghimpun data penunjang.

2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL EVALUASI METFESSEL DAN


MICHAEL

KELEBIHAN

 Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan


penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andai kata siswa itu dilibatkan
terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha
untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu

 Pengetahuan diperoleh dari Model ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan
suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi
dan transfer

 Model Metfessel dan Michael membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa
merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang
kegagalan,

 Model Metfessel dan Michael ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak
maju sesuai dengan kemampuannya sendiri

8
 Model Metfessel dan Michael ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara
belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar,
paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus,

 Model Metfessel dan Michael dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat
memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan

 Model Metfessel dan Michael ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan
pada siswa dan guru berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang
jawaban nya belum diketahui sebelumnya

 Membantu perkembangan siswa menuju psikis yang sehat untuk menemukan


kebenaran akhir dan mutlak

KEKURANGAN

 Model Metfessel dan Michael Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental


untuk cara belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usanya
mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau
menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam
usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih
pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada
siswa yang lain
 Model Metfessel dan Michael ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.
Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa
menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata
tertentu
 Harapan yang ditumpahkan pada Model Metfessel dan Michael ini mungkin
mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
secara tradisional
 Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan
memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan
ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh
pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan

9
 dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin
tidak ada
 Model Metfessel dan Michael ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk
berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi
terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya.
Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dalam makalah dapat ditarik kesimpulan bahwa Model


Metfessel dan Michaeldapat digunakan sebagai model evaluasi yang baik bagi guru dan siswa
tapi tentunya setiap model evaluasi ada kelebihan dan kekurangan yang harus
dipertimbangkan

3.2 SARAN

Sebaiknya dalam Melakukan evaluasi harus diperhatikan evaluai apa yang tepat
dilakukan sesuai dengan kondisi dan keadaan,

11
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar 2010 Cet. I; Bandung: CV. Pustaka Setia,

Djamarah Bahri Syaiful dan Zain Aswan,2006,MODEL EVALUASI ,Jakarta, PT.

Rineka Cipta

Drs. Roestiyah NK. 2001. Assesment dan evaluasi belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Sobrry,S dan Pupuh,F,2010,PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN bandung  Reflika

Aditama

Suharsimi Arikunto,2008  Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Cet. IX; Jakarta: Bumi

Aksara,

12

Anda mungkin juga menyukai