Anda di halaman 1dari 38

“Integrasi Metabolisme”

OLEH:
KELOMPOK XIII
1. Angellia Manein (18 507 095)
2. Josua Mahendra Gigir (18 507 049)
3. Leidy Nasrani Sumampouw (18 507
096)
A. Metabolisme Yang Terdiri Dari Jalur Yang Sangat Saling
Berhubungan

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia


secara biokimia di dalam organisme dan sel.
Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.
Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang
melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur
metabolisme. Metabolisme total merupakan semua
proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel
mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup.
Lintasan Metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 Kategori yaitu
1. Lintasan Anabolik (Penyatuan/Pembentukan)
Merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk
struktur dan mesin tubuh,salah satu contoh dari kategori ini adalah Sintesis
Protein.
2. Lintasan Katabolik (Pemecahan)
Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi
bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi seperti Rantai Respirasi
dan Fosforilasi Oksidatif.
3. Lintasan Amfibolik (Persimpangan)
Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan
metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan
anabolik dan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah Siklus Asam Sitrat.
• Integrasi Metabolisme Merupakan Suatu Peristiwa
Metabolisme Terpadu yang terdiri dari Metabolisme
Karbohidrat,Lipid,dan Protein yang dipertemukan
dalam Satu titik yaitu di Siklus Asam Sitrat (Krebs).
• Secara Berurutan Produk produk ini terutama adalah
Glukosa,asam lemak,serta gliserol dan asam amino.
• Semua produk tersebut diproses melalui lintasan
metaboliknya masing masing menjadi suatu produk
umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi
secara sempurna melalui Siklus Asam Sitrat (Krebs).
Jalur-Jalur Metabolisme Penting mencakup:

• Jalur umum :
1. Metabolisme karbohidrat
2. Metabolisme lemak
3. Metabolisme protein
1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis(dipecah) menjadi
2piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.Dalam tahap ini
dihasilkan energi berupa ATP.
3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asamsitrat. Dalam
tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa
tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut
glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka
pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat
harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5. ika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi,maka glikogen
dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti
dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogen pun juga habis, maka
sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini
dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid
dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami
katabolisme untuk memperoleh energi.
Beberapa jalur metabolisme karbohidrat
Acetyl KoA
Lintasan detail glikolisis
Proses glikogen pada karbohidrat
B. Jalur Metabolik Utama dan Siklus Kontrol
Jalur Metabolik Utama
1. Asam Sitrat
Siklus ini juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s dan siklus asam
trikarboksilat dan berlangsung didalam mitokondria. Siklus asam
sitrat merupakan jalur bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan
protein.
Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan
katabolisme asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah ekuivalen
hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan
penangkapan sebagian besar energi yang tersedia dari bahan baker
jaringan, dalam bentuk ATP. Selama proses oksidasi asetil KoA di
dalam siklus, akan terbentuk ekuivalen pereduksi dalam bentuk
hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan enzim dehidrogenase
spesifik.
Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki
rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP
dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif. Pada
keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan
oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total padasiklus
tersebut. Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di
dalam matriks mitokondria, baik dalam bentuk
bebas ataupun melekat pada permukaan dalam
membran interna mitokondria sehingga
memfasilitasi pemindahan unsure ekuivalen
pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi,
yangbertempat di dalam membran interna
mitokondria.
Jalur Metabolik Utama dan Siklus Kontrol
2. Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah
pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat.
Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.
Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus
asamsitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.Proses
di atas terjadi jika kita membutuhkan energi untuk
aktifitas, misalnya berpikir, mencerna makanan,
bekerja dan sebagainya. Jika kita memiliki glukosa
melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan glukosa
yang ada akan disimpan dalam bentuk glikogen.
Proses anabolisme ini dinamakan glikogenesis.
Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat
yang utama didalam tubuh dan analog dengan
amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama
terdapat didalam hati (sampai 6%), otot jarang
melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa
otot jauh lebih besar daripada hati,maka besarnya
simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga
sampai empat kali lebih banyak. Seperti amilum,
glikogen merupakan polimer ∝-D-Glukosa yang
bercabang. Glikogen otot berfungsi sebagai sumber
heksosa yang tersedia dengan mudah untuk proses
glikolisis di dalam otot itu sendiri.
Sedangkan glikogen hati sangat
berhubungan dengan simpanan dan
pengiriman heksosa keluar untuk
mempertahankan kadar glukosa darah,
khususnya pada saat di antara waktu makan.
Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua
simpanan glikogen hati terkuras habis. Tetapi
glikogen otot hanya terkuras secara bermakna
setelah seseorang melakukan olahraga
yangberat dan lama.
Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan
sebagai berikut:
1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat
(reaksiyang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di
otot reaksi inidikatalisir oleh heksokinase. Sedangkan di
hati oleh glukokinase.
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam
reaksi dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase.
Enzim itusendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo
akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang
intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 6-fosfat↔Enz + Glukosa 1,6-bifosfat↔Enz-
P + Glukosa1-fosfat
3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi
dengan uridin trifosfat(UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa
(UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
UDPGlc pirofosforilase.
UTP + Glukosa 1-fosfat↔UDPGlc + Ppi
Lintasan glikogenesis dan glikogenolisis
4. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh
enzim pirofosfataseinorganik akan menarik reaksi
kea rah kanan persamaan reaksi.
5. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc
membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4 pada
residu glukosa terminal glikogen, sehingga
membebaskan uridin difosfat. Reaksi inidikatalisir
oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen
yangsudah ada sebelumnya (disebut glikogen
primer) harus adauntuk memulai reaksi ini.
Glikogen primer selanjutnya dapatterbentuk pada
primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1-
4 untuk membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh
glikogen sintase. Pada otot rangka glikogenin tetap
melekat pada pusat molekul glikogen,sedangkan di hati
terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah
molekul glikogenin.
6. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan
penambahan glukosa tersebut hingga mencapai minimal
11 residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang
memindahkan bagiandari rantai 1 4 (panjang minimal 6
residu glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk
membentuk rangkaian 1 6 sehingga membuat titik
cabang pada molekul tersebut.
Cabang-cabang ini akan tumbuh dengan
penambahan lebih lanjut 1 glukosil dan
pembentukan cabang selanjutnya. Setelah
jumlah residu terminal yang non reduktif
bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam
molekul akan meningkat sehingga akan
mempercepat glikogenesis maupun
glikogenolisis
Glukoneogenesis

Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari


karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh adalah
menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Jikalemak juga tak tersedia, barulah memecah
protein untuk energi yang sesungguhnya protein
berperan pokok sebagai pembangun tubuh. Jadi
bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah
proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa
non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.
Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid
maupun proteindijelaskan sebagai berikut:
1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya
yaitu asam lemak dangliserol. Asam lemak dapat
dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA
masuk dalam siklus Kreb’s. Sementara itu gliserol
masuk dalamjalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya
akan masukke dalam siklus Kreb’s.
Ringkasan jalur glukoneogenesis
Lintasan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein.
Perhatikan jalur glukoneogenesis yaitu masuknya lipid
dan asam amino ke dalam lintasan :
Glukoneogenesis dari bahan protein. Dalam hal ini
protein telah dipecahmenjadi berbagai macam asam
amino
C. Metabolisme Lipid
(Integrasi Lipid Ke Siklus Asam Sitrat)
Katabolisme dapat juga memanen energi yang tersimpan
dalamlemak yang diperoleh dari makanan atau dari sel
penyimpan dalam tubuh.Setelah lemak dicerna, gliserol diubah
menjadi gliseraldehidfosfat.Sebagian besar energi lemak
disimpan dalam asam lemak. Urutanmetabolik yang disebut
oksidasi-β memecah asam lemak menjadifragmen berkarbon
dua, yang memasuki siklus Krebs sebagai Asetil Co-A.Lemak
merupakan bahan bakar yang sangat baik. Satu gram lemak
yangdioksidasi oleh respirasi menghasilkan ATP lebih dari dua
kali lebih banyakdaripada ATP yang dihasilkan oleh satu gram
karbohidrat.Asam lemak mengalami degradasi menjadi asetil
Co-A dalammatriks mitokondria melalui oksidasi-β.
Asetil Co-A kemudian memasukisiklus Krebs
jika persediaan oksaloasetat cukup. Jalan lain
adalah asetilCo-A dapat membentuk keton.
FADH2 dan NADH yang terbentuk
padaoksidasi-β memindahkan elektronnya ke
O2 melalui rantai transporelektron. Seperti
siklus Krebs, oksidasi-β dapat berlanjut jika
NAD+ dan FAD dibentuk kembali. Jadi,
kecepatan degradasi asam lemak juga
terangkai dengan kebutuhan ATP.
β-oksidasi asam lemak
D. Katabolisme Protein

1. Jalur piruvat
Asam amino yang masuk melaui jalur ini antara lain
alanin, sistein ,Glisin , treonin, triptofan. Misalnya alanin yang
diubah melalui reaksi transaminase menjadi piruvat. Sehingga
jalur ini menghasilkan energi sebagai berikut :Dari Piruvat
asetil Ko-A tidak menghasilkan energi, Sitrat isositrattidak
menghasilkan energy, isositrat α ketoglutarat menghasilkan
NADH, suksinil KoA suksinat menghasilkan ATP, Suksinat
Fumarat menghasilkan FADH 2, Fumarat malat menghasilkan
NADH, Oksaloasetatasetil Ko-A tidak menghasilkan ATP.Total
semua energy yang dihasilkan :3 NADH : 9 ATP1 ATP = 1 ATP1
FADH 2 = 2 ATP Jumlah = 12 ATP.
2. Lintas Asetoasetil KoA
Kelompok dari kerangka karbon asam amino fenilalanin,
tirosin,lisin, triptofan, dan leusin menghasilkan asetoasetil
KoA, yang kemudian diubah menjadi asetil KoA. Dua lintas
di dalam rangkaian ini perlu diperhatikan secara khusus.
Lintas dari triptofan menuju asetil koAmerupakan lintas
yang paling kompleks diantara lintas katabolisme
asamamino di dalam jaringan hewan. Beberapa senyawa
antara padakatabolisme triptofan merupakan pemula bagi
biosintesis biomolekul lainyang penting, termasuk
serotonin, suatu neuro hormon, dan asamnikotinat. Lintas
katabolik triptofan karenanya memiliki sejumlah
percabangan yang memungkinkan pembentukan beberapa
produk laindari pemula tunggal triptofan.
3. Jalur Suksinil-KoA
Metionin, isoleusin dan Valin (akan terdegradasi menghasilkan
suksinil Ko-A senyawa antara siklus asam sitrat). Valin dan
Isoleusin sama-sama mengalami reaksi transaminase. Empat
dari lima karbon valin diubah menjadi asm suksinat, demikian
juga tiga dari 6 atom karbonisoleusin. Untuk sampai pada
asetil-KoA, maka jalur ini membutuhkanenergi sebesar:Suksini
Ko-A Suksinat terdapat 1 GTP, dari Suksinat Fumaratterdapat 1
FADH, dari Fumarat Malat tidak terdapat enzim
yangmenghasilkan energy, dari Malat Oxaloasetat terdapat 1
NADH, dan dari Oxaloasetat Asetil Ko-A tidak ditemukan
adanya energy yang dibutuhkan. Total energi yang dihasilkan
dari Suksinil Ko-A menuju Asetil Ko-A adalah :
1 NADH = 3 ATP1 FADH = 2 ATP1 GTP = 1 ATP= 6 ATPc.
4. Jalur Fumarat
Fenilalanin dan tirosin (produk oksidasi fenilalanin) dapat
memasuki siklus asam sitrat melalui jalur fumarat. Empat
dari sembilan karbon fenilalanin dan tirosin menghasilkan
asetoasetat bebas (akan masuk melalui jalur asetoasetil Ko-
A) , sedangakan 4 karbon lainnya menghasilkan fumarat
(masuk melui jalur fumarat). Sedangkan satu karbon
sisanya akan terlepas sebgai CO2. Untuk sampai pada asetil-
KoA, makajalur ini membutuhkan energy sebesar: dari
Fumarat Malat tidakterdapat enzim yang menghasilkan
energi, dari Malat Oxaloasetatterdapat 1 NADH, dan dari
Oxaloasetat Asetil Ko-A tidak ditemukan adanya energi
yang dibutuhkan. Total energi yang dihasilkan dari Fumarat
menuju Asetil Ko-A, adalah :1 NADH = 3 ATPd.
5. Jalur Oksaloasetat
Kerangka karbon asparagin dan asam aspartat pada
akhirnya memasuki siklus asam sitrat melalui
oksaloasetat. Enzim asparaginase mengkatalisis
hidrolisis asparagin menjadi aspartat. Enzim ini
mengikat molekul H2O dan melepaskan NH4.
Aspartat akan dikatalis oleh enzim transaminase
membentuk oksaloacetat. Gugus amino pada
aspartat dapat dipindahkan menuju piruvat ataupun
alanin. Reaksi antara aspartat dan oksaloacetat ini
merupakan reaksi yang dapat balik atau reversible.
6. Jalur α-ketoglutarat
Kerangka karbon dari lima asam amino (arginin,
histidin, asamglutamat, glutamin, dan prolin)
memasuki siklus asam sitrat α-ketoglutarat. Asparagin
dan prolin akan masuk ke dalam glutamat semi aldehid
dibantu dengan enzim glutamat semialdehid sintase.
Kemudian glutamate semialdehid akan membentuk
glutamat. Histidin dan glutamin masuk kedalam
glutamat. Selanjtnya glutamat akan diubah menjadi α-
ketoglutaratdetelah mengalami deaminasi. Lintas ini
masuk melalui pintu α-ketoglutarat. α-ketoglutarat
diubah menjadi suksinil KoA. Proses tersebut
mnghasilkan 1 NADH = 3 ATP.
THANK YOU 
THANK YOU 
THANK YOU 
THANK YOU 
THANK YOU 
THANK YOU 
THANK YOU 
THANK YOU 
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai