Anda di halaman 1dari 78

Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O.

Karbohidrat setelah dicerna di usus, akan diserap oleh dinding usus halus
dalam bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh aliran darah
sebagian besar menuju hati, dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan
tertentu, dan mengalami proses metabolisme karbohidrat lebih lanjut.
Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan
glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa
oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur
kadar glukosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan
oleh kelenjar pankreas. Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis
glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan
maka banyak energi untuk kontraksi otot sehingga kadar glukosa dalam
darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang
selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk
energi
kimia,
ATP).
Faktor yang penting dalam kelancaran kerja tubuh adalah kadar glukosa
dalam darah. Kadar glukosa di bawah 70 mg/100 ml disebut hipoglisemia.
Adapun di atas 90 mg/100 ml disebut hiperglisemia. Hipoglisemia yang
serius dapat berakibat kekurangan glukosa dalam otak sehingga
menyebabkan hilangnya kesadaran (pingsan). Hiperglisemia merangsang
terjadinya gejala glukosuria, yaitu ketidakmampuan ginjal untuk menyerap
kembali glukosa yang telah mengalami filtrasi melalui sel tubuh.
Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:
1. hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas, berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam
darah;
2. hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa
dalam darah.
Macam-macam
proses
metabolisme
karbohidrat
1.
Glikogenesis
Glikogenesis adalah poses pembentukan glikogen dari glukosa. Proses
pembentukan glikogen sebagai berikut.

Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan enzim
glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan fosfat.

Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.

Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh uridil
transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi).

Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam
rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit
glukosa.

Istilah yang berhubungan dengan metabolisme penguraian glukosa sebagai


berikut.

Fermentasi atau peragian adalah proses penguraian senyawa kimia yang menghasilkan
gas. Dalam hal ini adalah penguraian karbohidrat, etanol, dan CO2.

Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat.

Glikolisis anaerob adalah proses penguraian karbohidrat menjadi laktat tanpa melibatkan
O2.

Respirasi adalah proses reaksi kimia yang terjadi apabila sel menyerap O2, menghasilkan
CO2 dan H2O. Respirasi dalam arti yang lebih khusus adalah proses-proses penguraian
glukosa dengan menggunakan O2, menghasilkan CO2, H2O, dan energi (dalam bentuk
energy kimia, ATP) yang melibatkan metabolisme glikosis, Daur Krebs, dan fosforilase
bersifat oksidasi.

2.
Glikolisis
Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Karbohidrat
di dalam usus yaitu glukosa setelah melalui dinding usus. Glukosa dalam
darah sebagian diubah menjadi glikogen. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam
jaringan terjadi secara bertingkat dan pada tingkat tertinggi dilepaskan
energi melalui proses-proses kimiawi (glukosa, glikogen) diubah menjadi
piruvat. Piruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam
metabolisme karbohidrat.

Glikolisis
Sifat-sifat peristiwa glikolisis, antara lain:
1. oksidasi glikogen/glukosa menjadi piruvat laktat;
2. dapat berlangsung secara aerob dan anaerob;
3. diperlukan adanya enzim dan energi;
4. menghasilkan senyawa karbohidrat beratom tiga;
5. terjadi sintesis ATP dari ADP + Pi.
Pada peristiwa glikolisis aerob dihasilkan piruvat, sedangkan pada glikolisis
anaerob
dihasilkan
laktat
melalui
piruvat.
Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari piruvat (kebalikan
glikolisis). Sifat-sifat peristiwa glukoneogenesis antara lain:
1. merupakan reaksi yang kompleks;
2. melibatkan beberapa enzim dan organel sel, yaitu mitokondrion;
3. terlebih dahulu mengubah piruvat menjadi malat;

4. metabolisme piruvat diangkut ke dalam mitokondrion dengan cara pengangkutan aktif


melalui membran.
Dalam peristiwa glukoneogenesis diperlukan energy sebanding dengan 12
molekul
ATP.
3.
Daur
Krebs
Piruvat diubah menjadi asam laktat, etanol, dan sebagian asetat. Asetat
khususnya asetil koenzim-A dapat diolah lebih lanjut dalam suatu proses
siklis yang disebut lingkaran trikarboksilat. Hal itu dikemukakan oleh Krebs
(1937), sehingga disebut juga Daur Krebs. Dalam proses siklik dihasilkan CO 2
dan H2O, terlepas energi yang mengandung tenaga kimia besar, yaitu ATP
(Adenosin Tri Phosfat). Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama
dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein.

Daur Krebs
Tahap-tahap daur asam trikarboksilat (Daur Krebs) sebagai berikut.

Fase pertama, terurainya asam piruvat terlebih dahulu atas CO 2 dan suatu zat yang
mempunyai atom C (asetat). Senyawa kemudian bersatu dengan koenzim A menjadi
asetil koenzim A.

Fase kedua, bersatunya asam oksalo asetat dengan asetil koenzim A sehingga tersusun
asam sitrat.

Tujuh reaksi dalam Daur Krebs sebagai berikut.


1. Pembentukan sitrat dari oksalo asetat dengan enzim sitratsinase.

2. Pembentukan isositrat dari sitrat melalui cis-akonitat dengan enzim akonitase.


3. Oksidasi isositrat menjadi a-ketoglutarat dengan enzim isositrat dehidrogenase.
4. Oksidasi a-ketoglutarat menjadi suksinat dengan enzim a-ketoglutarat dehidrogenase.
5. Oksidasi suksinat menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase.
6. Penambahan 1 mol H2O pada fumarat dengan enzim fumarase menjadi malat.
7. Oksidasi malat menjadi oksalo asetat dengan enzim malat dehidrogenase.
Satu molekul asetil co-A dalam Daur Krebs menghasilkan 12 ATP. Adapun
satu molekul glukosa akan menghasilkan 38 ATP.
Demikian penjelasan tentang metabolisme karbohidrat, semoga
bermanfaat. Baca juga penjelasan tentang perkecambahan dan biologi
sel.
http://www.biologisel.com/2013/10/metabolisme-karbohidrat.html
protein http://biokimia.fkunissula.ac.id/index.php?
option=com_docman&task=doc_download&gid=2&Itemid=64

Metabolisme protein merupakan salah satu proses metabolisme yang


terjadi pada organisme. Emil Fisher merupakan orang pertama yang berhasil
menyusun molekul protein dengan cara merangkaikan 15 molekul glisin
dengan 3 molekul leusin sehingga diperoleh suatu polipeptida. Molekul
protein terdiri atas kesatuan-kesatuan kecil yang disebut asam amino. Asam
amino yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan suatu ikatan
yang disebut ikatan peptida. Ikatan peptida ini akan terwujud apabila
gugusan karboksil dari asam amino yang satu bergabung dengan gugusan
amino dari asam amino yang lain. Di dalam penggabungan molekul asam
amino itu, akan terlepas satu molekul air. Hal tersebut dapat dilihat dalam
reaksi berikut.

Proses Metabolisme Protein


Rangkaian tersebut dapat diperpanjang ke kiri atau ke kanan menurut
kehendak kita. Jika diperpanjang ke kanan harus menyambungkan gugusan
NH2, sedangkan jika ke kiri harus menyambungkan gugusan COOH. Dengan
demikian, akan diperoleh molekul protein yang berat molekulnya.
Penggabungan molekul-molekul asam amino itu dipengaruhi oleh kegiatan
fosforilasi. Penyusunan protein yang merupakan bagian dari protoplasma
berbentuk suatu rantai panjang, sedangkan molekul protein-protein yang lain

mirip bola. Hal itu disebabkan oleh banyaknya lekukan pada rantai tersebut.
Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan dari
enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisis pada
ikatan-ikatan peptida. Hidrolisis ini juga dapat terjadi, jika protein dipanasi,
diberi basa, atau diberi asam. Dengan cara demikian, kita dapat mengenal
macam-macam asam amino yang tersusun di dalam suatu protein. Namun,
kita tidak dapat mengetahui urut-urutan susunannya ketika masih berbentuk
molekul protein yang utuh. Di samping itu, asam amino dapat
dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial.

Skema Metabolisme Protein


Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang
sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia
karena sel-sel tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino
esensial hanya dapat disintesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam amino
esensial, yaitu leusin, lisin, histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin,
triptofan,
isoleusin,
dan
metionin.
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri
oleh tubuh manusia. Contohnya: tirosin, glisin, alanin, dan prolin. Fungsi
protein bagi tubuh sebagai berikut.
1. Membangun sel-sel yang rusak.
2. Sumber energi.
3. Pengatur asam basa darah.
4. Keseimbangan cairan tubuh.
5. Pembentuk antibodi.

Konsentrasi normal asam amino dalam darah berkisar antara 3565 mg.
Asam amino merupakan asam yang relatif kuat, sehingga di dalam darah
dalam keadaan terionisasi. Konsentrasi beberapa asam amino dalam darah
diatur dalam batas tertentu oleh sintesis selektif pada bagian sel dan
ekskresi
selektif
oleh
ginjal.
Hasil akhir pencernaan protein dalam saluran pencernaan hampir seluruhnya
asam amino dan hanya kadang-kadang polipeptida atau molekul protein
diabsorpsi. Setelah itu asam amino dalam darah meningkat, tetapi
kenaikannya hanya beberapa mg. Hal itu dikarenakan sebagai berikut.
1. Pencernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung lebih dari 23 jam, sehingga
hanya sejumlah kecil asam amino diabsorpsi pada saat itu.
2. Setelah masuk ke dalam darah, asam amino yang berlebihan diabsorpsi dalam waktu 5
10 menit oleh sel di seluruh tubuh.
Oleh karena itu, hampir tidak pernah ada asam amino yang konsentrasinya
tinggi dalam darah. Namun, turn over rate asam amino demikian cepat
sehingga banyak protein (dalam gram) dapat dibawa dari satu bagian tubuh
ke bagian lain dalam bentuk asam amino setiap jamnya. Pada hakikatnya
semua molekul asam amino terlalu besar untuk berdifusi melalui pori
membran sel. Mungkin sejumlah kecil dapat larut dalam matriks sel dan
berdifusi ke dalam sel dengan cara lain. Namun, sejumlah besar asam amino
dapat ditranspor melalui membran hanya oleh transpor aktif yang
menggunakan
mekanisme
karier.
Salah satu fungsi transpor karier asam amino adalah untuk mencegah
kehilangan asam amino dalam urine. Semua asam amino dapat ditranspor
secara aktif melalui epithel tubulus proximalis yang mengeluarkan asam
amino dari filtrat glomerulus dan mengembalikannya ke darah. Namun, pada
tubulus ginjal terdapat batas kecepatan di mana setiap jenis asam amino
dapat ditranspor. Berdasarkan alasan ini, apabila sejenis konsentrasi asam
amino meningkat terlalu tinggi dalam plasma dan filtrate glomerulus, maka
kelebihan yang dapat direabsorpsi secara aktif hilang dan masuk ke dalam
urine.
Pada orang normal, kehilangan asam amino dalam urine setiap hari tidak
berarti. Jadi, hakikatnya semua asam amino yang diabsorpsi dari saluran
pencernaan digunakan oleh sel. Segera setelah asam amino masuk ke dalam
sel, di bawah pengaruh enzim-enzim intrasel akan dikonjugasi menjadi
protein
sel.
Oleh karena itu, konsentrasi asam amino di dalam sel selalu rendah.
Penyimpanan asam amino dalam jumlah besar terjadi di dalam sel dalam
bentuk protein. Akan tetapi, banyak protein intrasel dapat dengan mudah

dipecahkan kembali menjadi asam amino di bawah pengaruh enzim-enzim


pencernaan lisosom intrasel. Asam amino ini selanjutnya dapat ditranspor
kembali ke luar sel masuk ke dalam darah. Beberapa jaringan tubuh,
seperti hati, ginjal, dan mukosa usus berperan untuk menyimpan protein
dalam jumlah yang besar.
Demikian penjelasan tentang metabolisme protein, semoga bermanfaat.
Baca juga penjelasan tentang metabolisme karbohidrat dan biologi sel.

Biomolekul dan Metabolisme

Rate This

Sel adalah satuan organisasi terkecil yang dimiliki oleh semua makhluk hidup. Sel
dibangun dari protein, karbohidrat, asam nukleat, dan lipid. Semuanya merupakan
makromolekul berbentuk polimer yang tersusun dari satuan sederhana.

Karbohidrat berperan sebagai sumber makanan untuk organisme dan sebagai bahan
struktural untuk tanaman. Karbohidrat sederhana dinamakan monosakarida, umumnya
mengandung lima atom karbon dan enam atom karbon polihidroksi dari keton atau
aldehid yang mengandung atom karbon kiral. Gabungan monosakarida membentuk
karbohidrat yang lebih kompleks, sukrosa adalah disakarida, pati dan selulosa adalah
polimer D-glukosa.

Protein adalah golongan polimer alam dengan berat molekul berkisar dari 6000 sampai
1000000. Menurut strukturnya, protein digolongkan sebagai protein primer, sekunder,
tersier, dan kuarterner atau globular. Menurut fungsinya, protein berperan sebagai
struktural, transport, nutrien, katalis, regulator, dan sebagainya.

Pembangun protein adalah asam amino, yang dapat dibagi ke dalam kelompok polar dan
nonpolar, bergantung pada rantai samping (gugus R) yang menempel pada atom karbon
, yakni hidrofil atau hidrofob.

Polimer protein dibangun oleh urutan reaksi kondensasi asam-asam amino yang
menghasilkan peptida.

Urutan asam amino dalam rantai protein dinamakan struktur primer. Perbedaan dalam
struktur primer adalah spesifikasi fungsinya.

Struktur sekunder merujuk kepada susunan rantai protein, yang ditentukan oleh ikatan
hidrogen antara atom-atom pada asam amino yang berbeda. Jika antaraksi terjadi dalam
rantai, terbentuk struktur spiral dinamakan heliks-. Jika ikatan hidrogen diantara rantai
berbeda akan menghasilkan struktur -sheet. Bentuk keseluruhan protein dinamakan
struktur tersier. Perombakan struktur protein tersier, dinamakan denaturasi, dapat
disebabkan oleh sumber energi atau berbagai reaksi kimiawi.

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam reaksi biologi. Spesifikasi dan
efisiensi suatu enzim akibat dari strukturnya, yang sejalan dengan jenis tertentu pereaksi
molekul (substrat).

Kinetika reaksi enzim adalah orde pertama menurut persamaan kinetik MichaelisMenten. Mekanisme reaksi enzim diibaratkan kunci dan gemboknya menurut teori lock
and key. Menurut hipotesis induced fit, enzim dapat berubah sesuai bentuk substrat.
Kinerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, dan faktor hambatan, seperti hambatan
bersaing dan hambatan tidak bersaing.

Lipid adalah zat yang tidak larut dalam air yang terdapat dalam sel dan dapat
dikelompokkan ke dalam empat golongan: lemak, phosfolipid, malam (lilin), dan steroid.
Lemak adalah ester yang tersusun dari gliserol (alkohol polihidroksi) dan asam lemak
(asam karboksilat yang mengandung rantai hidrokarbon).

Jika sel membelah diri, informasi genetik ditransmisikan melalui asam deoksiribonukleat
(DNA) yang mempunyai struktur heliks ganda, dimana dua untai dipertahankan bersama
melalui ikatan hidrogen antara pasangan basa organik. Pasangan basa yang terjadi hanya
pada pasangan tertentu. Selama pembelahan sel, heliks ganda tidak memisah, dan polimer
baru terbentuk sepanjang untai DNA asal membentuk dua molekul DNA heliks ganda.
DNA mengandung fragmen disebut gen, menyimpan informasi struktural untuk protein
tertentu. Berbagai jenis molekul asam ribonukleat (RNA) membantu dalam sintesis
protein.

Perombakan molekul besar umumnya menghasilkan energi disebut katabolisme; sintesis


molekul besar dari komponen sederhananya dinamakan anabolisme, umumnya
memerlukan energi. Kedua proses ini secara simultan membangun metabolisme
organisme. Energi yang dilepaskan atau yang dibutuhkan dalam bentuk AMP, ADP, atau
ATP.

http://isepmalik.wordpress.com/2012/05/05/biomolekul-dan-metabolisme/

Ada empat kelas utama biomolekul yaitu karbohidrat, protein, nukleotida, dan lipid. Karbohidrat,
atau sakarida, adalah yang paling melimpah dari keempatnya. Karbohidrat memiliki beberapa
peran dalam organisme hidup, termasuk transportasi energi, serta menjadi komponen struktural
tanaman dan arthropoda. Turunan karbohidrat secara aktif terlibat dalam pembuahan, sistem
kekebalan tubuh, perkembangan penyakit, pembekuan darah dan pembangunan.

Karbohidrat disebut karbohidrat karena karbon, oksigen dan hidrogen yang dikandungnya
umumnya dalam proporsi untuk membentuk air dengan rumus umum Cn (H2O) n.
4 Jenis biomolekul tubuh :
1. Karbohidrat (sakarida) - Molekul terdiri dari karbon, hidrogen dan atom oksigen.
Sebuah sumber makanan utama dan bentuk utama energi bagi sebagian besar organisme.
Bila digabungkan bersama-sama untuk membentuk polimer, karbohidrat dapat berfungsi
sebagai molekul jangka panjang penyimpanan makanan, sebagai membran pelindung
untuk organisme dan sel, dan sebagai dukungan struktural utama untuk tanaman dan
konstituen banyak sel dan isinya.
2. Lipid (lemak) Molekul terdiri dari karbon, hidrogen, dan atom oksigen. Konstituen
utama dari semua membran di semua sel (dinding sel), molekul penyimpanan makanan,
perantara dalam jalur sinyal, Vitamin A, D, E dan K, kolesterol.
3. Protein Molekul mengandung nitrogen, karbon, hidrogen dan oksigen. Mereka
bertindak sebagai katalis biologis (enzim), membentuk bagian struktural organisme,
berpartisipasi dalam sel sinyal dan faktor pengakuan, dan bertindak sebagai molekul
kekebalan. Protein juga bisa menjadi sumber bahan bakar.
4. Asam nukleat (nukleotida) DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam
ribonukleat). Molekul-molekul ini terlibat dalam informasi genetik, serta struktur
pembentuk dalam sel. Mereka terlibat dalam penyimpanan semua informasi diwariskan
dari semua organisme, serta konversi data ini menjadi protein.
Fungsi Utama Biomolekul dalam kehidupan

Menyimpan energi, bahan bakar, dan perantara metabolisme.

Ribosa dan deoksiribosa gula merupakan bagian dari kerangka struktural RNA dan DNA.

Dinding sel bakteri terutama terdiri dari polisakarida (jenis karbohidrat).

Selulosa (sejenis karbohidrat) membuat sebagian besar dinding sel tanaman.

Karbohidrat terkait dengan banyak protein dan lipid (lemak), di mana mereka amat
terlibat dalam interaksi sel. Demikian ulasan singkat tentang Jenis biomolekul tubuh yang
paling dominan. Semoga bermanfaat.
http://vitaminprotein.org/jenis-biomolekul-tubuh

Metabolisme Vitamin
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh,
melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B
kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan
tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang
alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang
terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan
terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam
lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa
diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau

minyak yang dikonsumsi.


Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat
perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.
Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik,
baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.
Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan
ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada
tabel berikut:

Jenis Vitamin
Mekanisme Penyerapan
Vitamin A, D, E, K dan Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan
beta-karoten
dengan kilomikron, diserap melalui saluran
limfatik.
Vitamin C
Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na +

(cepat)
Vitamin B1 (Tiamin)
Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen
usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila
jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin)
Difusi pasif
Niasin
Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin)
Difusi pasif
Folasin (Asam Folat)
Menggunakan Na+
Vitamin B12
Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari
lambung.
Sumber : Muchtadi, 2009

2.2.1 Vitamin larut lemak


Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu dalam tubuh.
Sebagian vitamin lipida larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan
cairan empedu dan pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe
sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya tidak

dikeluarkan melalui urin.


Vitamin yang larut dalam lemak memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
1. Tidak terdapat di semua jaringan
2. Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
3. Memiliki bentuk prekusor atau provitamin
4. Menyusun struktur jaringan tubuh
5. Diserap bersama lemak
6. Disimpan bersama lemak dalam tubuh
7. Diekskresi melalui feses
8. Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi
dan lain sebagainya.

a)
Vitamin A (retinol)
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas, vitamin A
merupakan nama genetik yang menyatakan semua retinoiddan prekursor atau provitamin
A atau karotenoid yang mempunyai aktivitas bilogik sebagai retinol. Vitamin A esensial
untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Disamping itu kekurangan
vitamin A meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran
pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan
keterlambatan pertumbuhan.

Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter esensial retinil,
bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam sel-sel mukosa usus
halus, ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas esterase menjadi retinol yang
lebih efesien diabsorsi daripada ester retinil. Sebagian karetonoid, terutama beta karoten

di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus dipecah menjadi retinol.


Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester dan dengan
bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus untuk kemudian
diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah menuju hati. Hati

merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.


Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol yang
diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati. Pengambilan
retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan membran yang
spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel untuk kemudian
diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP kemudian dilepaskan.
Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam sel epitel sebagai asam

retinoat.
b)
Vitamin D (colecalciferol)
Vitamin D adalah nama generik dari dau molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan
kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D mencegahdan menyembuhkan riketsia, yaitu
dimana penyaklit penyakit tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh cukup mendapat matahari
konsumsi makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh, vitamin D
dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak tidak cukup

mendapat sinar matahari, vitamin perlu dipenuhi melalui makanan.


Vitamin D diabsorsi dalam usus halus bersama lipidadenagn bantuan cairan empedu.
Vitamin D dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein (DBP) ke
tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang, dan jaringan lain. Absorsi vitamin
D dan pada orang tua kurang efesien bila kandungan kalsium makanan rendah.

Kemungkinana hal ini disebabkan oleh gangguan ginjal dalam metabolisme vitamin D.
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi
kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk
{25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya

bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling aktif
adalah kolsitriol atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10 kali lebih
aktif dari vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh gnjal. Kalsitriol pada usus halus

meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dan pada tulang meningkatkan mobilisasinya.
Sintesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor didalam serum. Hormon paratiroid
(PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum rendah, tampaknya merupakan
perantara yang merangsang produksi {1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi tarf konsumsi
kalsium yang rendah tercermin dalam taraf kalsium serum yang rendah. Hal ini akan
mempengaruhi sekresi PTH dan peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat

dari makanan mempunyai pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
c)
Vitamin E (tokoferol)
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah keguguran dan
sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak
gndum dan dinamakan tokoferol. Semarang dikenal beberapa bentuk tokoferol dan
vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara

biologik.
Fungsi vitamin E:
1.
Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus

hidroksil.
2. Melindungi asam lemak jenuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi

radikal bebas
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk misel.
Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak rantai
panjang tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam sistem limfe
dilakukan oleh kilo micrn untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfa-tokofeol diangkut
oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk kedalam plasma, sedangkan sebagian
besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian
diterima oleh reseptor sel-sel perifer low-density lipoprotein/LDL dan masuk ke membran
sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian sel dimana produksi radikal bebas paling

banyak terbentuk, yaitu di mitokondria dan retikulum endoplasma.


d)
Vitamin K (fitomenadion)
Vitamin K ialah 2-methyl, 1,4-naphthoquinone. Semarang terdapat sejumlah derivat yang
semuanya mempunyai bioaktivitas vitamin K. Bentuk induk dari vitamin K disebut

Menadion oleh IUPAC dan Menaquion oleh IUNS. Vitamin K cukup tahan terhadap

panastetapi tidak tahan terhadap alcali dan cahaya.


Vitamin K tidak dapat disintesa oleh tubuh, tetapi suplai vitamin K bagi tubuh berasal
dari bahan makanan dan dari sintesa oleh mikroflora usus yang menghasilkan
menaquinone. Untuk penyerapan vitamin K diperlukan garam empedu dan lemak
didalam hidangan. Garam empedu dan lemak dicerna membentuk misel (misell) yang
berfungsi sebagai transport carrier bagi vitamin K tersebut.

2.2.2 Vitamin larut air


Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :
1. Tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
2. Tidak memiliki provitamin
3. Terdapat di semua jaringan
4. Sebagai prekusor enzim-enzim
5. Diserap dengan proses difusi biasa
6. Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
7. Diekskresi melalui urin
8. Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
a)
Vitamin C (asam askorbat)
Vitamin C adalah cristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin
C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan

dengan udara terutama bila terkena panas.


Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada bagian atas
usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorsi adalah
90% untuk konsumsi diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram
pada absorsi sebanyak 16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan.

Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan retina.


b)
Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu kelompok vitamin-vitamin


yang disebut B-kompleks. Vitamin B1 larut dalam air, tidak larut dalam minyak dan
dalam zat-zat pelarut lemak, stabil terhadap pemanasan pH asam, tetapi terurai pada

suasana biasa atau netral.


Tiamin mudah larut dalam air, sehingga di dalam usus halus mudah diserap kedalam
mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus thiamin difosforilasikan dengan pertolongan
ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae ke hati. Thiamin dieskresikan di dalam

urine pada keadaan normal, eskresi ini paralel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada

kondisi defisien hubungan paralel ini tidak lagi berlaku.


c)
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin ini tidak larut dalam minyak atau zat-zat pelarut lemak, stabil dalam pemanasan
dalam larutan asam mineral dan tahan terhadap pengaruh oksidasi, tetapi sensitif terhadap
larutan alkali, dimana ia terurai irreversibel oleh sinar ultraviolet maupun oleh cahaya
biasa. Vitamin ini diketemukan sebagai pigmen kuning kehijauan yang bersifat fluoresen
(mengeluarkan cahaya) dalam susu. Dalam bentuk murni adalah kristal kuning, larut air,
tahan panas, oksidasi dan asam tetapi tidak tahan dengan alkali dan cahaya terutama sinar

ultraviolet.
Riboflavin bebas terdapat di dalam bahan makanan dan larut di dalam air sehingga
mudah diserap dari rongga usus ke dalam mukosa. Didalam sel epithel mukosa usus,
riboflavin bebas mengalami fosforilasi dengan pertolongan ATP dan sebagai FMN

(Flavin Mononukleotida) dialirkan melalui vena portale ke hati.


d)
Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar
dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan
vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.
Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan
hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa
sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain
gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan
mual.

e)
Vitamin B5 (asam pantotenat)
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal
ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti
dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini
adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan
memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin
B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging,

susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.
Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecahpecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta

kesulitan untuk tidur.


f)
Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini
berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi
antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang
berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di beras, jagung, kacang-kacangan, hati,
ikan, daging dan sayuran. Vitamin ini merupakan bagian dari gugusan prostetik dari

enxim dekarboksilase dan transaminase tertentu.


Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat.
Fungsi vitamin B6:
1. Sebagai koenzim terutama dalam transaminasi
2. Dekarboksilasi
3. Reaksi lain yang berkaitan dengan metabolisme protein
4. PLP mengatur sintesis pengantar syaraf asam gama-amino butirat (gamma-amino-

butiric-acid/GABA).
Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan
metabolisme protein, seperti lemah dan sukar tidur . Jika lebih lanjut mengakibatkan
kejang, anemia, penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah, serta luka pada
bibir, sudut-sudut mulut dan kulit dan dapat mengakibatkan kerusakan sistem syaraf.

Sedangkan jika kelebihan akan mengakibatkan kram.


g)
Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus
diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian
sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin
B12 merupakan satu-satunya vitamin yang belum sanggup dibuat secara sintetis total,
tetapi selalu diekstraksi dari media tempat tumbuh mikroba, sebagai hasil fermentasi.
Struktur vitamin B12 adalah yang sangat kompleks dari struktur semua vitamin yang
diketahui sampai sekarang.

Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12
juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan
kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet
darah.[6] Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi

kebutuhan vitamin B12.


Anemia Persiosa adalah penyakit gangguan gizi yang dapat disembuhkan dengan
pemberian makanan yang mengandung 100-200 gram hati sapi. Bentuk utama vitamin ini
dalam

makanan

adalah

5-doeksiadenolsilkobalamin,

metilkobalamin,

dan

hidroksobalamin. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dan karena itu diproduksi

secara komersial dari fermentasi bakteri.


Absorpsi vitamin B12 mempunyai mekanisme sangat rumit dan unik. Di dalam sekresi
gaster terdapat enzim transferase yang disebut Faktor Intrinsik (FI). Faktor Intrinsik
mengikat vitamin B12 yang membuat vitamin ini resistan terhadap serangan mikroba
yang menghuni rongga usus. Pada manusia, FI dihasilkan oleh sel-sel cardia ventriculi.

No

Nama Vitamin

Sumber

Vitamin B1 (tiamin)
= C12H17ON4S

Hati, ginjal, susu,


mentega, kuning
telur, ikan, kacangkacangan, dan kulit
ari padi

Vitamin B2
(riboflavin
laktoflavin) =
C17H20O6N4

Hati, ginjal, jantung,


otak, susu, telur,
mentega, sayuran,
dan ragi

Vitamin B3 (niasin)
= C6H5O2N

Susu, hati, ikan,


telur, dan sayursayuran

Vitamin B5 (asam
pantotenat) =

Ragi, hati, kuning


telur, daging, buah-

Fungsi
Koenzim dan
metabolisme
Metabolisme
karbohidrat
Memelihara fungsi
sistem saraf
Memelihara sistem
pencernaan dan nafsu
makan
Transmisi rangsangan
cahaya ke saraf mata
Menjaga nafsu makan
Memelihara kulit di
sekitar mulut
Pertumbuhan sel
Bersama fosfat
membentuk koenzim yang
berperan dalam respirasi
sel
Memelihara tingkat gula
darah yang normal

Akibat Kelebihan dan


Kekurangan
Mengkonsumsi
Nyeri saat perjalanan
impuls di saraf perifer
Pembengkakan neuron
pada susunan saraf pusat
Beri-beri dan endema
Hilang nafsu makan
Gangguan jantung dan
otot
Mata lemah
Luka di sudut bibir
(keilosis)
Katarak
Dermatitis
Diare
Kelemahan otot
Penyakit pelagra
dengan gejala 3D (radang
kulit/dermatitis, diare, dan
demensia)
Radang kulit
Nafsu makan menurun

C9H17O3N

buahan dan sayursayuran

Vitamin B6
(piridoksin) =
C8H12O2N

Sayuran hijau, hati,


daging, telur, dan
susu

Vitamin B11 (asam


folat) = C12H12O6N7

Kacang-kacangan,
ragi, hati, daging,
pisang, lemon, dan
sayuran hijau

Vitamin B12
(sianokobalin = anti
anemia pernisiosa)
= C63H90O3N2S
Vitamin H (biotin)
= C10H16O3N2S

Daging, unggas,
ikan, telur,
susu,keju,hati, udang
dan kerang
Kacang-kacangan,
hati, dan kuning
telur
Jeruk, tomat, nanas,
pepaya, semangka,
stroberi, hati dan
sayur-sayuran segar

Komponen struktur
koenzim-A yang berperan
dalam proses oksidasi sel
Memelihara
keseimbangan unsur P dan
K dalam sel
Aktif dalam
pembentukan antibodi dan
beberapa koenzim dalam
metabolisme
Pembuatan koenzim
untuk produksi eritrosit
Membentuk asam
nukleat untuk sintesis
protein
Metabolisme sel dan
pertumbuhan jaringan
Pembentukan eritrosit
Koenzim metabolisme
karbohidrat, lemak, dan
protein
Pembentukan serabut
kolagen
Menjaga elastisitas
kapiler darah
Menjaga perlekatan
akar gigi pada gusi
Koenzim reaksi
katabolisme karbohidrat
dan lemak
Memelihara kesehatan
mata dan kulit
Pertumbuhan tulang dan
gigi

Vitamin C (asam
askrobat = C6H8O6

10

Vitamin A (retinol = Sayur-sayuran dan


anti seroftalmia) =
buah-buahan,
C20H30O
berwarna kuning dan
merah (mengandung
karoten), hati, susu,
dan daging
Vitamin D
Susu, minyak ikan,
Absorpsi fosfor dan
(ergosterol =
kuning telur, ragi,
kalsium
kalsiferol) =
dan sinar ultraviolet
Pembentukan tulang
C28H44O
dan gigi
Vitamin E
Kecambah, susu,
Pembentuka eritrosit
(tokoferol =
kuning telur, kacangFungsi reproduksi
antisterilitas)=
kacangan, tumbuhan
Mencegah oksidasi
C29H50O2
hijau dan biji
lemak tak jenuh

11

12

Insomnia
Peradangan kulit
Anemia

Anemia
Diare
Megaloblastosis
(membesarnya eritrosis)
Terhambatnya
petumbuhan
Kelelahan
Pusing
Anemia
Peradangan saraf
Depresi
Kurang nafsu makan
Pendarahan pada gusi
dan persendian
Otot sakit
Degenerasi
(pengurangan) sel-sel kulit
Skorbut (penyakit
karena kekurangna
vitamin C)
Xeroftalmia
(terganggunya kelenjar air
mata)
Rabun senja
Kulit kasar
Kelelahan
Rakhitis (pada bayi)
Osteomalasia
(melunaknya tulang pada
orang dewasa)
Penimbunan lemak
pada otot
Kemandulan
Pecahnya eritrosit

13

Vitamin K
(filokinon = anti
hemoragia) =
C31H46O2

gandum
Sayuran hijau, hati
dan daging

Pembekuan darah
Pembentukan
protombin dalam hati

Darah sukar membeku


Pendarahan

2.3

Kebutuhan Vitamin Pada Berbagai Jenis Hewan

a)
Sapi
Kesehatan dan kelangsungan hidup ternak bahkan pada kebanyakan mahluk hidup tidak
lepas dari keberadaan vitamin di dalam tubuh. Beberapa fungsi vitamin pada ternak

antara lain:
Vitamin berperan dalam mempertahankan dan meningkatkan kekuatan tubuh.
Vitamin berperan dalam meningkatkan kesehatan ternak terutama dalam berproduksi.
Bahan-bahan pakan yang berasal dari hijauan biasanya mengandung banyak vitamin,
sehingga pemenuhan kebutuhan vitamin pada ternak peliharaan tidak terlalu mengalami
kesulitan. Disamping itu, kebanyakan vitamin dapat dibentuk dalam usus binatang
pemamah biak, terutama vitamin B kompleks. Kandungan vitamin yang terdapat pada
pakan dari hijauan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: tanah, iklim, waktu
pemotongan dan penyimpanan. Vitamin A dan E banyak terdapat pada tanaman hijauan
dan padi-padian. Hal yang perlu diperhatikan oleh peternak atau pembudidaya sapi tidak
boleh menyepelekan pemenuhan pemenuhan kebutuhan vitamin pada sapi yang
dibudidayakannya, terutama pada musim kemarau, dimana bahan-bahan pakan hijauan
biasanya mengalami kekurangan kadar vitamin A. Oleh karena itu, pada musim kemarau

perlu ditambahkan vitamin A dalam ransum pakan ternak.


Kelebihan vitamin A dapat disimpan di dalam hati. Sapi memiliki kemampuan untuk
menyimpan vitamin A selama enam bulan, sementara itu kambing hanya memiliki
kemampuan untuk menyimpan vitamin A selama tiga bulan. Sumber vitamin A bisa
diperoleh dari bahan pakan yang berupa hijauan, terutama terdapat pada bagian pucuk
tanaman. Bagian pucuk tanaman biasanya mengandung karotin yang tinggi, dimana

karotin tersebut akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh hewan.


Proses pembentukan vitamin dalam tubuh hewan:
Vitamin A dapat dibentuk dari karotin yang banyak terdapat pada ransum pakan

hijauan.
Vitamin B dapat dibentuk sepenuhnya di dalam tubuh hewan.

Vitamin C dibentuk sendiri oleh semua jenis hewan yang telah dewasa
Vitamin D akan dibentuk dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari.

b)
Domba dan Kambing
Vitamin pada ternak, terutama domba dan kambing sangat diperlukan, antara lain:
1. Meningkatkan pertumbuhan dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit

terutama pada hewan muda


2. Membantu masa penyembuhan dari sakit
3. Meningkatkan fertiltas dan mengatasi kemajiran pada hewan betina tanpa diketahui

penyebab yang jelas.


4. Gangguan birahi dan gangguan produksi spermatozoa pada jantan
5. Rakhitis pada hewan muda dan dan osteomalasia pada hewan dewasa
6. Gangguan metabolisme mineral karena pakan tidak seimbang
7. Mencegah abortus
Adapun vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh domba dan kambing memilki

fungsi sebagai berikut:


1. Vitamin A terlibat dalam proses pembentukan dan menjaga fungsi jaringan epiitel
dan membrane mukosa serta sangat penting untuk menjaga kesuburan dan penglihatan

normal
2. Vitamin D3 mengatur metabolisme kalsium dan fosfor dalam darah dan mengatur
absorpsinya dari usus. Pada hewan muda dan dalam masa pertumbuhan. Vitamin D3 juga

berperan dalam pembentukan tulang dan gigi.


3.
Vitamin E berperan sebagai antioksidan intraseluler dan menjaga stabilitas
membrane sel dari oksidasi lemak tak jenuh serta menghambat terjadinya keracunan
peroksida lemak. Vitamin E juga berperan dalam meningkatkan respon kekebalan tubuh
terhadap penyakit dan meningkatkan fertilitas hewan.

c)
Unggas
Vitamin dibutuhkan ayam dalam jumlah sedikit, namun memiliki pengaruh yang sangat

penting terhadap metabolisme.


Secara umum, peranan vitamin dalam tubuh ayam di antaranya:
1. Vitamin A berfungsi dalam proses pertumbuhan, stabilitas jaringan epitel pada
membran

mukosa

saluran

pencernaan,

mengoptimalkan indera penglihatan.

pernapasan,

saluran

reproduksi,

serta

2. Vitamin B kompleks (vitamin B1 sampai B12) berfungsi sebagai koenzim dan


membantu berbagai proses metabolisme nutrisi, mulai dari karbohidrat, protein dan

lemak.
3. Vitamin C berfungsi dalam metabolisme sel dan sebagai anti oksidan.
4. Vitamin D menjaga rasio level kalsium dan fosfor dalam darah. Rasio ini
mempengaruhi pembentukan kerangka normal, kekerasan paruh dan cakar serta kekuatan

kerabang telur yang terbentuk.


5. Vitamin E untuk meningkatkan fertilitas, menjaga agar pertumbuhan embrio normal,

dan sebagai antioksidan.


6. Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protrombin yang nantinya digunakan untuk

pengaturan proses pembekuan darah.


Vitamin untuk ayam merupakan nutrien mikro yang biasanya sudah ada di dalam pakan
ayam. Seorang ahli nutrisi (nutrisionis, red) dari pabrik pakan akan menghitung
ketersediaan vitamin dalam pakan yang disusunnya setelah semua nutrien utama

terpenuhi kebutuhannya.
Dampak negatif vitamin tidak hanya muncul bila terdapat defisiensi. Vitamin juga
memiliki efek toksik jika pemberiannya berlebihan. Contohnya, jika pemberian vitamin A
dilakukan secara berlebihan, 4 10 kali lipat dari kebutuhan normal, maka unggas akan

mengalami keracunan.
Peternak juga harus memperhatikan pemberian vitamin fat soluble (larut lemak), karena
memiliki ambang toksisitas (level ambang batas meracuni) lebih rendah dibanding
vitamin larut air. Jika dibandingkan dengan vitamin A, E dan K, ambang toksisitas paling
rendah adalah vitamin D. Ambang toksisitas vitamin larut air jika dibandingkan vitamin

larut lemak jauh lebih tinggi karena bisa dibuang oleh tubuh.
Kasus kelebihan vitamin, misalnya kelebihan vitamin D pada unggas akan menimbulkan
gejala klinis berupa kotoran berwarna putih karena terjadi proses pengapuran tulang
diiringi penurunan konsumsi pakan. Sementara itu, keracunan vitamin A dapat

menyebabkan kerusakan hati.


Di lapangan sendiri, kasus keracunan vitamin bisa terjadi jika dosis pemberian vitamin
menyalahi aturan dan pencampurannya ke dalam pakan tidak merata. Hal ini sangat
berisiko terjadi pada peternak layer self mixing (memformulasikan sendiri pakannya).

d)
Kucing
Vitamin yang larut dalam air (terutama niasin dan vitamin C)

Kucing tidak dapat membuat cukup niasin di dalam tubuhnya (catatan : vitamin B dapat
disintesis dari triptofan), sehingga niacin adalah bagian penting dari kebutuhan vitamin
kucing dan gizi kucing. Jika makanan kucing tidak mengandung cukup niasin, kucing
mungkin mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, radang gusi, atau
diare. Vitamin C memainkan peran penting dalam nutrisi kucing karena diperlukan untuk

sintesis kolagen, yang merupakan jaringan paling umum di dalam tubuh.


Vitamin yang larut dalam lemak (terutama vitamin A)
Makanan kucing yang baik harus mengandung cukup vitamin A, seringkali tercantum
pada kebutuhan vitamin dan suplemen kucing sebagai retinyl palmitate. Vitamin A adalah
bagian penting dari kebutuhan vitamin kucing karena kekurangan vitamin A akan
menyebabkan rabun senja, masalah kulit dan bulu, serta terhambatnya pertumbuhan.
Vitamin Amerupakan vitamin yang larut dalam lemak (bukan vitamin yang laut dalam
air) sehingga tidak diekskresikan melalui urin dan dapat mencapai tingkat beracun dalam
tubuh bila diberikan secara berlebihan.

e)
Kuda
Beberapa jenis vitamin dapat disintesis oleh kuda. Jumlah yang disintesis akan
bervariasi tergantung jenis vitamin itu sendiri dan jenis ransum yang dimakan. Secum
merupakan tempat yang ideal untuk sintesis vitamin. Tidak diketahui berapa banyak
vitamin yang disintesis dalam secum diserap oleh usus besar,mungkin hanya sebagian
kecil saja. Karena sulit untuk mengandalkan pada kuda untuk mensintesis seluruh
kebutuhan vitamin B, maka perlu diberikan suplemen vitamin B pada ransum untuk kuda
muda dan kuda pacu untuk memperbaiki performannya.Sejauh ini hanya sedikit
informasi penelitian mengenai vitamin tersedia yang dibutuhkan kuda. Belum diketahui
jenis vitamin apa yang perlu ditambahkan untuk mencapai ransum seimbang dan pada
fase apa diberikan dari siklus kehidupan kuda tersebut. Kemudian, para ilmuwan
memperbaiki ransum atau suplemen vitamin dengan membandingkan informasi

ketentuan vitamin pada hewan lain.


Tabel berikut memperlihatkan kebutuhan vitamin premiks yang harus ditambahkan dalam
ransum per hari.

N
o
1

Vitamin
Vitamin A (IU)

Per ons premiks


40000

Vitamin D (IU)

4000

Vitamin E (IU)

80

Vitamin K (mg)

20

Thiamin (mg)

24

Rhiboflavin (mg)

40

Niasin (mg)

120

Piridoksin (mg)

12

Asam Pantonenat (mg)

48

Kholin (mg)

600

11

Vitamin B12

120

12

Folasin

12

Tabel berikut menunjukkan kebutuhan premix yang dicampurkan dalam ransum.


Vitamin

Per ons Premiks

Foals (anak kuda)


a.umur 0-2 bulan

1/8

b.umur 2 bulan lepas sapih

c.lepas sapih-training

d.selama training (latihan pacu)

Mares (kuda betina)


a.masa bunting

b.masa laktasi

c.betina mandul

Stallions (kuda jantan)


a.musim kawin
b.musim kerja
Sumber : Cunha T.J (1980)

1
1

Vitamin diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan nutrient lainnya, namun
kekurangan vitamin dalam ransum menyebabkan gangguan metabolisme dan penyakit.
Beberapa senyawa yang berfungsi sebagai precursor vitamin atau provitamin seperti karoten atau pro-vitamin A. Diketahui sedikitnya 15 vitamin dibutuhkan kuda. Sebagian
besar vitamin dapat diperoleh dari hijauan. Vitamin yang terdapat dalam pakan bervariasi

tergantung padatipe tanah, iklim, pemanenan, dan penyimpanan. Hijauan berkualitas


yang diperoleh pada pagi hari biasanya banyak mengandung vitamin. Defisiensi vitamin
dapat terjadi jika kuda banyak mengkonsumsi hijauan kualitas buruk atau pakan tanpa

suplemen vitamin.
Sebagian besar vitamin yang larut dalam air dapat disintesis dari mikroorganisme dalam
usus kuda, namun tidak untuk dismpan. Beberapa diantaranya terlibat dalam metabolisme
atau penggunaan lemak, protein dan karbohidrat pakan, sehingga berarti pakan yang
mengandung banyak energy harus diiringi dengan banyak vitamin.
http://asharicdvm.blogspot.com/2014/04/metabolisme-vitamin.html
bioenergitika
http://www.fk.unair.ac.id/attachments/1643_BIOENERGETIKA%202.pdf

METABOLISME AIR
AIR sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Hampir semua sel
memerlukan air agar bisa berfungsi dengan benar dan pada dasarnya, semua
proses metabolisme memerlukan air. Sekitar 55-75% tubuh manusia tersusun dari
air. Selain itu, tubuh kehilangan sekitar 8 gelas air sehari melalui keringat, proses
pernapasan dan buang air. Karena itu, untuk menjaga agar tubuh tetap berfungsi
dengan benar, pastikan Anda tetap mengisi kembali air yang hilang. Alasan
tersebut masih kurang kuat untuk membuat Anda menambah konsumsi air? Berikut
5 alasan lain yang tentunya akan membuat Anda lebih semangat untuk minum 8
gelas sehari.
1. Memperbaiki performa mental
Jika Anda tidak bisa mengingat apa yang tertulis di awal artikel ini, berarti otak
Anda kekurangan cairan. Sekitar 80% jaringan otak terbuat dari air. Karena itu,
sangat penting untuk menjaga agar otak tidak kekurangan air. Percobaan klinis
telah menunjukkan, dehidrasi bisa menurunkan performa ingatan/memori jangka
pendek serta mengganggu konsentrasi.
Prinsipnya sebenarnya sangat sederhana, dengan menarik komponen utama maka
pastinya otak akan mengalami gangguan fungsi. Sama seperti mengemudikan
mobil tanpa minyak.
Di dalam otak, air akan mengencerkan cairan yang membawa protein dan enzimenzim, dan membantu mengirimkan nutrisi-nutrisi ini ke tujuan mereka masingmasing. Saat tubuh kekurangan air, gerakan cairan pembawa protein dan enzim
tersebut juga akan melambat. Karena itu, performa mental Anda juga akan
terpengaruh secara langsung. Selain itu, air membersihkan otak dari radikal-radikal
bebas yang bisa merusak susuan sel yang akhirnya justru memicu operasi yang
bersifat menghancurkan.
2. Mencegah gangguan kritis

Radang sendi, kanker dan penyakit jantung merupakan penyakit serius yang
menyerang jutaan orang di seluruh belahan dunia. Akan tetapi, Anda tetap bisa
menghindari penyakit tersebut dengan minum air. Kuncinya adalah komponen
tulang rawan, berupa material berongga yang berfungsi sebagai bantalan dimana
tulang bertemu, dan cairan synovial, cairan di sekitar persendian yang berfungsi
sebagai pelumas dan bekerja sebagai alat penahan goncangan. Saat persediaan air
cukup, maka gesekan yang terjadi di sekitar persendian juga lebih sedikit. Karena
itu, radang sendi juga lebih sedikit.
Selain itu, saat sistem tubuh mempunyai banyak air, meskipun harus berulangulang ke kamar kecil, tubuh akan dibersihkan dari racun. Dengan mengurangi waktu
kontak antara racun-racun ini dengan colon dan kandung kemih Anda, maka angka
kejadian kanker juga bisa dikurangi.
Tidak hanya membantu mengeluarkan racun dari sistem tubuh, tetapi air juga
membersihkan tubuh dari kelebihan garam. Beberapa studi telah mengaitkan kadar
garam tinggi dengan tekanan darah tinggi, dan hipertensi selanjutnya dikaitkan
dengan berbagai masalah jantung.
3. Air membantu Anda menurunkan berat badan
Anda lapar sebelum waktu makan? Cobalah mengisi perut Anda dengan H2O.
Minuman ini tidak mengandung kalori atau lemak, serta terbukti efektif menekan
selera makan. Yang lebih penting lagi, air bisa mempercepat proses metabolisme.
Mengingat semua proses dalam tubuh memerlukan air, jadi tidak heran kalau
metabolisme juga akan melambat jika kekurangan air. Semakin cepat metabolisme,
maka akan semakin banyak kalori yang dibakar.
Studi-studi telah menunjukkan, setelah mencerna 2 cangkir air, maka perlu waktu
10-40 menit untuk memulai kembali proses metabolisme. Akan tetapi, sekali
dimulai, proses pembakaran kalori akan berlangsung 30% lebih cepat. Satu studi
lain, seperti dikutip situs askmen, memperkirakan bahwa meningkatkan jumlah
konsumsi air hingga 6 gelas sehari bisa menurunkan berat badan sebanyak 5.3 pon
lemak dalam waktu satu tahun.
4. Mencegah gigi berlubang
Minum air putih juga bisa membantu Anda mempertahankan senyum indah Anda
dengan biaya minimal. Jika isi perut Anda tetap teraliri air, maka akan membantu
produksi beberapa cairan penting tubuh termasuk air liur (saliva), yang berfungsi
mencegah gigi berlubang.
Pembusukan gigi berasal dari pembentukan asam, yang akan mengikis lapisan
email gigi. Tapi, air liur bisa menetralkan asam ini. Selain itu, saliva juga
mengandung mineral-mineral tertentu yang bisa membantu proses perbaikan gigi.
jadi, sepanjang tubuh Anda tidak kekurangan cairan, dan tentunya Anda tidak
terlalu banyak mengunyah permen, saliva Anda cukup untuk memenangkan
pertarungan melawan asam dan menjaga agar gigi tetap terlindungi.
5. Minum terlalu banyak picu dehidrasi

Sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air harian Anda. Tetapi, tidak perlu
minum dengan jumlah berlebih. Anda cukup mengembalikan jumlah cairan yang
Anda buang. Rata-rata orang pada umumnya kehilangan 2-3 gelas air melalui
proses pernapasan normal dan satu gelas lagi melalui keringat. Buang air dan
latihan fisik biasanya mengeluarkan air sebanyak 4 gelas. Maka tubuh memerlukan
8 gelas sehari. Fokuslah menggantikan air yang sudah Anda gunakan.
Minum berlebih terjadi jika Anda minum lebih banyak daripada yang Anda
keluarkan. Jika hal ini terjadi, kadar sodium dalam tubuh menjadi tidak seimbang,
sehingga bisa memicu masalah pencernaan bahkan bisa membuat Anda tidak
sadarkan diri. Tapi tidak perlu panik, orang dewasa sehat hanya akan mengalami
kelebihan cairan jika minum 2 galon air per hari secara teratur.
jadi sangat berguna nya air bagi kehidupan..

METABOLISME MINERAL
Unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terdiri atas 5 kelompok,
yaitu :
1. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulphur, merupakan komponen utama
mole kul-molekul tubuh.
2. Kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Merupakan mineral
yang penting untuk nutrisi. Dibutuhkan dalam makanan lebih besar dari 100
mg/hari.
3. Kromium, kobalt, tembaga,yodium, besi, mangan, molybdenum, selenium, dan
seng.
Merupakan unsur runutan (trace elemen) yang terdapat sedikit dalam tubuh.
Fluor,dianggap sebagai bagian kelompok ini, berperan mencegah kerusakan gigi.
4. Arsen, kadmium, nikel silicon, timah, dan vanadium. Merupakan unsur tambahan
dan
tidak diketahui mempunyai fungsi essensial pada manusia.
5. Timah hitam dan air raksa. Unsur tersebut beracun.

ABSORPSI MINERAL
Mineral, (kecuali K dan Na), membentuk garam dan senyawa lain yang relatif sukar
larut, sehingga sukar diabsorpsi. Absorpsi mineral sering memerlukan protein
pengemban spesifik (spesific carrier proteins), sintesis protein ini berperan sebagai
mekanisme penting untuk mengatur kadar mineral dalam tubuh.

Ekskresi sebagian besar mineral melalui ginjal, ada juga disekresi kedalam getah
pencernaan, empedu dan hilang dalam feses.
Kelainan akibat kekurangan mineral
Kekurangan intake semua mineral esensial dapat menyebabkan sindroma klinik.Bila
terjadi difisiensi biasanya sekunder, akibat malabsorpsi, perdarahan, berlebihan
(besi), penyakit ginjal(kalsium), atau problem klinis lain.
Kelaianan akibat kelebihan mineral.
Kelebihan intake dari hampir semua mineral menyebabkan gejala toksik.
Sumber dan kebutuhan mineral sehari-hari
Mineral esensial dan unsur runutan ditemukan dalam sebagian besar makanan,
terutama biji-bijian utuh, buah, sayuran, susu, daging dan ikan. Biasanya dalam
makanan hanya dalam jumlah yang sedikit

Proses Metabolisme Vitamin C

Saat ini kelihatannya masih marak injeksi Vitamin C untuk mempercantik kulit kita
memang sangat membutuhkan yang namanya Vitamin dari luar [makanan /
suplemen] karena tubuh tidak bisa memproduksi. Ketika orang-orang sibuk dengan
injeksi dan mengkonsumsinya dalam dosis tinggi mereka bisa saja tidak tahu
bagaimana proses metabolisme Vitamin C di dalam tubuh.
Vitamin C adalah Vitamin yang larut air dan biasa disebut asam askorbat. Vitamin C
mudah diserap secara aktif atau mungkin secara nonaktif [difusi] pada bagian atas
usus halus masuk ke peredaran darah melalui vena porta [pembuluh darah besar
yang menuju ke hati lalu ke jantung]. Rata-rata penyerapan adalah 90% untuk
konsumsi 20 s/d 120 mg sehari . Konsumsi tinggi sampai 12 gram [sebagai pil]
hanya diserap sebanyak 16% . Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan,
konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal, pituitari dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1.500 mg Vitamin C bila konsumsi mencapai 100
mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut [berupa kerusakan
mucosa seperti sariawan] selama tiga bulan, Vitamin C dibuang melalui urine.
Karena dibuang melalui urine itu berarti berhubungan dengan ginjal jadi asupan

Vitamin C dosis tinggi kurang baik untuk penderita gagal ginjal dan hati .
Angka kecukupan gizi Vitamin C untuk Indonesia pria dan wanita dewasa sekitar 60
mg sehari, untuk balita sekitar 40 mg perhari, untuk ibu hamil sekitar 70 mg
perhari. Seperti penjelasan di atas makin tinggi dosisnya makin sedikit yang
diserap.
Referensi: Buku Prinsif Dasar Ilmu Gizi, Sunita Almatsier

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme,[1] yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan
amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. [2] Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. [3]
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B
(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan
folat).[3] Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin
yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan.[3]
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat
mengalami suatu penyakit.[3] Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. [2]
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.[4] Contohnya adalah
bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping
itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan
gangguan metabolisme pada tubuh.[5]

http://sichesse.blogspot.com/2012/04/metabolisme-air.html
Biologi Kelas XII : Metabolisme Lemak (Lipid)
By

Wawang

Armansyah

Metabolisme lemak (lipid) terjadi dalam semua bagian tubuh manusia


terutama dalam otak. Metabolisme lemak (lipid) mempunyai peran yang
sangat penting dalam proses metabolisme secara umum. Beberapa peranan
biologi dari lemak atau lipid sebagai berikut.
1. Sebagai komponen struktur membran.
2. Sebagai lapisan pelindung pada beberapa jasad.
3. Sebagai bentuk energi cadangan.
4. Sebagai komponen permukaan sel yang berperan dalam proses
kekebalan jaringan.
5. Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran.

Metabolisme Lemak dalam Tubuh


Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan
campuran lipid yang sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks
(triasilgliserol, fosfolipid, sfingolipid, dan lilin) berasal dari tanaman maupun
jaringan hewan. Dalam mulut dan lambung, lipid tadi belum mengalami
pemecahan yang berarti. Setelah berada dalam intestin, lipid kompleks
terutama triasilgliserolnya dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas
dan
sisa.
Enzim lipase diaktifkan oleh hormon epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam

asam empedu (terutama asam kholat dan taurokholat) yang disekresikan


oleh hati. Fungsi garam tersebut ialah mengemulsi makanan berlemak
sehingga terbentuklah emulsi partikel lipid yang sangat kecil. Oleh karena
itu, permukaan lipid menjadi lebih besar dan lebih mudah dihirolisis oleh
lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna. Reaksi
hidrolisisnya berlangsung sebagai berikut.

Proses Metabolisme Lemak


Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya
bisa menghidrolisis ikatan ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya
asam lemak bebas dan monoasil gliserol. Dengan bantuan misel-misel garam
empedu maka asam lemak bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin
membentuk sebuah kompleks yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada
permukaan sel mukosal. Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya menembus
membran sel mukosal dan masuk ke dalamnya. Miselmisel garam empedu
melepaskan
diri
dan
meninggalkan
permukaan
sel
mukosal.
Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali
menjadi triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol,
dan lain-lain membentuk siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya
masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang
memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu
menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipoprotein lipase.
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat organik.
Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon
dan gugus karboksilat yang terikat pada ujungnya. Asam lemak mempunyai
dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:
1. Pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik
sebagai komponen membran biologi;
2. Sebagai molekul sumber energi.
Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang
masuk ke dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di
dalam usus oleh enzim. Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol

membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening.


Selanjutnya, lemak disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk lesitin yang
dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan
oleh ATP menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti
glukosa. Rantai karbon asam lemak diolah di dalam mitokondria sehingga
dihasilkan asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam Siklus
Krebs.
Demikian penjelasan tentang metabolisme lemak (lipid), semoga
bermanfaat. Baca juga penjelasan tentang metabolisme protein dan
biologi sel.
http://www.biologisel.com/2013/10/metabolisme-lemak.html
Tugas Mandiri Keperawatan Blok IDK2 - Metabolisme Air, Vitamin dan Mineral
Hello saya kembali dengan hasil tugas mandiri di lingkungan tempat
belajar saya yang baru... setelah sibuk menyesuaikan diri dan kesibukan
yang lain.. hmm.. ya.. semoga bermanfaat tulisan yang ada di blog saya
ini.. dan jangan lupa cantumkan sumber setiap mau mengutip ya^^

TUGAS BELAJAR MANDIRI


BIOKIMIA

METABOLISME AIR, VITAMIN, DAN MINERAL

Oleh:
Isnawati
I1B113007

Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran


Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
September 2013

METABOLISME AIR, VITAMIN DAN MINERAL

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk
hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri,
protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya
kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat,
mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan
hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme)

senyawa

atau

komponen

dalam

sel

hidup..

Semua

reaksi

metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah
peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi
pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.
Metabolisme Vitamin
Definisi vitamin adalah sebuah kelompok dari nutrisi-nutrisi yang harus dalam
susunan makanan (i.e lingkungan yang bersifat kimia) dari suatu organisme. Ada
beberapa fungsi vitamin dalam sitem biological tanpa beberapa tipe pada aktivasi
metabolisme atau sambungan untuk sebuah ko-fungsional spesies (misalnya
enzim), harus mengalami yang namaya konversi metabolik.
Metabolik transformasi dari bentuk nutrisi-nutrisi pada banyak vitamin
kedalam bentuk yang aktif dalam metebolisme harus termasuk modifikasi
substantive pada struktur kimia vitamin dan/atau kombinasinya dengan golongan
metabolikal penting lainnya. Selanjutnya, beberapa vitamin diaktifkan ke fungsi
golongan mereka, factor yang dapat memengaruhi aktivasi metabolisme vitamin
dapat dalam pengaruh efekasi nutrisi.
1.

Metabolism Vitamin A
Vitamin A dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk eter
esensial retinil, bersama karotenoid bersama lipida lain dalam lambung. Dalam selsel mukosa usus halus, ester retinil dihiddrolisis oleh enzim-enzim pankreas
esterase menjadi retinol yang lebih efesien diabsorsi daripada ester retinil.
Sebagian karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus
halus dipecah menjadi retinol.

Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak dan membentuk ester
dan dengan bantuan cairan empedu menyebrangi sel-sel vili dinding usus halus
untuk kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe ke dalam aliran darah
menuju hati. Hati merupakan tempat penyimpanan terbesar vitamin A dalam tubuh.
Bila tubuh memerlukan, vitamin A dimobilasi dari hati dalam bentuk retinol
yang diangkut oleh Retinol Binding-Protein (RBD) yang disentesis oleh hati.
Pengambilan retinol oleh berbagai sel tubuh bergantung pada resepton permukaan
membran yang spesifik oleh RBP. Retinol kemudian diangkut melalui membran sel
untuk kemudian diikatkan pada Celluler Retinol Binding-Protein (CRBD) dan RBP
kemudian dilepaskan. Di dalam sel mata retinol berfungsi sebagai retinal dan dalam
sel epitel sebagai asam retinoat.

2.

Metabolisme Vitamin B1 (Tiamin)


Tiamin mudah larut dalam air, sehingga didalam usus halus mudah diserap
kedalam mukosa. Didalam sel epitel mukosa usus thiamin diphosphorylasikan
dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena portae kehati. Thiamin
dieskresikan didalam urine pada keadaan normal, eskresi ini parallel terhadap
tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan parallel ini tidak lagi
berlaku.

3.

Metabolisme Vitamin B2 (Riboflavin)


Riboflavin bebas terdapat didalam bahan makanan dan larut didalam air,
sehingga mudah diserap dari rongga usus kedalam mukosa. Didalam sel epithel

mukosa usus, riboflavin bebas mengalami phosphorylasi dengan pertolongan ATP


dan sebagai FMN dialirkan melalui vena portale kehati.
4.

Metabolisme Vitamin C
Vitamin C mudah diabsorsi secara aktif dan mungkin pula secara difusi pada
bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata
absorsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20 dan 129 mg sehari. Konsumsi tinggi
sampai 12 gram pada absorsi sebanyak 16% . Vitamin C kemudian dibawa ke
semua jaringan. Konsentrasi tertinggi adalah dalam jeringan adrenal, pituitari, dan
retina.

5.

Metabolisme vitamin D3
Vitamin D3 (kolekalsiferof) dibentuk didalam kulit sinar ultraviolet dari 7dehidrokolesterol. Vitamin D3 didalam hati diubah menjadi bentuk aktif 25-hidroksi
kolikasiferol {25(OH)D3} yang lima kali lebih aktif dari pada vitamin D3. Bentuk
{25(OH)D3} adalah bentuk vitamin D yang banyak di dalam darah dan banyaknya
bergantung konsumsi dan penyingkapan tubuh terhadap matahari. Bentuk paling
aktif adalah kolsitriol

atau 1,25-dihidroksi kolekalsiferol {1,25(OH)2D3} yang 10

kali lebih aktif dari vitamin D3. Bentuk aktif ini dibuat oleh gnjal. Kalsitriol pada
usus

halus

meningkatkan

absorpsi

kalsium

dan

fosfor

dan

pada

tulang

meningkatkan mobilisasinya. Sisntesis kalsitriol diatur oleh taraf kalsium dan fosfor
didalam serum. Hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan bila kalsium dalam serum
rendah,

tampaknya

merupakan

perantara

yang

merangsang

produksi

{1,25(OH)2D3} oleh ginjal. Jadi tarf konsumsi kalsium yang rendah tercermin dalam
taraf

kalsium serum yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi sekresi PTH dan

peningkatan sintesis kalsitriol oleh gnjal. Taraf fosfat dari makanan mempunyai
pengaruh yang sama, tetapi tidak membutuhkan PTH.
6.

Metabolisme Vitamin E
Pada tahun 1922, diketemukan suatu zat larut lemak yang dapat menegah
keguguran dan sterilitas pada tikus. Vitsmin E kemudian pada tahun 1936 dapat
diisolasi dari minyak gndum dan dinamakan tokoferol. Semarang dikenal beberapa
bentuk tokoferol dan vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap campuran
tokoerol yang aktif secara biologik.
Fungs vitamin E:

Sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam hidrogen dari gugus
hidroksil.

Melindungi asdama lemak jennuh ganda komponen membran sel lain dari oksidasi
radikal bebas.
Sebanyak 20-80 % tokoferol diabsorsi di bagian atas usus halus dalam bentuk
misel. Absorsi tokoferol dibantu trigliserida rantai sedang dan dihambat asam lemak
rantai panjang tidak jenuh ganda. Transprortasi dari mukosa usus halus kedalam
sistem limfe dilakukan oleh kilo micrn untuk dibawa ke hati. Dari hati bentuk alfatokofeol diangkut oleh very low-density lipoprotein/VLDL masuk kedalam plasma,
sedangkan sebagian besar gama-tokoferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di
dalam

plasma

kemudian

diterima

oleh

reseptor

sel-sel

perifer

low-density

lipoprotein/LDL dan masuk ke membran sel. Tokoferol menumpuk di bagian-bagian


sel dimana produksi radikal bebas paling banyak terbentuk, yaitu di mitokondria
dan retikulum endoplasma.

Metabolisme Air
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi.
Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang
lebih 70% terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada
medium air. Secara umum air berfungsi sebagai bahan pelarut dalam tubuh. Air
berguna untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan,
ekskresi, penguapan, dan lain-lain.
Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan limfa, sehingga air
berfungsi juga untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh,
serta mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh. Kita memerlukan 2,5 liter air setiap
harinya, karena setiaphari badan kita kehilangan lebih dari 2,5 liter. Air keluar dari
tubuh melalui air kencing, bersama feses, keringat, dan berupa uap air dari paruparu. Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh dari air minum, makanan, buah,
dan sayuran.
Air Tubuh Total
a.

Cairan ekstraseluler :

Plasma terdapat di dalam darah

Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan interstitiel
saling bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi, prosesnya adalah
fisikokimia

Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat. Pertukaran air
& elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi sebenarnya ada pertukaran air
dan elektrolit.

b.

Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk aktivitas
sekretoris dari kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll.

Asupan & Hilangnya air tubuh keduanya harus sama atau seimbang. Jika tidak
maka akan terjadi dehirasi dan overhidrasi

Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air yang
yang dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme)

c.

Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air 2.500
ml/hari, air minum 1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air metabolik
(air yang dihasilkan metabolisme dalam tubuh) tergantung pada laju metabolik
masing-masing. Jumlah masukan air tergantung pada aktifitas fisik seseorang.
Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen
utama yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan
intraselular

adalah

cairan

yang

terdapat

di

dalam

sel

sedangkan

cairan

ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini
dipisahkan oleh sel membran yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67%
dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia terdapat di dalam cairan
intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan ekstrasellular. Air yang
berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan terdistribusi kembali
kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF) dan cairan
intravaskular (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan ekstraselular
ini akan terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan berada
pada plasma darah (cairan intravaskular).

Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan


Cairan

Ekstrasellular)

ini

sangat

bergantung

pada

jumlah

elektrolit

dan

makromolekul yang terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel


membran yang memisahkan kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas yang
berbeda untuk tiap zat, maka konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua
kompartemen juga akan berbeda.
Komposisi elektrolit cairan tubuh
Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali
protein. Protein plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama
albumin, sebagai pengangkut albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi
berubah-ubah. Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan
osmotik dikarenakan ada perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1.

Elektrolit terutama K dan Na


Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh
perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggug cairan ekstraseluler
K = tulang punggug cairan intrsaseluler

2.

Bahan organik dgn molekul besar (protein)


Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama
pemindahan air dari kompartemen yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).

3.

Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)

Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.


4.

Senyawa organik lain


Metabolisme Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah
mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral.
Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik
biasanya tidak termasuk). Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang
peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan,
organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium
adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium
dari hormon tiroksin. Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap
metabolisme,

terutama

sebagai

kofaktor

dalam

aktivitas

enzim-enzim.

Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan


pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu
transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepekaan
otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.

Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100
mg/hari.
Mineral Makromolekul

a.

Metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi,


terutama di dalam usus halus. Natrium yang diabsorpsi secara aktif (membutuhkan
energi). Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium
disaring

dan

dikembalikan

ke

lairan

darah

dalam

jumlah

yang

cukup

mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya


mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran
natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila
kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang gunjal untuk mengabsorpsi
kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang dikeluarkan melalui urine
sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi
bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di
dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation
utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun
dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu 3 mmol/L.
b.

Metabolisme Fosfor (P)


Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor
yang berasal dari air susu ibu sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan
50-70% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anakanak dan orang dewasa.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam
mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif

dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. sebagian besar fosfor di dalam darah terutama
terdapat sebagai fosfat anorganik atau sebagai fosfolipida. Kdar fosfor di dalam
darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid
dan oleh hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D
untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, serta
jumlah yang dibebaskan dan disimpan di dalam tulang.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam
serelia tidak dapat dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor
makanan lain yang menghalangi absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++ , asam lemak
tidak jenuh dan antasid yang mengandung alumunium, karena membentuk garam
yang tidak larut air
c.

Metabolisme Kalsium (Ca)


Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium yang diatur oleh
vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin.

d.

Metabolisme Magnesium (Mg)


Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam
cairan intraseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun.
Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi
dalam ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator
dalam

reaksi-rekasi

biologi

termasuk

reaksi-rekasi

yang

berkaitan

dengan

metabolisme energi, karbohidrat, lipd, protein dan asam nukleat serta dalam

sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi
dalam mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontrak, atot, dan pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan
dengan kalsium. Kalsium merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium
mancegah. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf, sedangkan magnesium
melemaskan saraf.
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan
bantuan alat angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar
magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks
hingga molekul kecil. Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui
penyesuaian ekskresi magnesium melalui urin. 21 gr dalam tubuh, 70% bersama
kalsium Ca & P dalam tulang. Lainnya di jaringan lunak & cairan tubuh. Diperoleh
dari padi-padian, kacang, coklat, seafood, ASI. Alkohol meningkatkan hilangnya Mg
dari tubuh. Kekurangan Mg timbulkan gangguan fungsi otot dengan tremor, kejang.
Kebutuhan laki-laki 200 700 mg/hari.
e.

Metabolisme Kalium (K)


Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+ ATPase,
keseimbangan asam basa. Metabolismenya diatur oleh aldosteron.
Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di
dalam cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari
total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total
kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada

cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total
kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini
dapat bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur
dan massa otot (muscle mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar
782 mg/hari.
Di

dalam

tubuh

kalium

akan

mempunyai

fungsi

dalam

menjaga

keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama


dengan kalsium (Ca ) dan natrium (Na ), kalium akan berperan dalam transmisi
saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan natrium, kalium
juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap
kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta
keringat.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium
yang dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan
sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara
oleh

ginjal

melalui

kemampuannya menyaring,

mengabsorpsi

kembali,

dan

mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam


bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di
dalam tubuh ginjal.
Mineral Mikromolekul
a.

Metabolisme Besi (Fe)


Di dalam tubuh manusia Fe akan :

Diangkut sebagai transferin;

disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;

hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.


Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa.
Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat pengankut
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel,
dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung
besi dibebaskan dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam
bentuk feri direduksi mejadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di
lambung dengan adanya HCl dan vitamin C yang terdapar di dalam

makanan.

Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan
alat angkut-protein khusus.
b.

Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga
ditemukan pada tanaman. Flour merupakan elemen paling elektronegatif dari
semua elemen kimia, maka secara alamiah tidak pernah dijumpai dalam bentuk
elemen tersendiri. Kombinasi secara kimiawi dalam bentuk flourides, fluorine adalah
dalam urutan ke-17 dari susunan elemen, dan keberadaannya merupakan 0,0160,09 % dari tanah yang di permukaan. Di daerah pegunungan, kandungan flour
dalam tanah relative rendah.

Flour berfungsi mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan


email,

remineralisasi

lesi-lesi

karies

dini

dan

sebagai

bahan

anti

bakteri.

Meningkatkan kekerasan tulang ( fluoroapatit ) dan gigi.


Fluor dalam kadar rendah, sesuai dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan
jaringan, akan menyatu dengan kristal apatit selama periode pembentukan gigi.
Setelah klasifikasi gigi selesai, tapi sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap
oleh permukaan email yang berkontak dengan cairan jaringan. Akhirnya, setelah
erupsi dan selama hidup, email terus menyerap fluor dari lingkungan sekitarnya.
Pada saat ini penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah
email tersebut sehat atau tidak, atau apakah proses etsa atau karies telah
menyebabkannya

lebih

porus

karena

larutnya

substansi

interprismata.

Meningkatnya keporusan email akan memudahkan difusi dan penyerapan flournya.


Pada gigi yang baru erupsi emailnya juga akan menyerap fluor lebih banyak
daripada email yang telah matang.
c.

Metabolisme Yodium (I)


Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu sebanyak
kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% iodium ini ada
di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin
tetraiodotionin (T4), dan triiodotionin (T3).
Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dilakukan
melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Di dalam darah, iodium
terdapat dalam bentuk bebas dan terikat protein. Manusia dewasa sehat
mengandung 15-20 mg iodium, 70-80% di antaranya berada dalam kelenjar tiroid.
Penangkapan yodida oleh kelenjar tiroid dilakukan untuk memelihara transpor aktif

yang

dinamakan

pompa

iodium.

Mekanisme

ini

diatur oleh

hormon

yang

merangsang tiroid dan hormon Tirotrofin yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang
dikeluarkan oleh darah ke sel-sel sasaran dan hati; di dalam sel-sel sasaran dan hati
tirkosin dipecah dan bila diperlukan yodium kembali digunakan. Iodium disimpan
didalam tiroid sebagai tiroglobulin.
Dalam sal.pencernaan iodium bahan makanan dikonversi menjadi I( mudah diserap ) bergabung dengan pool iodide intra / ekstraseluler iodium ke
kelenjar tiroid untuk disimpan setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan
tirosin dari tiroglobulin.

Hormon yang Mengatur Metabolisme Air dan Mineral


Hormon yang berhubungan dengan metabolisme air dan mineral yaitu
hormon paratiroid dan hormon kalsitonin.
a.

Hormon paratiroid
Berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri dari empat kelenjar kecil, terletak
bilateral pd ujung atas dan bawah kelenjar tiroid. Hormon paratiroid merupakan
rantai polipeptida tunggal yang terdiri dari 84 asam amino, 34 asam amino pertama
merupakan bagian yang penting karena menentukan aktivitas biologisnya. Hormon
paratiroid disintesis dalam kelenjar paratiroid.
Parathormon (PTH) berfungsi untuk mengatur kadar Ca2+ (kalsium) dalam
darah, menurunkan kadar (PO4)3+ dalam darah dan mengendalikan pembentukan
tulang.

Bila terjadi kekurangan hormon ini akan menyebabkan: (1). kretinisme pada
masa pertumbuhan. (2). miksodema bila terjadi pada masa dewasa dan (3). batu
ginjal dalam pelvis renalis atau rongga ginjal. Bila terjadi kelebihan hormon ini akan
menyebabkan pertumbuhan morbus basedowi dengan ciri ciri meningkatnya
metabolisme tubuh, meningkatnya denyut jantung, gugup, mudah berkeringat, sulit
meningkatkan berat badan, emosional, mata melebar, lidah terjulur keluar,
frekuensi buang air besar meningkat. Kejang otot atau tetani.
b.

Hormon Kalsitonin
Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yg berefek hipokalsemik dan
hipofosfatemik. Hormon polipeptida ini terdiri dari residu 32 asam amino yg
membentuk rantai tunggal lurus. Sekresi dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh
kadar ion Ca2+ plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat,
dan sebaliknya. Metabolisme kalsitonin manusia terjadi di ginjal.
Kalsitonin
menurunkan

berfungsi

resorpsi

tulang

untuk

menurunkan

dengan

kadar

menghambat

Ca2+

aktivitas

dalam

darah,

osteoklas

dan

menghambat absorpsi kalsium di usus halus. Penghambatan langsung kalsitonin


terhadap resopsi tulang oleh sel sel osteoklas dan osteosit dapat mengakibatkan
efek hipokalsemik dan efek hipofosfatemik.

http://isna2464.blogspot.com/2013/11/tugas-mandiri-keperawatan-blok-idk2.html
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain
itu, mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk
pengaturan kegiatan enzim.

Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat
sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor, dan magnesium
adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormone
tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai
kofaktor dalam aktifitas enzim-enzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan
untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu
transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan saraf
terhadap terhadap rangsangan.
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada dalam analisa bahan makanan
tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan dibakar
sempurna di dalam suatu tungku. Kadar abu menggambarkan banyaknya mineral yang tidak
terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah 100 mg
sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral mikro
dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral yang dianggap
esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.
Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua macam kelompok besar mineral
(elemen/unsur) yang terdapat dalam tubuh kita, berdasarkan kuantumnya, ialah :
1. Makro elemen, yaitu terdapat dalam kwantum yang relative besar, seperti K, Na, Ca, Mg, dan P,
S, serta CI.
2.

Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative sedikit. Mikro elemen dapat
dikelompokkan lagi menurut kegunaannya di dalam tubuh :

a.

Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh jadi harus ada seperti Fe,

Cu, Co, Se,Zn, dan J, serta F.


b. Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan atau tidak dalam struktur
c.

atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo.


Mikro elemen yang tidak diperlukan, atau non-esensial. Jenis ini terdapat di dalam tubuh karena
terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan. Jadi sebagai kontaminan (pencemar) termasuk ke

d.

dalam kelompok ini adalah Al, As, Ba, Bo, Pb, Cd, dsb.
Ada lagi kelompok yang disebut trace elements, yang sebenarnya sudah termasuk kelompok
mikro elemen, tetapi diperlukan dalam kwantum yang lebih kecil lagi,dalam kelas ini termasuk
Co, Cu dan Zn.

Sifat keasaman dan kebasaan suatu bahan makanan tergantung jumlah dan jenis mineral
yang dikandungnya. Bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan mengandung banyak
mineral Na, K, Ca, Fe, dan Mg yang di dalam tubuh akan membentuk komponen bersifat basa.
Oleh karena itu, bahan tersebut disebut base forming foods. Bahan serelia mengandung Cl, P, dan
S. Dalam tubuh unsur tersebut membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan
makanan tersebut membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut
dikenal sebagai acid forming foods. Sulfur yang ada dalam bahan makanan biasanya dalam
bentuk netral dan merupakan komponen asam amino yang mengandung sulfur.
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh, namun mempunyai
peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan da reproduksi. Kandungan mineral mikro dalam
bahan makanan sangat tergantung pada konsentrasi mineral mikro.
Mineral dalam bahan makanan tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Keadaan tersebut
tergantung ketersediaan biologisnya (tingkatan zat gizi yang dimakan yang dapat diabsorpsi oleh
tubuh). Faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologis mineral antara lain interaksi dengan
senyawa lain.
Setiap unsur esensial dibutuhkan satu atau lebih fungsinya di dalam tubuh dan fungsinya
terjadi secara optimal ketika nutrisi konsentrasi tubuh jatuh didalam daerah yang spesifik.
Kapanpun konsentrasinya terlalu rendah atau terlalu tinggi, fungsi melemah atau mati yang
dihasilkan. Ini terutama paling penting ketika keseimbangan mineral sisa karena angka
konsentrasi optimal dapat menjadi hampir terbatas. Selain itu, karena interaksi diantara mineral
essensial sisa, melampaui batas pemasukan satu, khususnya ion divalent ( misalnya, zinc,
magnesium, kalsium, besi), dapat mencegah absorpsi dengan yang lain.
Berikut ini akan dibahas mengenai mineral makro. Yang termasuk mineral makro antara lain:
1. NATRIUM (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung
banyak natrium.
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa
monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya
seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.

Fungsi natrium yaitu :


a.

menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.

b. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
c.

Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk
asam.

d. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.


e.

Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane,
terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

Dampak Kekurangan dan Kelebihan


Akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:
a.

menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan

b. dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan
edema dan hipertensi.
Absorpsi dan Metabolisme
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu dibawa oleh
aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup
untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui
urin yang diatur oleh hormone aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar
natrium darah menurun.
2. KLORIDA (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam
cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah
juga mengandung klor.
Fungsi
a.

berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.

b.

Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk
bekerjanya enzim-enzim pencernaan.

c.

Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam
lainnya

d.

Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah
guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.

e.

Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.

Dampak Kekurangan dan Kelebihan


Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika
kelebihan juga bisa membuat muntah.
Absorpsi dan Eksresi Klor
Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor
mengikuti kehilangan natrium.
3. KALIUM (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan
intraseluler.
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/
mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
Fungsi
a.

berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan
basa bersama natrium.

b. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
c.

Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama
metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.

d. Berperan dalam pertumbuhan sel


Dampak Kelebihan dan Kekurangan
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau
ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare
kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal
adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan
kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan
konstipasi.

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh
sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal
jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Absorpsi dan Eksresi Kalium
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui urin, feses,
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah
pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium
melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
4. KALSIUM (Ca)
Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium
berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot,
penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel. Kalsium mengatur kerja
hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting,
kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.
Fungsi
a.

pembentukan tulang dan gigi

b. kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat
menyimpan kalsium.
c.

Mengatur pembekuan darah

d. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase
pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.
e.

Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.

f.

Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.

g. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui
membrane organel sel.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang


kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat
dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat
juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena kekurangan
vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorpsi
mineral lain serta konstipasi.
Absorpsi dan Eksresi Kalsium
Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian atas
usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam kondisi
terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut
protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya
bias diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure makanan
lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi
melalui urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.
5. FOSFOR (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan.
Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan
komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti
daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
Fungsi
a.

kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang

b.

mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses
fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.

c.

absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer

d. bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid.
e.

Mengatur keseimbangan asam basa

Dampak Kelebihan dan Kekurangan

Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam
lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga
terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor
mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat
menimbulkan kejang.
Absorpsi dan Metabolime Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus halus dan
diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor
dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan
hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang
ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan
reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.
6. MAGNESIUM (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular.
Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan
sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk
pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.
Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn kacangkacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber magnesium yang baik.
Fungsi
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan
sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid,
protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam
semua sel jaringan lunak.
Di dalam sel ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan
pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

Dampak Kelebihan dan Kekurangan


Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai
kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan fungsi ginjal,
endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena).
Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang
pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat,
halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi
pada penyakit gagal ginjal.
Pencernaan dan Metabolisme
Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi
pasif. Di dalam darah magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas. Keseimbangan magnesium
dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi magnesium melalui urin. Eksresi magnesium
meningkat oleh adanya hormone tiroid, asidosis, aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalium .
eksresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi
tubula ginjal.
7. SULFUR (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin
serta asam amino metionin dan sistein.
Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain
sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.
Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung
jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.
Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang
diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari
tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan

melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi
dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya
kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak
kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan
menghambat pertumbuhan.
Pencernaan dan Metabolisme
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Sulfur
juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin, termasuk
koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga
merupakan salah satu elektrolit intraseluler yang terdapat dalam plasma berkonsentrasi rendah.

Berikut ini yang termasuk mineral mikro yaitu :


1. BESI ( Fe )
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia
dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa.
Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik
lainnya adalah telur ,serealia tumbuk ,kacang kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis buah.
Pada umumnya besi didalam daging,ayam dan ikan mempunyai ketersediaan biologic
tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan biologic sedang,dan
besi didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang mengandung asam oksalat tinggi seperti
bayam mempunyai ketersediaan biologic rendah.
Fungsi
Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim enzim yang
terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi.

Metabolisme energy ,didalam tiap sel ,besi bekerja sama dengan rantai protein
pengangkut-

electron

,yang

berperan

dalam

langkah

langkah

akhir

metabolism

energy.Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.
Dampak
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi
,gejalanya adalah rasa nek,muntah .diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan
pingsan.
Menurunnya kemampuan kerja,kekurangan energy pada umumnya menyebaabkan pucat,rasa
lemah,letih pusing,kurang nafsu makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan
penyembuhan luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
Metabolisme :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat terlihat
transferin dan dalam feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut Fe kembali ke sumsum
tulang untuk mensintesisi Hb kembali atau dimana saja dibutuhkan.Feritin serum secara cepat
diambil oleh hati dan mungkin oleh sel sel lain.Besi feritin intrseluler juga dimobilisasi untuk
diangkut kesum sum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam pusat inti feritin
harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi kembali menjadi F 3+
untuk diangkut pada transferin.
2. SENG (Zn)
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, bijibijian(lengkap), sserelia, leguminosa dan telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan
sumber yang terbaik namun mempunyai ketersediaan biologic yang rendah.
Fungsi
Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :
a. Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim.
b. Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan
sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.

c. Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.


d. Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang
diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
e. Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
f. Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
g. Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.
Dampak
a. Kekurangan :
1. Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna(kerdil).
2. Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual.misalnya, pencernaan
terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan
kerusakan permukaan saluran cerna.
3. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
4. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan vitamin A, gangguan
kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
b. Kelebihan :
1. Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga.
2. Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai
lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
3. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare,
demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.

Metabolisme
Didalam pangkres seng digunkan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda waktu
mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna menerima seng dari
dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn
sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna
sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi berkurang. Seperti
halnya dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang
umurny adalah 2-5 hri. Metalotionien did lam hati mengikat seng hingga di butuhkn oleh tubuh.
Metalotionien di duga mempunyai peranan dalam mengtur kandungan seng didalam cairan
intarseluler.
3. TEMBAGA (Cu)
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram, kerang,
hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga mengandung
tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.
Fungsi (Cu)
1. Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim
mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi
yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
2. Tembaga berpernan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi,
merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan
sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.
3. Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
4. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen
dan kulit.
5. Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk menjaga
kekuatannya.

Dampak
a. Kekurangan
1. Kekeurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan metabolism, disamping itu
terjadi demineralisasi tulang-tulang.
2. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin rendah
3. Gangguan fungsi kekebalan
b. Kelebihan
1. Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
2.

Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah muntah dan
diare.Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel sel hati dan
ginjal

3. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.


Metabolisme
Dalam plasma darah ,tembaga mula mula diikat pada albumin dan suatu protein baru
dam dibawa kehati dimana kan mendapat proses :
1. Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang spesifik
2.

Hilang melalui empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma disamping kemungkinan


fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh

3.

Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat molekul dari
pool cu dalam plsma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang nyata.
Hanya sedikit tembaga yang disimpan didalam jaringan tubuh ,keuali untuk fets ; kadar
tembaga sangat konstan kecuali kalau sakit tau defisiensi cu.Tembaga disimpan dalam / melekat
pada metalotionin intraseluler.,protein 6700 dalton .1/3 bagian sistein ,yang juga mengikat zn ,cd,
hg dann beberapa ion metal jarang ;lainnya

4. MANGAN

Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa proses metabolism ,termasuk
piruvatanya dan karboksilse asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan
mitokondria; bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang menolong melindungi membrane
mitokondria
Fungsi :
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang
penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan
interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. Pada
metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa
dan sintesis oligosakharida. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam
sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak
Dampak
a. Kelebihan :
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh
mangan. Pekerja tambang yang mengisap manga yang ada pada debu tambang untuk jangka
waktu lama, menunjukkn gejal-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku
abnormal, yang menyerupai penyakit parkinson.

b. Kekurangan
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan
banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan
jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan
kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot. Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu
diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan.kekurngan mangan sering
terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Malkanan tinggi protein dapat melindungi tubuh dari
kekurangan mangan.

5. KROM (Cr)
Sumber krom terbaik adalah makanan nabati. Kandungan krom dalam tanaman
bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran mengandung 30
hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20 ppm. Hasil laut dan
daging merupakan sumber krom yang baik
Fungsi :
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja sama dengan
pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam
pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat
menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal. Dalam
keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip diabetes. Krom diduga
merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap glukosa (glucose tolerance factor)
bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap glukosa tampaknya dapat iperbaiki
dengan suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan dibawah pengawasan dokter. Konsentrasi
krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang
justru meningkat
Dampak
a. Kelebihan
Kelebihan krom krena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terken limbah
industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan
kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6. tubuh tidak dapat mengoksidasi
krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6 yang toksik. Jadi,
krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.
b. Kekurangan
Kekurangan krom krena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum
ditentukan.
Metabolisme:

Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin
tinggi, krom dapt diangkut oleh albumin.
6. SELENIUM (se)
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosistein
Fungsi :
Enzim selenium peroksidase berperan sebagai ktalisator dalam pemecahan peroksida
yang terbentuk di dalam tubuh menjadi iktan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah
menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada pada membran
sel, shingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang
mencegah terjadina radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel,
sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Dengan demikian
konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat penggnaan vitamin E.
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu
reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran
sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan di
dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel
Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini
mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya. Bukti
tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan selenium sebagai suplemen.
Enzim tergantung-selenium lain adalah gliisn reduktase yang ditemukan di dalam sistem bakteri.
Selenium juga merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA.
Dampak
a. Kelebihan :
Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut dan kuku
rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kecendrungan menggunakan suplemen
selenium untuk mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis
berlebiHan

b. Kekurangan :
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang dikonsumsi belum bayak
diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan hubungan antara status selenium
tubuh dengan penykit kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jntung yng
terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah propnsi di Cina).
Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan aras sakit
pada sendi jari-jari yang iikuti osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan pada iku, lutut
dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat makanan prenteral total yang pada umumnya tidak
mengandung selenium menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium
dalam plasma dn sel darah merah yang rendah. Bebrapa pasien menjadi lemah, sakit pada otototot dan terjadi kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah.
Kekurngan selenim dan vitamin E juga duhubungan dengan penyakit jantung
7. MOLIBDEN (Mo)
Nilai molibden dalam makanan bergantung pada lingkungan di mana makanan tersebut
ditanam. Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan
Fungsi
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidasi, sukfat
oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi
aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan
sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit. Absorpsi molibden
sangat efektif (kurang dari 80%)
Dampak
a. Kelebihan
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit gout, disertai
peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi sampai
0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin.
b. Kekurangan

Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum pernah terlihat. Molibden terdapat dalam
jumlah sedikit seali dalam tubuh, segera diabsorbsi dari saluran cerna, dan makanan prenteral
total. Gejalanya adalah mudah tersinggung, oikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan
denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan
8. FLOUR (F)
Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber uatma adalah air minum
fungsi
mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang dibentuk,
pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor. Kemudian flour
akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan membentuk fluoropatit.
Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan terhadap kerusakan.Fluor diduga
dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada orang dewasa dan orang tua
fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan terlindungi dari karies gigi
ini. Penambahan luoride pada pasta gigi juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
Dampak
a. Kelebihan :
Kelebihan fluor dapat menyebbkan kleracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sngat tinggi
tau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. Gejalanya
adalah fluorosis (perubahan wwarna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah
dada, gatal, dan muntah
b. Kekurangan :
Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang mengndung fluor.
Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua
9. KOBALT (Co)
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12hewan memamah biak memperoleh
kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganise dalam saluran cerna. Manusia tidak

dapat melakukan simsbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin dari makanan hewani
seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobal, bergantung pada
kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu
berhati-nati terhadap kemungkinana kekuranagan vitamin B12
Fungsi :
Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel
darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga berperan dalam fungsi
berbagai enzim

http://imampeternakanunhas.blogspot.com/2013/12/metabolisme-mineral.html

METABOLISME MINERAL
Mineral memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada
tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalium, fosfor,
dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah
merah, dan iodium dari hormone tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam
bebagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzimenzim. Keseimbangan mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan
pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu
transfer ikatan-ikatan penting melalui membrane sel dan pemeliharaan kepekaan
otot dan saraf terhadap terhadap rangsangan.

Sekitar 4 % dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang ada dalam analisa bahan
makanan tertinggal sebagai kadar abu, yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel
bahan makanan dibakar sempurna di dalam suatu tungku. Kadar abu
menggambarkan banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat
menguap. Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Jumlah mineral
mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral
yang dianggap esensial. Jumlah itu setiap waktu bisa bertambah.
Mineral dapat dikelompokkan menjadi dua macam kelompok besar mineral
(elemen/unsur) yang terdapat dalam tubuh kita, berdasarkan kuantumnya, ialah :
Makro elemen, yaitu terdapat dalam kwantum yang relative besar, seperti K, Na,
Ca, Mg, dan P, S, serta CI.
Mikro elemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative sedikit. Mikro elemen
dapat dikelompokkan lagi menurut kegunaannya di dalam tubuh :

1. Mikro elemen esensial, yaitu yang betul-betul diperlukan oleh tubuh jadi harus
ada seperti Fe, Cu, Co, Se,Zn, dan J, serta F.
2. Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti betul diperlukan atau tidak
dalam struktur atau fisiologi tubuh, seperti Cr, Mo.
3. Mikro elemen yang tidak diperlukan, atau non-esensial. Jenis ini terdapat di dalam
tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan. Jadi sebagai
kontaminan (pencemar) termasuk ke dalam kelompok ini adalah Al, As, Ba, Bo, Pb,
Cd, dsb.
4. Ada lagi kelompok yang disebut trace elements, yang sebenarnya sudah
termasuk kelompok mikro elemen, tetapi diperlukan dalam kwantum yang lebih
kecil lagi,dalam kelas ini termasuk Co, Cu dan Zn.
Sifat keasaman dan kebasaan suatu bahan makanan tergantung jumlah dan jenis
mineral yang dikandungnya. Bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan
mengandung banyak mineral Na, K, Ca, Fe, dan Mg yang di dalam tubuh akan
membentuk komponen bersifat basa. Oleh karena itu, bahan tersebut disebut base
forming foods. Bahan serelia mengandung Cl, P, dan S. Dalam tubuh unsur tersebut
membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut
membentuk komponen yang bersifat asam sehingga bahan makanan tersebut
dikenal sebagai acid forming foods. Sulfur yang ada dalam bahan makanan
biasanya dalam bentuk netral dan merupakan komponen asam amino yang
mengandung sulfur.
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil didalam tubuh, namun
mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan da reproduksi.
Kandungan mineral mikro dalam bahan makanan sangat tergantung pada
konsentrasi mineral mikro.
Mineral dalam bahan makanan tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Keadaan
tersebut tergantung ketersediaan biologisnya (tingkatan zat gizi yang dimakan yang
dapat diabsorpsi oleh tubuh). Faktor yang mempengaruhi ketersediaan biologis
mineral antara lain interaksi dengan senyawa lain.
Setiap unsur esensial dibutuhkan satu atau lebih fungsinya di dalam tubuh dan
fungsinya terjadi secara optimal ketika nutrisi konsentrasi tubuh jatuh didalam
daerah yang spesifik. Kapanpun konsentrasinya terlalu rendah atau terlalu tinggi,
fungsi melemah atau mati yang dihasilkan. Ini terutama paling penting ketika
keseimbangan mineral sisa karena angka konsentrasi optimal dapat menjadi hampir
terbatas. Selain itu, karena interaksi diantara mineral essensial sisa, melampaui
batas pemasukan satu, khususnya ion divalent ( misalnya, zinc, magnesium,
kalsium, besi), dapat mencegah absorpsi dengan yang lain.

http://clubgizi.blogspot.com/2011/03/metabolisme-mineral.html

metabolisme air

DokterSehat.com Asam adalah setiap senyawa kimia yang melepas ion hidrogen kesuatu
larutan atau kesenyawa biasa. Contoh asam klorida ( HCl), yang berionisasi dalam air
membentuk ion-ion hidrogen ( H+) dan ion klorida ( Cl-). Demikian juga, asam karbonat
(H2CO3) berionisasi dalam air membentuk ion H+ dan ion bikarbonat ( HCO3-)
Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen. Contoh, ion bikarbonat HCO3-, adalah
suatu basa karena dapat menerima ion H+ untuk membentuk asam karbonat (H2CO3). Demikian
juga fospat ( HPO4) suatu basa karena dapat membentuk asam fospat (H2PO4). Protein-protein
dalam tubuh juga berfungsi sebagai basa karena beberapa asam amino yang membangun protein
dengan muatan akhir negatif siap menerima ion-ion hidrogen.
Asam kuat adalah asam yang berdisosiasi dengan cepat dan terutama melepaskan sejumlah besar
ion H+ dalam larutan. Contohnya HCl
Asam lemah mempunyai lebih sedikit kecendrungan untuk berdisosiasikan ion-ionnya dan oleh
karena itu kurang melepaskan H+. contohnya H2CO3.
Basa kuat adalah suatu basa yang secara cepat dan kuat dengan H+ dan oleh karena itu dengan
cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh ion hidroksil (OH-), yang bereaksi dengan cepat
membentuk air (H2O)
Basa lemah adalah basa yang secara lemah bereaksi dengan ion H+. Contohnya HC03Konsentrasi ion hidrogen dan pH
Pengaturan ion hidrogen yang tepat bersifat penting karena hampir semua aktifitas sistem enzim
dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi ion hidrogen. Oleh karena itu perubahan konsentrasi
hidrogen sesungguhnya merubah fungsi seluruh sel dan tubuh. Konsentrasi ion hidrogen dalam
cairan tubuh normalnya dipertahankan pada tingkat yang rendah,dibandingkan dengan ion-ion
yang lain,konsentrasi ion hidrogen darah secara normal dipertahankan dalam batas ketat suatu
nilai normal sekitar 0,00004 mEq/liter. Karena konsentrasi ion hidrogen normalnya adalah
rendah dan karena jumlahnya yang kecil ini tidak praktis, biasanya konsentrasi ino hidrogen
disebut dalam skala logaritma dengan menggunakan satuan pH.
pH = log 1/H+
pH=-log H+
Normal H+ adalah 0,00000004 Eq/liter.oleh karena itu pH normal adalah:
pH= -log (0,00000004)
pH= 7,4
Dari rumus diatas,bahwa pH berhubungan terbalik dengan konsentrasi ion hidrogen. Oleh karena
itu pH yang rendah berhubungan dengan konsentrasi ion hidrogen yang tinggi dan pH yang
tinggi berhubungan dengan konsentrasi ion hidrogen yang rendah
Seseorang dikatakan asidosis saat pH turun dari nilai normal dan dikatakan alkolosis saat pH
diatas nilai normal. Batas rendah nilai pH dimana seseorang dapat hidup beberapa jam adalah
sekitar 6,8 dan batas atas adalah sekitar 8,0
Pengaturan perubahan konsentrasi ion hidrogen
Ada 3 sistem utama yang mengatur konsentrasi ion hidrigen dalam cairan tubuh untuk mencegah
asidosis atau alkalosis:

Sistem penyangga asam basa kimiawi cairan tubuh

Pusat pernafasan

Ginjal

Saat terjadi perubahan dalam konsentrasi ion hidrogen ,sistem penyangga cairan tubuh bekerja
dalam waktu singkat untuk menimbulkan perubahan-perubahan ini. Sistem penyangga tidak
mengeliminasi ion-ion hidrogen dari tubuh atau menambahnya kedalam tubuh tetapi hanya
menjaga agar mereka tetep terikat sampai keseimbangan tercapai kembali. Kemudian sistem
pernafasan juga bekerja dalam beberapa menit untuk mengeliminasi CO2 dan oleh karena itu
H2CO3 dari tubuh. Kedua pengaturan ini menjaga konsentrasi ion hidrogen dai perubahan yang
terlalu banyak sampai pengaturan yang ketiga bereaksi lebih lambat,Ginjal dapat mengeliminasi
kelebihan asam dan basa dari tubuh. Walaupun ginjal relatif lambat memberi
respon,dibandingkan sistem penyangga dan pernafasan, ginjal merupakan sistem pengaturan
asam-basa yang paling kuat selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Sistem penyangga ion-ion hidrogen dalam cairan tubuh
Penyangga adalah zat apapun yang secara terbalik dapat mengikat ion-ion hidrogen,yang segera
bergabung dengan asam basa untuk mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen yang
berlebihan. Sistem ini bekerja sangat cepet dan menghasilkan efek dalam hitungan detik. Ada 4
sistem penyangga dalam cairan tubuh
1. Sistem penyangga bikarbonat, sistem ini terdiri dari larutan air yang
mengandung dua zat : asam lemah H2CO3 dan garam bikarbonat NaHCO3.
H2CO3 dibentuk dalam tubuh oleh reaksi CO2 dan H2O,yang dikatalisator
oleh enzim karbonik anhidrase. CO2 + H2O H2CO3. Karbonik anhidrase.
Reaksi ini lambat dan sangat sedikit jumlah H2CO3 yang dibentuk kecuali bila
ada enzim karbonik anhidrase. Enzim ini terutama banyak sekali didinding
alveoli paru dan di sel-sel epitel tubulus ginjal. H2CO3 berionisasi secara
lemah untuk memebentuk sejumlah kecil H+ dan HCO3- : H2CO3 ? H+ +
HCO3-. Bila asam kuat seperti HCl ditambahkan kedalam larutan penyangga
bikarbonat ,peningkatan ion hidrogen yang dilepas dari asam ( HCl ? H+ +
Cl-) disangga oleh HCO3- : ?H+ + HCO3- ? H2CO3 ? CO2 + H2O. Sebagai
hasilnya, lebih banyak H2CO3 yang dibentuk menyebabakan peningkatan
produksi CO2 dan H2O. Dari reaksi ini dapat diliat bahwa ion-ion hidrogen dari
asam kuat HCl bereaksi dengan HCO3- untuk membentuk asam yang sangat
lemah yaitu H2CO3 yang kemudian membentuk H2O dan CO3. CO3 yang
berlebihan sangat merangsang pernapasan, yang mengeluarkan CO2 dari
cairan ekstraseluler. Komponen kedua dari sistem ini yaitu: garam bikarbonat
( NaHCO3 ). Garam ini berionisasi unuk membentuk ion-ion natrium dan ion
bikarbonat ( HCO3-) sebagai berikut : NaHCO3 ? Na+ + HCO3-. Bila basa kuat
NaOH ditambahkan kedalam larutan penyangga bikarbonat : NaOH +
H2CO3 ? NaHCO3 + H2O. Ion Hidrosil OH- dari NaOh bergabung dengan
H2CO3 untuk membentuk HCO3- tambahan. Jadi basa lemah menggantikan
NaHCO3 menggantikan basa kuat NaOH. Pada waktu yang bersamaan
konsentrasi H2CO3 ( karena bereaksi dengan NaOH ), menyebabkan CO2
bergabung dengan H2O untuk menggantikan H2CO3 CO2 + H2O ? H2CO3 ? ?
HCO3- + H+ + + NaOH Na+ .Oleh karena itu hasil akhir adalah cenderung
penurunan kadar CO2 dalam darah, tetapi penurunan ini menghambat

pernafasan dan menurunkan laju ekspirasi CO2. Peningkatan HCO3- dalam


darah dikompensasi oleh peningkatan ekskresi HCO3- ginjal. Hasil akhir
adalah pengubahan asam kuat menjadi asam lemah dan basa kuat menjadi
basa lemah
2. Sistem penyangga fosfat bekerja dalam cara yang serupa untuk mengubah
asam kuat menjadi asam lemah dan basa kuat menjdi basa lemah. Natrium
hidrogen fosfat ( Na2HPO4) adalah basa lemah dan natrium dihidrogen fosfat
( Na H2PO4) adalah asam lemah HCl + Na2HPO4 ? NaH2PO4 + NaCl NaOH +
NaH2PO4 ? Na2HPO4 + H2O
3. Sistem protein Sistem penyangga terkuat dalam tubuh. Karena mengandung
gugus karboksil yang berfungsi sebagai asam dan gugus amino yang
berfungsi sebagai basa.
4. Sistem Hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi sebagai penyangga
pembentukan H+ saat terjadi transpor CO2 di antara jaringan paru. Sistem
pernafasan. Sistem pernapasan melibatkan perubahan ventilasi pulmonar
untuk mengeluarkan CO2 dan untuk membatasi jumlah asam karbonat yang
terbentuk. Pengaturan respiratorik memerlukan waktu satu sampai tiga menit
untuk mulai bekerja dan fungsinya setelah penyangga asam basa
,pernafasan sistem pengaturan asam basa kedua

Karbon dioksida secara terus menerus ditambahkan kedalam darah vena


akibat metabolisme sel dan transpor ke paru-paru. Saat CO2 terurai dalam
paru maka akan terbentuk asam karbonat yang kemudian akan terurai
membentuk ion hidrogen dan ion bikarbonat CO2 + H2O ? H2CO3 ? H+ +
HCO3- Karbon dioksida dikeluarkan dari pada paru-paru sehingga reaksi
bergerak kekiri dan plasma menjadi tidak terlalu asam.

Dalam keadaan normal produksi karbon dioksida diimbangi dengan


pengeluarannya seperti fungsi sistem pernapasan dalam pengaturan asam
basa

Jika aktivitas metabolik meningkat karena olah raga, akan terjadi peningkatan
tekanan parsial karbon dioksida arteri ( pCO2 ), peningkatan kadar asam
karbonat plasma dan penurunan pH plasma ( asidosis ). Pernafasan
disesuaikan untuk mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida.

CO2 berlebihan dalam darah berdifusi kedalam sistem saraf pusat untuk
mencapai kemoreseptor sentral. Disistem saraf pusat CO2 membetuk asam
karbonat yang terurai menjadi ion hidrogen. Ion hidrogen ini merangsang
kemoreseptor

Ion hidrogen menstimulasi kemoreseptor sentral mengakibatkan peningkatan


frekuensi pernafasan dan kedalaman ventilasi. Peningkatan frekuensi
perngeluaran CO2 respiratorik mengurangi asam karbonat dan peningkatan
pH

Sebaliknya jika pH plasma meningkat ( alkalosis ), frekuensi respiratorik


berkurang untuk mengurangi pengeluaran CO2. Kadar CO2 yang sedikit
dalam plasma menyebabakan reaksi diatas bergerak kekanan dan penurunan
pH

Pengaturan ginjal
Pengaturan ini berlangsung melalui ekresi urin asam basa. Ginjal mengatur pH darah
mengeluarkan lebih banyak ion hidrogen dan mereabsorpsi lebih banyak ion bikarbonat saat
plasma darah lebih asam dan dengan mengeluarka sedit ion hidrogen dan mereabsorpi sdikit ion
bikarbonat saat plasma darah lebih basa. Fungsi ginjal berlangsung selama beberapa jam sampai
beberapa hari untuk mengatasi perubahan pH dan bekerja melalui mekanisme:

Sekresi tubular ion hidrogen

1. CO2 dalam cairan intersisial berdifusi kadalam sel epitel dan berikatan
dengan air untuk membentuk asam karbonat yang berionisasi menjadi ion
hidrogen dan ion karbonat
2. Ion hidrogen ditranspor secara aktif keluar sel menuju lumen tubulus dan
dikeluarkan dari tubuh dalam urin

Reabsorpsi dan ekskresi bikarbonat

1. Untuk setiap ion hidrogen yang disekresi dari sel epitel kedalam lumen
tubulus,satu ion natrium secara aktif ditranspor ke dalam sel epitel dari
lumen tubulus untuk mempertahankan keseimbangan elektrokima. Ion
natrium dan ion bikarbonat ditranspor secara bersamaan dari sel epitel
menuju cairan intersisial dan masuk kedalam darah.
2. Dalam kondisi fisiologis normal,laju sekresi ion hidrogen sama dengan laju
filtrasi glomerular terhadap bikarbonat. Ginjal mereabsopsi semua bikarbonat
yang terfiltrasi
3. Jika pH plasma basa akan menurunkan sekresi ion hidrogen oleh sel tubular
sehingga yang diekskresi dalam urin juga sedikit. Bikarbonat yang terfiltrasi
tidak akan terabsopsi sepenuhnya dan yang diekskresi dalam urin semakin
banyak.

Sistem penyangga memungkinkan ion hidrogen diekskresi dalam urin

1. Pasangan penyangga fosfat

Penyangga fosfat terkonsentrasi dalam cairan tubular karena tidak


terabsorpsi. Penyangga fosfat berfungsi untuk mengeluarkan ion hidrogen
dari cairan tubuler dan membawanya kedalam urine

Mekanisme ini memungkinkan pengeluaran sejumlah besar ion hidrogen yang


disekresi tanpa melalui asidifikas urine yang dapat merusak traktus urinarius

1. Pasangan penyangga amonia dan amonium

Sel-sel tubuler mensintesis amonia ( NH3 ) dari asam glutamat. Amonia


berdifusi kedalam lumen tubulus dan bereaksi dengan ion hidrogen untuk
membentuk ion amonium ( NH4-). Ion amonuim diekskresi kedalam urine
bersama dengan klorida

Selain itu ion amonium mengganti ion natrium atau beberapa ion dasar
lainnya unuk membentuk garam amonium dan melepas ion natrium untuk
berdifusi balik kedalam sel tubulus dan berikatan dengan bikarbonat.
Pembentukan ion amonium menyebabakan terjadinya penambahan lebih
banyak ion bikarbonat ke dalam darah dan peningkatan pH darah.

Gangguan keseimbangan asam-basa


ASIDOSIS
Asidosis menekan aktivitas mental,jika asidosis berlebihan ( dibawah 7,4 ) akan menyebabkan
disorentasi, koma dan kematian

Asidosis respiratorik. Terjadi akibat penurunan ventilasi pulmonar melalui


pengeluaran sedikit CO2 oleh paru-paru. Peningkatan selanjutnya dalam
pCO2 arteri dan asam karbonat akan meningkatkan kadar ion hidrogen dalam
darah. Asidosis respiratorik dapat bersifat akut dan kronis.

1. Penyebabnya. Kondisi klinis yang dapat menyebabkan retensi CO2 dalam


darah meliputi pneumonia, emfisema, obstrusi kronis saluaran
pernafasan,stroke atau trauma dan Obat-obatan yang dapat menekan sistem
pernafasan seperti barbiturat,narkotika dan sedatif
2. Faktor kompensator

Saat CO2 berakumulasi ,peningkatan frekuensi pernafasan respiratorik


( hiperventilasi ) ketika istirahat terjadi untuk mengeluarkan CO2 dari tubuh

Ginjal mengkompensasi peningkatan kadar asam dengan mengekskresi lebih


banyak ion hidrogen untuk mengembalikan pH darah mendekati tingkat yang
normal

Jika penyesuaian respiratorik dan ginjal terhadap pH gagal, akan terjadi


gejala-gejala depresi sistem saraf pusat

Asidosis metabolik. Terjadi saat asam metabolik yang diproduksi secara


normal tidak dikeluarakan pada kecepatan yang normal atau basa bikarbonat
yang hlang dari tubuh

1. Penyebab. Paling umum terjadi akibat ketoasidosis karena DM atau


kelaparan, akumulasi peningkatan asam laktat akibat aktivitas otot rangka

yang berlebihan seperti konvolusi,atau penyakit ginjal. Diare berat dan


berkepanjangan disertai hilangnya bikarbonat dapat menyebabakan asidosis
2. Faktor kompensator. Hiperventilasi sebagai respon terhadap stimulasi saraf
adalah tanda klinis asidosis metabolik. Bersamaan dengan kompensasi
ginjal,peningkatan frekuensi respiratorik dapat mengembalikan pH darah
mendekati tingkat normalnya. Asidosis yang tidak terkompensasi akan
menyebabakan depresi sistem saraf pusat dan mengakibatkan
disorentasi,koma dan kematian.

ALKALOSIS
Alkalosis meningkatkan overeksitabilitas sistem saraf pusat. Jika berat alkalosis dapat
menyebabakan kontraksi otot tetanik,konvulsi dan kematian akibat tetanus otot respiratorik

Alkalosis respiratorik. Terjadi jika CO2 dikeluarkan terlalu cepat dari paru-paru
dan ada penurunaan kadarnya dalam darah

1. Penyebab. Hiperventilasi dapat disebabkan oleh kecemasan,akibat


demam,akibat pengaruh overdosis aspirin pada pusat pernafasan, akibat
hipoksia karena tekanan udara yang rendah didataran tinggi atau akibat
anemia berat
2. Faktor kompensator, jika hiperventilasi terjadi akibat kecemasan gejalanya
dapat diredakan melalui pengisapan kembali CO2 yang sudah di keluarkan.
Ginjal mengkompensasi cairan alkalin tubular dengan mengekskresi ion
bikarbonat dan menahan ion hidrogen.

Alkalosis metabolik. Adalah suatu kondisi kelebihan bikarbonat, hal ini terjadi
jika ada pengeluaran berlebihan ion hidrogen atau peningkatan berlebihan iio
bikarbonat dalam cairan tubuh.

1. Penyebab. Muntah yang berkepanjangan ( pengeluaran asam klorida


lambung ),disfungsi ginjal,pengobatan dengan diuretik yang mengakibatkan
hipokalemia dan penipisan volume CES atau pemakian antasid yang
berlebihan.
2. Faktor kompensator

Kompensasi respiratorik adalah penurunan ventilasi pulmonar dan


mengakibatkan peningkatan pCO2 dan asan karbonat

Kompensasi ginjal melibatkan sedikit ekskresi ion amonium, lebih banyak


ekskresi ion natrium dan kalium, berkurangnya cadangan ion bikarbonat dan
lebih banyak ekskresi bikarbonat

http://doktersehat.com/keseimbangan-asam-basa/
Metabolisme Lipid: Biosintesis Kolesterol

December 8, 2011 by Josephine Widya


Sintesis Kolesterol
Kolesterol yang disintesa merupakan bagian dari kolesterol di dalam tubuh. Hanya sebagian
kecil saja kolesterol yang berasal dari makanan.
Dari makanan: 300-750 mg
Sintesa tubuh/endogen: 650-1000 mg

Biosintesa Kolesterol
Kolesterol disintesa di dalam hati, korteks adrenal, usus, kulit, dan aorta. Sintesa berlangsung di
sitosol dan mikrosom sel jaringan tersebut.

Tahapannya sebagai berikut:


1. Pembentukan mevalonat dari asetil koA
2. Pembentukan squalene dari mevalonat
3. Perubahan dari squalene menjadi lanosterol yang selanjutnya berubah menjadi kolesterol

Urutan reaksi:
1. Pembentukan asetil koA. Molekul asam asetat diaktifkan menjadi asetil koA dengan
menggunakan energi yang berasal dari ATP dan dikatalisis oleh enzim asetil koA sintetase. Mg
sebagai kofaktor.
2. Dua molekul asetil koA berkondensasi membentuk asetoasetil koA. Enzim yang bekerja di
sini adalah tiolase.
3. Asetoasetil koA berkondensasi dengan molekul asetil koA membentuk HMG koA. Enzim
yang mengkatalisis adalah HMG koA sintetase. Proses ini memerlukan air dan menghasilkan
produk sampingan berupa koA-SH.

4. HMG koA direduksi oleh reduktase dengan bantuan NADPH dan H. Hasilnya akan terbentuk
mevalonat.
5. Mevalonat mengalami 3 deretan reaksi yang menyangkut fosforilasi oleh 3 ATP dan
menghilangkan 1 atom karbon mevalonat. Terbentuk unit isoprenoid. Produk sampingan berupa
karbon dioksida dan air.
6. Dua unit isoprenoid berkondensasi membentuk geranil pirofosfat dengan 10 atom C.
7. Satu molekul isoprenoid berkondensasi lebih lanjut dengan geranil pirofosfat untuk
membentuk farnesil pirofosfat.
8. Dua molekul farnesil pirofosfat bergabung membentuk squalene dengan 30 atom C.
9. Penutupan cincin untuk membentuk lanosterol.
10. Lanosterol diubah menjadi 14-desmetil lanosterol (kehilangan gugus metil) zimosterol
desmosterol kolesterol.

Enzim yang penting dalam sintesa kolesterol adalah HMG koA reduktase. Enzim ini dihambat
oleh makanan tinggi kolesterol dan inhibisi umpan balik. Pada jaringan ekstrahepatik, HMG koA
reduktase dihambat oleh kolesterol dalam LDL. Di dalam jaringan usus, enzim ini dihambat oleh
asam-asam empedu. Hormon tiroid dan insulin juga turut berperan dalam penghambatan kerja
enzim ini.

http://josephinewidya.wordpress.com/2011/12/08/metabolisme-lipid-biosintesiskolesterol/

Anda mungkin juga menyukai