Anda di halaman 1dari 9

M E T A B O L I S M E

P R E S E N T E D BY:

Erdie K A R Sbdrajat
Masthur B O H I D R A T
16612123
Laila Alfi Munawwaroh 16612028
Bangkit Triwijaya 18612058
Achmad Yudha Rmadhan 18612063
Afroddian Isna Putranto 18612064
Muhammad Erriyansyah Reska 18612001
Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang berlangsung dalam tubuh
makhluk hidup untuk mengolah karbohidrat, baik itu reaksi pemecahan (
katabolisme) maupun reaksi pembentukan (anabolisme).

Bentuk karbohidrat terpenting adalah glukosa, yaitu suatu senyawa gula


 sederhana (monosakarida), dipahami ada terdapat di setiap makhluk hidup untuk
proses metabolisme ini.
GLIKOLISIS
Glikolisis merupakan proses pengubahan glukosa menjadi dua molekul
asam piruvat dengan menghasilkan dua ATP dan dua NADH. Glikolisis
terjadi pada sel mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan melalui 10 tahap
reaksi. Proses ini terjadi di sitoplasma dengan bantuan 10 jenis enzim yang
berbeda. Glikolisis merupakan tahapan pertama dari respirasi aerob untuk
memproses gula menjadi energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat).
Respirasi aerob sendiri berlangsung dalam 4 tahapan yaitu glikolisis, 
dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron.
Alur langkah glikolisis adalah sebagai berikut
1. Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim hexokinase.
Tahap ini membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat). ATP yang telah melepaskan
energi yang disimpannya akan berubah menjadi ADP.
2. Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim
fosfohexosa isomerase.
3. Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, reaksi ini dikatalisis oleh enzim
fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan energi dari ATP.
4. Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah menjadi gliseraldehida 3-fosfat (3 atom C)
dan dihidroksi aseton fosfat (3 atom C). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim aldolase.
5. Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk akan diubah menjadi gliseraldehida
3-fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase. Enzim tersebut bekerja bolak-balik, artinya
dapat pula mengubah gliseraldehida 3-fosfat menjadi dihdroksi aseton fosfat.
6. Gliseraldehida 3-fosfat kemudian akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat oleh enzim
gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan terbentuk NADH.
7. Kemudian 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat
kinase. Para reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk ATP.
8. Kemudian 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat
mutase. Hasil Akhir
9. Kemudian 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.
Glikolisis
10. Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase.
Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.
Cara Kerja
1 GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukn) glukosa dari sumber bukan karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat,
namun oxaloasetat dan dihidroxiaseton fosfat dapat juga menjalani proses glukoneogenesis. Asam laktat, beberapa asam amino dan gliserol dapat dikonversi menjadi
glukosa. Glukoneogenesis hampir mirip dengan glikolisis dengan proses yang dibalik, hanya beberapa tahapan yang membedakannya dengan glikolisis. ATP dibutuhkan
dalam tahapan glukoneogenesis.
Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada korteks ginjal. Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi di otak, otot rangka, otot jantung
dan beberapa jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutuhkan glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati
untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap dalam kondisi normal.

2
GLIKOGENOLISIS
Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa. Apabila tubuh dalam keadaan lapar,
tidak ada asupan makanan, kadar gula dalam darah menurun, gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi
glukosa yang kemudian digunakan untuk memproduksi energi.
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah menjadi glukosa-1-fosfat kemudian diubah
menjadi glukosa-6-fosfat. Glukogenolisis diatur oleh hormon glukagon yang disekresikan pancreas dan epinefrin
(adrenalin) yang disekresikan kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut akan menstimulasi enzim glikogen fosforilase
untuk memulai glikogenolisis dan menghambat kerja enzim glikogen sintase (menghentikan glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat akan masuk ke dalam proses glikolisis untuk menghasilkan energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah
menjadi glukosa untuk didistribusikan oleh darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.
3
GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah (misalnya
beberapa saat setelah makan) maka pankreas akan mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan
glukosa dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulasi enzim glikogen sintase untuk
memulai proses glikogenesis.
Dalam sintesis glikogen, satu ATP dibutuhkan untuk setiap molekul glukosa. Molekul glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat
sebagai struktur pembangun glikogen. Glukosa-6-fosfat akan ditambahkan pada molekul glikogen yang sudah ada sehingga
glikogen menjadi lebih panjang. Hati mampu menyimpan glikogen sebesar 6% dari massa total hati, sedangkan otot hanya
mampu menyimpan gikogen kurang dari 1% saja.
RESPIRASI GLIKOLOSIS
AEROBE
Pada proses glikolisis, pemecahan molekul gula
menjadi senyawa asam piruvat terjadi di
(Sitoplasma)
sitoplasma. Selanjutnya, terjadi proses Dekarbonksilasi
dekarboksilasi oksidatif di mitokondria yang Oksidatif
mengubah asam piruvat menjadi asetil Co-A.
(Matriks
Setelah itu, terjadi tahapan ketiga, yaitu siklus
Mitokondria)
krebs di mitokondria yang menghasilkan
oksaloasetat dan asam sitrat. Di tahapan terakhir, Siklus Krebs
terjadi trannspor elektron di membran dalam (Matriks
mitokondria y`ang menghasilkan H2O dan energi. Mitokondria)
Transport
Elektron
(Membran dalam
Mitokondria)
RESPIRASI AEROBE

Daur krebs disebut juga siklus asam sitrat


Sesuai namanya, rantai reaksi pada tahap ini memang berbentuk siklus yang berulang secara terus-
menerus. Pada prinsipnya, siklus Krebs merupakan rantai reaksi yang seluruh prosesnya dikatalisasi
(dipercepat laju reaksinya) oleh enzim. Pada siklus ini, asetil-KoA bergabung bersama asam
oksaloasetat (C4H4O5) membentuk asam sitrat (C6H8O7). Ya, molekul dengan 2 karbon (asetil-KoA)
bergabung dengan asam oksalat dengan 4 karbon menghasilkan asam sitrat yang memiliki 6 karbon.
Selanjutnya, asam sitrat mengalami reaksi oksidasi berkali-kali hingga 2 atom karbonnya terputus dan
kembali menjadi asam oksaloasetat dengan 4 atom karbon. Asam oksaloasetat kemudian akan
bergabung dengan asetil-KoA lainnya untuk membentuk asam sitrat. Molekul asam sitrat lalu
mengalami oksidasi hingga 2 atom karbonnya terlepas dan membentuk asam oksaloasetat.
Hal ini terjadi terus-menerus hingga membentuk siklus. Dua atom karbon yang terlepas pada reaksi
oksidasi asam oksaloasetat selanjutnya bergabung dengan atom oksigen membentuk CO2 dan keluar
dari tubuh.
RESPIRASI Fermentasi
ANAEROBE
respirasi anaerob adalah proses pemecahan
glukosa yang tidak membutuhkan oksigen. Adapun
Alkohol
C6H12O6 -> 2
beberapa organisme yang dapat melakukan Fermentasi Asam
ATP
respirasi anaerob: khamir, bakteri asam laktat, otot Laktat
tubuh pada manusia. Jika dibandingkan respirasi C6H12O6 -> asam
aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan laktat -> 2 ATP
sedikit ATP (energi). Proses respirasi
anaerob dibedakan menjadi 2, yaitu fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat.
Perbedaan Aerob dan Anaerob
1. Perbedaan Kebutuhan Oksigen
respirasi aerob membutuhkan oksigen, sementara reaksi anaerob tidak
4 membutuhkannya.
2. Perbedaan Tempat
Jika kita lihat pada tabel tahapan respirasi aerob di atas, kebanyakan proses resprasi
aerob terjadi di mitokondria. Sementara respirari anaerob terjadi di sitoplasma.
3. Perbedaan Proses dan Tahapan
Pada respirasi aerob, prosesnya cenderung lebih panjang. Terdiri dari 4 tahapan (glikolisis,
dekarboslisasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron) sementara pada anaerob
5
reaksinya hanya glikolisis atau fermentasi saja..
4. Produk Yang Dihasilkan
Energi yang dihasilkan respiraasi aerob jauh lebih tinggi dibandingkan anaerob. Respirasi aerob menghasilkan energi bersih 36
ATP (karena saat pindah dari proses glikolisis di sitoplasma ke Transfer Elektron di mitokondria membutuhkan 2 ATP, jadi dari total
38 ATP - 2 ATP), sedangkan anaerob hanya 2 ATP..

5. Perbedaan Hasil Samping


Selain dari jumlah energi yang dihasilkan, hasil samping/sisa dari prosesnya juga berbeda. Respirasi aerob
merombak substrat mejadi CO2 dan H2O secara sempurna. Akhirnya, semua hidrogen yang terlepas dari
substrat selama proses akan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan air.
Sementara respirasi anaerob merombak substrat menjadi air dengan tidak sempurna. Alhasil, sebagian hidrogen
yang terlepas dari substrat akan bereaksi dengan senyawa lain dan membentuk berbagai jenis asam.
TERIMAKASIH

12 NOVEMBER 2019

Anda mungkin juga menyukai