Anda di halaman 1dari 24

Fisiologi Tumbuhan

Respirasi pada Tumbuhan


Dosen Pembimbing:
Dr. Azwir Anhar, M. Si

Oleh:

Kelompok VI:
Ilhami Fitri Arli (16177016)
Wilny Okta Yuliza (16177040)
Respirasi

Proses pembongkaran (katabolisme/ disimilasi), dimana energi yang


tersimpan (umumnya glukosa) ditimbulkan kembali untuk
menyelenggarakan proses-proses kehidupan (Dwijoseputro. 1985)

Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti
sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia
yang dihasilkan dari proses respirasi adalah energi kimia dalam bentuk ATP
atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH)
A. Proses respirasi Secara Keseluruhan

Ringkasan Jalur Respirasi


GLIKOLISIS
Kata glikolisis berarti 'pemecahan gula'; merupakan pemecahan
oksidatif dari glukosa menjadi piruvat (Opik dan Rolfe, 2005: 40).

Menurut Lakitan (2010: 186) glikolisis merupakan rangkaian reaksi


untuk mengonversi glukosa, glukosa-1-P, dan fruktosa menjadi asam
piruvat pada sitosol

Glikolisis berlangsung dalam sitosol, mengalami perombakan dengan


pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut asam
piruvat

Glikolisis kemudian diikuti oleh reaksi-reaksi pada Siklus Krebs dan


selanjutnya transfer elektron yang berlangsung pada mitikondria.
Sifat sifat
Glikolisis

 glikolisis dapat berlangsung secara aerob


maupun anerob,
di dalam peristiwa glikolisis tampak kegiatan
berbagai enzim dan Adenosin Tripospat (ATP)
serta ADP,
peranan ATP dan ADP adalah mengoperkan
pospat dari molekul yang satu ke molekul yang
lain.
Ringkasan reaksi glikolisis
1. Fosforilasi glukosa oleh ATP
Enzim hexokinase menggunakan 1 ATP mem-
fosforilasi glucose, pada proses ini satu gugus
phosphate dari ATP ditransfer ke molekul
glucose (C6H12O6) dan menghasilkan Glucose 6-
phosphate
2. Pengubahan Glucose 6-phosphate menjadi
Fructose 6-phosphate)
Enzim phosphoglucoisomerase mengubah molekul
Glucose 6-phosphate menjadi bentuk isomernya,
yakni Fructose 6-phosphate. (isomer = formula
molekulnya sama tetapi susunan atom pada setiap
molekulnya berbeda)
3. Fosforilasi Fructose 6-phosphate
nzim phosphofructokinase menggunakan 1 ATP
lagi untuk mem-fosforilasi Fructose 6-phosphate,
satu gugus phosphate ditransfer dari ATP ke
molekul Fructose 6-phosphate dan membentuk
Fructose 1,6-bisphosphate
Sudah digunakan 2 ATP
Ringkasan reaksi glikolisis
4. Penguraian Fructose 1,6-bisphosphate
Enzim Aldolase mengurai Fructose 1,6-bisphosphate
menjadi 2 molekul gula (2 three-carbon molecules of
sugar) yang isomer satu sama lain, yakni
Dihydroxyacetone phosphate dan Glyceraldehyde 3-
phosphate. 
5. Karena yang dibutuhkan adalah 2 molekul
Glyceraldehyde 3-phosphate maka dengan bantuan
enzim triosephosphate isomerase, molekul
Dihydroxyacetone phosphate diubah menjadi
Glyceraldehyde 3-phosphate Dihydroxyacetone
phosphate merupakan isomer dari Glyceraldehyde 3-
phosphate).
Tahap 4- 5 menghasilkan 2 Gliseraldehid Fosfat
6. Pembentukan Senyawa Berenergi Tinggi I
Triosephosphate dehydrogenase mentransfer Hydrogen
dari Glyceraldehyde 3-phosphate ke NAD untuk
membentuk NADH. Selanjutnya, Triosephosphate
Dehydrogenase menambahkan satu gugus phosphate
dari cytosol ke molekul Glyceraldehyde 3-phosphate
untuk membentuk 1,3-bisphophoglycerate.
Ringkasan reaksi glikolisis
7. Enzim phosphoglycerokinase mentransfer satu gugus
phosphate dari molekul 1,3-bisphosphoglycerate ke
ADP untuk membentuk ATP. Dari proses ini
terbentuk 3-phosphoglycerate.
8. Pengubahan 3-phosphoglycerate menjadi 2-
phosphoglycerate)
Enzim Phosphoglyceromutase memindahkan posisi
phosphate (pada molekul 3-phosphoglycerate) dari
Carbon ke-3 ke Carbon ke-2 untuk membentuk 2-
phosphoglycerate.
9. Pembentukan Senyawa Berenergi Tinggi II
Enzim Enolase melepaskan 1 molekul air (H2O) dari 2-
phosphoglycerate, sehingga terbentuk
phosphoenolpyruvate.
10. Enzim Pyruvatekinase mentransfer satu gugus
phosphate dari molekul Phosphoenolpyruvate ke ADP
untuk membentuk ATP, pada proses ini dihasilkan
Pyruvate (CH3COCOO-)
Ringkasan reaksi
Glikolisis

Glycolysis merupakan proses penguraian satu molekul glucose (C 6H12O6) menjadi 2


molekul Pyruvic Acid atau Asam Piruvat (CH3COCOOH) memerlukan 2 ATP dan
2 NAD+ untuk menghasilkan 4 ATP dan 2 NADH. Namun jumlah ATP bersih yang
dihasilkan dari Glycolysis ini hanya 2 ATP, karena 2 dari 4 ATP yang dihasilkan
akan digunakan kembali untuk proses glycolysis berikutnya. Jadi hasil bersih dari
Glycolysis ini adalah 2 Asam Piruvat (CH3COCOOH), 2 ATP dan 2 NADH.
Manfaat Glikolisis
Glikolisis memberikan beberapa manfaat, yakni:

 Mereduksi 2 molekul NAD+ menjadi NADH untuk setiap


molekul heksosa yang dirombak.
 Setiap molekul heksosa yang dirombak akan dihasilkan 2
molekul ATP, jika substratnya berupa glukosa 1-P-
glukosa-6-P atau fruktosa -6-P maka akan dihasilkan 3
molekul ATP.
 Melalui glikolisis akan dihasilkan senyawa-senyawa antara
yang dapat menjadi bahan baku untuk sintesis berbagai
senyawa yang terdapat dalam tumbuhan
SIKLUS KREBS

Siklus krebs disebut juga dengan siklus Reaksi Siklus Krebs ini terjadi pada
asam sitrat mitokondria

Siklus krebs berfungsi menghasilkan energi dari berbagai senyawa antara. Senyawa
antara-antar a tersebut berfungsi untuk sintesis senyawa lain.

Hasil akhir dari Silus Krebs adalah 2 Asetil COA yaitu 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH, dan
2FADH2
REAKSI SIKLUS KREBS
Fungsi Utama Siklus Krebs

Mereduksi NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH, yang


kemudian dioksidasi untuk menghasilkan ATP.

Sintesis ATP secara langsung, yakni 1 molekul ATP untuk setiap


molekul piruvat yang dioksidasi.

Pembentukan kerangka karbon yang dapat digunakan untuk sintesis


asam-asam amino tertentu, yang kemudian dapat dikonversi untuk
membentuk senyawa yang lebih besar
FOSFORILASI OKSIDATIF
 Proses glikolisis dan siklus krebs menghasilkan energi
yang tersimpan dalam bentuk NADH dan FADH.
 Untuk menghasilkan ATP diperlukan sistem transpor
elektron.
 Transpor elektron ini berlangsung di dalam membran
mitokondria sebelah dalam
 Di dalam proses ini, NADH dan FADH2 yang
mengandung elektron akan melepaskan elektron tersebut
ke dalam akseptor utama yaitu oksigen.
Ringkasan energi yang dihasilkan
Lintasan Pentosa Posfat (LPF)
 Lintasan reaksi yang berbeda dengan glikolisis dan Siklus Krebs ini
disebut Lintasan Pentosa Posfat (LPF), karena terbentuk senyawa
antara yang terdiri dari 5 atom karbon. Lintasan ini juga disebut
sebagai Lintasan Fosfoglukonat.

 Substrat pemulai untuk jalur pentosa fosfat adalah glukosa-6-fosfat


(atau glukosa yang terjadi dari reaksi hexokinase) jalur pentosa
fosfat dimulai dengan oksidasi dari glukosa 6 fosfat menjadi 6-
fosfoglukonat, terjadinya oksidatif decarboksilatif dari glukonat
menjadi ribulose-5-fosfat dengan melepaskan CO2
FUNGSI LINTASAN
PENTOSA POSFAT

Produksi NADPH di mana senyawa ini kemudian dapat dioksidasi untuk


menghasilkan ATP. NADPH juga secara spesifik berperan sebagai
penerima elektron dari reaksi-reaksi tertentu di mana NADH tidak
berfungsi, misalnya pada pembentukan asam-asam lemak dan beberapa
senawa isoprenoid

Terbentuknya senyawa erithrosa-4-P, di mana senaywa ini merupakan


bahan bakuessensial untuk pembentukan berbagai senyawa fenolik,
seperti antosianin dan lignin

Menghasilkan ribulosa -5-P yang merupakan bahan baku unit ribosa dan
deoksiribosa pada nukleotida pada RNA dan DNA.
FERMENTASI ANAEROB

 Respirasi anaerob merupakan salah satu proses


katabolisme yang tidak menggunakan oksigen
bebas sebagai penerima atom hidrogen ( H )
terakhir, tetapi menggunakan senyawa tertentu
( seperti : etanol, asam laktat ) .
FERMENTASI ANAEROB
Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi :
1.Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan
diuraikan menjadi asam piruvat, NADH dan 2 ATP
2.Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau
pembentukan asam laktat ( fermentasi asam laktat )
3.Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain
seperti : alkohol, asam laktat
4.Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP
Reaksi Fermentasi anaerob
Faktor yang mempengaruhi Respirasi
Jumlah ●
tumbuhan dengan kandungan substrat yang banyak akan melakukan respirasi
substrat dengan laju yang tinggi

Ketersediaan oksigen Pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan jenis tumbuhan,

tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar oksigen di atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan

Umur dan tipe tumbuhan Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan daun menyebabkan laju

respirasi naik untuk sementara waktu,

Suhu ●
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi.

Umur tumbuhan Respirasi pada tumbuhan muda lebih tinggi dari tumbuhan yang sudah dewasa

atau lebih tua

Karbondioks
ida

Kadar karbon dioksida yang tinggi akan menghambat respirasi

Anda mungkin juga menyukai