Anda di halaman 1dari 23

FISIOLOGI TUMBUHAN

(AKKC 253)
Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Noorhidayati, M. Si
Dra. Hj. Noor Ichsan Hayani, MP
Amelia Rezeki, S.Pd, M.Pd
KELOMPOK VIB
• Firza Evelini (A1C212211)
• M. Faisal Sukma (A1C212206)
• M. Fitriansyah (A1C212086)
• Rini P.S (A1C211201)
RESPIRASI
REAKSI OKSIDASI DENGAN REDUKSI
Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan
energi kimiawi menjadi energi yang diperlukan untuk aktivitas hidup
tumbuhan. Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi
keperluan sel itu dikenal dengan istilah proses respirasi. Biasanya
respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh
oksigen dari udara membentuk karbon dioksida dan air.
1. OKSIDASI BIOLOGI
Oksidasi adalah pengeluaran elektron dan reduksi adalah
pemerolehan elektron.

e - (elektron)

2+ 3+
Fe Fe
2. ENZIM-ENZIM PENTING DALAM OKSIDASI
BIOLOGI
Oksidase
Enzim oksidase mengkatalisis pengeluaran hidrogen dari substrat dengan
menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen.
Dehidrogenase
Dehidrogenase tidak dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen.
Hidroperoksidase
Enzim hidroperoksidase menggunakan hidrogen peroksida atau peroksida organik sebagai
substrat.
Oksigenase
Oksigenase mengkatalisis pemindahan langsung dan inkorporasi oksigen ke dalam molekul
substrat.
SENYAWA- SENYAWA BERENERGI TINGGI.

Adenosin trifosfat (ATP) berperan sentral dalam pemindahan


energi bebas dari proses eksergonik ke proses endergonik. ATP
adalah nukleotida trifosfat yang mengandung adenin, ribosa dan 3
gugus fosfat
MEKANISME RESPIRASI
GLIKOLISIS
Glikolisis merupakan salah satu proses metabolisme yang
paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai
variasi) di banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk
organisme.
Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber
energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa
yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom
C.
Reaksi glikolisis mempunyai 10 tahapan reaksi yang dikatalisis
oleh enzim tertentu, tetapi disini tidak akan dibahas enzim-enzim
yang berperan dalam proses glikolisis ini.
TAHAP I ( FASE INVESTASI ENERGI)
1. Glikolisis diawali dengan reaksi pembentukan senyawa glukosa 6-fosfat dari
glukosa.
2. Reaksi yang kedua adalah pembentukan isomer fruktosa 6-fosfat dari glukosa
6 fosfat.
3. Reaksi fosforilasi fruktosa-6-fosfat menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat oleh enzim
fosfofruktokinase.
4. Reaksi pemutusan menjadi 2 triosafosfat.Reaksi ini membentuk 2 molekul
gliseraldehid 3-fosfat yang selanjutnya mengalami isomerisasi membentuk
dihidroksiasetonfosfat.
5. Isomerisasi triosafosfat 66. Hanya gliseraldehid-3-fosfat yang akan diteruskan
dalam proses glikolisis sehingga dengan adanya reaksi isomerisasi ini
memungkinkan proses glikolisis berjalan sempurna.
TAHAP II (FASE PEMBELANJAAN ENERGI)
1. Oksidasi gliseraldehid-3-fosfat Reaksi oksidasi ini terjadi gugus fosfat dan
menghasilkan NADH. Pada tahap ini terbentuk pertama kali senyawa yang
mengandung energi tinggi.
2. Transfer fosfat untuk membentuk ATP. Senyawa 1,3 bisfosfogliserat
merupakan senyawa berenergi tinggi yang selanjutnya gugus fosfat tersebut
ditransfer untuk membentuk ATP
3. Perpindahan posisi gugus fosfat Pada tahap ini terjadi reaksi perpindahan
gugus fosfat Reaksi ini menghasilkan 2-fosfogliserat.
4. Pembentukan senyawa berenergi tinggi kedua. Pembentukan senyawa ini
dilakukan dengan dehidrasi yang dikatalisis oleh enzim enolase yang
memiliki ko-faktor Mg2+.
5. Pembentukan ATP akhir. Reaksi ini berjalan spontan dan terjadi transfer
gugus fosfat dari fosfoenolpirufat ke ADP membentuk ATP. Pelepasan fosfat
ion menyebabkan terjadinya ikatan enol yang tidak stabil sehingga akan
terkonversi ke bentuk keto dan menjadi piruvat.
SIKLUS KREBS
Daur krebs merupakan proses pengubahan asetil KoA menjadi CO2 yang
disertai dengan pembebasan energi. Asetil KoA yang terdapat di dalam
mitokondria bereaksi dengan asam oksaloasetat menghasilkan asam sitrat.
Langkah berikutnya asam sitrat diuraikan sehingga terbentuk oksaloasetat
kembali. Hasil akhir siklus krebs adalah 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP.
TRANSPOR ELEKTRON DAN FOSFORILASI
OKSIDATIF
Proses glikolisis dan siklus krebs menghasilkan energi yang tersimpan
dalam bentuk NADH dan FADH. Untuk menghasilkan ATP diperlukan sistem
transpor elektron. Transpor elektron ini berlangsung di dalam membran
mitokondria sebelah dalam.
Lintasan utama transpor elektron dimulai dengan dua elektron dan dua ion
H+ dipindahkan ke NAD, sehingga direduksi menjadi NADH 2­. NADH2
memindahkan dua elektron dan dua ion H+ ke suatu enzim flavin, flavin
mononukleotida (FMN) atau flavin adenin dinukleotida (FAD), sehingga
mereduksi senyawa tersebut. Energi yang diperlukan untuk mereduksi FAD
kurang dari yang dilepaska oleh oksidasi NADH2 dan energi sisanya digunakan
untuk sintesis satu molekul ATP dari ADP dan iP
Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron (rantai
respiratoris) dikenal juga sebagai fosforilasi oksidatif biologis.
Proses keseluruhan oksidasi biologis mempunyai dua fungsi yaitu
menghasilkan energi dan menyediakan senyawa antara untuk
sintesis. Jika dihitung jumlah ATP yang dihasilkan dalam oksidasi
biologis, dengan bahan awal adalah satu molekul glukosa, maka
akan diperoleh 38 molekul ATP.
PROSES TRANSPOR ELEKTRON
FERMENTASI
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah
respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat
pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses
fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama
lainnya adalah respirasi anaerob.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang
digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6)
yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan
etanol (2C2H5OH).
FERMENTASI ALKOHOL
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2
molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu
menghasilkan 38 molekul ATP. Dengan reaksinya:
1. Gula (C6H12O6) asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarboksilasi asam piruvat.
Asam piruvat asetaldehid + CO2.
piruvat dekarboksilase
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alcohol (etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 2 C2H 5OH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase
Ringkasan reaksi :
enzim
C6H12O6 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
FERMENTASI ASAM LAKTAT
fermentasi laktat terjadi sebagai berikut :
1.Glukosa (6C) diubah menjadi 2 molekul piruvat (3C) oleh
glikolisis menghasilkan 2 ATP dan 2 NADH
2.Pada kondisi aerob, piruvat akan masuk siklus Krebs dan ETS
untuk membuat ATP melalui fosforilasi tingkat substrat (Krebs) dan
fosforilasi oksidatif (ETS). ETS akan mentransfer H dari NADH ke
O menjadi H2O
3.Dalam kondisi anaerob tersebut, H dari NADH akan dilepas
sehingga terjadilah regenerasi NAD+. Sebagai hasil samping,
terbentuklah asam laktat
FERMENTASI ASAM CUKA
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi
yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan
oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol.
Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang
dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
JALUR PENTOSA FOSFAT
Jalur ini juga disebut dengan jalur oksidasi langsung.
Dalam jalur ini dibentuk senyawa antara gula fosfat
berkarbon-lima. Beberapa reaktan dari dari jalur PPP
sama dengan glikolisis dan selain itu jalur PPP pada
glikolisis berlangsung dalam sitosol.
Dari jalur PPP, dua molekul NADP direduksi bagi
setiap molekul CO 2yang dilepaskan dariglukosa, yang
akan menghasilkan enam molekul ATP.
KUOSIEN RESPIRASI (RQ)
Di dalam tubuh tumbuhan dapat terjadi penyimpangan kosien respirasi. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan kosien respirasi adalah sebagai
berikut :
a. Macam substrat
b. Temperatur
c. Kadar O2 di udara
d. Konsentrasi CO2 di udara
e. Persediaan air
f. Cahaya
g. Luka
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPIRASI
1. Faktor internal
• Tipe jaringan dan umur tumbuhan.
• Jumlah plasma dalam sel
• Ketersediaan substat
2. Faktor eksternal
• Suhu
• Kadar air dalam jaringan
• Ketersediaan oksigen
• Karbondioksida
• Luka dan stimulus mekanik
• Garam-garam mineral
• Cahaya

Anda mungkin juga menyukai