Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mareta Anggelia

NIM : 20114015
Prodi : TTD

1. Perbedaan reaksi anabolisme dengan katabolisme

 Reaksi Anabolisme mengubah senyawa sederhana menjadi senyawa


organik yang lebih kompleks. Contohnya adalah reaksi fotosintesis.
 Reaksi Katabolisme adalah sebaliknya, mengubah senyawa organik
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Contohnya adalah
reaksi fermentasi.

a. Reaksi metabolisme dapat dibedakan menjadi dua


jenis, anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme terjadi ketika senyawa sederhana dan unsur-unsur
direaksikan pada makhluk hidup untuk menghasilkan senyawa organik
yang lebih kompleks. Anabolisme menggunakan sumber energi seperti
cahaya matahari atau zat kimia, agar senyawa dan unsur-unsur tadi dapat
digabungkan menjadi senyawa kompleks.
Contoh dari anabolisme adalah fotosintesis yang terjadi pada tanaman.  
Fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh tanaman di mana energi
dari sinar matahari digunakan untuk mengubah karbon dioksida (CO2)
dan air (H2O) menjadi molekul zat gula atau glukosa (C6H12O6) yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan. Proses ini dibantu oleh enzim dan
klorofil. Klorofil adalah pigmen hijau daun yang terdapat di kloroplas,
organel di dalam sel tanaman.
Reaksi kimia fotosintesis adalah:
6 CO2 (Karbon dioksida) + 6 H2O (air) + cahaya matahari --> C6H12O6
(glukosa) + 6 O2 (oksigen)

b. Katabolisme adalah kebalikan dari anabolisme, yang terjadi ketika


senyawa organik yang lebih kompleks diurai untuk menghasilkan
energi dan menjadi senyawa sederhana dan unsur-unsur.
Contoh dari adalah fermentasi dimana terjadi penguraian zat gula
menjadi energi dan alkohol. Fermentasi ini misalnya terjadi pada
pembuatan tape.
Reaksi kimia dari fermentasi adalah:
C6H12O6 (zat gula) → 2 C2H5OH (alkohol) + 2 CO2 (karbondioksida)
+ 2 ATP
2. Respirasi aerob adalah proses penguraian senyawa organik
menggunakan oksigen bebas. Respirasi ini berlangsung di dalam organel
sel yang disebut mitokondria. Saat kamu mengonsumsi makanan yang
mengandung glukosa, misalnya nasi, setiap molekul glukosa akan
dipecah melalui empat tahap sampai dihasilkan energi.

Adapun beberapa tahapan dalam respirasi aerob yang harus kamu tahu
adalah sebagai berikut.

1. Glikolisis

Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi di dalam


sitoplasma atau sitosol. Pada tahap ini molekul glukosa akan diuraikan
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil penguraian molekul
glukosa pada glikolisis berupa 2 molekul ATP, 2 molekul asam piruvat,
dan 2 molekul NADH. Untuk lebih lengkapnya, perhatikan bagan berikut.
Urutan proses yang terjadi pada bagan di atas adalah sebagai berikut.

 Glukosa diubah menjadi glukosa, 6-fosfat disertai pemecahan ATP


menjadi ADP. ATP harus dipecah menjadi ADP karena dibutuhkan
sumber energi.
 Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.
 Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai
pemecahan ATP menjadi ADP.
 Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul
gliseraldehid 3-fosfat atau PGAL (3 atom C) dan 1 molekul
dihidroksiaseton fosfat atau DHAP (3 atom C). Molekul DHAP
diubah menjadi senyawa PGAL, sehingga terbentuk 2 molekul
PGAL.
 Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat
dengan cara mengikat Pi (fosfat organik). Setiap 1 molekul PGAL
menghasilkan 1 NADH. 
 1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini,
dihasilkan ATP sebagai sumber energi.
 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.
 2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).
 Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai
pembentukan ATP.

ATP (adenosin trifosfat) merupakan sumber energi yang nantinya


digunakan untuk transpor aktif menuju mitokondria. Untuk 2 molekul
NADH yang dihasilkan akan ditransfer ke tahap transpor elektron.
Berikut ini ringkasan tahap glikolisis.

2. Dekarboksilasi Oksidatif

Tahap kedua setelah glikolisis adalah dekarboksilasi oksidatif. Tahap ini


berlangsung di dalam mitokondria. Reaksi pertama diawali dengan
perubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A (asetil koA).
Perubahan tersebut menghasilkan molekul CO2 dan NADH. Artinya, satu
molekul asam piruvat akan menghasilkan 1 molekul asetil koA, CO2, dan
NADH. Oleh karena pada tahap glikolisis dihasilkan 2 asam piruvat,
maka dekarboksilasi oksidatif menghasilkan 2 molekul asetil koA, 2
molekul CO2, dan 2 molekul NADH. Untuk prosesnya, simak bagan
berikut.

Urutan prosesnya adalah sebagai berikut.

 Asam piruvat yang terbentuk pada tahap glikolisis akan


melepaskan gugus karboksilat (COO–). Gugus tersebut akan
diubah menjadi CO2.
 Sisa atom C dalam bentuk CH3COO– akan mentransfer kelebihan
elektronnya pada molekul NAD+ menjadi NADH. Untuk
CH3COO– akan diubah menjadi asam asetat.
 Asam asetat akan berikatan dengan koenzim A membentuk asetil
koenzim A (asetil koA).

Untuk memudahkan pemahamanmu tentang dekarboksilasi oksidatif,


perhatikan ringkasan berikut.

3. Siklus Krebs

Siklus Krebs adalah tahapan ketiga dari serangkaian proses respirasi


aerob. Pada tahap ini akan dihasilkan 2 molekul ATP, 6 molekul NADH,
2 molekul FADH2, dan 4 molekul CO2. Untuk urutan prosesnya adalah
sebagai berikut.

 Asetil koA (2 atom C) berikatan dengan asam oksaloasetat (4 atom


C) membentuk asam sitrat (6 atom C). Itulah mengapa siklus Krebs
biasa disebut siklus asam sitrat.
 Asam sitrat diubah menjadi asam isositrat.
 Asam isositrat (6 atom C) diubah menjadi asam α-ketoglutarat (5
atom C). Reaksi ini disertai pelepasan CO2 dan pembentukan
NADH.
 Asam α-ketoglutarat (5 atom C) diubah menjadi suksinil koA yang
memiliki 4 atom C. Reaksi ini juga disertai pelepasan CO2 dan
pembentukan NADH.
 Suksinil koA yang terbentuk diubah menjadi asam suksinat (4 atom
C). Reaksi ini menghasilkan GTP. Selanjutnya, GTP diubah
menjadi ATP.
 Lalu, asam suksinat diubah menjadi asam fumarat disertai
pembentukan FADH2.
 Asam fumarat yang terbentuk diberi tambahan air agar berubah
menjadi asam malat (4 atom C).
 Asam malat diubah menjadi asam oksaloasetat kembali disertai
pembentukan NADH.

Jika disederhanakan, siklus Kreb bisa dituliskan sebagai berikut.

4. Transpor Elektron

Tahap ini merupakan tahap akhir pada respirasi aerob yang disertai
pembentukan ATP paling banyak. Transpor elektron berlangsung di
dalam krista, yaitu membran dalam mitokondria. Reaksi yang
berlangsung di dalam transpor elektron adalah reaksi reduksi dan oksidasi
antara senyawa NADH dan FADH2. Kedua senyawa tersebut dihasilkan
dari tahapan sebelumnya. Senyawa yang terlibat dalam transpor elektron
adalah koenzim Q, sitokrom B, sitokrom C, sitokrom A, sitokrom A3,
dan oksigen. Simak bagan berikut ini.
Adapun penjabaran bagan di atas adalah sebagai berikut.

 NADH mampu menghasilkan elektron berenergi tinggi melalui


proses oksidasi. Lalu, elektron tersebut ditransfer ke koenzim Q.
Oleh karena tingginya energi elektron, ADP dan fosfat anorganik
bersatu membentuk ATP.
 Koenzim Q akan dioksidasi oleh sitokrom B. Akibatnya, koenzim
Q akan melepaskan elektron dan 2 ion H+.
 Sitokrom B akan dioksidasi oleh sitokrom C, sehingga dihasilkan
energi cukup tinggi. Akibatnya, ADP dan fosfat anorganik akan
bersatu membentuk ATP.
 Selanjutnya, sitokrom C akan mereduksi sitokrom A.
 Sitokrom A akan mengoksidasi sitokrom A3. Reaksi ini juga
memicu bersatunya ADP dan fosfat anorganik membentuk ATP.
 Sitokrom A3 dioksidasi oleh sebuah atom oksigen. Hasil akhir dari
reaksi ini adalah terbentuknya molekul H2O.

Transpor elektron yang melibatkan oksidasi NADH akan menghasilkan 3


ATP dan 1 H2O. Demikian halnya dengan oksidasi FADH2. Pada
oksidasi FADH2, jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit, yaitu 2 ATP.
Hal itu disebabkan oleh kecilnya energi yang dihasilkan dari oksidasi
FADH2. Secara ringkas, pembentukan ATP dari NADH dan
FADH2 ditulis sebagai berikut.
Dari tahapan glikolisis sampai siklus Krebs NADH dan FADH2 yang
dihasilkan berturut-turut adalah 10 dan 2 molekul. Artinya,

Dengan demikian, tahap transpor elektron menghasilkan 34 ATP dan 12


H2O. Jika seluruh ATP  dijumlahkan (mulai glikolisis –  transpor
elektron), akan dihasilkan seperti tabel berikut.

Reaksi Jumlah
Glikolisis 2 ATP (digunakan untuk transpor aktif)
Dekarboksilasi Oksidatif –
Siklus Krebs 2 ATP
Transpor Elektron 34 ATP
Total 36 ATP

3. Respirasi aerob menghasilkan ATP (adenosin trifosfat)


resirasi / fase anaerob menghasilkan energi, AMP, dan fosfat.

Produk yang diproduksi :

Respirasi aerobik menghasilkan energi bersih 36 ATP (karena selama


transisi dari proses glikolisis dalam sitoplasma ke transfer elektron dalam
mitokondria, 2 ATP diperlukan, oleh karena itu dari total 38 ATP-2
ATP), sedangkan Anaerob hanya mengandung 2.

Anda mungkin juga menyukai