Kelas :D
Nim : 210101167
Dosen Pengampu : Apt. Septiani Martha, M.Farm.
01
RESPIRASI
RESPIRASI
02
RESPIRASI AEROB
- Respirasi Aerob
a. Respirasi Aerob
28 Reaksi yang
GLIKOLISIS
1) Langkah 1 : fosfolisasi glukosa
Langkah kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh
aksi dari enzim fosfoglukoisomerase. Kerjanya pada produk dari langkah
dalam proses.
satu sama lain. Kedua gula yang terbentuk adalah gliseraldehid 3-fosfat dan
dihidroksi-aseton fosfat.
o4
5) Langkah 5: Interkonversi dari Dua Gula
akan dikonversi menjadi gliseraldehida fosfat oleh enzim yang disebut fosfat
triose. Jadi dalam totalitas, langkah keempat dan kelima dari glikolisis
o4 langkah sebelumnya.
7) Langkah 7: Produksi ATP & Asam 3-fosfogliserat
Langkah delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan
relokasi dari atom fosfor dalam asam 3-fosfogliserat dari karbon ketiga dalam
rantai untuk karbon kedua dan menciptakan 2–asam fosfogliserat.
o4
9) Langkah 9: Penghapusan Air
Enzim enolase berperan penting dan menghilangkan sebuah molekul air dari
Langkah ini melibatkan pembentukan dua molekul ATP bersama dengan dua
molekul asam piruvat dari aksi piruvat kinase enzim pada dua molekul asam
o4
06
DEKARBOKSILASI OKSIDATIF
Dekarboksilasi oksidatif yaitu tahapan pembentukan CO2 melalui reaksi
oksidasi reduksi dengan O2 sebagai penerima elektronnya. Proses ini terjadi pada
mitokondria sebelum masuk kedalam siklus krebs. Oleh karena itu, tahapan ini
disebut sebagai tahapan lanjutan antara glikolisis dengan siklus krebs. Asam
piruvat hasil glikolisis dari sitosol diubah menjadi asetil KoA di dalam
Mitokondria.
• Pada tahap 1: molekul piruvat melepaskan CO2 (piruvat pecah menjadi CO2
06
SIKLUS KREBS
Siklus krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat. Tahap awal dari siklus
krebs ini adalah 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis
dan 1 ATP. Reaksi ini terjadi dua kali karena pada glikolisis, glukosa pecah
05
• Tahap 1 : asam piruvat hasil glikolisis memasuki mitokondria
asam piruvat juga memberikan hydrogen dan electron kepada NAD dan
membentuk NADH. Selanjutnya Koenzim bergabung dengan sisa 2 atom
05
• Tahap 5 : Asam a-ketoglutarat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk
GTP). Fosfat terikat pada ADP membentuk ATP. Suksil KoA berubah
Transport elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi. Transport elektron
terjadi pada mitokondria, molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah
NADH dan FADH2 yang dihasilkan pada reaksi Glikolisis, Dekarboksilasi
Oksidatif dan Siklus Krebs. Dari proses Glikolisis diperoleh 2 NADH, dari
05
• Tahap 1 : NADH dan FADH2 mengalami oksidasi dan elektron yang berasal
ditambah dengan 2 ATP Hasil Glikolisis dan 2 ATP Siklus Krebs. Maka,
05
05
TAHAPAN RESPIRASI AEROB 06
RESPIRASI ANAEROB
2. Fermentasi
- Hewan
2 asam piruvat (3C) menjadi 2 asam laktat (3C)
Hasil : 2 asam laktat dan 2 ATP pada proses glikolisis
- Tumbuhan
06 2 asam piruvat 2 asetal dehid (2C) 2 etil etanol
Hasil : 2 Etil etanol dan 2 ATP
02
RESPIRASI ANAEROB
PERBEDAAN
Perbedaan antara respirasi aerob dan respirasi anaerob dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Respirasi Aerob, Umum terjadi pada semua makhluk hidup termasuk tumbuhan,
tumbuhan, memerlukan oksigen, hasil akhir berupa karbondioksida dan uap air.
(hanya pada fase tertentu saja), energi yang dihasilkan kecil, jika terjadi terus
menerus akan menghasilkan senyawa yang bersifat racun bagi tumbuhan, tidak
memerlukan oksigen, hasil akhirnya berupa alkohol atau asam laktat dan
karbondioksida.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
1) Ketersediaan Substrat
substrat sedikit maka rendah pula laju respiranya. Demikian sebaliknya bila substrat
2) Ketersediaan Oksigen
tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak
untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
3) Suhu
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10,
dimana C, namun umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap
spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding
tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa
pertumbuhan.
Kurangnya O2 atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi biji-bijian, akar
maupun batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2 naik sampai 10% dan
6) Persediaan air
Jika kadar air sedikit maka respirasi kecil. Jika biji (direndam air) maka respirasi
menjadi lebih giat. Pada daun yang layu maka respirasi lebih giat ++ gula (timbunan
tepung/KH).
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
7) Cahaya