Anda di halaman 1dari 30

PENGELOLAAN CODE BLUE

RUMAH SAKIT

Ns.SULASTRI, Skep
SEMINAR DAN WORKSHOP
30 – 31 MARET 2019
TUJUAN PAPARAN

Peserta mengetahui pengertian dan


ruang lingkup code blue system
Peserta mengetahui strategi
pencegahan dan penanganan kejadian
henti nafas dan henti jantung
Peserta mampu aktif berperan dalam
tim code blue
PENDAHULU
AN
CARDIAC AREST
SETIAP TAHUN
lebih dari KURANG
500.000 DARI 15
ANAK & DEWASA
MENGALAMI
%
HENTI JANTUNG
SELAMAT
KEGAWATDARURATAN

o Kejadian px kritis termasuk henti


jaunting dapat terjadi dimana dan
kapan saja
o Kejadian ini dapat menimpa pasien,
keluarga pasien maupun petugas
rumah sakit sendiri
Pertolongan pertama yang efektif diikuti
dengan aktivitas sistem untuk mendatangkan
tim bantuan lanjut diharapkan dapat
mencegah kematian akibat henti jantung
mendadak di rumah sakit
Diperlukan suatu sistem di rumah sakit yang
mengatur bahwa tindakan bantuan hidup
dasar dan lanjut dapat dilakukan dg efektif
Sistem ini sering disebut dengan aktivasi
“CODE BLUE”
UU RI No. 44 tahun 2009 pasal 29 ayat 1
Tentang Pelayanan Medis Kedaruratan

Hospital Emergency Codes (Kode


emergensi rumah sakit) diperlukan
diseluruh rumah sakit untuk memberikan
informasi secara cepat dengan kesalahan
interpretasi yang minimal kepada seluruh
staf tentang kegawat daruratan (airway-
cardiac arrest ) yang sedang terjadi
STRATEGI PENCEGAHAN
Strategi pencegahan dan penanganan
kejadian henti jantung memerlukan:
1. Edukasi/training dari petugas RS
2. Monitoring pasien yg optimal
( EWS)
3. Sistem yg mengaktifkan respon
emergency secara efektif

Mengurangi kegagalan RS dlm


mengenali sec. dini penurunan
kondisi px/bereaksi lambat utk
mencegah kejadian henti jantung
DEFINISI

CODE BLUE merupakan salah satu kode


prosedur emergensi yg harus segera
diaktifkan jika ditemukan seseorang dlm
kondisi CARDIAC RESPIRATORY ARREST di
dalam area RS.

CODE BLUE RESPON TEAM atau Tim Code


Blue adalah tim yg dibentuk oleh RS yg
bertugas merepon kondisi code blue di
dalam area rumah sakit. Terdiri dr dokter
dan perawat yang sdh terlatih Basic or
Advanced Cardiovascular Life Suport
RUANG LINGKUP
Sistem Respon Cepat code blue dibentuk utk
memastikan bahwa semua kondisi cardiac
respiratory arrest tertangani dengan
resusitasi dan stabilisasi sesegera mungkin.

Sistem Respon Cepat terbagi 2 tahap yaitu:


1. Respon awal (responder 1 ) berasal dari
petugas RS baik medis ataupun non medis
yg berada disekitar korban
2. Respon kedua ( responder 2 ) berasal dari
tim code blue, Respon time 5 menit
SISTEM RESUSITASI
RUMAH SAKIT

CODE
PERSONE SARANA
BLUE
L (SDM) (ALAT)
SISTEM

SISTEM
(REGULASI YG
MENGATUR)
1. SISTEM
Code Blue System
Kebijakan/ SOP berdasar
Guideline
Early Warning System
Sistem Aktivasi
Komunikasi, kerjasama
dan leadership
Sistem harus dipahami
oleh seluruh komponen
rumah sakit (medis/non
medis )
2. SDM
Semua petugas harus mampu
dan terlatih dlm mengaktifkan
sistem emergency RS.
Semua petugas RS medis dan
non medis harus mampu
melakukan bantuan hidup
dasar.
Petugas medis hrs mampu
mengenal kondisi kritis,
monitoring dan managemen
px kritis sambil menunggu
penanganan oleh tim yg lebih
berpengalaman EWS
Peran Tenaga Non Medis

Tenaga non medis pada


saat kejadian henti
jantung di RS cukup
berperan penting
terutama posisi jauh dari
jangkauan medis
Petugas non medis yg
pertama kali menemukan
harus mampu menilai
kondisi dan melakukan
tindakan awal
pertolongan yg optimal
2. KOMPONEN SDM ( TIM CODE BLUE )
KOPETEN DG TINDAKAN
ALAT CEPAT DAN
TEPAT

DILAKUKAN SECARA
TIM
CODE BLUE

MENGENAL DAN TIM TD DR:


MENGETAHUI DOKTER DAN
OBAT ER DAN PERAWAT
INTERAKSI OBAT
3. Sarana
Harus ditunjang sarana dan
peralatan yg memadai dalam
penanganan kegawatan
Lokasi alat-alat emergency /
defibrilator atau AED harus dengan
rambu-rambu yg jelas dan diketahui
oleh semua petugas rumah sakit
TIPE DAN POLA CODE BLUE SYSTEM

1. Sentralisasi : tim code blue siap dan


standby di satu tempat , bekerja jika
terjadi code blue
2. Gedung terpisah: satu dokter dan perawat
jaga standby di satu tempat secara
bergantian, bekerja disaat terjadi Code
Blue
3. Satu atap: tim Code Blue terdiri dari
dokter, perawat yang sedang jaga ( shift )
dalam menangani code blue. Jadwal tugas
bergantian, tugas sesuai dengan keahlian
masing-masing anggota.
EWS MEWS

Paramete 3 2 1 0 1 2 3
r
fisiologis
Respirasi ≤8 9-11 12-20 21-24 >25
Saturasi ≤91 92-93 94-95 ≥ 96
Oksigen
Oksigen Ya Tidak
Tambaha
n
Suhu ≤ 35.0 35.1 36.1 – 38.1- ≥ 39
-36 38.0 39.0
Tekanan ≤ 85 86 -95 96 -99 100 -179 180 201 ≥
Darah -200 -219 220
Sistolik
Nadi ≤ 40 41 -50 51 – 90 91 -110 111 – ≥
130 131
Tingkat A V,P
Tindak Lanjut Scoring MEWS
NILAI MEWS FREKWENSI RESPON KLINIKAL
MONITORING
0 Minimal 12 jam Pantau seseuai parameter MEWS
1 -4 Minimal 4 -6 jam ●Asses. segera oleh perawat
Resiko kompeten
ringan ● Tentukan jika frekuensi monitoring
diperlukan
● Tentukan jika perawatan yang lebih
advance diperlukan
● Hub. Dokter untuk review
5 -6 Minimal tiap1 ● Review oleh dokter
Resiko jam ● Tentukan jika perawatan advence
Sedang diperlukan
● Lakukan implementasi prioritas
7 Continus ● Asses. Segera oleh dokter
 Resiko monitoring ● Hub. Dokter konsultan untuk review
Tinggi ● Hubungi tim rapid respon
● Pertimbangan rawat ICU
Multirescuer Coordinated CPR
FUNGSI TUGAS
Leader 1. Mengkoordinasikan & mengatur tugas tiap
anggota EMT.
2. Memegang kendali dalam tindakan emergensi &
pengambilan keputusan, misal: intepretasi
BGA/EKG, defibrilasi, dll.
3. Mengontrol & melakukan evaluasi tindakan
emergensi.
Ventilat 1. Memberikan bantuan ventilasi & mengevaluasi
or status pernafasan pasien.
2. Asistensi tindakan intubasi atau pemasangan
LMA.
3. Membantu pemberian obat via ETT.
Kompre 1. Menyiapkan peralatan bantuan sirkulasi
sor eksternal.
2. Melakukan kompresi dengan teknik yang benar.
3. Monitoring ada tidaknya sirkulasi.
Sirkulat 1. Melaksanakan tindakan sirkulasi (memasang
or elektrode, IV line, menyiapkan defibrilator, obat
life saving, alat intubasi, memberikan injeksi, &
FUNGSI TUGAS

Dokument 1. Mencatat waktu, jenis, dosis dan rute


asi pemberian obat
2. Mencatat waktu dan jeis tindakan yang
dilakukan
3. Setelah semua tindakan selesai mengatur,
menyimpan dan mencatat kelengkapan obat
dan peralatan yg tersedia di kereta
emergensi agar tetap siap pakai.
Alur Komunikasi Kejadian Kegawatan di
dalam RKZ
(Selain IGD, ICU, NICU, HD, Kamar Bedah & Cath. Lab)

Kegawatan
Teriak: KODE BIRU,
Petugas yang Menemukan sebutkan LOKASI, aktifkan
TIM EMERGENCY
Pertama Kali
Petugas yang Mendengar Telp Extension
Teriakan 7
Pasien

Anggota Tim Jaga


Emergensi

Leader Tim Jaga Emergensi Operator

DPJP MOD/Manager on Duty Ka. RANAP/Ka. IPSUS/Ka. Unit


TIM CODE BLUE
CONTOH LAPORAN TINDAKAN RESUSITASI
CONTOH DAFTAR JAGA TIM CODE BLUE
REKOMENDASI

1. Membentuk komite tim resusitasi rumah


sakit
2. Membuat kebijakan dan SPO resusitasi
rumah sakit (berdasar guideline yang
baku)
3. Sosialisasi dan pelatihan untuk semua
petugas rumah sakit (medis dan non
medis )
4. Pemenuhan sarana (peralatan dan obat-
obat emergensi, ruang, kalau perlu
poster)
5. Simulasi kasus secara berkala
Special Considerations
1. Patient
safety

2. Rescuer
1) Use your universal precaution.
safety
2) Beware to electrical and needle stick injur

Anda mungkin juga menyukai