Anda di halaman 1dari 33

Disusun oleh :

1.Kinasih
2.Abdul aziz .f
Pengenalan secara dini penurunan kondisi
pasien dan pencegahan kejadian henti
jantung adalah komponen pertama dari
rantai keselamatan
(chain of survival )
 Sebagai panduan bagi tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan
kondisi medis pasien, pemulihan dan pengembalian stabilitas pasien.
 Meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien di rumah sakit.
 Menurunkan risiko perburukan kondisi pasien atau kejadian kode biru
dengan intervensi dini terhadap hasil pemantauan.
 Memberikan peringatan dini potensi penurunan kondisi pasien serta
menginisiasi respon dan penanganan yang tepat dari tim kesehatan.
 Panduan mengenali perubahan kondisi pasien melalui EWS bermanfaat
untuk standarisasi penilaian keparahan penyakit akut dengan
menggunakan bahasa yang sama di seluruh unit rumah sakit
 Melakukan pemantauan dan evaluasi
kondisi pasien
 Menindaklanjuti setiap perubahan kondisi
pasien
 Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga tentang kondisi pasien serta cara
memanggil bantuan jika keluarga
mengkhawatirkan tentang kondisi pasien
 KENALI
Kenali tanda dan gejala perubahan kondisi pasien yang dapat
mengancam jiwa
 AWASI
Awasi/pantau setiap keluhan dan kondisi pasien
 LAPORKAN
Laporkan segera kepada Perawat/Bidan/PJ Shift/Dokter/TMRC
 TINDAK LANJUT
Lakukan tatalaksana yang cepat dan tepat sesuai dengan kondisi
pasien

 INGAT!!! Tanda penurunan/perburukan kondisi muncul 6-8 jam


sebelumpasien mengalami kegawatan
 Adult EWS : tools untuk mengidentifikasi penurunan
kondisi pasien dewasa
 MEOWS (Maternal Early Obstetric Warning Score):
tools untuk mengidentifikasi penurunan kondisi
pasien Obstetri
 PEWS (Pediatric Early Warning Score): tools untuk
mengidentifikasi penurunan kondisi pasien Pediatrik
 NEWS (Neonatal Early Warning Score): tools untuk
mengidentifikasi penurunan kondisi pasien Neonatus
Paramete Skor
r 3 2 1 0 1 2 3

Respirator ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥25


y Rate
Skala ≤91 92-93 94-95 ≥96
SpO2 I
Skala ≤83 84-85 86-87 88-92 93-94 95-96 ≥97
SpO2 II ≥93 dengan dengan dengan O2
(PPOK) dengan O2 O2
udara
bebas
Suppleme Ya Tidak
ntasi O2
Tekanan ≤90 91-100 101-110 111-219 ≥220
Darah
Sistolik
Nadi ≤40 41-50 51-90 91-110 111-130 ≥131

Kesadaran Sadar Penurunan


 MEOWS digunakan pada pasien ibu hamil dengan usia kandungan
20 minggu sampai 6 minggu setelah melahirkan.
 MEOWS dapat digunakan untuk mengasesmen penyakit akut,
mendeteksi penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang
tepat waktu dan sesuai.
 MEOWS tidak digunakan selama proses pembukaan sampai
selesai melahirkan.
MEOWS (EWS Pasien obstetri: usia kehamilan >20 minggu s.d. 6
minggu pasca persalinan)
 PEWS / NEWS digunakan pada pasien neonates

/pediatrik (berusia saat lahir-18 tahun)


 PEWS / NEWS dapat digunakan untuk untuk
mengasesmen penyakit akut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis
yang tepat waktu dan sesuai.
 PEWS / NEWS tidak digunakan pada: Pasien
dewasa lebih dari 18 tahun
 Pasien anak dengan TOF (Tetralogi of Fallot),
sindrom VACTERL
 Assesment terpadu Early Warning System (EWS) pada rekam
medis elektronik pasien.
 Rencana tindak lanjut pasien pada rekam medis elektronik
pasien.
 Evaluasi dan pelaporan kegiatan tim reaksi cepat kepada
Direktur Utama melalui Direktur Pelayanan Medik,
Keperawatan dan Penunjang RSUP Dr. Kariadi setiap bulan.
Basic Life Support (BLS) adalah Tindakan
Dasar yang pertama kali dilakukan bila
menjumpai pasien dalam kondisi CARDIAC
ARREST atau HENTI JANTUNG

Tindakan yang dilakukan dalam BLS adalah:


Resusitasi Jantung Paru (RJP) /
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) 
usaha untuk mengembalikan fungsi
pernafasan dan atau sirkulasi akibat
terhentinya fungsi dan atau denyut jantung.
BASIC LIFE SUPPORT

1. CLEAR AREA

2. CHECK RESPONSE (Eye Movement Verbal)


3. CALL FOR HELP

4. CHECK PULSE AND BREATHING


5. CPR – HIGH QUALITY CPR
S C A
B
 Danger
 Respon
: Bahaya.
 Shout For Help
: Respon.
 Circulation
: Panggil bantuan.
 Airway
: Sirkulasi.
 Breathing
: Jalan napas.
: Pernapasan.
CPR BERKUALITAS TINGGI
1. Kompresi dada dengan
kecepata 100 120x/
n menit
2. Kompresi dada – dengan
kedalaman minimal 2 inchi
(5 cm)
3. Dada rekoil penuh setelah
setiap kali kompresi
4. Minimalkan jeda dalam
kompresi
5. Memberikan ventilasi
cukup (2 nafas yang
setelah
buatan 30 kompresi, setiap
1 nafas buatan
(diberikan
dalam 1 detik inspirasi dan
1 detik ekspirasi )
cukup sampai dada
terangkat
Saat CPR Berlangsung...
1. Melihat kedalaman dan kecepatan
kompresi
2. Perabaan nadi di arteri dorsalis pedis
3. Gelombang saturasi (Pulse Oximetry)
4. Gelombang arteri line (invasive Monitoring)

.
Pulse Oximetry Waveform

Arterial waveform Probe saturasi


1. Tanda-tanda kematian yang jelas
• Kaku mayat
• Lebam mayat
2. Wasiat dari penderita
3. Ada permintaan dari keluarga (ahli waris)
4. Keselamatan penolong terancam
1. Adanya denyut nadi dan penderita telah
bernafas
2. Bantuan telah datang
3. Tanda kematian telah jelas
4. Penolong kehabisan tenaga
5. Bila dilanjutkan akan membahayakan penolong
 Cth. Kebakaran di dekat penolong
6. Henti jantung lebih dari 30 menit
 Kontroversial
32

Anda mungkin juga menyukai