sadar
Gurgling
dangkal
Anatomi jalan nafas atas
3
AnatomiAIRWA
jalan nafas atas
Y
• Gangguan oksigenasi pada otak dan
jaringan sangat membahayakan korban,
serta dapat menyebabkan kematian.
• Proses kematian dapat dimulai dari
hipoksia
• Hipoksia dapat dicegah dg
mempertahankan airway & oksigenasi yg
cepat dan tepat.
4
OTAK
Tidak
& ada O2 Hipoksia
JANTU Mati
NG
bernafas Gangguan
A
danya obstruksi jalan nafas
Tanda2 Obstruksi
Takhipnea
Obstruks
i
PADAT Progresi Retraksi otot bantu
nafas
CAIR f
ANATOMI
S
Parsia Gurgling
cairan
l
Total Snoring
lidah
Stridor obstruksi
anatomis
Penilaia Jalan
n Napas •Penurunan
kesadaran,
Feel Bunyi
napas ?
Note: Selain dari tanda hipoksia, gelisah juga sbg indikasi : buli2 penuh, trauma kapitis,
nyeri
UPAYA MEMPERBAIKI AIRWAY:
AKAN SELALU MENGGERAKAN
KEPALA
Ingat
! Multitraum
a
Trauma kapitis & penurunan
kesadaran Luka di wajah
Imobilisasi Leher
Ingat
Imobilisasi Leher
AIRWAY BUKA JALAN NAFAS
MANUAL
Back Blow Manuver
Heimlich
Head tilt chin lift Jaw
trust
BU
JALA NAFA MANUA
AIRWAY : Obstruksi
Parsial
Naso-
pharingeal Oro-pharingeal
Orofaringeal
Airway
Cara Pemasangan:
• Bersihkan mulut dan faring dr segala kotoran
• Masukan alat dg ujung mengarah ke
chefalad
• Saat didorong masuk mendekati dinding
belakang faring, alat diputar 180’
• Ukuran alat dan penempatan yg tepat menghasilkan
bunyi nafas yg nyaring pd auskultasi paru saat dilakukan
ventilasi
• Pertahankan posisi kepala yg tepat setelah alat
terpasang
Bahaya:
•Cara pemasangan yg tdk tepat dpt mendorong lidah ke
belakang atau apabila ukuran terlampau panjang,
epiglotis akan tertekan menutup rimaglotis, sehingga
jalan nafas tersumbat
•Terjepitnya lidah dan bibir antara gigi dan alat
Bahaya:
•Alat yg terlalu panjang dpt masuk ke esopagus dg segala
akibatnya
•Alat ini dpt merangsang muntah dan spasme laring
•Dpt menyebabkan perdarahan akibat kerusakan
mukosa akibat pesangan, oleh sebab itu alat pengisap
harus selalu siap saat pemasangan
1. Proteksi
Airway : Indikasi Ancaman obstruksi &
ncaman aspirasi
A Proteks
Perlu
2.
i
ventilasi Certikal
AIRWAY
DEFINITIF
Blin Naso-
d: t
Untuk fraktur servikal
Sambil mendengar
pernafasan
r
• Dorong saat inspirasi
• Bila suara hilang :
a masuk esofagus
• Kontra Indikasi :
c *Apnea
h *Fraktur tulang
wajah *Fraktur
e basis kranii
Airway Definitif
Intubasi Naso-trachea :
Kriko-
Tirotomi
1. Dengan jarum (needle
cricothyroidotomy) 2. Surgikal oleh dokter
Kartilago tiroid
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea
Airway Definitif
Krikotirotomi - Jarum
• Ditusukkan lewat
membran kriko-tiroidea.
• Sambungkan oksigen : 1
detik tutup, 4 detik buka
• Hanya selama 30-45
menit
Airway Definitif
Kriko-Tiroidotomi Surgikal
Airway
Sulit
• Gelisah, tidak sadar, sulit membuka
mulut • Perlu sedasi atau pelumpuh otot
• Ulangi tindakan intubasi
• Jika tidak berhasil intubasi, naso atau
orotrakea, segera krikotiroidotomi
dengan jarum
• Segera surgical krikotiroidotomi
surgikal • Jika mulut banyak darah
suction
BREATHIN
Ventilasi yg G Mendapatka
n Oksigenasi
Oksigen Sel
Baik Cukup
Mulut Ke Ventilato
Mask r
Breathing
Ventilator
• Bisa secara non-
invasive (tanpa
intubasi)
• Bisa secara invasive
(terintubasi)
Breathing PEMBERIAN
OKSIGEN
Konsentras
i Rendah Nasal Kanul (1-5
Lt/mnt)
Sistem
Aliran
Renda
h Simpel Mask (6 – 8 Lt/Mnt)
Konsentras
i Tinggi Reabring Mask ( 9 – 12 Lt/ Mnt)
Non Rebriting Mask (9 – 12 Lt/
O
Mnt)
2
Konsentras
i Rendah Venturi Mask (24 % -
50%)
Sistem
Aliran Tinggi
Konsentras Ambu Bag (12 – 15
i Tinggi Lt/Mnt)
Ventilator (24 – 100 %
KESIMPULA
N
• Pembebasan jalan napas atas dengan cara
memanipulasi airway dengan cepat dan tepat.