30 April 2017 1991: SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome)
Terdapat 2 atau lebih dari 4 kriteria berikut ini :
• Suhu tubuh >38°C atau <36°C • Frekuensi nadi >90 kali/menit • Frekuensi napas >20/menit, atau PaCO2 <32 mmHg (4.3 kPa) • Leukosit >12.000/mm3 atau <4000/mm3, atau >10% sel imatur
From Bone et al.9
Sepsis = SIRS + Infeksi
Sepsis Berat = Sepsis +
Disfungsi Organ
Septik Syok = Sepsis +
Hipotensi Refrakter - Hipoksemia Arterial (Pao2/Fio2 <300) - Oliguria Akut (keluaran urin <0.5 mL/kgBB/jam lebih dari 2 jam, meskipun telah diberikan resusitasi cairan yang adekuat) - Kreatinin meningkat >0.5mg/dL - Gangguan koagulasi (INR >1.5 atau aPTT >60detik) - Ileus (hilangnya bising usus) - Trombositopenia (Platelet <100,000/μL) - Hiperbilirubinemia (Total bilirubin plasma >4mg/dL)
Kriteria Hipoperfusi Jaringan :
• Hiperlaktatemia (>1 mmol/L) • Penurunan pengisian kapiler atau mottling JAMA.2016;315(8):801-810 “ Sepsis dan septik syok merupakan keadaan emergensi --> terapi dan resusitasi secepatnya.“ Best Practice Statement 2012 : Rekomendasi untuk Resusitasi Awal Target resusitasi awal (dalam 6 jam pertama) sesuai protokol sepsis : a) CVP 8–12 mmHg b) MAP ≥ 65 mmHg c) Keluaran urin ≥0.5 mL/kg/hr d) Scvo2 ≥ 70%.
Early Goal Directed Therapy (EGDT)
Cairan Intravena Antibiotik Intravena EGDT 2.8 L EGDT 97.5% Usual Care 2.3 L Usual Care 96.9% Resusitasi Awal • septik syok --> hipoperfusi jar --> resusitasi cairan kristaloid minimal 30ml/kgBB cairan kristaloid, dalam waktu 3 jam pertama. (Strong recommendation; low quality of evidence)
• pemberian cairan tambahan --> pemantauan rutin status
hemodinamik. (Best Practice Statement) Antibiotik • AB Intravena diberikan secepatnya dalam waktu 1 jam pertama setelah diagnosa sepsis dan septik syok. (Strong recommendation, moderate quality of evidence)
• terapi empiris dengan satu atau lebih
antibiotik spektrum luas (Strong recommendation, moderate quality of evidence) Terapi Antimikroba Antibiotic Stewardship
▪ Hasil kultur --> deeskalasi
(Best Practice Statement) ▪ Lama pengobatan: 7-10 hari. (Weak recommendation; low quality of evidence) ▪ Periksa kadar procalcitonin --> stop AB lbh cepat (Weak recommendation; low quality of evidence) Sumber Infeksi (Source • Control) Diagnosis spesifik (secara anatomi) pasien sepsis atau septik syok --> identifikasi sumber infeksi (Best Practice Statement) Target Mean Arterial Pressure (MAP) adalah 65 mmHg untuk pasien septik syok yang membutuhkan vasopresor. (Strong recommendation; moderate quality of evidence) - membantu guiding resusitasi - kadar laktat yg tinggi --> petanda hipoperfusi jaringan. - resusitasi berhasil --> kadar laktat menurun KORTIKOSTEROID
- tidak rekomendasi steroid IV bila hemodinamik
stabil dengan resusitasi cairan dan vasopresor
- hidrokortison IV, dosis 200mg/hari kl hemodinamik
tdk stabil (Weak recommendation; low quality of evidence) Ventilasi Mekanik • Dianjurkan: • Low TV • High PEEP utk pasien sepsis dewasa dengan ARDS berat. (Weak recommendation; moderate quality of evidence)
• Lbh dianjurkan posisi prone daripada posisi supinasi
pada pasien sepsis dewasa dengan ARDS yg rasio PaO2/FIO2 <150. (Strong recommendation; moderate quality of evidence) Tatalaksana Gangguan Metabolik : - Mengendalikan Glukosa 1. Memulai insulin ketika perhitungan 2 kali glukosa darah berturut-turut >180 mg/dL. 2. Target glukosa darah ≤180 mg/dL daripada ≤ 110 mg/dL 3. Monitor glukosa darah setiap 1-2 jam setelah glukosa darah stabil, lalu setiap 4 jam. - Terapi Bikarbonat Tidak menggunakan natrium bikarbonat dengan tujuan untuk memperbaiki hemodinamik atau menurunkan kebutuhan vasopresor pada pasien-pasien hipoperfusi disertai laktat asidemia dengan pH ≥7.15 (grade 2B). CRRT 1. Target hemoglobin orang dewasa adalah 7.0 –9.0 g/dL. 2. Tidak menggunakan erythropoietin sebagai terapi untuk anemia yang berhubungan dengan sepsis berat. 3. Fresh Frozen Plasma (FFP) tidak digunakan untuk mengkoreksi gangguan pembekuan darah secara laboratorium tanpa adanya perdarahan atau untuk merencanakan prosedur invasif. 4. Tidak menggunakan antithrombin untuk terapi sepsis berat dan syok sepsis. 5. Pada pasien dengan sepsis berat, berikan platelet profilaksis : - <10,000/mm3 bila tidak ada perdarahan. - < 20,000/mm3 bila ada resiko perdarahan. Profilaksis Stress Ulcer 1. H2 blocker atau PPI (Proton Pump Inhibitor) bila ada faktor resiko perdarahan. 2. PPI lebih dipilih daripada H2RA 3. Pasien-pasien tanpa faktor resiko, tidak mendapatkan profilaksis. Profilaksis Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis / DVT) 1. Farmakoprofilaksis : LMWH (Low Molecular Weight Heparin), UFH (Unfractionated Heparin). 2. Terapi profilaksis mekanik : - Stoking dengan penekanan sesuai kebutuhan (compression stockings). - Alat-alat yang dapat menekan secara intermiten. Nutrisi
Start nutrisi enteral
segera pasca resusitasi dengan hemodinamik stabil dlm
waktu 24-48jam diagnosa sepsis berat/septik syok - Konsensus: - Trophic feeding --> 10-20 kcal/jam atau 500 kcal/hari - Stlh 24-48 jam --> ditingkatkan sesuai toleransi sampai >80% target energi di minggu pertama
- Kalori: 25-30 kcal/kg/hari
- Protein: 1,2-2 gr/kg/hari KESIMPULAN • Sepsis dan septik syok: • Emergensi • Resusitasi dini • AB IV dlm 1 jam diagnostik sepsis atau septik syok • Source control • Penilaian rutin untuk status volume --> hal yang krusial selama resusitasi. • Target MAP adalah 65 mmHg • Laktat darah: penanda hipoperfusi jaringan. • Korektif gangguan metabolik KESIMPULAN • ARDS: low TV, high PEEP dan posisi prone • Transfusi darah/komponen darah atas indikasi • Start nutrisi 24-48 jam pasca resusitasi TERIMA KASIH