16 OKTOBER 2018
SISTEM REAKSI CEPAT
RS. MH. THAMRIN SALEMBA
RUMIYATUN, SKM
DIVISI KEPERAWATAN
Dasar Hukum
PMK No 66 / 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja RS
Bahaya kebakaran
(Code Red)
Ada kriteria
fisiologis yg dapat membantu staf utk mengenali sedini mungkin
pasien yg kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yg mengalami gagal
jantung atau gagal paru sebelumnya memperlihatkan tanda2 fisiologis diluar
kisaran normal, yg merupakan indikasi keadaan pasien memburuk.
Hal ini dapat diketahui dgn early warning system (EWS) Penerapan EWS
membuat staf mampu mengidentifikasi keadaan pasien memburuk sedini
mungkin dan bila perlu mencari bantuan dari staf yg kompeten. Dgn
demikian, hasil asuhan akan lebih baik. Pelaksanaan EWS dapat dilakukan
dgn menggunakan sistem skor. Semua staf dilatih untuk menggunakan
EWS.
Standar PAP.3.2.
Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh area RS
Pelayanan resusitasi diartikan sbg intervensi klinis pada pasien atau korban yg
mengalami kejadian mengancam hidupnya, spt henti jantung atau paru. Pd saat henti
jantung atau paru, pemberian kompresi pd dada atau bantuan pernapasan akan
berdampak pd hidup atau matinya pasien, setidak2nya menghindari kerusakan
jaringan otak. Resusitasi yg berhasil pd pasien dgn henti jantung paru, tergantung pd
intervensi yg kritikal/penting, spt secepat mungkin dilakukan defibrilasi dan bantuan
hidup lanjut (advance) yg akurat (code blue). Pelayanan spt ini harus tersedia utk
semua pasien, selama 24 jam setiap hari.
Maksud dan Tujuan PAP.3.2.
Experience management of code blues Suggest plans for acute care cases
Practice leadership and teamwork skills Practice early CPR and defibrillation
11
INTRO TO CODE BLUE
CASES
ACS | VF
12
Bellomo R GD, Uchino S, Buckmaster J, Hart GK, Opdam H, et al. A prospective before-and-after trial of a
medical emergency team. MJA. 2003;179:283-7.
Bellomo R, Goldsmith D, Uchino S, et al. Prospective controlled trial of effect of medical emergency team on postoperative morbidity and mortality rates. CritCare
Med. 2004;32:916–921.
Hubungan antara panggilan Tim Medis
Emergensi dan henti jantung tahun 1999 - 2004
Jones D, Bellomo R, Bates S, Warrillow S, Goldsmith D, Hart G, et al. Long term effect of a medical emergency team on
cardiac arrests in a teaching hospital. Crit Care. 2005;9(6):R808–15.
Sistem Reaksi Cepat
RESPON ADMINISTRASI
• Pemantauan • Pendataan
• Aktivasi • Kesiapan • Analisis • Koordinasi
Code Blue SDM • Rekomendas • Keputusan
• Kesiapan i
AKTIVASI
Unit FEEDBACK
Pengenalan pada Perubahan
Kondisi Pasien
DETEKSI PERBURUKAN
KONDISI PASIEN
Menggunakan Tools:
Nurse Early Warning Scoring System (NEWSS)
Untuk memantau adanya perubahan keadaan umum pada pasien
• Dilakukan secara terintegrasi dalam Lembar Observasi Keperawatan
• Harapan: Angka pemanggilan Code Blue berkurang karena
penanganan pasien dilakukan sebelum pasien jatuh ke kondisi code
blue.
• Henti jantung merupakan salah satu penyebab panggilan code blue
di rumah sakit.
• Henti jantung di rumah sakit biasanya didahului oleh tanda-tanda
yang dapat diamati, yang sering muncul 6 s.d. 8 jam SEBELUM
henti jantung terjadi. (Duncan & McMullan, 2012)
Deteksi Perburukan dengan
Monitoring TTV
• Selama lebih dari 100 tahun, perawat telah melakukan
“surveillance“ dengan melakukan pemeriksaan TTV:
◦ SuhuTubuh,
◦ Nadi,
◦ Tekanan Darah,
◦ Frekuensi Napas,
◦ Pemeriksaan Tambahan:
◦ Saturasi Oksigen
◦ Nyeri
◦ Kesadaran
◦ Urine Output
(Ahrens, 2008).
1. Aktivasi
NEWSS Pasien Dewasa Pemantauan
3 2 1 0 1 2 3
Pernapasan/ <8 8 9-17 18-20 21-29 >30
menit
Nadi/ menit <40 40-50 51-100 101-110 111-129 >130
Tekanan <70 71-80 81-100 101-159 160-199 200-220 >220
darah
Sistolik
Tingkat Coma Stupor Somnolen Compos Apatis Delirium
(tidak (respon (respon dgn
Kesadaran respon) dgn nyeri)
Mentis (bingung) (gelisah
suara) (sadar
penuh)
Suhu Tubuh <35oC 35.05- 36.05- 38.05- >38.5oC
36oC 38.oC 38.5oC
PJ Kaji Ulang
Kuning Asesmen ulang
Ruangan tiap 2 Jam
Kaji ulang
Hijau Pasien dalam keadaan stabil Setiap
Shift
1.AKTIVASI
Aktivasi Code Blue
Code Blue
Identitas
NEWSS Pelapor Identitas Pasien
Merah (Nama dan (Usia dan JK)
Jabatan)
Indikasi
Lokasi
Pengaktifan
Kriteria
Code Blue Ext 0 / 9
RSMHTS 1101 / 1302 / No. Kamar Diagnosis
1301
- Bantuan Hidup Dasar (BHD) - Basic Life
Support harus dilakukan sesegera mungkin
- Bantuan Hidup Lanjut (BHL) - Advanced Life
Support harus mulai diberikan dalam waktu
kurang dari 5 menit
- Kompetensi:
- BHD Semua staf RS
- BHL Tim Medis Reaksi Cepat dan staf medis
terlatih
Cara Pelaporan (Telp / HT)
Pengenalan Non
Dokter Perawat Penunjang
Kegawatdaruratan Medis
2. Respon
kesiapsiagaan SDM
1. Panggil bantuan lokal
Ingat 10 2. Hubungi TMRC
Langkah! 3. BHD-BHL
4. Troli Emergensi
5. Oksigen
6. Monitor dan Jalur intravena
7. Lab Ekspress
8. Koordinasi dengan pihak
lain
9. Lembar Dokumentasi
10. Transport
Perawat
Pelaksana Code Blue
Bantuan
Lokal
Dokter
Aktivasi Troli
TMRC
Code blue Emergensi
Unit
Peran : Team Leader
Jabatan: dr. TMRC Unit/
Perawat Airway/Breathing/
Compression
Peran: Perawat 2
Skema Tugas: Airway/Breathing/
Compression
Pertolongan
Code Blue Peran: Perawat 3
(Sebelum TMRC Pusat Jabatan: IV line & drugs
/Wilayah datang)
Peran:.Perawat 4
Jabatan: Dokumentasi
54
Skema Penolong Jabatan: dr. TMRC Unit/
TMRC Wilayah
Code Blue Tugas: Airway/Breathing
(TMRC)
Peran: Perawat 3
Tugas: IV line &
drugs / Defib
Peran: Leader
Tugas: TMRC Pusat
Peran: Perawat 4
Tugas: Dokumentasi
55
56
Bagaimana
Keadaannya
Sekarang?
Rata- Rata Penolong perawat 1. 95
(Data TMRC September 2015)
Ideal
4 Penolong
Perawat
Alternatif 1
1.
Ranap Lantai 7 Dewasa Ranap Ruang Anak Lt 7
Perawat 2 Perawat 4
Dokumentasi Drugs
Code Blue
Alternatif 1
1.
Ranap Lantai 7 Dewasa Ranap Ruang Anak Lt 7
Ranap Lantai 8
Ranap Lantai 5
Perawat 1 Perawat 2
Assessment Dokumentasi Perawat
& ABC
3
ABC
Code Blue
Perawat 4
Drugs
Alternatif 1
• Setiap hari/shift, Koord/ • Peran akan diputar di
PP/PJ unit akan
1. masing masing bagian
menentukan siapa perawat
yang akan menjadi • Peran akan dituliskan
penolong code blue pada papan tulis nurse
• Penolong code blue akan station
menggunakan pin (selama
1 bulan nurse station
lain)
• Koord/ PP/PJ unit
bertanggungjawab atas
ketersediaan pin
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Perawat 1
Perawat 2
Perawat 3
Perawat 4
Perawat 5
Perawat 6
Pagi
Perawat 7
Perawat 8
Kepala Perawat
PJ Harian Troli
Perawat 1
Perawat 2
Perawat 3
Alternatif 2
Perawat 4
Perawat 5
Perawat 6
Sore
Perawat 7
Perawat 8
Kepala Perawat
PJ Harian Troli
Perawat 1
Perawat 2
Perawat 3
Perawat 4
Perawat 5
Perawat 6
Malam
Perawat 7
Perawat 8
Kepala Perawat
PJ Harian Troli
Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8
Perawat 1
Perawat 2
Bertugas apabila ada kejadian
Perawat 3
code blue
Perawat 4
Perawat 5 • Membantu
tugas pelayanan
Perawat 6 perawat
1-4 saat
terjadi
kejadian code blue
Pagi Perawat 7 • Bertugas
apabila
ada
kejadian
multiple code blue
Perawat 8
Kepala Perawat
PJ Harian Troli
Dokter TMRC
Unit
Tujuan
• Memastikan kecukupan penolong dalam
keadaan kegawatdaruratan medis
2. Respon Kesiapsiagaan Unit
Penanggung • PJ utama
Jawab • PJ Harian / PJ pengganti
• Harian : unit
Pemantauan • Bulanan: Unit, TMRC,
Farmasi
Alat Kedokteran
Obat dan Alat Diserahkan
yang dipakai
Kesehatan yang kepada dr TMRC
dipakai dicatat Unit
Mengisi Nota
Petugas Farmasi
Dimasukkan ke
datang dan
dalam Bill pasien
melakukan
(maks 1 jam)
verifikasi Diantar o/ unit
2-14 Jam
Menggunakan
Unit mengambil Dikunci dengan Cadangan
ke Farmasi kunci sementara Diambil o/ unit
Feedback
3. Feedback
Pasien code
blue
Kesiapsiagaan
SDM
Kesiapsiagaan
Unit
Pencapaian indikator JCI
100
80
60
40
20
Sumber : Firdaus R, Susilo RA, Auerkari AN. The characteristics of code blue patients in Indonesia's top referral hospital in
2014. Jakarta, Indonesia: Tim Medis Reaksi Cepat RSUPN Cipto Mangunkusumo, 2014 .
Lokasi Kejadian Code Blue 2014
700
600
500
400
300
200
100
0
A na ana JT J T 3
ogi api atri CU CH T K opi D M
)
g a P U ol r ri k IG
un nc Kir UR CM di
ot e
ge IC B P
os SC
ed Ke R
a
ad i
t ri- nd r R
G R ikia E a
I (lu
-ps U
ah F K
g g
s in
a h
um
R
Indikasi Pemanggilan TMRC
400
350
Jumlah Panggilan
300
250
200
150
100
50
0
Henti Jantung Henti Napas Desaturasi Takipneu Penurunan Lain-lain
Oksigen Kesadaran
Sumber : Susilo RA, Auerkari AN, Firdaus R. The characteristics of code blue patients in Indonesia's top referral hospital in 2014.
Jakarta, Indonesia: Tim Medis Reaksi Cepat RSUPN Cipto Mangunkusumo, 2014.
Simulasi code blue
Pengisian
Form
Pengumpulan
Form
Uji Coba
“ Say no to code blue