Anda di halaman 1dari 33

Transfer Pasien Sakit Kritis

Ns. Marlen Anisah Julistania, S.Kep


Primary Nurse ICU RSUI
Disampaikan pada Pelatihan ICU Komprehensif Angkatan 5
RS Universitas Indonesia, Senin, 18/07/2022
12/8/2022

Ns. Marlen Anisah Julistania, S.Kep


Email : marlenaline90@gmail.com

Tingkat Nama Pendidikan Jurusan Tahun Lulus Tempat

S1 - Universitas Pembangunan 2008 - 2012


Ilmu Keperawatan Jakarta
Ners Nasional “Veteran” 2013

Pengalaman Bekerja
Primary Nurse ICU RS UI 2018 - Now
Associate Nurse ICU RSPI, Jakarta Selatan 2016 - 2018
Associate Nurse Perawatan Umum RSPI, Jakarta Selatan 2014 - 2016

Pelatihan
Pelatihan Keperawatan Intensive Komprehensif – 2020
The Management of Emergency Care during Covid-19 Pandemic - 2020
Workshop Advance Mechanical Ventilator 1 - 2019
Airway Management Symposium & Workshop - 2018
Pelatihan Keperawatan Intensif Dasar - 2018
12/8/2022

Outline
• Latar Belakang
• Definisi pasien dengan sakit kritis
• Pre-transfer dan Persiapan
• Metode tranfer
• Pendampingan Pasien
• Perlengkapan
• Dokumentasi
• Early Warning System (EWS)
• Komplikasi dan Pencegahan Saat Tranfer Pasien
12/8/2022

Latar Belakang
- Transfer pasien intra dan antar rumah sakit merupakan aspek penting dari perawatan pasien
yang sering dilakukan untuk meningkatkan kesehatan pasien yang ada. Pemindahan pasien
ini terjadi saat pasien menjalankan suatu prosedur diagnostik ataupun ke fasilitas lain
dengan perawatan yang lebih lanjut.
- Salah satu fungsi RS adalah pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna sesuai kebutuhan medis.
(Permenkes 1/2012)
- Di dalam jenis pelayanannya dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu Rumah Sakit Umum
(Kelas/Tipe A,B,C,D (D dan D Pratama)) dan Rumah Sakit Khusus (Kelas/Tipe A,B,C).
- Dalam penetapannya Klasifikasi atau tipe rumah sakit tersebut biasanya dilihat dalam 4
aspek yaitu Pelayanan, SDM, Peralatan, bangunan dan prasarana yang di miliki RS tersebut.
(Permenkes 56/2014)
12/8/2022
12/8/2022

Definisi Pasien Sakit Kritis


- Pasien sakit kritis adalah pasien yang mengalami disfungsi atau kegagalan dari satu atau lebih
organ/sistem organ yang kelangsungan hidupnya bergantung pada perawatan dan
pemantauan dengan peralatan canggih.
- Sakit kritis merupakan suatu kondisi atau suatu penyakit dimana kematian adalah sangat
mungkin (possible) atau mengancam jiwa (impending).
- Unit rawat intensif (ICU) adalah bagian khusus di rumah sakit yang menyediakan perawatan
dan pengawasan yang intensif, komprehensif dan berkesinambungan untuk pasien sakit
kritis.
12/8/2022
12/8/2022

Pre-transfer dan Persiapan


• Tujuan : dilakukan mencegah efek samping atau
penurunan kondisi klinis pasien
• Mengkaji A, B, C dan D, (airway, breathing,
circulation and disability)
• Menggunakan daftar checklist pre-transfer
12/8/2022

(Guidance On: The Transfer Of The Critically Ill Adult)


12/8/2022
12/8/2022

Airway and Breathing

• Pasien dengan dengan endotrakeal tube (ETT) pastikan


Cuff dan batas harus terkonfirmasi dengan benar.
Pastikan juga NGT sudah terpasang dengan benar karena
diperlukan untuk mencegah aspirasi selama transfer.
Stabilisasi tulang belakang leher diperlukan pada
beberapa pasien trauma.
12/8/2022

Circulation
• Pasien harus memiliki setidaknya 2 IV line.
• Ada perdarahan aktif atau tidak

Disability
• Status Neurologis Pasien dengan pengukuran
Glasgow Coma Scale (GCS).
12/8/2022

Metode transfer
• Antar RS :

• Intra RS :

(Guidance On: The Transfer Of The Critically Ill Adult)


12/8/2022

Pendampingan Pasien
• Perawat atau tenaga medis yang diperlukan oleh setiap pasien selama transfer
tergantung pada tingkat ketergantungan perawatan kritis pasien

• Berikut pembagiannya, dibagi menjadi 4. Yaitu : Level 0, 1,2 dan 3

Sumber : alt, O., Akpınar, M., Sayhan, M. B., Örs, F. B., Durukan, P., Baykan, N.,
Kavalcı, C. (2020). Intrahospital critical patient transport from the
emergency department. Archives of Medical Science, 16(2), 337-344.
12/8/2022

• Level 0:
Pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ruang rawat biasa di unit/ rumah sakit yang dituju;
biasanya tidak perlu didampingi oleh dokter dan perawat (selama transfer).

• Level 1:
Pasien dengan risiko perburukan kondisi, atau pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di High
Care Unit (HCU); di mana membutuhkan perawatan di ruang rawat biasa dengan saran dan dukungan
tambahan dari tim perawatan kritis; dapat didampingi oleh perawat, petugas ambulan, dan atau
dokter (selama transfer).

Sumber : alt, O., Akpınar, M., Sayhan, M. B., Örs, F. B., Durukan, P., Baykan, N.,
Kavalcı, C. (2020). Intrahospital critical patient transport from the
emergency department. Archives of Medical Science, 16(2), 337-344.
12/8/2022

• Level 2:
Pasien yang membutuhkan observasi / intervensi lebih ketat, termasuk penanganan kegagalan
satu sistem organ atau perawatan pasca-operasi, dan pasien yang sebelumnya dirawat di HCU;
harus didampingi oleh petugas yang kompeten, terlatih, dan berpengalaman (biasanya dokter
dan perawat).

• Level 3:
Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut (advanced respiratory support) atau
bantuan pernapasan dasar (basic respiratory support) dengan dukungan / bantuan pada
minimal 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien yang membutuhkan penanganan kegagalan
multi-organ; harus didampingi oleh petugas yang kompeten, terlatih, dan berpengalaman
(biasanya dokter anestesi dan perawat ruang intensif / IGD).

Sumber : alt, O., Akpınar, M., Sayhan, M. B., Örs, F. B., Durukan, P., Baykan, N.,
Kavalcı, C. (2020). Intrahospital critical patient transport from the
emergency department. Archives of Medical Science, 16(2), 337-344.
12/8/2022

Perlengkapan

• Penyediaan semua obat yang menyelamatkan jiwa wajib


disiapkan untuk transfer semua pasien perawatan kritis.
• Standar minimum pemantauan yang direkomendasikan
untuk transfer pasien meliputi pemantauan
elektrokardiogram terus menerus, tekanan darah non-
invasif, saturasi oksigen, pengukuran nadi dan suhu
• Semua peralatan pemantauan harus berada ditempat
yang aman, terlihat oleh tenaga medis. Letakan di bawah
pasien untuk pemantauan tanpa gangguan.
(Guidance On: The Transfer Of The Critically Ill Adult)
12/8/2022

• Peralatan listrik harus berfungsi pada daya


baterai dengan penyediaan baterai tambahan
selama transfer.
• Pasien dengan ventilator harus dipindahkan
dengan ventilator transportasi portabel
dengan penyediaan tampilan alarm yang
terkait dengan tidal volume naik/turun, PEEP,
inspirasi: rasio ekspirasi, fraksi oksigen

(Guidance On: The Transfer Of The Critically Ill Adult)


12/8/2022

Dokumentasi
• Dokumentasi harus jelas di semua tahap transfer.
• Merupakan dokumen legal bahwa pasien dipindahkan,
mencakup kondisi pasien, alasan untuk mentransfer, nama
tenaga medis yang mengantar dan yang menerima. Form
tersebut juga berisi status tanda-tanda vital sebelum
transfer, peristiwa klinis selama transfer dan perawatan yang
diberikan.

(Guidance On: The Transfer Of The Critically Ill Adult)


12/8/2022

(Guidance On: The Transfer Of The Critically Ill Adult)


12/8/2022

KOMPLIKASI dan PENCEGAHAN SAAT TRANSFER PASIEN

• 1. Pulmonary
• Dapat terjadi desaturasi oksigen, atelektasis, bronkospasme,
pneumotoraks, ekstubasi yang tidak disengaja dan
kehilangan jalan napas dapat terjadi selama transportasi
pasien.
• Ini dapat dicegah dengan memberikan sedasi dan analgesia
yang optimal dengan penyediaan penyedotan ETT,
konfirmasi posisi ETT yang benar dan penyediaan tabung
oksigen penuh sebelum transportasi. Harus ada penyediaan
oksimeter pulsa yang berfungsi dengan baik.
12/8/2022

• 2. Cardiovascular
• Takikardia, hipotensi, hipertensi, aritmia dan bahkan henti
jantung dapat terjadi selama transportasi.
• Ini dapat dicegah dengan memiliki resusitasi yang memadai
sebelum transportasi dengan penyediaan pemantauan
hemodinamik invasif dan non-invasif dapat mencegah
komplikasi ini.
12/8/2022

• 3. Resiko Infeksi
• Risiko infeksi baik dari pasien ke tenaga medis ataupun
tenaga medis ke pasiennya
• Ini dapat dicegah dengan penggunaan APD yang tepat

Sumber : Kulshrestha, A., & Singh, J. (2016). Inter-hospital and


intra-hospital patient transfer: Recent concepts. Indian journal
of anaesthesia, 60(7), 451–457. https://doi.org/10.4103/0019-
5049.186012https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4
966347/
12/8/2022

Early Warning System

• Penerapan sistem skoring deteksi dini sebelum terjadi


kegawatan kondisi klien disuatu unit ruang perawatan
(Duncan & Mc. Mulan, 2012)

• Sistem skoring EWS menggunakan pengkajian yang


menggunakan 7 (tujuh) parameter fisiologis yaitu:
1. Frekuensi pernapasan/respiratory rate
2. saturasi oksigen,
3. kebutuhan alat bantu O2
4. tekanan darah sistolik,
5. frekuensi nadi,
6. suhu tubuh, dan
7. tingkat kesadaran
12/8/2022
12/8/2022
12/8/2022
12/8/2022
12/8/2022

Kesimpulan

• Pemindahan pasien memiliki 2 konsep yaitu


'stabilisasi dan pergeseran’.
• Dengan memulai stabilisasi pasien di fasilitas
pemindahan dan melanjutkan perawatan
tersebut sampai ke fasilitas penerima.
12/8/2022

DRSABCDE
• D : Danger (apakah pasien stabil untuk dipindahkan?)
• R : Response (cek respon pasien)
• S : Send for help (apakah saya perlu bantuan?)
• A : Airway (kaji jalan napas. Bawa peralatan dan obat obatan untuk
menunjang jalan napas?
• B : Breathing (Menilai pernapasan. Bawa peralatan dan obat obatan
untuk menunjang pernapasan.)
• C : Circulation (Menilai sirkulasi. Bawa peralatan dan obat obatan
untuk menunjang sirkulasi)
• D : Disability (Menilai Disabilitas. Bawa peralatan dan obat obatan
untuk menunjang disabilitas)
• E : Environment (Menilai lingkungan sekitar pasien. Area pemindahan
pasien)
12/8/2022

REFERENCES
• Duncan, K. & Mc.Mullan, C. (2012). Early Warning System. Philadelphia : Lippincott William & Wilkins.
• Droogh et al. Critical Care (2015) 19:62 DOI 10.1186/s13054-015-0749-4
• Guidance On: The Transfer Of The Critically Ill Adult
• Kulshrestha, A., & Singh, J. (2016). Inter-hospital and intra-hospital patient transfer: Recent concepts. Indian journal of
anaesthesia, 60(7), 451–457. https://doi.org/10.4103/0019-
5049.186012https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4966347/
• Salt, O., Akpınar, M., Sayhan, M. B., Örs, F. B., Durukan, P., Baykan, N., Kavalcı, C. (2020). Intrahospital critical patient
transport from the emergency department. Archives of Medical Science, 16(2), 337-344.
https://doi.org/10.5114/aoms.2018.79598https://www.archivesofmedicalscience.com/Intrahospital-critical-patient-
transport-from-the-emergency-department,97210,0,2.html
• Williams, P., Karuppiah, S., Greentree, K., & Darvall, J. (2020). A checklist for intrahospital transport of critically ill patients
improves compliance with transportation safety guidelines. Australian critical care : official journal of the Confederation
of Australian Critical Care Nurses, 33(1), 20–24.
https://doi.org/10.1016/j.aucc.2019.02.004https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1036731418302315
• National Early Warning Score (NEWS) 2 | RCP London

31
12/8/2022
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai