Em, FAHA
Keselamatan pasien
Penurunan angka
kecacatan dan
kematian
Ketepatan diagnostic
Kecepatan penanganan
pasien
4
Indikator Kerja di IGD
Response times
Kematian yang dapat
dicegah
Waktu yang diberikan
untuk memberikan
tatalaksana yang vital
Waktu untuk sampai ke
ruang operasi
5
Alur Pasien
MRS/KRS/
Pasien Tatalaksana Tatalaksana
Triage Observasi/
datang IGD lebih lanjut
Poliklinis
6
Service Standardization at the ED;
Can it be an Added Value?
7
Based on Saiful Anwar General Hospital Experiences
Triage
Suatu proses yg mana pasien digolongkan menurut
tipe dan tingkat kegawatan kondisinya
Hal itu di atur untuk mendapatkan:
pasien yang benar ke
tempat yang benar pada
waktu yang benar dengan
tersedianya perawatan yang benar
Contoh Kasus
PUSING (DIZZINESS)
Vertigo
Suatu halusinasi dari gerakan
Adalah suatu perasaan ber-putar-putar atau perasaan
dari hilangnya kesadaran
Berhubungan dengan mual, muntah & diaphoresis
Mengindikasikan disfungsi vestibular
11
Assessment Vertigo
Central Vertigo
Onset onset gradual dan cepat
Terus-menerus
Mual/muntah ringan
Sedikit meningkat dengan gerakan kepala
Tinnitus & hilang pendengaran
Pemeriksaan nervus cranial - abnormal
Karena vertebrobasilar insufficiency, tumor,
perdarahan cerebelar
12
Assessment Vertigo
Peripheral Vertigo
Onset mendadak
Hilang timbul
Nausea/vomiting berat
Diperberat oleh pergerakan kepala
Mengalami tinnitus & hilang pendengaran
Pemeriksaan nervus cranialis - normal
Kemungkinan disebabkan vestibular neuritis, benign
positional vertigo, Meniere’s disease, otitis media
13
Light-headedness
Perasaan dari ancaman hilangnya kesadaran yang
disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak
secara sementara
Disertai dgn penglihatan buram, diaphoresis, mual
dan hilangnya keseimbangan
14
Penyebab Light-headedness
1. Neurovascular - vertebrobasilar insufficiency, infarct,
tumor, Parkinsonism
2. Cardiac - arrhythmias, valvular heart disease, CCF
3. Metabolic - hypoxia, hypoglycemia dll.
4. Haematologi - anaemia
5. Pyschogenic - anxiety, stress
6. Lain-lain - shock, sepsis
7. Idiopathic - 20-30%
15
Based on Saiful Anwar General Hospital Experiences
Get the right patient . . .
10
. . . in the right amount of time.
17
Trauma Center vs Closest Hospital
Closest Hospital Trauma Center
CRASH! CRASH!
8 minute EMS response 8 minute EMS response
10 min scene time 10 min scene time
5 min transport time 15 min transport time
10 min ED evaluation 10 min ED evaluation
30 min surgeon call-in 5 min transfer to OR
30 min OR call-in
Total Time, injury to OR= 48 mins
5 min transfer to OR
Total Time, injury to OR= 98 mins
18
Effect of Trauma-Center Care on
Mortality
In-hospital mortality :
Trauma center: 7.6%; relative risk 0.80
Non-trauma center: 9.5%
One year mortality rate:
Trauma center 10.4%, relative risk 0.75
Non-trauma center: 13.8%
MRS/KRS/
Pasien Tatalaksana Tatalaksana
Triage Observasi/
datang IGD lebih lanjut
Poliklinis
23
Emergency Observation Ward
Latar belakang:
Tidak perlu dirawat inap
Belum dapat dipulangkan,
karena keadaan emergensi
belum terselesaikan dengan
baik
Memiliki resiko kegawatan
namun tanda dan gejala
mungkin belum muncul
Tidak dapat diobservasi lebih
lanjut di IGD keterbatasan
24
Contoh Kasus
Seorang laki-laki 60 tahun mengeluh ‘tidak enak’ pada
epigastrium sejak 1 jam yang lalu saat beristirahat, seperti
terasa penuh. Tidak menjalar, tidak berkeringat dingin.
Memiliki riwayat merokok, dyslipidemia, dan orang tua
meninggal mendadak karena sakit jantung.
Gula darah: 200 mg/dL
ECG: normal
Cardiac enzymes: normal
26
Chest Pain Protocol
Dokter senior harus mengeksklusikan kondisi berikut sebelum menempatkan
pasien pada protokol nyeri dada:
a) <25 tahun
b) Terdapat penyakit penyerta lainnya yang memerlukan perawatan
c) Myocarditis/pericarditis berdasarkan juga hasil EKG, Troponin dan riwayat
medis
d) Penyakit katup (Aortic Stenosis) dan Hypertrophic Myocardiopathy
berdasarkan tanda-tanda fisik dan murmur
e) Diseksi aorta berdasarkan riwayat (hipertensi, Sindrom Marfan), pemeriksaan
fisik (tekanan darah, denyut), rontgen dada (mediastinum yang melebar)
f) Emboli paru berdasarkan riwayat (kondisi predisposisi), pemeriksaan fisik
(trombosis vena dalam, takikardia, dyspnoea), EKG, analisis gas darah, D-
dimer, dan tes lainnya.
27
Chest Pain Protocol
Guidelines:
28
Chest Pain Protocol
Dipulangkan bilamana:
Non-diabetes
Tidak ada riwayat coronary artery disease dan usia ≤ 50
tahun
Riwayat atypical, nyeri berhubungan dengan gerak
tubuh
Nyeri tekan terlokalisasi
29
Kesimpulan
Keselamatan pasien
Penurunan angka kecacatan dan kematian
Ketepatan diagnostic
Kecepatan penanganan pasien
Pada akhirnya pun dapat meningkatkan nilai
ekonomis di IGD karena efektifitas dan efisiensi
30
31