NEFROLOGI
CURRICULUM VITAE
• DATA PRIBADI
Nama : Nanang Bagus Setiawan , AMK
TTL : Jepara , 1 April 1982
Email : nbagus82@gmail.com
Hobi : Main musik dan bernyanyi
• RIWAYAT PENDIDIKAN
SDN Panggang IV Jepara : 1988 - 1994
SMPN 2 Jepara : 1994 - 1997
SMA N 1 Jepara : 1997 – 2000
AKPER KESDAM IV/DIP SEMARANG : 2000 – 2003
• RIWAYAT PELATIHAN
ICU HIPERCCI JATENG : 2016
WORKSHOP EKG : 2018
WWORKSHOP CRRT : 2018
RIWAYAT PEKERJAAN
RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG
Tujuan umum; peserta
memahami anatomi dan
fisiologi sistem nefrologi Tujuan Khusus; peserta mampu
mengenali tanda tanda AKI dan
penatalaksanaannya , tanda tanda
CKD dan penatalaksanaannya
DEFINISI
(Perry & Potter, 2005)
Ginjal
menghasilkan
urin
Urin dibawa
Urin dari ureter
dikeluarkan menuju
melalui uretra vesika
urinaria
Vesika
urinaria
tempat urin
dikumpulkan
FUNGSI GINJAL
A. GLOMERULUS
Struktur awal nefron yang tersusun atas
kapiler dan mendapat darah dari vasa
aferen & mengalirkan balik melalui vasa
eferen
Tubulus pengumpul
mengumpulkan urin dan
mengalirkannya ke renal
pelvis
FUNGSI GINJAL
A. FUNGSI EKSKRESI
1. Mengatur keseimbangan cairan
Konsentrasi urin
Dideteksi hipotalamus
meningkat
A. FILTRASI
- Aliran darah ke ginjal sekitar 25% dari curah
jantung atau 1200 ml/menit
- Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan
pada glomerulus dan kapsul Bowman.
Tekanan darah mendorong plasma, substansi lain
serta protein menuju glomerulus lalu kapsul
Bowman
- Di glomerulus, terjadi penyaringan sel darah,
keping darah, dan sebagian plasma
- Hasil penyaringan : renal filtrat ( urine primer )
- Kandungan : asam amino, glukosa, elektrolit,
urea, kreatinin
B. REABSORPSI
- Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal
(nutrisi dan ion positif reabsorpsi dengan transport aktif, ion negatif dengan
transport pasif, air dengan osmosis, protein sederhana dengan pinositosis)
MEKANISME RE-ABSORBSI
1. Transport Aktif
2. Transport Pasif
3. Osmosis
4. Pynocytosis
Penggunaan ATP untuk reabsorpsi zat-zat penting ke
darah, seperti glukosa, asam aminmo, vitamin, protein
3. Osmosis
- Reabsorpsi air diikuti dengan reabsorpsi mineral, seperti ion natrium
4. Phynositosis
- Penyerapan kembali protein melalui membran sel dari tubulus
kontortus proksimal
- Semua protein sederhana dalam filtrat akan diserap kembali
C. SEKRESI TUBULAR
- Substansi disekresikan dalam darah pada kapiler peritubular menuju filtrat
pada tubulus renal
- Ion hidrogen (H+) akan disekresikan oleh sel tubular untuk menjaga
keseimbangan pH dalam darah
D. AUGMENTASI
Merupakan proses penambahan zat sisa, terjadi di tubulus kontortus
distal -> urin dibawa ke duktus kolektivus -> pelvis renalis
dialirkan melalui ureter menuju vesika urinaria
Vesika urinari mampu menampung 800 ml urin, tetapi ketika volum urin
200-400 ml, akan terbentuk rangsang yang diteruskan ke spinal cord
sehingga menimbulkan kontraksi.
E. AUTOREGULASI GINJAL
Tekanan darah arteri pada ginjal yang melalui arteriol
afferen akan menyesuaikan dengan GFR. Jika
tekanan arteri meningkat, maka terjadi vasokontriksi,
sehingga GFR menurun.
Dan sebaliknya.
HORMON PADA PROSES REABSORPSI
HIPERTENSI GAGAL GINJAL
Atau
Penyempitan
pembuluh darah
Penurunan
GFR
Kejadian berulang
Aktivasi enzim renin
RAA system
Ginjal salah
paham
HR meningkat
TD meningkat
RAA SYSTEM
Gangguan perfusi
Liver sekresi
stimulasi ginjal untuk angiotensinogen
sekresi enzim renin
TD meningkat, HR meningkat,
Menstimulasi kelenjar adrenal
retensi Na+ dan air
Untuk melepaskan aldosteron
CKD
Gangguan perfusi
GFR turun
Hemoglobin turun
AKI
(Acute Kidney Injury)
Urin output
< 0,5 ml/kgbb/jam
1. Gangguan Kardiovaskuler
Hipertensi, nyeri dada, sesak nafas, edema paru
2. Gangguan Pulmoner
Nafas dangkal, sputum kental
3. Gangguan Gastrointestinal
Anoreksia, nausea, vomitus, perdarahan
4. Gangguan Muskuloskeletal
kaki pegal, tremor, miopati
5. Gangguan Integumen
kulit pucat karena anemia, kekuning-kuningan dan gatal
karena hiperuremia
TAHAP CKD
(Sinto & Ginova, 2010)