Anda di halaman 1dari 34

Kendalikan B1 – B6 di

ICU
Dr. Antonius Beny Setiawan, SpAn
13 Pebruari 2021
Mana yang diinginkan
Intensive Care Unit
q Suatu bagian dari pelayanan RS, yang mandiri dengan
staff terlatif serta peralatan khusus
PARAMETER Observasi

B1. Airway Breathing B2. Blood B3. Brain

B4. Blader B5. Bowel B6. Bone


Prinsip penanganan pasien ICU
• Merupakan pasien dengan kondisi Critical ill ( ± 85% )
• Masing-masing dengan kebutuhan yg berbeda
• Observasi rata-rata < tiap 2 jam (jika stabil 6-8 jam )
• Jika terjadi keadaan emergensi, petugas diberikan kewenangan
melakukan tindakan yg bersifat Resusitasi (tanpa melakukan
konsultasi terlebih dahulu dg konsultan)
• Pemberian multidrug treatment, mengharuskan pencatatan serta
pelaporan yg akurat
• LOS ­, Cost ­, Mortalitas & komplikasi ­
Kendalikan parameter B1 – B6 secara optimal
• Siap periksa Pasien
• Siap cek Rekam medis
• Siap analisa (jika perlu diskusi dg
petugas jaga)
• Konsultasi dengan konsultan
• Resusitasi dini, jika diperlukan*
B1. Airway Breathing
• Pastikan Airway patent & clear (jika perlu tindakan
invasif)
• Pastikan tanda Distres napas
• Pastikan suport Oksigen sesuai
• Pemeriksaan penunjang yg diperlukan (berkala)
• Kenali alat-alat Airway manuver & Breathing suport
• Kenali, kuasai mode sederhana,jika dg suport
Ventilator*
Apakah baik-baik saja beliau?

• Hipoksia
• Distres napas
• Shock hipovolemik
• Brain syndroma
Pilih alat Breathing suport yg sesuai klinis
Pahami AGD
pH
pCO2
paO2
HCO3
BE Jika perlu persiapan Crush
Pf Ratio Intubation
B2. Blood
• Kenali Komponen Sirkulasi
• Kenali tanda-tanda sirkulasi normal & abnormal
• Kenali & kuasai Shock
• Kuasai Resusitasi cairan
• Kenali pilihan cairan resusitasi, koreksi & maintenens
• Kenali Aritmia lethal
• Kuasai terapi aritmia lethal, CPR, DC shock
• Kuasai akses iv line emergensi
JANTUNG
• KOMPONEN SIRKULASI
VASKULER DARAH
• Resusitasi Cairan
• Terapi Aritmia lethal
Amiodaron, Digoxin, Lidokain, Sulfas Atropin,
Adrenalin
• Obat-obat vasopresor, vasokonstriktor, inotropik
Dopamin, Dobutamin, Norepineprin, Efedrin
• Penggunaan DC Shock
• Balans cairan
Iv Line sentral bila perlu
- Nutrisi
- Ukur CVP
Perhitungkan
Kebutuhan cairan
dengan baik 14
B3. Brain
• Kenali tingkat kesadaran secara cepat
AVPU = Alert, Verbal, Pain, Unrespon
• Kenali tingkat kesadaran dg kuantitatif, kualitatif
GCS = Glascow Coma Scale
• Refleks pupil, ukuran, tanda lateralisasi
• Kenali tanda TIK
• Interprestasi CT scan kepala
• Tangani kejang secara cepat
• Hindari tindakan yg menaikan TIK ( batuk, mengejan, posisi
kepala, suction, pemasangan OPA )
• Obat anti kejang potensial,
Midazolam, Diazepam, Phenobarbital, Phenitoin
• Antisipasi obstruksi Airway (saat pemberian obat anti kejang)
• Koreksi faktor Ekstra cranial
Hipoksia, Hipoksemia, Shock, Hipertermi, Imbalans
elektrolit, metabolik sindrom (DM, Ureum, Insufiensi
ginjal)
B4. Blader
• Kenali fisiologis balans cairan
• Kenali kecukupan cairan
• Tanda insufisiensi ginjal
Produksi urin (target 0,5 – 1 cc/kgBB/jam)
Warna urin
Laborat penunjang Ureum, Creatinin, Elektrolit, AGD
• Kenali obat-obatan nephrotoksik
NSAID, muscle relaxant, furosemid dosis besar
• Kuasai terapi cairan
• Balans cairan ketat
B.5. Bowel
• Kenali sindrom Gastrointestinal
• Balans cairan
• Nutrisi early feeding, jenis cairan nutrisi
• Kenali derajad dehidrasi (fluid loose)
• Kuasai foto BOF, LLD
• Kuasai AGD, koreksi elektrolit
• Pasca operasi dini abdomen prosedur
• Perhitungkan kehilangan cairan dari
selang bagian tubuh yg lain ( NGT,
Drain, luka operasi)
• Perhitungkan high nutrition krn high
metabolisme
B.6. Bone
• Kenali muskuloskletal normal
• Imobilisasi jika deformitas
• Pastikan Saturasi, Pulsasi,
Perfusi organ distal baik
• Kenali tanda-tanda pitting
edem perifer
• Kenali fluid loose
• Kenali tanda death limb*
• Kenali & tangani menejemen
nyeri
Simulasi Kasus 1
• Pria 49th/98kg dirawat dengan susp.pneumonia, DM tidak terkontrol,
HHD. Saat ini kondisi klinis :
Gelisah, napas spontan dangkal RR 38x/mnt, SpO2 95% dg O2 masker
8lpm, perfusi HKM, TD 148/98, N 125x/mnt. Ada luka gangren pedis
Lab. AGD pH 7,12 pCO2 20 pO2 125 HCO3 19, BE -10. GDA 500
Na 120 K 6 Cl 110. Hb. 6,6 lekosit 25rb. Trombosit 700, Hct 49
Urin produksi 250 cc/3 jam
Bagaimana penanganan awal (B1 – B6 ) serta interprestasi AGD nya
Kasus 2
• Wanita 17th/65 kg dirawat dg post op Laparatomi ec internal bleeding
e,c ruptur hepar. Saat ini kondisinya :
• Alert, napas spontan RR 26x/mnt, SpO2 97% O2 nasal 3lpm, perfusi
DKP, CRT >2 dtk, TD 135/90 N 125x/mnt, perut slight distended, luka
opx merembes darah serum, BU lemah, urin 100 cc/ 3jam pekat
• Lab. AGD pH 7,2 pCO 40 pO2 89 HCO3 21 BE-8
Hb 6,9 Hct 28 Tromb.100rb, SGOT/PT 200/250
Bagaimana penanganan B1-B6 serta interprestasi AGD nya
Kasus 3
• Pria 65th/60 kg, perawatan hari ke 5 dengan keluhan napas
ngongsrong, RPD HHD PJK OMI, saat ini kondisinya
• Alert, napas spontan RR 25-30x/mnt, Rh+/+ Whz +/+, batuk2, SpO2
93% dengan O2 NRM 15 lpm, perfusi DBP, TD 190/110 N 120x/mnt,
ECG PVC 5-8x /mnt. Pitting edema ekstremitas
• Lab. AGD pH 7,41 pCO2 43 pO2 100 HCO3 25
Hb 10 Hct 33 tromb 200 lekosit 12rb.
Na 145 Kalium 2,1 GDA 250
Bagaimana penanganan B1-B6 serta interprestasi AGD nya
Kasus 4
• Wanita 28th/98 kg, post partus spontan dg P1 Ao ATH, PEB + Obesitas,
saat ini di VK bersalin pro rujuk ICU dg kondisi,
• Delirium gelisah. Napas spontan RR 28-30x/mnt, SpO2 97% nasal
camul 4 lpm, Napas cuping hidung, perfusi HKM, TD 169/100 N 118
x/mnt, Sinus takikardi, piting edema+, urin produksi 200 cc
• Lab. AGD on proses, Hb. 12 leko 18rb. Trombosit 75rb. Proteinuri +3,
SGOT/PT 100/150
• Bagaimana penanganan B1-B6 nya ?

AGD pH 7,25 pCO2 29 pO2 99 HCO3 21 BE -5. Bagaimana interprestasinya ?


What can GP doing ?
B1. B4.
Ass. Obstruksi & Hipoksia, Kualitas & volume
Airway Manuver, Ventilasi positif. produksi urin, Balans
Adjust Mode Ventilator*. Thorax cairan
foto, AGD
B2. B5.
Produksi drain, NGT,
Ass. Hemodinamik, ECG, CVP, IAP,
BGA, Iv. Line acses, DC shock, CPR balans cairan, USG
basic & advance Fast

B3. B6.
Ass. GCS, CT scan, ICP
Motorik, sensorik,
monitor, BioPsikososial,
mobilisasi fisioterapi
menejemen nyeri
“ I’M STILL VERY
WORRIED,
HE’S STILL CRITICALLY ILL,
IT’S NOT GOOD ”
—Phill Hughes
Not only Drug they need but our Thouch,
They can live & survive………..
THANKS
Do you have any questions?

Dr. Antonius Beny Setiawan SpAn


benysetiawan26@gmail.com
QUIZ
• Pemakaian oksigen suport utk pasien susp. ALO dg PF ratio 100,
dibawah ini :
A. JR masker ketat 15 lpm
B. Masker NR 15 lpm
C. Masker venturi 20 lpm
D. Nasal canule 6 lpm
E. Masker sederhana 10 lpm
Jawaban A
• Interprestasi AGD pada pasien DM 500 mg/dl, urin 800 cc dlm 2
jam,hasil AGD pH 6,93 pCO2 19 paO2 185 BE -12 HCO3 20 adalah :
A. Alkalosis Respiratorik Metabolik
B. Alkalosis Metabolik
C. Asidosis Respiratorik kompensasi
D. Asidosis Metabolik kompensasi Respiratorik
E. Asidosis Metabolik
Jawaban D
• Pemakaian alat bantu Airway pada pasien curiga fr.basis cranii yg
tepat dg GCS < 8,adalah
A. Nasopharyng tube
B. Oropharyeal tube
C. Suction canule
D. Laryngeal mask airway
E. Nasal canule
Jawaban B
• Dalam keadaan emergensi, pasien curiga apneu karena post general
anestesia di ruangan ICU. Tindakan yg bisa dilakukan GP :
A. Bebaskan Airway
B. Pasang LMA
C. Pijat jantung
D. Ventilasi positif
E. Semua diatas
Jawaban E
• Wanita 18th, saat obeservasi ketat sesak napas berat, spO2 91% dg
riwayat trauma di daerah dada dan abdomen, Tindakan yg dilakukan
A. Suport O2 100%
B. Cek Darah lengkap
C. Needle Thoracosintesis
D. Posisi head up
E. A & C
Jawaban E

Anda mungkin juga menyukai