Anda di halaman 1dari 45

Airway Breathing

management
Dr. Antonius Beny Setiawan, SpAn
5 Maret 2021
KASUS 1
Laki-laki 65 th/ 70 kg, datang dengan diantar polisi dengan riwayat KLL motor vs
truk, GCS 1-2-2
Bagaimanakah menejemen Airway menurut Anda ?
KASUS 2

• Anak laki-laki 6 th / 15 kg,


dirujuk oleh puskesmas
dengan Dx. Drawning +
Kejang
• Bagaimana menejemen
Breathing pada pasien ini
menurut Anda ?
KASUS 3
Wanita 37 th/ 98 kg, datang
dengan sesak napas, G5P3A1
34mg, TD 220/110 mmHg, SpO2
87%
Bagaimana menejemen Airway &
Breathing menurut Anda ?
Kasus 4

Anak 8th/12 kg perawatan


hari ke 5 dengan Dx. DSS

Bagaimana menejemen
Breathing menurut Anda?
Pengelolaan Perlu:

Airway CEPAT, TEPAT, CERMAT

Apa yg akan terjadi Sumbatan Total ?

FRC (Functional Residual Capacity) = 2500 ml


Kadar O2 dalam Alveoli 15% X 2500 ml = 375 ml
Kebutuhan O2 permenit = 250 ml

Bila ada sumbatan total à O2 dalam paru akan habis dalam :


375 / 250= 1,5 menit
(dibulatkan ~ 2 menit)
Pemeriksaan Airway
Apakah pasien sadar ? Jika tidak
sadar maka
— LIHAT - LOOK
— Gerak dada & perut
— DENGAR - LISTEN
— Suara napas tambahan
— RASA - FEEL
— Hembusan udara nafas
Manejemen Airway Manual
Neck lift (dilarang)

Head Tilt
Chin Lift

X
Jaw Trust
à Tidak dianjurkan dilakukan
oleh awam
Menejemen Airway dengan Alat

Nasopharinx Oropharinx
• Tidak merangsang muntah • Merangsang muntah
• Hati2 pada cidera basis cranii • Hati2 pada penderita dengan
reflex muntah (+)
Menejemen Airway ..
Laryngeal Mask Airway (LMA) Intubasi Endotracheal
Hati – hati Curiga Cervical trauma:

1.Tidak sadar
2.Gangguan neurologis
3.Riwayat Multi trauma
4.Jatuh dari ketinggian
Menejemen Breathing & Oksigen
Volume paru
• Volume alun pernapasan / Tidal Volume (TV) = jumlah udara yang
masuk pada setiap inspirasi

• Volume residual/ Residual Volume (RV)= volume yang tertinggal dalam


paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya.

• Kapasitas vital/ Vital Capacity (VC) = volume udara yang dikeluarkan


sekuat-kuatnya setelah inspirasi maksimal

• Kapasitas residual fungsional/Functional Residual Capacity (FRC) =


volume cadangan ekspirasi ditambah volume residual
Patofisiologi Pernafasan
Tidal Volume (Vt):
Volume udara dalam 1 kali pernafasan
— Vt = 8 – 10 cc / kg
— Jika BB 60 kg » 480 – 600 cc

Minute Volume (Vm): Vt x RR


Volume udara yang dihirup selama 1 menit = Vt x RR
Kita akan bernafas 500 cc x 12 = 6000 cc = 6 lpm
Minute Volume konstan :
1. Jika Volume tidal turun, RR akan naik
2. Jika RR Turun, Volume tidal akan naik
FAAL PARU RESPIRASI
FAAL VENTILASI:
( INSPIRASI DAN EKSPIRASI ) Ventilasi
FAAL DIFUSI :OKSIGEN MASUK KEDALAM
FAAL PARU
KAPILARIA PARU DAN + Hb à OKSI-Hb
KARBONDIOKSIDA LEPAS DARI IKATAN
KARBAMINO, KELUAR DARI DARAH MASUK KE
ALVEOLI

FAAL PERFUSI : OKSI-Hb DALAM DARAH Difusi


DIEDARKAN KESELURUH TUBUH DAN
KARBONDIOKSIDA DARI JARINGAN DIBAWA KE
ALVEOLI PARU

Perfusi
Ventilasi
• Definisi : pergerakan udara
dari lingkungan luar ke alveoli
• Komponen yg mengatur :
• Otak
• Persarafan
• Dinding dada
• Sal. napas bag atas
• Sal. napas bag bawah
Peran Otak pada Ventilasi ?

• Ventilasi terutama dikendalikan


oleh pH cairan serebrospinal

• Batang otak memegang peranan


utama dalam memulai ventilasi
Mekanisme pernapasan
Syarat :
1. Airway harus terbuka
2. Gerakan aliran udara
Kontrol Ventilasi
Kimiawi Mekanik
• Primer: pH cairan serebrospinal, • Stretch receptor di dalam paru
PaCO2. (disebut juga Herring-Breur
• Sekunder: PaO2. Kendali melalui receptors) yang mencegah paru
PaO2 ini disebut hypoxic drive mengembang berlebihan (over-
expanding)
Kapan ventilasi menjadi terganggu ?

• Neurologi
• Gangguan dinding dada
• Obstruksi jalan napas atas
• Obstruksi jalan napas bawah
Difusi
Sebelum difusi
• Proses pertukaran gas secara
pasif karena perbedaan
konsentrasi (tinggi ke rendah) O2
CO2 CO2

• Pertukaran berlangsung sampai O2

konsentrasi equal

Setelah difusi
O2
O2
CO2
CO2
Kapan gangguan difusi terjadi ?

• Kerusakan alveoler
• Penebalan membran basal
• Penebalan dinding kapiler
Perfusi
• Definisi :
aliran darah melalui pulmonary
capillary bed
Jantung kanan Jantung kiri

• Komponen:
• pulmonary capillary bed yang
intact
• Fungsi jantung yang adekuat
• Volume darah yang adekuat
Kapan perfusi menjadi terganggu?

• Gangguan Sirkulasi pulmoner (emboli paru atau kontusio)


• Fungsi jantung yang terganggu (gagal jantung kiri )
• Volume darah yang inadekuat (hipovolemi; sickle-cell anemia)

Jantung kanan Jantung kiri


Paru sebagai sistim pertahanan sebagai
alat mempertahankan pH

Ingat persamaan Henderson-Hasselbach à perbandingan konsentrasi


bikarbonat & asam karbonat dalam plasma

(HCO3-) (HCO3-)
pH = + log atau
(H2CO3) (PCO2)

pH < 7,35 à asidosis


pH > 7,45 à alkalosis
Regulasi pH oleh sistim respirasi

• Respons cepat
• Teraktivasi segera bila sistim bufer gagal meregulasi pH
• Untuk kondisi asidosis :
• Respirasi ä = CO2 æ, Hæ, pH ä
• Untuk kondisi alkalosis :
• Respirasi æ = CO2 ä,H ä, pH æ
• Regulasi terhadap asidosis lebih efektif daripada regulasi terhadap
alkalosis
PACO2 ~ PaCO2 ~ H2CO3
Bila H2CO3 ä à PaCO2 ä

Perangsangan pusat napas

Hyperventilasi

(HCO3-)
pH =
PCO2
airway

Sumbatan
mukus

alveol
Pore of Kohn
airway
airway

Sumbatan Sumbatan

Alveol Alveol
kolaps kolaps
Airway
VENTILASI

Alveol

DIFUSI PERFUSI

Kapiler darah
Airway Sumbatan No VENTILASI

Alveol
PERFUSI

Bood flow
Kapiler darah
SHUNT UNIT ( PERFUSION WITHOUT VENTILATION )
Airway VENTILASI

Alveol
NO PERFUSI

No Bood flow
Kapiler darah
DEAD SPACE UNIT (VENTILATION WITHOUT PERFUSION )
Akibat alveol yang kolaps, darah yang mengaliri tidak mengalami oksigenasi

Perfusion without ventilation shunt (direct right-to-left shunt)

Ratio ventilasi-perfusi terganggu

hipoksemia
Kurva Disosisasi Oksigen Hemoglobin

37
Kriteria ARDS & Gagal napas
Pontoppidan
Range Normal Gawat Napas Gagal Napas
Mechanic of - RR, 12-15x/mnt 25-35 > 35
breathing - Kapasitas Vital 70-30 ml/kg 30-15 < 15
- Inspiratory force 100 -50 cmH2O 50-25 < 25

Oksigenasi - AaDO 2 50-200 mmHg 200-350 > 350


- PaO2 100 – 75 mmHg 200-70 < 70
(room air) (masker O2) (masker O2)
Ventilasi - VD/VT 0,3 – 0,4 0,4-0,6 > 0,6
- PaCO2 35-45 mmHg 45 – 60 mmHg > 60
Terapi Observasi ketat Intubasi
Fisioterapi dada Ventilasi
Oksigenasi
Terapi Oksigen
Cara pemberian Aliran Oksigen Konsentrasi O2
Liter / menit ( FiO2 ) %
1 Nasal kanul 1–2 24 – 28
3–4 30 - 35
2 Masker sederhana 5–6 40
6–7 50
7-8 60
3 Masker kantong simpan 6 60
7 70
8 80
9 - 10 90 - 99
4 Masker venturi Aliran tetap 24 - 35
5 Head box 8 – 10 40
6 Ventilator Bervariasi 21 - 100
Sources B2
B1 Basic Airway
Breathing Circulation
Management
Management

B3
No Brain
damage

Drug
MultiDrug
treatment
Kapan suport Breathing ?
O2
Distress nafas Gagal nafas

1. Gelisah sampai dengan 1. RR > 35 x/ menit


kesadaran menurun 2. RR< 8 x/menit
2. Pernafasan cuping hidung 3. Gasping
3. Retraksi otot dada 4. Apneu
4. Respiratory Rate meningkat >
25 x/mnt TERLAMBAT

5. Sianosis (akhir)
MASALAH

01 multi DISIPLIN
Konsultasi & KIE rumit
Peralatan
Tidak semuanya 02
tersedia sesuai kondisi
pasien

03 TREATMENT
Obat emergensi
PROGNOSIS
Dubia et malam
04
Laborat penunjang
PARAMETER Observasi & Konsultasi
B1. Airway
Breathing B2. Blood B3. Brain
Hipoksia, ARDS Syok, Gangguan Metabolik, Trauma
Gagal Napas Darah, Perfusi Degeneratif

B4. Blader B5. Bowel B6. Bone


Volume Urin, Intestinal sindrom, Muskuloskletal,
Metabolik, Trauma, Infeksi, Trauma,
Trauma, Syok post Operasi Integumetum
Jangan menerapi Monitor, tapi Periksa Pasiennya
What the GP can do ?
• Assesment Airway patency

& Distress Syndroma

• Choose the right devices

• Applay the devices & soon


as possible contact the
Cosultant

• Re - Assesment
I’M STILL VERY WORRIED,
HE’S STILL CRITICALLY ILL,
IT’S NOT GOOD ”

—Phill Hughes
THANKS
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai