Organisasi
• Hipercci Pusat
Pokok Bahasan
BLS ALS
PCAC
Past Cardiac Arrest Care
PENDAHULUAN
Henti jantung dapat terjadi di luar rumah sakit (out-hospital
cardiac arrest - OHCA) ataupun di dalam rumah sakit (in-hospital
cardiac arrest - IHCA).
Resusitasi pasien henti jantung dengan pendekatan bantuan
hidup jantung dasar dan lanjut bertujuan mencapai keadaan
kembalinya sirkulasi spontan (return of spontaneous circulation -
ROSC) yang ditandai dengan terabanya nadi dan terukurnya
tekanan darah.
Resusitasi yang berhasil membutuhkan tindakan cepat dan
terkoordinasi oleh tenaga terlatih, masing-masing melakukan
peran penting dalam kerangka organisasi.
Morbiditas dan mortalitas pasien pasca-henti jantung masih
signifikan; kematian terutama dalam 24 jam pertama pasca-
henti jantung.
Cont…..
EWS
Algoritme Henti Jantung Dewasa
Algoritma Perawatan Pasca-Henti Jantung Dewasa.
POST-CARDIAC ARREST SYNDROME
Patofisiologi
Tatalaksana sindrom pasca ROSC Manifestasi Klinis Terapi Potensial
Gangguan autoregulasi Koma, kejang, mioklonik, Terapi hipotermi, optimalisasi
serebrovaskular disfungsi kognitif, status hemodinamik, proteksi
Cedera otak Edema otak vegetatif menetap, jalan nafas dan penggunaan
pasca henti Neurodegenerasi pasca Parkinson sekunder, stroke ventilator, kontrol kejang,
jantung iskemik kortikal, stroke spinal, kontrol oksigenasi (SaO2 94%
kematian otak. - 96%), terapi penunjang.
Disfungsi HIpokinesis global Revaskularisasi infark Optimalisasi hemodinamik,
miokardium Penurunan curah jantung miokardium akut, pemberian cairan intravena,
pasca henti Sindrom koroner akut hipotensi, disritmia, kolaps inotropik, IABP, LVAD,
jantung kardiovaskular. ECMO.
SIRS
Gangguan vasoregulasi Hipoksia jaringan/ Optimalisasi hemodinamik,
Iskemik Gangguan koagulasi iskemik, hipotensi, kolaps cairan intravena, vasopresor,
sistemik Supresi adrenal kardiovaskular, demam, kontrol temperature,
atau respons Gangguan hantaran dan hiperglikemi, kegagalan hemofiltrasi dengan volume
reperfusi penggunaan oksigen pada fungsi organ multiple, tinggi.
jaringan infeksi.
Gangguan kekebalan terhadap
infeksi
Penyakit jantung
Penyakit paru Sesuai dengan penyebab Intervensi yang diberikan
Keadaan Penyakit sistem saraf pusat pasca henti jantung namun sesuai kondisi pasien pasca
patologis yang Tromboembolik lebih kompleks. henti jantung.
menetap Toksikologi
Infeksi
Hipovolumia
TATALAKSANA POST CARDIAC ARREST CARE
1.Stabilisasi Hemodinamik
Circulation 2.Tatalaksana Penyebab
1.Kontrol Suhu
2.Kontrol Kejang
Disability 3.Kontrol Gula darah
4.Sedasi
5.Terafi lainnya
Airway - Breathing
A Oksigenisasi dan Ventilasi :
B
Pemasangan Endotracheal tube dan Ventilasi Mekanik terkontrol
Fraksi oksigen inspirasi (FiO ) tinggi dan < 48 jam dan perlu dititrasi untuk mencapai
saturasi oksigen target 94-98%
target end tidal CO2(ETCO ) 35-40 mmHg
Strategi ventilasi mekanik protektif dianjurkan dengan volume tidal 6-8
mL/kg berat badan ideal
positive- end expiratory pressure (PEEP) 4-8 cmH2O
Selang nasogastrik perlu untuk dekompresi abdomen
Obat penyekat neuromuscular dan sedasi dapat diberikan selama ≤48 jam
Observasi:
Airway Monitor Posisi selangETT,terutama Setelah perubahan posisi
Breathing Monitor tekanan balon ETT setiap 4 – 8 jam
Monitor kulit stoma jika tracheostomy
1. Kontrol Oksigenisasi
Terapeutik :
2. Kontrol Ventilasi
Bila perlu pasang Oropharingeal Air way (OPA)
SIKI Cegah ETT terlipat/kinking
( Standar Intervensi Lakukan suction ETT sesuai prosedur ( Prinsip 3 A/
Keperawatan Indonesia ) Asianotik,Aseptik,Atraumatik)
Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam dan rubah posisi secara
bergantian setiap 2-4 jam
1. Manajemen Jalan Napas
Buatan Lakukan Perawatan mulut (oral hygiene) dan Perawatan stoma
(Mengidentifikasi dan Edukasi :
mengelola selang Jelaskan pasien/keluarga tujuan dan prosedur pemasangan alat
endotracheal atau jalan napas
tracheostomi) Kolaborasi:
Kolaborasi untuk intubasi ulang jika terbentuk muqois flug
yang tidak dapat dilakukan penghisapan
Airway
Observasi
Breathing
Periksa Indikator Ventilasi Mekanik (setting:TV,RR,PEEP,FIo2 dan
Cont…… alarm limit)
Monitor efek ventilator terhadap oksigenisasi dan ventilasi (Suara
SIKI napas,,X Ray,AGD,Saturasi,ETCo2)
( Standar Intervensi Monitor kriteria perlunya penyapihan
Keperawatan Indonesia )
Monitor efek samping ventilator
2.Manajemen Ventilasi
Monitor adanya tanda2 peningkatan pernapasan :peningkatan
Mekanik HR,RR,TD,
( Mengidentifikasi dan diaphoresis,perubahan status mental)
mengelola pemberian
bantuan napas buatan Monitor adanya tanda-tanda peningkatan konsumsi oksigen:
melalui alat yang di demam,
insersikan ke dalam
trachea) menggigil,kejang dan nyeri)
Monitor gangguan mokusa oral,nasal,tracheal dan laring
Airway Terapeutik
Breathing Head Position 45-60@Lakukan perawatan
mulut(Oral Hygiene)
Cont…..
Fisioterapi dada dan lakukan pengisapan lendir
sesuai kebutuhan
Ganti sirkuit ventilator setiap 24 jam atau sesuai
SIKI protocol
Siapkan bag-valve mask disamping tempat tidur
( Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia ) Dokumentasikan respon pasien terhadap ventilator
Kolaborasi mode dan setting ventilator
Cont….
Kolaborasi pemberian obat pelumpuh otot,sedasi
dan analgesic sesuai kebutuhan)
Kolaborasi
Kolaborasi tatalaksana ventilasi melanik
Circulation
c
1. Pasien pasca-henti jantung sering mengalami ketidakstabilan
hemodinamik yang bermanifestasi sebagai hipotensi, indeks kardiak
rendah, dan aritmia
2. Terapi awal bertujuan menjaga perfusi serebral dan koroner , serta
perfusi ke organ vital lainnya
3. Target utama manajemen hemodinamik adalah mencegah dan
menatalaksana hipotensi. AHA merekomendasikan target tekanan
darah sistolik ≥90 mmHg atau mean arterial pressure (MAP) ≥65 mmHg.
4. Pemberian cairan intravena dan obat- obatan vasoaktif diperlukan
untuk mengatasi hipotensi
5. Jika kebutuhan volume cairan sudah tercukupi namun tekanan darah
atau MAP belum mencapai target, diperlukan obat- obatan vasoaktif
(vasopressor atau inotropik) seperti epinefrin, norepinefrin, fenilefrin,
dopamin, dobutamin, atau milrinon sesuai indikasi
6. Diperlukan pemantauan Hemodinamik yang kontinyu, terutama
pada pasien hemodinamik tidak stabil untuk mendeteksi disfungsi
miokardium
Circulation Observasi
Monito frekwensi dan irama jantung
1. Stabilisasi Hemodinamik
Monitor tekanan darah,tekanan vena
sentral,arteri pulmonal dan tekanan baji
SIKI arteri pulmonal