ANAK
DAFTAR ISI
1. PNEUMONIA ..............................................................................................
2. BRONKIOLITIS ...........................................................................................
11
5. HIPERBILIRUBINEMIA ............................................................................
14
17
7. HIPOGLIKEMIA ........................................................................................
21
25
PNEUMONIA
PENGERTIAN (DEFINISI) :
Pneumonia adalah penyakit peradangan yang mengenai parenchim paru.Sebagian
besar disebabkan oleh mikro organisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil oleh hal
lain ( aspirasi, radiasi ) dll
ANAMNESIS :
1.
2.
Batuk.
3.
4.
Sesak nafas
5.
6.
7.
PEMERIKSAAN FISIK :
1.
2.
Dispnea
3.
Takipnea
4.
5.
6.
7.
KRITERIA DIAGNOSIS :
1.
2.
DIAGNOSIS : PNEUMONIA
DIAGNOSIS BANDING :
1.
Bronkiolitis
2.
Payah jantung
3.
4.
Abcess paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Darah Lengkap
2.
Urine Lengkap
3.
Foto Dada
4.
1.
2.
3.
Obat-obatan: < 3bln : Ampisilin 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis ditambah
TERAPI :
> 3bln: Sakit tidak berat : Ampisilin, 100 mg/kgBB/24 jam dalam 4 dosis atau
Amoksisilin 50 100 mg/kgBB dlm 3 dosis atau Kloramfenikol 50-100
mg/kgBB/ dalam 4 dosis.
5.
EDUKASI :
1.
2.
PROGNOSIS :
1.
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
2.
3.
INDIKATOR MEDIS :
1.
2.
KEPUSTAKAAN
1.
2.
BRONKIOLITIS
PENGERTIAN (DEFINISI) :
Bronkiolitis adalah penyakit infeksi pernafasan akut bagian bawah yang ditandai
dengan adanya inflamasi pada bronkiolus
ANAMNESIS
Anak < 2 thn didahului infeksi saluran nafas akut bagian atas dengan gejala :
1.
Batuk
2.
Pilek
3.
4.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Demam
2. Dispnea dengan expiratory effort
3. Retraksi dinding dada
4. Nafas cepat dangkal dengan nafas cuping hidung
5. Sianosis sekitar hiudng dan mulut,gelisah
6. Auskultasi: Ronkhi basah halus nyaring pada akhir atau awal inspirasi
7. Perkusi : hipersonor
KRITERIA DIAGNOSIS :
1. Kriteria anamnesa diatas
2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas
DIAGNOSIS : BRONKIOLITIS
DIAGNOSIS BANDING
1. Asma bronkial
2. Aspirasi benda asing
5
3. Bronkopneumonia
4. Gagal jantung
5. Miokarditis
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Darah lengkap
2. Analisa Gas Darah
3. Foto Dada
TERAPI :
1. Oksigenasi
2. IVFD, sesuai berat badan, peningkatan suhu dan status hidrasi
3. Koreksi terhadap gagngguan elektroli yang mungkin timbul
4. Antibiotik pada keadaan umu yang kurang baik, curiga infeksi sekunder.
5. Kortikosteroid : dexamethason 0,5 mg/kgbb dibagi 3-4 dosis.
6. Nebulisasi agonis : salbutamol 0,1 mg/kgBB/dosis sehari 4- 6 kali
diencerkan dgn Normal Saline.
Untuk menilai kegawatan penderita dgn dyspnoe lihat skor RDAI ( terlampir )
EDUKASI :
1. Penjelasan perlanan penyakit
2. Penjelasan perawatan dirumah
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang: perbaikan klinis
2. Indikator :80 % pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi
6
KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU dr
Soetomo Surabaya Edisi !!! 2008
3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008
DEMAM TIFOID
PENGERTIAN (DEFINISI)
Demam tifiod adalh penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman garm negatif
Salmonella typhi, menyerang saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari
1 minggu, gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.
ANAMNESIS
1.
2.
3.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
Demam
2.
3.
4.
Perut kembung disertai pembesaran hati dan limfa yang nyeri tekan.
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Kriteria anamnesis diatas
2. Tanda klinis diatas
3. Laboratoris : Lekopenia,anesonofilia, Ig M Salmonela positip
DIAGNOSIS BANDING
1. Infiluenza
2. Bronkitis
3. Bronkopneumonia
4. Gastroenteritis
5. Tuberkulosa
8
6. Malaria
7. Sepsis
8. I S K
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Urine lengkap
3. Feses lengkap
4. Ig M Salmonela
TERAPI
1. IVFD sesuai umur dan berat badan
2. Diet tinggi kalori dan protein, lunak dan mudah dicerna.
3. Obat-obatan: Pilihan pertama:Kloramfenikol 50 mg/kgBB/hari ,terbagi dalam
3-4 dosis, oral atau iv selama 14 hari,Bila terdapat kontra indikasi pemberian
kloramfenikol, dapat diberi Ampisilin 200 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4
dosis selama 21 hari. Atau Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4
dosis. Pemberian oral /intravena selam 21 hari atau
4. Kotrimoksasol dengan dosis TMP 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2 kali
pemberian oral selam 14 hari
5. Obat pilihan kedua adalah Cephalosporin generasi III.
6. Obat pilihan ketiga adalah Meropenem.
7. Pada kasus berat, dapat diberi Ceftriaxone dengan dosis 50 mg/kgBB/kali dan
diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari sekali sehari, intra vena selama
5- 7 har
EDUKASI
1. Penjelasan perjalanan penyakit
2. Penjelasan perawatan dirumah
3. Menjaga higine sanitasi lingkungan tempat tinggal.
PROGNOSIS
1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 1992
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr
Soetomo Surabaya Edisi III, 2008
3. Buku Ajar Respirologi Anak IDAI edisi Pertama 2008
10
KEJANG DEMAM
PENGERTIAN (DEFINISI)
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh
( suhu rektal diatas 38 C) yang disebabkan oleh proses ektra kranium.
ANAMNESIS
1.
2.
Demam oleh karena infeksi saluran pernafaan atas, ottitis media, pneumonia,
gatroenteritis dan infeksi saluran kemih.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Demam oleh krena proses ektra kranial
2. Bentuk kejang demam ada 2 yaitu :
a. Kejang demam sederhana, dengan ciri-ciri :
kejang berlangsung singkat , < 15 menit
kejang umum, tonik klonik
umumnya berhenti sendiri
tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam.
b. Kejang demam komplikata, dengan ciri-ciri :
kejang lama > 15 menit
kejang fokal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului kejang
parsial berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
3. Tidak ada kelainan neurologis
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Kriteria anamnesis
2. Kriteria pemeriksaan fisik diatas
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tidak Rutin
2. Untuk mencari sumber infeksi : Darah lengkap, AGD, Elektrolit
3. X ray, CT Scan, EEG ( tidak rutin )
TERAPI
1. Saat Kejang :
a. Diazepam 0,3 0,5 mg/kgBB/dosis iv,
0,4 0,6 mg/kgBB/dosis/rektal supp
b. Turunkan demam : antipiretik Parasetamol 10 mg/kgBB/dosis per oral,
atau
Ibuprofen 5- 10 mg/kgBB/dosis per oral 3-4 x/hari.
c. Antibiotik : sesuai penyakit dasarnya.
d. Suportip : bebaskan jalan nafas, oksigen
2. Pencegahan kejang:
Kejang demam sederhana : diazepam 0,3 mg/kgBB/dosis per oral dan
antipiretik saat anak demam.
3. Pencegahan Kontinu : untuk kejang komplikata dengan asam valproat 15 40
mg/kgBB /hari per oral dalam 2 -3 dosis
EDUKASI
1. Penjeksan perjalanan penyakit
2. Penjelasan pencegahan di rumah
12
PROGNOSIS
1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang : perbaikan klinis
2. Indikator : 80% pasien pulang dalam 5 hari tanpa komplikasi.
KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Penatalaksanaan Penyakit di UPF Anak RSUP Manado Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK Unsrat Manado 1992
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr
Soetomo Surabaya Edisi III 2008
3. Buku Ajar Neurologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia Cetakan ke -2
Jakarta 2000
13
HIPERBILIRUBINEMIA
PENGERTIAN (DEFINISI)
Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada
neonatus,sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi tampak kekuningan.
ANAMNESIS
1. Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan, ibu DM, gawat janin,
malnutrisi intra uterin, infeksi intranatal)
2. Riwayat persalinan dengan tindakan / komplikasi.
3. Riwayat ikterus/ terapi sinar/ tranfusi tukar pada bayi sebelumnya
4. Riwayat inkompatibilitas darah
5. Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar dan limfa.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Umum : keadaan umum (gangguan nafas, apnea, instabilitas suhu)
2. Khusus: dengan cara menekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk
memastikan warna kulit dan jaringan sub kutan..
3. Berdasarkan Kramer dibagi :
I. Kepala dan leher
5,0 mg%
9,0 mg%
11,4 mg/dl
12,4 mg/dl
Bawah lutut.
V. Sampai telapak tangan dan kaki
16 mg/dl
14
KRITERIA DIAGNOSIS
1.
Anamneis
2.
Pemeriksaan fisik
3.
Pemeriksaan laboratorium.
4.
DIAGNOSIS : HIPERBILIRUBINEMIA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Bilrubin Total ( Direk dan Indirek )
2. Golongan darah bayi dan tipe Rh-nya
3. Golongan darah Ibu dan tipe Rh-nya
4. Uji Coomb direk pada bayi
5. Hemoglobin/pemeriksaan darah lengkap
6. Sediaan hapusan darah
7. Hitung reikulosit
8. G6PD
15
TERAPI
1. Hidrasi pemberiaan asupan
2. Foto terapi( lihat lampiran )
3. Tranfusi tukar ( lihat lampiran )
EDUKASI
1. Penjelasan perjalanan penyakit
2. Penjelasan perawatan di rumah.
PROGNOSIS
1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang : perbaikan klinis
2. Indikator : 80% pasien pulang dalam waktu 7 hari tanpa komplikasi
KEPUSTAKAAN
1. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak no 34 Desember 2004 hal 97108.
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr
Soetomo Surabaya Edisi III 2008
3. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR PERINASIA, Jakarta 2011
16
SEPSIS NEONATORUM
PENGERTIAN (DEFINISI)
Sepsis neonatorum merupakan sustu sinroma respons inflamasi janin disertai
gejala klinis infeksi yang diakibatkan adanya kuman dalam darah pada neonatus.
ANAMNESIS
1. Suhu tidak stabil.
2. Letargi
3. intoleransi minum
4. intoleransi glukosa: hiperglikemi atau hipoglikemia
5. Adanya faktor resiko:
a. faktor resiko ibu
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tidak spesifik dan sering kali subtle.
2. Gawat nafas: apnea,takipnea dan sianosis.
3. Gejala gastrointestinal : mu ntah,diare,distensi abdomen,ileus dan sulit minum
4. Hippotermia (paling sering) atau hipertermia
5. Hepatomegali
6. Ikterus
7. Letargi
17
8. Irritability
9. Kejang
10. Fontanela menonjol atau penuh
KRITERIA DIAGNOSIS
Pedoman untuk menegakkan diagnosis sepsis neonatorum dgn menggunakan
kriteria sbb:
1. Keadaan umum
2. Sistem kardiovaskuler
Takikardia (> 160x/menit),bradikardia (< 100x/menit),akral
dingin,syok.
3. Sistem saluran pencernaan
4. Retensi lambung,hepatomegali, mencret,muntah,perut kembung
5. Sistem hematologi
6. Kuning,pucat,splenomegali.petekiae,purpura,perdarahan.
a. Possible/suspect sepsis : bila terdapat 3 gejala klinik dari 6 kelompok
gejala klinik
b. Probable sepsis terdapat 3 gejala klinik dan adanya kelainan
laboratorium
c. Proven sepsis : terdapat 3 gejala klinik dan kultur darah yang positif.
DIAGNOSIS BANDING
18
TERAPI
1. Ampisilin 200 mg/kgBB/24 jam iv 2 dosis untuk neonatus umur , 7 hari,untuk
neonatus umur > 7 hari dibagi 3 dosis. Dan Aminoglikosida dosis 7,5
mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
2. Cefotaksim 50 mg /kgBB/dosis q 12 jam jika umur < 7 hari, q 8 jam jika umur
> 7 hari
3. Ceftazidime 30-50 mg/kgBB/dosis q 12 jam jika umur < 7 hari, q 8jam jika
umur > 7 hari
4. Bila gejala klinis memburuk dan hasil laboratorium menyokong infeksi, CRP
tetap abnormal, maka diberikan Cefipime 100 mg/kgBB/hari dibeikan 2 dosis
atau Meropenem 30-40 mg/kgBB/hari iv dan Amikacin 15 mg/kgB perhari
iv.
5. Suportif.
EDUKASI
1. Penjelasan perjalanan penyakit
2. Penjelasan perawatan di rumah
PROGNOSIS
1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang : perbaikan klinis
2. Indikator : 80% pasien pulang dalm waktu 14 hari tanpa komplikasi
KEPUSTAKAAN
1. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dab Neonatal Emergensi Komprehensif
Protokol Asuhan Neonatal hal 215 -219 JNPK_KR
2. Pedoman diagnosis Dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr
Soetomo Edisi III 2002
3. Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak. Kapita Selekta Ilmu Kesehatan
Anak No 32 Oktober 2002 hal 121- 128
20
HIPOGLIKEMIA
PENGERTIAN (DEFINISI)
Hipoglikemia adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah kurang dari
45 mg/dl.
ANAMNESIS
1. Riwayat bayi menderita asfiksia,hipotermi,hipertermi,gangguan pernafasan
2. Riwayat bayi prematur.
3. Riwayat bayi Besar untuk Masa Kehamilan.(BMK)
4. Riwayat bayi kecil untuk Masa kehamilan ( KMK)
5. Riwayat bayi dengan ibu Diabetes Melitus..
6. Faktor resiko hipoglikemia :
a. Neonatus puasa
b. Neonatus dgn polisitemia
c. Neonatus dgn eritroblastosis
7. Obat-obatan maternal misalnya steroid, beta simpatomimetik dan beta bloker.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Jitteriness
2. Sianosis
3. Kejang atau termor
4. Letargi dan menyusui yang buruk
5. Apnea
6. Tangisan yang lemah atau bernada tinggi
7. Hipotermia
8. Respiratory distress sindrom
21
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Pementaun glukosa di tempat tidur merupakan tindakan yang tepat untuk
penapisan dan deteksi awal.
2. Hipoglikemia harus dikonfirmasi oleh nilai serum dari laboratorium jika
memungkinkan.
DIAGNOSIS : HIPOGLIKEMIA
DIAGNOSIS BANDING
1. Insufisiensi adrenal
2. Kelainan jantung
3. Gagal ginjal
4. Penyakit susunan saraf pusat
5. Sepsis
6. Asfiksia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Analisa gula darah
TERAPI
1. Monitor:
Pada hari pertama untuk bayi yg beresiko (BBLR, BMK, bayi dgn ibu DM ):
Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal
dalam 2 x pemeriksaan
Periksa glukosa darah pada : 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam.
Bila kadar glukosa masih< 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi
seperti diatas.
Kosultasi endokrin.
EDUKASI
1. Penjelasan perjalanan penyakit
2. Penjelasan perawatan di rumah
PROGNOSIS
1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
INDIKATOR MEDIS
1. Kriteria pulang : perbaikan klinis,
2. Indikator : 80% pasien pulnag dalam waktu 3 hari tanpa komplikasi
23
KEPUSTAKAAN
1. Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR untuk Pelayanan kesehatn Level I-II
PerinasisaJakarta 2011.
2. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr
24
PENGERTIAN (DEFINISI)
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 x sehari, dengan/tanpa darah dan atau
disertai lendir dalam tinja
ANAMNESIS
1. Defekasi lebih dari 3 x sehari.
2. diare encer, tanpa/dsertai darah dan lendir.
3. disertai atau tanpa panas badan
4. mual ,muntah
5. perut kembung
6. 6berat badan turun.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Suhu badan meningkat
2. Cengeng, gelisah
3. UUB cekung
4. Mata cowong dan air mata berkurang
5. Bising usus meningkat
6. Turgor kulit menurun
7. Kembung
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Kriteria anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
25
DIAGNOSIS
1. Diare tanpa dehidrasi
2. Diare dehidrasi ringan (rasa haus dan oliguria ringan )
3. Diare dehidrasi sedang (no 2 + turgor kulit turun,UUB cekung, Mata cekung )
4. Diare dehidrasi berat (no 3 + somnolen,sopor.koma dan pernafasan Kussmaul,
renjatan)
DIAGNOSIS BANDING
Diare kronik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
2. Elektrolit
3. Fese lengkap
TERAPI
TANPA DEHIDRASI
EDUKASI
1. Penjelasan perjalanan penyakit
2. Penjelasan perawatan di rumah
PROGNOSIS
1. Ad vitam
: dubia ad bonam/malam
26
27