Ditetapkan oleh
Direktur,
Tanggal Terbit :
SPO -10-2016
dr. Syahrawanty S Abbas
KEBIJAKAN
1. SK Direktur RSUD Bumi Panua Tentang Pedoman Pelayanan dan
Pengorganisasian Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Bumi
Panua
gangguan fungsi jantung dapat menunjukan gejala dan tanda serius walaupun
HR rendah.
11. Takhikardia dengan gelombang QRS sempit seperti SVT, perawat atau dokter
dapat memberikan terapi adenosin jika kardioversi belum tersedia, tetapi
kardioversi tidak boleh tertunda akibat pemberian obat atau pemasangan intra
vena.
12. Energi awal yang diberikan pada atrial fibrilasi adalah 100-200 joule untuk
kardioversi monofasik dan 100-120 joule untuk kardioversi bifasik. Energi dapat
dinaikan secara bertahap jika masih diperlukan.
13. Energi awal yang diberikan pada SVT atau atrial flutter adalah 50-100 joule dan
dapat ditingkatkan secara bertahap.
14. Jumlah energi yang dibutuhkan pada ventrikel takhikardia tergantung dari
karakteristik dan iramanya, pada ventrikel takhikardia monomorfik tidak stabil
dapat dilakukan kardioversi dengan energi awal 100 joule monofasik dan dapat
dinaikan bertahap (100, 200, 300, dan 360 joule)
15. Energi yang diberikan untuk ventrikel takhycardia polimorfik diberikan lebih tinggi
dan dilakukan sinkron atau sama dengan defibrilasi 360 joule monofasik.
16. Kardioversi tidak efektif bila gambaran junksional takhikardia atau multifokal
atrial takhikardia.
17. Perawat/dokter melakukan kardioversi sesuai SPO Defibrilasi dan Kardioversi.
18. Pasien dengan takhikardia stabil yang tidak disertai tanda dan gejala yang
serius setelah penyebab diketahui dan diatasi, maka perawat/dokter dapat
melakukan perekaman EKG 12 lead untuk menentukan terapi yang harus
diberikan dan dikonsultasikan ke dokter ahli jantung.
19. Penanganan sinus takhikardia pada umumnya disebabkan oleh rangsangan
fisiologis seperti demam, anemia, syok dan tidak terdapat tindakan khusus yang
dilakukan hanya mengatasi penyebab.
20. Perawat dan dokter mendokumentasikan tindakan yang dilakukan pada Form
Catatan Perkembangan Terintegrasi.
21. Perawat merapikan pasien dan peralatan bila kegawatan takhikardi telah
teratasi.
22. Perawat atau dokter melakukan kebersihan tangan.
ALGORITMA TACHICARDIA
TAKHIKARDIA NADI TERABA
- Lakukan agal manuver Takikardi dengan QRS Atrial Fibrilasi dengan aberasi:
Bila VT atau irama tidak jelas:
- Berikan adenosin 6 mg IV cepat, sempit ireguler - Sama dengan QRS sempit tidak
- Amiodaron 150 mg IV
jika tidak berubah berikan 12 kemungkinan atrial fibrilasi teratur
diberikan 10 menit dapat
mg IV cepat dan dapat diulang atau atrialfluter atau - Konsultasi dengan ahli jantung
diulang sampai dosis 2.2
sekali lagi 12 mg IV cepat. multifokalatrialtakhikardia: - Hindari obat blok AV anode seperti
mg/24 jam
- Konsultasi ahli jantung - Siapkan untuk rencana adenosin, digoksin, diltiazem,
- Kontrol frekwensi jantung kardioversi verpamil
- Diltiazem, betabloker, - Bila SVT aberasi berikan - Pertimbangkan pemberian
adenosin amiodaron 150 mg IV selama 10
IRAMA BERUBAH? menit
- Bila VT polimorfik berulang rujuk ke
Tidak Berubah ahli jantung
Berubah
- Bila torsades Ed pointes berikan
MgSo4 12 gr dalam 5-60 menit
- Jika irama berubah kemungkinan Jika irama tidak berubah Atasi faktor penyebab dilanjutkan perinfus
SVT reentry kemungkinan atrialfluter, 1. Hipovolemia
- Observasi kemungkinan berulang ektopikatrialtakhikardia atau 2. Hipoksia
- Atasi kejadian berulang dengan takhikardiajunksional: 3. Asidosis
adenosin atau obat-obatan blok - Kontrol frekwensi jantung 4. Hiperkalemia
AV anode (diltiazem, beta (diltiazem, beta bloker) 5. Hipoglikemia Selama evaluasi:
bloker) - Atasi penyebab 6. Hipotermia - Amankan jalan nafas
- Konsultasi dengan ahli jantung 7. Keracunan - Pasang intravena
8. Tamponade Jantung - Pertimbangkan konsul ke ahli
9. TensionPneumotorak jantung
10.Trombosis Jantung dan - Persiapkan kardioversi
paru
11Trauma