Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN NUTRISI PADA

PASIEN KRITIS DI ICU


dr. Yosy Budi Setiawan. SpAn.MSc

DEFINISI ICU
Adalah fasilitas u/ merawat pasien yg dlm keadaan
belum stabil, baik sesudah operasi berat atau
bukan operasi yg memerlukan pemantauan secara
intensif dan berkesinambungan selama 24 jam.

The intensive care unit is not merely a


room or series of room filled with patients
attached to interventional technology; it is
the home of an organization: the
intensive care team

10/12/16

TATALAKSANA PELAYANAN ICU


Tujuan Pelayanan ICU :
1.Melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya
kematian atau cacat.
2.Menerima rujukan dari level yang lebih rendah &
melakukan rujukan ke level yang lebih tinggi.
3.Mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh
pasien.
4.Mengurangi angka kematian pasien kritis dan
mempercepat proses penyembuhan pasien

RUANG LINGKUP PELAYANAN ICU


1.Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit
akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan
kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari.
2.Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh
sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik problem dasar.
3.Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap
komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit.
4.Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang
kehidupannya sangat tergantung pada alat / mesin dan orang
lain.
10/12/16

INDIKASI PASIEN YANG DIRAWAT DI ICU


1.Pasien

yang memerlukan intervensi medis segera oleh


tim intensive care.

2.Pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi sistem


organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan
sehingga dapat dilakukan pengawasan yang konstan
dan metode terapi titrasi.
3.Pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan
kontinyu dan tindakan segera untuk mencegah
timbulnya dekompensasi fisiologis.
10/12/16

INDIKASI MASUK DAN KELUAR ICU


Indikasi Masuk :
Prioritas 1
Penyakit atau gangguan akut pada organ
vital yang memerlukan terapi intensif dan
agresif seperti Gangguan atau gagal nafas
akut , Gangguan atau gagal sirkulasi,
Gangguan atau gagal susunan syaraf ,
Gangguan atau gagal ginjal .

Indikasi Masuk
2. Prioritas 2
Pemantauan intensif keadaan yg dpt menimbulkan ancaman
gangg pd sistem organ vital Misal Observasi intensif pasca
bedah operasi : post open heart, post laparatomy dengan
komplikasi, Observasi intensif pasca henti jantung dalam
keadaan stabil , dan Observasi pada pasca bedah dengan
penyakit jantung.
3. Prioritas 3
Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang
mempunyai harapan kecil untuk penyembuhan (prognosa
jelek)

Indikasi Keluar :
1. Keadaan pasien telah membaik dan cukup
stabil.
2. Terapi dan perawatan intensif tidak memberi
hasil pada pasien. (tidak memakai ventilator)
3. Pasien mengalami mati batang otak.
4. Pasien mengalami stadium akhir
5. Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di
ICU (pulang paksa)
6. Pasien lain memerlukan terapi yang lebih gawat
mau masuk ICU dan tempat penuh.

TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PASIEN DI ICU :

Memperlambat kecepatan katabolisme


Memenuhi keb katabolisme yg meningkat
Mempertahankan sel tubuh
Mencegah kekurangan zat nutrien ttt
Mempercepat penyembuhan luka
Meningkatkan respon imun thd infeksi
Mencegah terjadinya komplikasi
--> Mempengaruhi hasil akhir pengobatan

STRES RESPON PADA PASIEN KRITIS :


Menurut dr. David Cuthberson --> respon metabolik thd
trauma (bedah dan non bedah) menjadi 2 macam :
Fase ebb dan Fase flow
Fase ebb :
1. Tjd 24 jam pertama
2. Hipometabolik
3. Konsumsi energi berkurang
4. Curah jantung menurun
5. Suhu tubuh rendah
6. Produksi glukosa normal
7. Glukosa darah meningkat
8. Kadar insulin rendah

Fase Flow :
1. 24 jam berikutnya
2. Hipermetabolik
3. Curah jantung naik
4. Suhu tubuh meningkat
5. Konsumsi energi meningkat
6. Produksi gula meningkat
7. Glukosa darah normal/meningkat
8. Kadar insulin meningkat

PROSEDUR PEMBERIAN DUKUNGAN NUTRISI


PASIEN ICU :
1. Penilaian status nutrisi
2. Penilaian kebutuhan nutrisi
3. Menentukan Rute pemberian nutrisi
4. Monitoring

I. Penilaian Status Nutrisi :


Menilai status nutrisi apakah : kurang, cukup
atau berlebih
Caranya : penilaian komposisi tubuh ( BB,
cadangan lemak, cadangan protein, albumin,
Antropometri, BMI )

Penilaian Kebutuhan Nutrisi :


Ditentukan oleh :
1. BMR (Basal Metabolic Rate) : kebutuhan metabolik
basal pada periode ttt
2. RME (Resting Metabolic Expenditure) : keb energi
pada saat istirahat
3. AEE (Activity Energy Expenditure) : saat aktifitas
4. Stres faktor

II. Penilaian Kebutuhan Nutrisi :


Faktor stres
Kelaparan
paska bedah
trauma multiple
Sepsis
Luka bakar

Koreksi
0,85 - 1
1 - 1,05
1,3 - 1,5
1,3 - 1,5
1,5 - 2

Total Kebutuhan Nutrisi --> BMR + RME +


AEE + stres faktor

MAKRONUTRIEN :
Sumber energi utama : karbohidrat, protein dan
lemak

Persentas Kebutuha Nutrien


e%
n
dasar
Karbohidra
30 - 70%
t

2-5
g/kg/hari

glukosa

Protein

15 - 30%

0,5-2
g/kg/hari

asam
amino

15 - 20%

1,2-1,5
g/kg/hari

asam
lemak

lemak

MIKRONUTRIEN :
Nutrisn yg diperlukan dlm jumlah sedikit tapi berperan
penting --> proses fisiologis , terdiri : Vitamin dan Mineral
Mineral

Kebutuhan

Na

60-150 meq

40-80 meq

Cl

40-100 meq

10-60 meq

Ca

5-20 meq

Mg

10-20 meq

Zn

3 mg

Mn

2-5 mg

Se

40-120 ug

Vitamin

Nilai normal

retinol

10-100

tocopherol

7-20

thiamin

2,5-6

riboflavin

10-50

ascorbid acid

0,4-1,5

carotenoid

80-400

folic acis

4-20

III. Rute/Cara Pemberian


Memakai kaidah dasar : jika sal gastrointestinal
berfungsi, dianjurkan pemberian secara oral/enteral
Apabila mukosa sal cerna atropi --> sawar normal
terganggu --> translokasi bakteri

Algoritme Rute Pemberian Nutrisi :

Cara Pemberian Nutrisi :


1. Per Oral
2. Per sonde (enteral) : NGT, OGT, naso duedenal, naso
jejenal, gastrostomi, ileostomi
3. Parenteral

Per Sonde (enteral) :


Keuntugan :
1. Menjaga struktur mukosa usus
2. Mempertahankan morfologi dan fungsi integritas sal
cerna
3. Menghindari komplikasi nutrisi parenteral total
4. Mengurangi translokasi bakteri
5. Meningkatkan sekresi enzim/hormon usus
6. Buffer asam lambung
7. Murah

Indikasi Nutrisi Enteral :


1. Asupan oral tidak memadai
2. Disfagia untuk semua makanan kecuali zar cair
3. Fistula enterokutan distal
4. Pasien trauma mayor yg diperkirakan lama kembali
ke asupan oral penuh

Kontraindikasi Nutrisi Enteral :


1. Hemodinamik tidak stabil/syok
2. Peritonitis
3. Obstruksi usus
4. Ileus
5. Diare berat
6. Pankreatitis berat, dll

Masalah dan Komplikasi Nutrisi Enteral :


1. Intoleransi
2. Diare
3. Obstruksi tube
4. Infeksi
5. Perforasi sal cerna, malposisi pipa

Rute Parenteral :
Langsung ke intravena
Dibagi jadi 2 : rute parenteral perifer dan parenteral
sentral
Indikasi Total Parenteral Nutrisi (TPN) :
1. Sal cerna mengalami obstruksi
2. Sal cerna mengalami peradangan
3. Sal cerna terdapat fistel
4. Sal cerna tidak berfungsi

Masalah dan Komplikasi TPN :


1. Komplikasi pemasangan CVC
2. Komplikasi metabolik : malnutrisi
3. Hiperinsulinemia
4. Komplikasi yg laen

IV. Monitoring dan Evaluasi


Penting untuk meminimalkan komplikasi dan
memaksimalkan manfaat terapi nutrisi
Monitoring dengan cara :
1. Mencegah over feeding
2. Meningkatkan retensi protein dan hindari kelebihan
protein
3. Monitoring kadar trigliserida
4. Monitoring cairan dan elektrolit
5. Mikronutrien (vitamin)
6. Monitoring enzim hati
--> 5 - 7 hari sekali

KESIMPULAN
Pemberian nutrisi pada pasien kritis
bersifat suportif
Tentukan status nutrisi, kebutuhan, rute
serta monitoring yg baik
Gunakan rute enteral sedini mungkin
"when the gut works, use it"
Mulailah dengan kenaikan perlahan "start
low, go slow"
Monitoring secara ketat dan kontinyu

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai