Oleh :
LABORATORIUM BEDAH
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2 Pemeriksaan Fisik Berulang
Penilaian fungsi kardiovaskular yang andal tidak dapat didasarkan pada satu
parameter tetapi harus mencakup evaluasi dari denyut jantung dan ritme, denyut
nadi, karakter ritme dan sinkronisasi, warna selaput lendir, waktu pengisian kapiler.
3
2.3 Manajemen Nutrisi Pasien Bedah
Suplementasi gizi dan identifikasi dan pengobatan yang tepat dari penyakit
yang mendasari adalah tujuan pengobatan untuk pasien kekurangan gizi.
4
Hiperalimentasi adalah pemberian nutrisi yang cukup kepada pasien malnutrisi atau
yang berisiko malnutrisi. Hiperalimentasi enteral memberikan nutrisi ke saluran
pencernaan fungsional melalui nasoesophageal, faringostomi, esofagostomi,
gastrostomi, atau tabung enterostomi; hiperalimentasi parenteral memberikan
nutrisi secara intravena.
5
2.3.3 Diet untuk nutrisi parenteral parsial
Diet ini dibuat dengan bahan yang sama yang digunakan untuk TPN kecuali
dekstrosa 5% dalam air digunakan sebagai pengganti dekstrosa 50% karena hanya
diperlukan untuk menyediakan 50% kebutuhan kalori pasien. Penggunaan D5W
sebagai pengganti D50W berarti komposisi cairan akan ditentukan oleh ukuran
pasien. Pasien yang lebih kecil umumnya memiliki 25% kalori yang berasal dari
D5W, sedangkan 50% kalori mereka berasal dari 20% emulsi lipid untuk
memungkinkan volume cairan yang lebih kecil untuk diberikan setiap hari; pasien
yang lebih besar mungkin sebaliknya. Nutrisi parenteral parsial (PPN) cenderung
jauh lebih murah dan bekerja jauh lebih sedikit daripada TPN.
Pemberian makanan peroral lebih disukai daripada nutrisi parenteral jika
nutrisi yang cukup dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein dan
kalori. Beberapa teknik telah berhasil digunakan untuk membujuk hewan agar
makan. Jika pemilik dapat mengelola pasien di rumah, mungkin makan lebih baik
di sana. Kepastian belaian dan vokal juga membantu, meskipun memakan waktu.
Makanan yang sangat enak atau penutup makanan, seperti saus, dapat merangsang
nafsu makan. Makanan yang hangat (misalnya, dalam oven microwave)
meningkatkan aroma dan kelezatan. Melengkapi kalium (yaitu, 0,5 hingga 1
mEq/kg per os), vitamin B kompleks (dalam cairan pemeliharaan), dan/atau seng
dapat meningkatkan nafsu makan.
6
BAB III
KESIMPULAN
Setelah pembedahan ada beberapa hal yang harus dilakukan terhadap pasien
operasi ringan ataupun berat, pasien harus dipindahkan ke ruang pemulihan yang
tenang dan selalu dalam pantauan. Pasien geriatri, pasien yang sakit atau lemah
(misalnya, mereka dengan disfungsi ginjal, penyakit hati, muntah, atau diare), dan
pasien yang menjalani prosedur pembedahan yang lama harus dipertahankan pada
cairan intravena (IV) sampai mereka dapat makan dan minum. Perhatian harus
diberikan pada kecepatan pemberian cairan dan kehilangan urin untuk mencegah
penurunan volume, ketidakseimbangan elektrolit yang parah, dan / atau gangguan
asam-basa. Suhu, nadi, dan pernapasan harus dipantau setidaknya setiap jam (lebih
sering pada pasien kritis) sampai suhu normal.
7
LAMPIRAN
8
9
10